NovelToon NovelToon
BORU NI RAJA

BORU NI RAJA

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Poligami / spiritual / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jayapn

Tradisi batak kuno yaitu harus menikah dengan pariban yang merupakan anak dari kakak perempuan dari ayah.

Tradisi kuno yang masih dipertahankan oleh kedua orangtuanya Nauli Rumondang di jaman modern ini.

Nauli Romandang yang baru wisuda dari sarjana hukum dan harus menjadi istri dari paribannya yang bernama Yosua.

Yosua adalah laki-laki yang hanya tamatan sekolah dasar karena malas, menjadi anak laki-laki dalam keluarga diantara 7 saudara perempuannya yang membuatnya manja.

Berhubung kedua orangtuanya adalah orang kaya sehingga Yosua menjadi pribadi yang manja.

Semua pernikahan diatur oleh mamaknya Yosua dan hingga kehidupan berumahtangga yang membuat Nauli menjadi kesal.

Ibu mertua yang sangat cerewet, perfeksionis dan suka mengatur sesuai dengan kehendak dan ditambah lagi kakak ipar dan adik ipar yang begitu menjengkelkan.

Bagaimana nasib Nauli?

Apakah Nauli bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jayapn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bergumul Dengan diri Sendiri.

Mamak sepertinya memutar otak untuk mendapatkan uang dari calon mertua ku ini, sorot mata mamak yang mengisyaratkannya.

"Apa eda ngak kasihan melihat kedua bapak eda itu? mereka belum punya jas untuk acara martuppol dan juga pesta adat pernikahan.

eda tega melihat kedua bapak eda itu menyewa jas? Pernikahan sekali seumur hidup dan sebagai tanda bahwa mereka berdua memiliki bou yang luar biasa hebatnya." ucap mama dengan rayuan mautnya.

Dalam tradisi batak toba, seorang perempuan yang memiliki ponakan laki-laki dari saudara laki-lakinya.

Misalnya jika anak yang dilahirkan istri Ramses dan Armadi adalah laki-laki, maka anak mereka akan ku panggil bapak.

Jika perempuan yang lahir maka akan ku panggil adek atau maen yang sebenarnya singkat dari parmaen atau menantu.

Jika anak saudara laki-laki ku perempuan, maka kemungkinan besar bisa menjadi menantu ku.

Tapi karena masih calon sehingga ku panggil maen.

Jika seandainya mamaknya Yosua ini mati, bapak dan adik-adik ku yang akan memberikan ulos terkahir untuknya.

Namanya ulos salput, ulos terakhir yang diberikan kepada jenazah yang dipercaya untuk menyelimuti arwah yang meninggal sampai ke alam baka.

"Berapa kira-kira eda? tapi jangan mahal-mahal, iya! atau suruh aja ke rumah mak Santo, biar mak Santo yang menjahitnya." ucap calon mertua ku.

"Eda serius kan?" tanya mamak lagi.

Lalu calon mertua ku membuka cincinnya dan diberikannya pada mamak.

"Cincin ini adalah pemberian mendiang mamakku dan satu-satunya warisan keluarga, jadikan sebagai jaminan pada mak Santo." ucap calon mertua ku ini.

"Aku baru tau kalau oppung punya harta." ucapku pada calon ibu mertuaku ini.

"Calon menantuku yang cantik...! Oppung mu dulu kaya raya, tapi semua harta kekayaannya habis di jual bapak mu dan bapaknya Mora.

semua ludes di jual bapak mu dan bapaknya Mora dan hanya tersisa cincin itu...!"

"Ternyata bapak hobi jualan, iya! pantas aja bapak menjual ku pada Yosua," ucapku yang membuat calon mertua ku ini emosi.

"Dengar baik-baik Nauli...! kalau bukan karena Yosua yang tergila-gila sama mu, aku ngak sudi punya menantu lantam seperti kau...!"

"Itu artinya kau ngak berguna, masa anak mu bisa mengontrol mu." ucapku yang menyela ucapanya.

"Dari banyaknya perempuan di kampung ini, tapi kenapa kau yang lantam yang dipilih oleh Yosua...!"

"Karena anak kau ngak laku, udah hitam, jelek pula persis kayak suami mu.

kau itu mau sama suami mu itu karena hartanya banyak...!"

"Josua juga punya harta yang banyak, anakku itu pewaris harta kekayaan kami." sanggah mamaknya Yosua akan perkataan ku.

"Eh Barita jabir...! anak kau itu buta huruf dan bodoh, anak perempuan kau banyak dan sebentar lagi harta kekayaanmu akan ludes.

anak mu yang buta huruf itu akan menjual semua harta kekayaan mu untuk main judi...!"

"Diam kau Nauli...! ngak sopan santun mu, aku ini bou mu juga...!"

"Najis punya bou kyak kau, perempuan murahan yang jual diri pada suami mu yang jelek itu agar kau dinikahinya.

orang-orang berkata kalau pidong si Yosua kecil dan biasanya itu keturunan...!"

"Tutup mulutmu jahanam mu itu." teriak mamaknya Yosua yang menyela ucapan ku.

Sebenarnya ingin ku lanjutkan pertikaian ini, tapi aku sadar saat aku ini berada dimana yaitu di warung mak Dison.

Ini baru permulaan, Barita ...! kedepannya akan ku buat pertikaian yang lebih parah.

