Mengejar Cinta CEO Dingin Sampai Mana?
Wanita cantik berkulit putih yang memakai celana jeans navy dengan kaos putih yang berjalan di trotoar dengan beberapa kali menghembuskan nafas dengan kasar.
"Kenapa hidup harus seperti ini? aku heran dengan orang-orang kaya di luar sana! Apa yang membuat mereka bisa kaya dan bisa menghabiskan uang dengan suka-suka tanpa berpikir jika nanti habis harus cari di mana lagi?" wanita itu terus mengeluh dengan keadaan yang mungkin saja saat ini dia mengalami kesulitan.
"Ayleen mungkin saat di dalam kandungan mama, yang kamu minta pada Tuhan adalah kemiskinan dan maka dari itu kamu hidup seperti ini, tidak kaya, uang terus habis," ucap Ayleen yang mencoba menerima takdir dengan mengadahkan kepala ke langit.
"Mungkin memang ini takdirku Tuhan atur dengan sesukamu!" ucap Ayleen terlihat pasrah.
brukk.
Langkah Ayleen terhenti ketika tong sampah yang di samping tembok dekat jalan terjatuh.
"Astaga apa itu?" tanya Ayleen yang memperhatikan tong sampah itu dan tiba-tiba Ayleen melihat tangan yang membuat mata indah itu melotot dengan menutup mulutnya menggunakan tangan.
"Apa itu manusia?" tanya Ayleen dengan kaget dan karena rasa penasaran yang tinggi akhirnya Ayleen langsung menghampiri tempat itu.
Ayleen di kejutkan dengan seorang pria yang bersandar pada tembok dengan menahan sakit dengan memegang dada yang sangat kuat dan dahi pria tampan itu yang berkeringat.
"Astaga!" lirih Ayleen dengan mata melotot dan satu tangan yang menutup mulutnya.
Ayleen langsung berjongkok untuk melihat keadaan pria tersebut.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Ayleen.
Pria itu melihat wanita yang di depannya dengan pandangan yang tidak jelas, hembusan nafas yang sejak tadi naik turun yang begitu lemas yang tidak sanggup mengeluarkan 1 patah katapun.
"Hey kamu baik-baik saja?" Ayleen bertanya kembali dan suara itu terdengar semakin jauh bagi pria tersebut yang perlahan menutup mata dan membuat Ayleen semakin panik dengan seseorang yang di temuinya.
**********
Rumah sakit.
Seorang pria tampan dengan tubuh tegap yang berada di kamar salah satu perawatan rumah sakit yang berdiri di depan jendela yang memakai kemeja yang baru saja mengganti dari pakaian rawat rumah sakit.
Pria berwajah dingin bernama Alam Andrean Brawijaya dengan wajah datar yang memperlihatkan Aura yang berkarismatik. Tubuh kotak-kotak yang menjadi ideal setiap wanita.
Tok-tok-tok-tok.
"Masuk!" suara khas yang terdengar berat membuat sang pengetuk pintu langsung masuk.
Pria berjas sekitar berusia 35 tahunan yang berdiri di belakang Alam yang masih tetap pada posisi awal dengan pekerjaan yang mengkancing satu persatu kemeja itu.
"Tuan meeting dengan tuan Charles hari ini di majukan!" ucap pria itu memberikan informasi.
"Baiklah kau siapkan semuanya!" jawab Alam dengan kancing terakhir pada kemeja itu.
"Baik kalau begitu saya permisi!" ucap pria itu pamit.
"Tunggu Dellon!" langkah itu terhenti.
"Ada apa tuan?" tanya Dellon.
"Wanita yang membawaku kerumah sakit ... Siapa dia?" tanya Alam.
"Saya tidak sempat bertemu dengan wanita itu" jawab Dellon.
"Kalau begitu cari tahu!" perintah Alam.
"Baik tuan!" sahut Dellon yang kembali ingin melangkah.
"Tidak perlu mencari tahu!" Alam kembali berubah pikiran yang membuat Dellon tidak jadi pergi.
Alam membalikkan tubuh yang terlihat sudah rapi dan tidak seperti orang baru selesai sakit.
"Hanya membuang waktu saja, siapkan saja semua agenda meeting hari ini dan tidak perlu mengurus wanita itu!" ucap Alam mengambil ponselnya dan langsung pergi dari ruang rawat meninggalkan Dellon.
"Huhhhhh!"
"Belum sampai 1 detik sudah berubah pikiran begitu saja. Benar-benar bos yang sangat aneh!" keluh Dellon dengan geleng-geleng kepala.
************
Perusahaan Food Product.
Food Product adalah Perusahaan ternama yang bergerak dalam makanan dan minuman yang biasa terdapat di supermarket dan tempat penjualan lainnya yang laris di pasaran dan pasti di sukai gen z.
