Daisy Lovely

“kenapa terlambat ?”

Ben menghampiri Henry yang baru saja tiba di kantor.

“aku kesiangan “

“ini, bahan meeting kita nanti siang “

“thanks”

Mereka berdua menuju ruang kerja di perjalanan ke ruanganya Henry terus membaca apa yang di berikan pada Ben baru saja .

“Hai Hen !”

Suara itu ?

“Theresa ?”

Ben melihat Theresa yang berdiri menunggu Henry di ruanganya

“kenapa kau ada disini?” tanya Ben lagi

Henry melihat Theresa dengan perasaan marah .

“Ben bisa tinggalkan kami “

“ya , aku akan kembali nanti “

Begitu Ben pergi Theresa berlari menghampiri Henry dan memeluknya.

“aku sangat merindukanmu”

Untuk sesaat Henry membiarkan Theresa memeluknya karena setelah ini kemarahannya akan meledak .

“lepaskan aku “

“Hen , kau marah padaku ,maaf”

“aku bilang lepas?”

Akhrinya Theresa melepas pelukannya , Henry menatap Theresa dengan mata yang berkaca-kaca.

“kenapa kau ada disini?”

“aku ingin menemuimu, aku sangat merindukanmu “

“kenapa ?”

“apa maksudmu ? aku mencintaimu “

Henry tertawa kecil.

Mencintai kau bilang ? setelah semua yang sudah kau lakukan padaku , sekarang kau kembali dengan membawa cintamu lagi . wanita ini.

“aku menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat agar bisa kembali kemari dan kita bisa meneruskan pernikahan kita “

“pernikahan ? pernikahan seperti apa ?”

“pernikahan kita ?”

“jangan lucu kau , pernikahan kita sudah batal saat itu “

“Henry saat itu, aku sungguh minta maaf , aku tidak bisa meningalkan karirku “

“lalu ?”

“sekarang aku sudah mendapatkan kontrak itu jadi mari kita lanjutkan pernikahan kita”

“aku tidak lagi ingin menikahimu”

“Apa? Henry , apa maksudmu?”

“hubungan kita sudah berakhri hari itu, kita sudah tidak ada hubungan apapun”

Theresa tak percaya itu , dia pun mencoba untuk membuat Henry mengerti kondisinya saat itu .

“Henry semua itu bohong kan , aku yakin kau pasti menungguku , karena itu aku memutuskan untuk pergi , kau pasti menungguku kan ?”

“jika aku sebodoh dulu aku pasti akan menunggumu tapi aku tidak ingin melakukan kebodohan itu lagi , hubungan kita berakhir , jadi kejarlah karirmu aku tidak akan mengganggumu lagi “

Henry menjauh dari Theresa dia ke meja kerja membuka laptop dan tak peduli dengan kehadiran mantan kekasihnya itu .

“apa karena wanita itu ? “

Henry menunggu Theresa melanjutkan ucapanya , dia sudah sangat marah sekarang jika sampai Theresa menyebut Erica, dia akan mengusirnya.

“jawab Hen, apa karena wanita itu kau bersikap begini padaku , kau mencintainya ?”

”kita tidak ada hubunganya dengannya , jangan coba-coba menyalahkan orang lain”

“henry !!”

“pergi dari sini “

“kau sungguh melakukan ini padaku ?”

“pergi, atau aku akan panggil seseorang untuk mengeluarkanmu dari sini”

Kesal, marah dan kecewa ,Theresa memilih untuk meninggalkan ruang kerja Henry karena tidak ingin di permalukan . Henry diam setelah Theresa pergi , dia tahu sifat keras kepala Theresa dia bisa saja mencari Erica , dia pun menghubungi Nathalie.

“ya Hen”

“Mah , apa Erica ada di kantor ?”

“ya , mama sedang bersamanya “

“baiklah kalau begitu “

“ada apa ? kau ingin bicara denganya ?”

“tidak , aku hanya memastikan dia ada di kantor saja”

Henry menutup telponnya setidaknya Theresa tidak akan mencari Erica ke kantor Nathalie , dia harus memikirkan cara agar  Theresa tidak lagi mengganggunya, tapi apa? Bagaimana?.

“apa ada sesuatu “ tanya Erica

Hanry menelpon Nathalie saat ia sedang meeting dengan Erica dan Gary.

“mama tidak tahu , dia hanya memastikanmu di kantor “

“Mama? “ Gary memotong ucapan Nathalie

“ahh kau belum tahu ya , Erica adalah menantuku “

“ohh begitu, aku tidak menyangkanya “

Selesai meeting , Erica mengantar Gary hingga ke mobilnya selama perjalanan singkat itu , Gary menanyakan perihal Erica yang menjadi menantu Nathalie .

“sejak kapan kau menikah ? “ tanya Gary

“hmm, 3 bulan lalu “

“kau tidak mengundangku ?”

“ya , tidak ada yang aku undang saat pernikahanku “

“sayang sekali , ternyata aku terlambat selangkah lagi “

“maksudmu ?”