Sama-sama kita menyaksikan siapa yang akhirnya gila dan siapa yang bertahan, jika aku menolak anak mu sekarang, maka denda adat akan berjalan.

Hal itu bisa membuat kedua orangtuaku bunuh diri yang bisa membuatku menyesal seumur hidupku.

"Capek aku bicara sama kau dan ngak ada gunanya...!"

"Pergi sana tapi jangan lupa bayar misop mu ini." ucapku yang menyela ucapannya.

Mamaknya Yosua yang bernama Barita langsung pergi setelah membayar misop dan minumannya.

Mamak menatapku dengan tatapannya tajam dan ku balas tatapannya itu.

"Aku mau misop...!"

"Ada uang kau? Kalau ngak ada sana minta sama Ramses di lapo ujung sana." ucapku dengan kasar pada Friska.

"Kau itu eda ku, anak ku kandung adalah...!"

cuiih...!' ku ludahi wajah Friska dan tepat di wajahnya.

"Dasar perempuan murahan...! aku ngak butuh anak haram yang kau kandung itu....!"

plak...!' mamak menampar ku karena aku bicara kasar pada Friska.

plak...!' ku balas tamparan mamak tapi ke Friska.

"Ayo tampar lagi, masih ada Merlin yang siap ku tampar." ucapku ke mamak yang hendak menamparku.

Mamak terdiam dan tidak jadi menampar ku lagi, kekerasan harus dibayar kekerasan agar mamak paham akan perbuatannya.

"Kau benar-benar keterlaluan Nauli...!"

"Mamak diam aja, kalau ada uang silahkan beli misop tapi kalau ngak ada silahkan pergi." ucapku yang menyela ucapan mamak.

Mamak berdiri dan mengajak kedua calon menantunya untuk pulang, tapi kedua calon menantunya itu menolak untuk pulang karena ingin makan misop.

"Mak Dison...! bisa ngutang ngak?"

"Najis...! nanti kalian sekeluarga kebiasaan untuk ngutang, sana pulang kalau ngak punya uang." jawab ku pada mamak.

Pak Dison dan istrinya hanya diam karena aku sudah mengamuk, mamak terlihat emosi karena aku yang menjawab pertanyaan mamak.

Mungkin karena malu sehingga mamak pergi bersama kedua calon menantunya dan aku masih duduk di kursi ini.

"Bang Fras...! mau makan misop bang?" tanyaku dengan lembut ke Fras yang datang bersama lima teman laki-lakinya.

"Iya, iban! buatkan kami semua misop dan jangan lupa bakwan." sahut bang Fras tapi temannya malah bengong.

"Siap...!" jawabku.

Berhubung cowok-cowok tampan yang datang sehingga energi ku bangkit lagi dan pemilik warung misop ini hanya bisa geleng-geleng kepala.

Misop langsung dibuat oleh mak Dison yang dibantu oleh suaminya dan kemudian ku antar ke meja Fras.

"Nauli, kan?" tanya temannya Fras tidak kalah tampannya dengan Fras.

"Iya, bang! Kalian semua abang kelas ku loh." sahut ku pada mereka.

Aku kenal dengan mereka semua, abang kelas waktu SD dan mereka semua menjelma menjadi laki-laki yang tampan.

Tapi pak Dison mengingatkan ku untuk tidak kebablasan karena aku sudah bertunangan dengan Yosua si anak mami.

Kenapa harus Yosua? begini banyaknya laki-laki tampan dan ngak manja tapi kenapa harus Yosua.

Karena keluarga Yosua sudah membeli ku dengan harga yang sangat mahal.

"Nauli...! sudah habis ni bakwannya." ucap mak Dison.

Mak Dison memanggil ku agar menjauhi para pria tampan itu, semua itu karena adat yang melarang ku untuk dekat-dekat dengan mereka.

Berhubung hatiku lagi senang sehingga aku bersemangat membuat adonan bakwan dan kemudian ku goreng lagi.

Para calon pembeli berdatangan lagi, tapi untungnya bakwan ku sudah banyak yang masak.

1
Heri Wibowo
anak kurang ajar nyuruh-nyuruh mamanya kayak pembantunya
JayaPn
/Ok/
Heri Wibowo
lanjut thor
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Parah kali lah keluargamu itu Yosua
Heri Wibowo
Gimana kalau madumu itu hamil anak dari mertuamu itu Nauli
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
sungguh gila! bapak mertua garap menantunya
Heri Wibowo
Kenapa hanya kedua anak laki-laki itu yang diistimewakan Mamakmu Nauli
JayaPn: karena anak laki-laki sebagai penerus marga dan keduanya adalah menantu sang pejabat
total 1 replies
Heri Wibowo
bagus Nauli, memang harus bersikap tegas pada keluargamu
Heri Wibowo
percaya diri kali madumu itu nauli.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
jangan sampai istri ke 2 yosua bernasib sama dengan nauli.
Heri Wibowo
wah enak juga ya, kalau punya kebun sayur sendiri, enggak usah mikirin harga sayuran di pasar.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
penjarakan saja ipar-iparmu itu Nauli
Ribu Barus
sangat bagus
Heri Wibowo
benar bapak mertua, sebaiknya kau pulangkan saja uangnya daripada nanti masuk penjara.
Heri Wibowo
Irwan sama Samuel sudah seperti bodyguard-nya Nauli saja ya.
Heri Wibowo
apa-apa Kata mamaku ya sudah masuk dalam perutnya lagi aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!