NovelToon NovelToon
True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:836
Nilai: 5
Nama Author: Nda

Kejadian diluar nalar, Ilmu supranatural, penindasan, bahkan percintaan bergolak secara bersamaan.

Apa yang harus aku pilih disaat hatiku sendiri begitu mendidih ingin membunuh seseorang?? Cinta? Atau Pembalasan??

Pengalaman yang bahkan tidak pernah terpikirkan untuk hadir dalam pikiran dan jiwa ku. Apakah kau ingin masuk ke dalam nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 2. Masalah baru

Setelah kejadian itu tak terasa beberapa bulan telah berlalu. Kami masih dirumah yang sama dan di tempat yang sama. Namun kali ini kami membuatnya lebih terjaga lagi.

Kami memperluas lahan. Membangun mesjid diatas kolam. Dan satu kolam lainya untuk mempercantik suasana [agar tidak terlalu horor, haha.]

Dan dampaknya lumayan bagus. Banyak warga" dari tempat jauh yang berdatangan kesana untuk sembahyang. Tak jarang pula kami mengadakan pengajian dan lomba". Karna memang jarangnya mesjid dan hiburan disana, jadi semakin lama semakin banyak orang yang mengunjungi tempat kami. Bahkan hanya untuk mandi ataupun berlalu lalang.

Semenjak itu mulai aman lah sementara yang kami rasakan.

Tapi ternyata hal yang kami pikir sudah membaik, rupanya masih belum berakhir.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Waktu itu tengah malam. Hujan sangat lebat dan petir terus menggelegar beberapa kali dengan sangat keras.

Disamping rumahku terdapat banyak sekali pohon kelapa yang sedang berbuah. Bahkan umurnya pun tidak lebih muda dariku. Pohon nya yang menjulang tinggi membuat orang tuaku khawatir kalau" pohon itu akan tumbang dan menimpa rumah dikala kami sedang terlelap.

Ayah dan Ibu mengajak kami untuk mengungsi ke Mesjid. Karna jaraknya yang lumayan dekat sekitar 50 meter dari rumahku memudahkan kami untuk cepat" sampai disana.

"Ayo cepat, kita ke mesjid saja, malam ini menginap disana. Aku tidak tenang kalau membiarkan kalian tidur disini malam ini." ucap ayah pada kami bertiga

"Ayo, kakak gandong Elly. Ibu sama ayah bawa selimut dan payung buat kalian berdua." kata ibu menambahkan

"Baik bu." ujar kakak dengan tergesa" untuk siap" pergi

Saat itu benar" saat yang menakutkan dan menegangkan bagiku. Bayangkan saja kami berempat berlari melintasi lahan kosong yang dikelilingi pepohonan dengan suara petir yang terus terdengar, hujan yang semakin deras. Kalau" saat itu petir ingin menyambar kami berempat tidaklah sulit. Dan mungkin kami sudah mati saat itu juga.

"Ibuu takuttt... petirnya keras sekali. Huhuu." rengek ku saat itu seraya menangis sambil memeluk ibuku dengan sangat kencang.

Ibuku tidak menjawab. Tapi dia semakin mempercepat langkah nya.

Tidak butuh waktu lama, kami pun sampai di mesjid itu. Ibu melebarkan alas untuk kami tidur.

\=\=\=\=

[oh ya, saat itu adiku belum lahir. karna usiaku masih 5 tahun. jadi kami masih berempat dan aku yang paling kecil.]

\=\=\=\=

Aku dan kakak berusaha tidur, sementara ayah dan ibu tetap terjaga untuk memantau keadaan sekitar dan melindungi kami.

Sial, mataku bahkan tidak bisa dipejamkan walaupun hanya sebentar saja. Sulit sekali rasanya untuk tidur. Kulihat kakak ku juga sepertinya mengalami hal yang sama saat ku coba untuk menoleh ke arahnya.

Ku lihat lagi ayah dan ibu, mereka pun masih terjaga, duduk dan terus membaca do'a.

Semakin malam hujan nya semakin besar. Suara petir semakin keras. Waktu sudah melewati tengah malam, sekitar pukul 00.30 malam.

Tak lama setelah itu kami mendengar suara.

Kurang lebih seperti ini

"Be tong.... Be tong...."

Suara itu terus terdengar beberapa kali dari arah kejauhan. Tapi sangat jelas kalo suaranya itu mengarah kemari.

Apa kalian ingat jembatan kayu kecil yang ku ceritakan di episode 1?. Tepat setelah kita melewati jembatan itu akan ada sebuah tebing yang dipenuhi pohon bambu. Di tebing paling atas ada sebuah dataran berganda. Dan salah satu dataran disana terdapat beberapa pemakaman keluarga. sial sekali memang.

Dan makhluk ini berada di salah satu dataran itu.

Kulihat orangtua ku mulai gelisah. Dan tanpa sepengetahuan ku ternyata ayah sudah menyiapkan golok yang lumayan panjang. Ntah kapan dia mengambilnya, tapi ini aga menyeramkan, ayolahh ----

\=\=\=\=\=\=

Aku penasaran sekali saat itu. Aku bangun dan terduduk, kakak ku juga mengikuti.

"Ibuu.. Apa ituu? Suara apa ituu?. tanyaku lirih. kulihat kakak ku hanya diam saja dengan wajah termangu tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Elly cepat kamu kembali kesana dan tidur dengan kakak mu. Jangan kemari, Elly." ujar ibuku seraya menghalangi ku yang sedang mencoba mendekat.

"Melly, cepat bawa adikmu, jangan biarkan dia mendekat kemari. Bahaya." ujar ibuku lagi

Belum lama ibu mengatakan itu tiba" ayah berbicara. "Bu kau tunggu disini, jangan buka pintu mesjid nya. ayah akan kesana mengejar makhluk itu." ucap ayah tegas sambil membawa golok dan bersiap pergi

"Jangan yah, terlalu berbahaya. Kita biarkan saja dia. Mungkin dia tidak akan mengganggu." jawab ibuku

"Tidak bisa. Makhluk ini berbahaya. Kalau kita biarkan justru dia akan berani untuk menyerang kita." ucap ayahku. "kalian tunggu saja, ayah tidak akan lama." tambahnya lagi.

Ibuku sudah tidak bisa menahan nya pergi. Ayah berlari berlari menyeberangi jembatan di tengah gempuran hujan yang sangat deras dan petir.

"Be tong... Be tong.... Be tong..." makhluk itu terus bersuara seperti ini. Kalut dan bingung rasanya, sebenarnya ini makhluk jenis apa??

Aku tidak kuat saat itu. Aku ingin melihatt... melihatt.. Ada apa sebenarnya, dan bagaimana keadaan ayahh.

"Ibu, Ibu, bagaimana ini." ucapku khawatir

"Bu... Apa tidak akan ada apa" pada kita?" tak kusangka sekarang kakak ku ikut bersuara, mungkin dia juga sudah merasa ketakutan dengan situasi kami saat ini.

"Sudah, kalian do'akan saja. Bantu ibu berdo'a. Tidak akan ada apa", semuanya akan baik" saja. Ayah kalian sedang kesana mencoba melawan makhluk itu." ucap ibu menenangkan aku dan kakak yang sudah mulai ketakutan saat itu.

Tak lama kemudian ayah kembali.

Aahhh syukurlah ayah baik" sajaa. Itu hal pertama yang ada dipikiranku setelah dia kembali.

Kami berkumpul berempat, semua pintu dan jendela Mesjid kami tutup dengan sangat rapat. Ibu dan ayah mulai mengobrol soal ini dan aku pun tidak henti" nya bertanya pada ayah tentang keadaan sekarang dan jenis makhluk apa sebenarnya yang mengganggu kami.

"Ayahh makhluk apa itu? Kenapa ayah bilang itu sangat berbahaya?" tanyaku

"Iya bu, sebenarnya makhluk apa itu? kenapa bunyi nya juga begitu aneh?". kakak ku menambahkan

" ............. ". sejenak ayah terdiam kemudian berkata. "Itu adalah siluman. Namanya BETONG. dan makhluk ini sangat berbahaya. Untung saja kita semua baik" saja." ujar ayah seraya aga tertunduk.

"Betong? Makhluk apa itu ayah?? Seperti apa rupa nya." tanya kakak ku.

"Dia memiliki kepala dan badan manusia, tapi setengah badan bawah dia adalah embe (kambing)." saut ayah lirih.

"Barusan ayah sudah mengejarnya, tapi dia berlari ke arah pemakaman. Ayah berpikir mungkin bukan ide bagus untuk terus mengejarnya. Akhirnya ayah lebih memilih kembali asal semuanya sudah aman dan baik" saja." tambahnya lagi

Astaga betapa kagetnya aku mendengar itu. Aku tidak pernah menyangka kalau kami akan didatangi oleh mahluk seperti itu dalam situasi seperti ini.

Apa mereka benar" menganggap kami santapan ringan hanya karna kami tinggal bersebelahan bersama mereka??

Ini memang di hutan tapi bukankah kami sudah punya wilayah masing".?

Ibuku hanya terdiam lirih saat itu sambil terus memeluk ku dan kakak. Tapi di satu sisi, dia juga terlihat lega. Mungkin karna situasinya sudah kembali normal.

\=\=\=\=\=\=\=

Malam berlalu. Kami menginap disana.

Saat aku membuka mata ternyata hari sudah terang. "baguslah semuanya baik" saja, kami semua selamat." pikirku

Setelah bangun kami membereskan kembali alas tidur sisa semalam dan bergegas kembali ke rumah.

Saat keluar kulihat hujan juga sudah reda, dan bunga" bermekaran seperti biasa di pagi hari. capung dan kupu" berterbangan disekitar kami. Indahnya kalau hidup kami selalu seperti ini.. Pikirku lirih

Kami kerumah dan membereskan semuanya. Senang rasanya bisa menikmati waktu normal lagi. Aman.. Dan masih bisa merasakan hari baru. Walau aku tau ini pasti belum berakhir. :'

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terimakasih~ kita lanjut episode 3 yaa

1
☯THAILY YANIRETH✿
Awas aja kalo gak segera update, bakal ada shuriken yang menunggu ya thor.
Siffa^^: Siap. tugas sudah dilaksanakan >< ✨
total 1 replies
run away.┲﹊
Gemes banget sih!
Siffa^^: terimakasih~ semoga menikmati ceritanya yaa ><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!