“aku menyukaimu Erica “

“kau … ? jangan bercanda “

“sungguh, aku menyukaimu sejak SMA”

“aku tak percaya, bukankah kau berpacaran dengan ketua kelas waktu itu”

“memang ,karena aku takut mendekatimu “

“kenapa ?”

“aku takut dengan ayahmu “

“sudahlah jangan membuat alasan, lupakan itu,aku sudah menikah “

“aku sangat… sangat kecewa sekarang “

“kita berteman saja “

“baiklah , kita berteman kalau begitu “

“hati-hati di jalan “

Gary pergi , saat akan kembali ke dalam kantor  Yasmine memanggilnya.

“Kakak !”

Erica mencari arah suara itu dan menemukan Yasmine yang baru keluar dari mobil.

“ada apa kemari ?”

“ada sesuatu yang ingin aku bicarakan”

“apa ? katakan saja disini”

“aduhh disini sangat panas , bagaimana kalau…”

Yasmine melihat sekeliling dan menemukan sebuah kafe tak jauh dari keberadaanya .

“disana , bagaimana kalau kita kesana”

“apa itu penting? Dengar Yasmine aku tidak mau membuang waktuku untuk berdebat denganmu, aku sedang banyak kerjaan “

“ini tentang Mama dan Papa”

“ada apa dengan mereka ?”

“aku akan katakan setelah kita disana”

Erica mengikuti Yasmine menuju kafe , disana mereka memesan 2 buah minuman lalu duduk bersama, Yasmine menunjukan beberapa foto pada Erica .

“apa ini ?”

“sepertinya aku bukan anak kandung Papa”

Seketika Erica tersedak , apa yang di bicarakan anak ini?

“beberapa waktu lalu Papa datang ke rumah , mereka bertengkar hebat , lalu papa minta tes DNA , hasilnya “

Yasmine kembali menunjukan hasil tes DNA yang ada di ponselnya .

“kau yakin ?”

“aku tidak tahu , sepertinya Papa dan Mama akan bercerai “

“bercerai ?”

“mau bagaimana lagi , Papa bertahan karenaku , Mama tidak berubah . setelah tahu semua ini tentu saja Papa akan meninggalkan Mama”

Erica tidak percaya dengan ini, selama ini Ayahnya selalu membela Yasmine apapun yang di inginkan Yasmin di penuhi oleh ayahnya , sekarang hubungan mereka menjadi seperti ini.

“kakak , kak …”

Erica melihat Yasmine .

“aku harus bagaimana ? aku tidak ingin Mama dan Papa cerai ,sekalipun aku bukan anak kandungnya , tidak bisakah kakak bantu aku bicara dengan Papa ?”

“bagaimana? Aku sudah di usir dan tidak ada dalam kartu keluarga lagi , aku sudah bukan lagi bagian dari keluarga Delwyn “

“tapi kau masih memakai nama Delwyn kan ?”

“tidak , sekarang aku Erica Kenneth , aku bukan bagian Delwyn sejak 10 tahun lalu “

“kakak .…”

Yasmine menangis sambil menutup wajahnya , Erica sendiri tidak tahu apa yang harus di perbuatnya , dia kembali mengingat saat malam itu Ayahnya menemuinya , apa sejak saat itu Ayahnya tahu bahwa Yasmine bukan anak kandungnya ?

Melihatnya seperti ini kenapa aku merasa sangat kasihan padanya, menyebalkan, bahkan sampai sekarang dia tidak berhenti menggangguku , merepotkan saja .

“berhentilah menangis , aku tidak akan membantumu “

“kak, aku mohon . maafkan aku karena selalu jahat padamu “

“kau tahu itu sekarang ?”

“aku sangat menyesal , aku hanya tidak ingin Ayah membanggakan kakak”

“kau puas sekarang ? seharusnya kau tidak perlu mencariku , kau mendapatkan apa yang kau mau kan ?

“aku menyesal ,kak. Kali ini tolong aku , aku harus bertemu dengan Papa”

“mau apa ?”

“aku harus meminta kepastian , kakak temani aku ya “

“kenapa harus aku ?”

“aku tidak berani bertemu Papa, aku takut papa menolakku , jika dengan kakak , papa pasti akan menerima kehadiranku “

“tidak bisa aku banyak pekerjaan”

“kak… aku akan menunggu sampai kakak selesai “

“Yasmine , apa kau tidak mengerti juga?”

“aku tahu , aku mengerti , tapi saat ini tidak ada orang yang bisa aku minta tolong kecuali dirimu, mama di rumah sedang mabuk-mabukan , aku tidak tahu harus bagaimana, aku takut …”

“terserah kau saja”

Erica meninggalkan Yasmine seorang diri, Erica tidak bisa percaya begitu saja dengan Yasmine karena anak itu selalu membuat drama, tapi jika di lihat dari cara dia bicara sepertinya memang semua yang di katakan itu benar .