NovelToon NovelToon
RUNGKAD

RUNGKAD

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Suami Tak Berguna / Penyesalan Suami
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Kecewa. Satu kata itulah yang mengubah Rukayah menjadi sosok berbeda. Hidup bersama lelaki yang berstatus suami tapi diperlakukan layaknya keset membuat Rukayah jengah dengan kehidupan rumah tangganya.

Bersabar bukan lagi jalan keluar. Dia tidak bisa terus bersama orang yang tidak menghargai dirinya.

Keputusan untuk berpisah sudah bulat meski suaminya, si Raden Manukan itu nantinya akan mengemis meminta untuk terus bersama.. I'm sorry mas, aku wes kadung rungkad!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rungkad 19

Siapa Maulana sebenarnya? Jika disodorkan dengan pertanyaan seperti itu jawabannya adalah seorang juragan muda dengan deretan sifat baik yang membuatnya terlihat sempurna. Macam tokoh protagonis di novel-novel pada umumnya, Maulana selalu terlihat cetar membahana. Ya, dia bintangnya di sini.

Tapi yakin dia sekeren itu? Sebaik itu? Udah berapa episode kenalan sama tuan muda satu ini?

Di rumah megah yang ditinggali seorang diri, Maulana sedang memperhatikan para pekerjanya melakukan rutinitas harian lewat cctv. Tentu saja target intaian yang dia lakukan saat ini bukanlah para emak-emak berdaster yang membentuk koloni di pojok ruangan, tapi wanita cantik tanpa polesan make up yang sedang fokus dengan banyaknya singkong di depannya.

Ru memang istimewa. Perempuan itu mampu menghipnotis Maulana tanpa jampi-jampi atau kepulan asap menyan dari mbah dukun.

"Bisa gila aku kalau terus kayak gini.." Maulana berdiri dari tempatnya duduk.

Akhir-akhir ini entah kenapa pikiran Maulana selalu terusik oleh kehadiran Ru di sana. Apalagi tahu jika status wanita itu sudah tak lagi terikat dengan lelaki manapun. Ada dorongan dalam dirinya untuk ngajak ndang sat set (buru-buru) mendekati janda muda tersebut.

"Pak Jastin, bisa ke sini sebentar." Maulana memanggil Jastin Miber agar menghampiri dirinya.

Dengan sedikit berlari, Jastin langsung menuruti bos mudanya.

"Saya mas."

Maulana mengatakan apa maksud dirinya memanggil Jastin, sang mandor. Sambil mendengarkan instruksi, Jastin pria 40 tahun itu manggut-manggut tanda mengerti. Maulana kemudian memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu untuk Jastin. Ah, mudah sekali mendapatkan uang dari juragan satu ini. Tapi, ternyata uang itu bukan ditujukan untuk sang mandor..

"Mbak Ru." Panggil Jastin kepada Ru kemudian setelah kembali ke tempat pengolahan singkong.

Ru yang dipanggil tapi Lita yang menjawab. Lita bahkan sampai nyamperin tempat Jastin berdiri. Oke, kali ini Lita terlalu gercep!

"Ada apa pak?" Tanya Lita bersemangat.

"Apa nama kamu ganti Ru sekarang?" Senyum Lita pudar. Rasanya pengen nyabutin gigi pak mandor satu-satu pakai tang.

"Ya elah pak, nggak bisa amat diajak bercanda. Kan Ru lagi sibuk itu." Bela Lita pada dirinya sendiri.

Jastin tak menanggapi ucapan Lita. Dia bergerak mendekati Ru, wanita itu sampai melongo karena kehadiran mandornya cukup menyita perhatian banyak pekerja di sana. Jangan bilang Ru harus lembur hari ini, rasanya pegel banget kudu terus-terusan nunduk ngeliat singkong-singkong seharian.

"Mbak Ru. Apa kamu nggak denger aku panggil dari tadi?" Eleh baru manggil sekali aja bilangnya manggil dari tadi!

"Maaf pak. Aku nggak denger... Ada apa pak?" Bohong. Dia jelas-jelas dengar panggil pak Miber tadi padanya. Tapi keduluan Lita yang nyamperin mandornya, ya udah.. Ru juga nggak ada niat rebutan mandor itu sama Lita.

"Ini gajian kamu bulan ini." Pak Jastin memberikan beberapa lembar uang pecahan ratusan ribu kepada Ru, wajah Ru terlihat bingung.

"Mbak Lita, ini gajian kamu."

Bukan main senangnya Lita, dia langsung menerima uang itu sambil tersenyum sumringah. Berbeda dengan Lita, Ru malah menunjukkan raut muka meminta penjelasan kepada pak Jastin.

"Bentar pak, bukannya tanggal gajian ku sama Lita masih tiga hari lagi.. Kenapa kami udah dibayar hari ini? Apa kami dipecat?"

Pertanyaan Ru kepada Jastin membulatkan mata Lita. Lita baru sadar, bener apa yang dikatakan Ru.. Mereka kan belum genap sebulan kerja di sana. Kok malah tadi dia kegirangan?

"Aku nggak tau. Tugasku cuma ngasih upah kalian itu saja." Masih dengan sikap cuek dan irit bicara.

"Jadi beneran kami diberhentikan? Ya Allah.." Ru lunglai.

Kesalahan apa yang membuat Maulana setega itu padanya. Oke, pada Lita juga. Jangan lupakan gadis yang udah bicara tanpa henti misuh-misuh (memaki) sedari tadi ketika Jastin memutuskan pergi tanpa penjelasan apapun pada mereka.

"Ru, biar aku yang ngomong sama mas Maul! Apaan, kita kerja udah setengah mati di sini kok malah diginiin! Kalau emang nggak suka nggak usah baik-baikin kita dari awal dong! Kambeeeng lah juragan satu itu! Pantes aja jomblo nyampe kapalan, aku yakin nggak ada yang betah ngadepin sifat anehnya dia! Ru ngomong Ru ngomong! Iya kan dia aneh?!"

Lita yang teriak-teriak bak kesetanan membuat para mak di sana tersenyum senang, kuping mereka di bentangkan lebar agar bisa menangkap informasi lebih banyak dari luapan emosi yang Lita sampaikan. Dia tak sadar jika sudah dijadikan bahan tontonan oleh para emak di sana. Apa Lita perduli? Sama sekali nggak!

"Udah Ta, kamu bikin aku makin pusing tau nggak.." Ru masih kembali duduk. Ingin meneruskan pekerjaannya.

Setidaknya dia ingin menuntaskan sisa pekerjaannya hari ini dengan baik. Uang yang dia terima tadi dia taruh di kresek hitam bekas bungkus nasi bekalnya tadi pagi. Dan meminta Lita memasukkan pada tas selempang yang selalu dia bawa.

"Ru, ayo ke rumah mas Maul! Kita harus ngelabrak dia Ru!" Lita berapi-api.

"Nggak usah Ta. Dia nyuruh kita berhenti kerja di sini artinya tenaga kita udah nggak dibutuhin lagi, mungkin karena kita sering ngobrol, atau karena aku ijin kemarin, atau kerjaan kita kurang cepet.. Nggak usah ngelabrak bos. Kayak dia ketahuan selingkuh aja pake dilabrak. Kita instrospeksi diri aja, siapa tahu kita buat salah sama dia." Ru mencoba membujuk Lita agar kewarasannya kembali pada tempatnya.

"Kamu ini nggak nggak apa?? Kita nggak salah apa-apa Ru! Udah kalo kamu nggak mau ke rumahnya, biar aku aja! Ck, salah salah apanya yang salah aku tanya?? Dari jaman nabi Adam turun ke bumi karena makan buah khuldi hasil kemecer (kepengen) liat Hawa makan tuh buah duluan, tetep setan yang disalahkan! Karena udah terpatri dari sononya, kaum kita itu nggak pernah salah!!!"

Bukan nggak pernah salah, tapi nggak mau disalahkan lebih tepatnya. Perempuan memang gitu, lebih mendahulukan emosi dan perasaan ketimbang logika. Tapi ya udah, biarin si mbak yang merasa nggak pernah salah ini beraksi.

Terkejut, tentu saja. Itu satu kata yang pas untuk kondisi Maulana saat ini. Di depannya ada Ru dan Lita yang siap menerkamnya. Ru nggak ikut-ikutan, tolong dicatat!

"Kenapa mas Maul mecat kami???"

"Emang kami salah apa nyampe disuruh berhenti kerja, nggak usah baik-baikin kami kalau ujungnya bikin orang baper mas! Itu dosa terkejam abad ini tahu nggak?!"

"Yang lain cuma ngupas singkong tiga keranjang tiap hari, lha kami bisa sepuluh keranjang! Liat kinerja orang dulu dong mas kalo mau mecat orang!! Aku jelas nggak terima keputusan sepihak kayak gini!! Ya kan Ru?!"

Si mbak yang tidak pernah salah mulai ngoceh menyuarakan isi hati mungilnya yang terkoyak oleh tindakan pak mandor ngasih uang gaji mereka lebih awal. Dia juga mencari dukungan dengan menyebut nama Ru di sana.

"Dipecat? Siapa yang bilang kayak gitu mbak?" Maulana menatap Ru dan Lita bergantian.

"Pak Miber itu lah! Mandor irit kosakata itu!" Lita masih ngegas aja.

"Dia nggak ada bilang kalo pak Maulana mecat Ta, cuma aku sendiri yang mikir gitu tadi.." Ru menatap Maulana tajam.

"Bentar, ini sebenarnya ada apa?"

Obrolan itu berlanjut. Maulana tersenyum beberapa kali setelah mendengar penjelasan Lita yang menggebu-gebu. Telinganya mendengar suara nyaring Lita tapi matanya selalu tertuju pada Ru.

"Kalian nggak dipecat. Aku ngasih upah kalian lebih awal karena kinerja kalian di sini sangat baik. Kalian rajin. Tepat waktu, dan cekatan." Ucap Maulana santai.

Padahal itu hanya akal-akalannya supaya bisa bertemu langsung dengan Ru. Dia tidak puas hanya melihat wanita itu dari layar monitor cctv.

Keduanya menatap penuh tanya. Antara malu aja dan malu banget, Lita bersama dengan Ru pamit undur diri dari ruang kerja Maulana. Lita diperbolehkan pergi namun tidak dengan Ru. Dia berada dalam satu ruangan di rumah Maulana sekarang.

"Mbak Ru nggak mau jelasin apa-apa ke aku gitu?" Maulana sudah duduk di tepian meja. Caranya melihat Ru benar-benar membuat wanita tersebut takut, takut jatuh cinta pada pria yang salah untuk kedua kalinya!

1
尺o𝐙⃝🦜
gak salah sih emaknya lita yang mikir mas maul suka sama Lita secara kan selama ini gak ada cwok yang deket apalagi baek mau ngasih ini itu ke Lita,
ditambah ada unsur ngarep.com juga ya Mak pengen mantu cakep Baek bin kaya😂 tapi ternyata emak salah sasaran karna target mas maul itu ru
尺o𝐙⃝🦜
dasar nimas maling teriak maling, sendirinya yang obral pangkal paha orang lain yang dijelek2in
Moms Raka
perutku bs kram thooorr ketawa trs 😅😅😅👍👍💪💪💪💪
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
coba kamu critanya samaku, Litt..
pasti ku ketawain juga kok
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
ya smoga aja di catet malaikat Lit😅
ucapan kan doa
Lyta Thalita
😂😂😂😂 jika pagi harinya Raden sepi damai gk bisa dispeed lah itu main kuda2 an nya
Lyta Thalita
iya bareng bolo kurowo
halu lah kau nimas😏
Me mbaca
makanya Lita...jangan terlalu lemez itu mulut, jadi kena batunya deh .
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
puter aja puter 😒
yg bilang gitu siapa coba😤
Susanty
kaum Dhuafa yang perlu di santunin, lagian Lita ngambil barang banyak bgt, berasa aji mumpung ada yang bayarin 🤣🤣🤣
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
makanya jadi org gosah julid bae
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
aduh aduh, gak kapok nih Nimas
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
namanya juga bujuk rayu
kamu aja terlalu buduh, percaya modelan cwo mokondo
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
iya Thor iya 😌
selow aja jgn ngegas gitu
Viranha Kawaii Na Fahla
ngakak parah ihh Lita ya ampun /Facepalm/
ⓉᵃᵗᵅⒽ ᵃˡⒷᶥⓇᵘnʸ 𒈒⃟ʟʙᴄ
nah aku suka caramu ruuu🤭🤭🏃‍♀️🏃‍♀️
Lyta Thalita
hmm dibuang embel2 mbak nya, jangan bilang pingin ganti panggilan adek terus meningkat jadi sayang lanjut ke jenjang istri
eakkkk🥰🤣
Lyta Thalita
pengaman nya bocor kalee
terlalu irit lah kamu mas ciko, seharusnya sekali pake buang.. lah buat nyoblos berkali2 ya jebol😑😑
Susanty
lanjut Thor🤭🤣🤣
Me mbaca
wah Lita aji mumpung nih... mumpung ada gratisan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!