Bukan hanya di Indonesia hasil dari produk Perusahaan itu juga di ekspor ke Luar Negri.
Perusahaan Food Product yang di pimpin Alam Andrean Brawijaya yang berusaha 28 tahun sebagai CEO yang membuat Perusahaan itu maju.
Mobil mewah terparkir tepat di depan Perusahaan itu. 2 Bodyguard langsung membuka pintu. Sepatu mahal yang menginjakkan kaki dan keluar sang CEO yang begitu berwibawa membuat para bawahan langsung menundukkan kepala memberi penghormatan.
Alam membuka kancing jasnya dan langsung melangkahkan kaki yang panjang memasuki Perusahaan. Wajah datar yang selalu menunjukkan aura dingin yang penuh misterius. Dellon yang selalu menjadi pengikut Alam dengan pembawaan yang tidak kalah dingin.
Beberapa menit dari Alam dan Dellon masuk. Tiba-tiba ojek berhenti di depan Perusahaan itu dengan wanita yang di bonceng buru-buru langsung turun.
"Aduh ini ribet sekali!" Ayleen mengoceh saat mendapatkan kesulitan dalam membuka helm.
"Bisa tidak, Neng?" tanya bapak tersebut.
"Isss bagaimana mau bisa ini sangat sulit!" kesal Ayleen dengan mulut yang mengoceh.
"Makanya pelan-pelan, Neng dan jangan ngoceh mulu, buka dulu kancingnya!" saran pria itu.
"Isss bilang dong dari tadi!" sahut Ayleen yang langsung membuka kancing helm tersebut dan ternyata bisa.
"Nih!" Ayleen langsung memberikan helm itu.
"Rambutku jadi rusak!" Ayleen merapi-rapikan rambut yang sedikit berantakan.
"Tetap cantik kok, Neng!" puji bapak ojek itu.
"Memang dari lahir," sahut Ayleen dengan sombong dan langsung pergi dengan bibir yang kerucut.
"Neng!" panggil pria itu.
"Apah!" sahut Ayleen dengan nada kesal yang kembali membalikkan tubuh.
"Ongkosnya mana?" sahut pria itu menadahkan tangan.
"Iss pakai ingat segala lagi!" kesal Ayleen yang kembali menghampiri ojek itu dan langsung memberikan ongkos.
"Makasih, Neng cantik!" puji pria itu.
"Issss, buat apa menggoda kalau ujung-ujungnya bayar!" sahut Ayleen dengan menaikkan ujung bibirnya dan langsung pergi dengan kesal.
Pengendara itu menghela nafas dan langsung pergi.
"Aku sudah hampir telat!" Ayleen langsung berlari dengan buru-buru.
Alam yang berjalan dengan cool yang berpapasan dengan beberapa karyawan dengan menundukkan kepala mereka. Namun, jangan harap mendapatkan balasan dari Alam. Tetapi justru Dellon yang caper di belakang Alam yang membalas sapaan itu dengan tersenyum lebar dan sok narsis yang membuat beberapa karyawan menaikkan ujung bibir mereka yang terlihat geli dengan dengan Dellon.
Saking narsisnya tidak menyadari Alam yang sudah berhenti di depannya.
Bruk.
Dellon sampai menabrak Alam. Alam membalikkan tubuh kekar itu.
"Maaf tuan!" ucap Dellon langsung menundukkan kepala yang merasa malu dengan tingkahnya.
"Biasakan jalan memakai mata!" ketus Alam.
"Maaf tuan!" Dellon kembali meminta maaf.
"Kamu keruangan saya dan ambil berkas untuk meeting lalu antara keruang meeting!" titah Alam
"Ba-baik tuan!" Alam langsung pergi dengan buru-buru.
Alam menghela nafas dan kembali melanjutkan langkahnya. Tidak jauh dari langkah Alam Ayleen berlari buru-buru.
"Hey awas!" teriak Ayleen menggeserkan punggung Alam. Namun, karena tubuh itu begitu tegap membuat keseimbangan Ayleen hilang dan larinya kehilangan rem yang membuat Ayleen hampir terjatuh.
Namun Alam menarik tangan Ayleen dan menarik Ayleen sampai menabrak bidang dada Alam dengan mata Ayleen yang tertutup, hembusan nafas naik turun yang menerpa wajah Alam. Alam memperhatikan Ayleen dengan tatapan hangat dengan aroma tubuh Ayleen yang sangat khas.
Wajah cantik yang terlihat panik menjadi pemandangan bagi Alam. Padahal bisa saja melepas. Namun ternyata Alam tetapi memperhatikan Ayleen.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments