NovelToon NovelToon
Bianglala Negeri Impian

Bianglala Negeri Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agung Riyadi

kisah cerita Randu, seorang anak korban musibah tanah longsor di kampungnya dan hanya dia satu satunya yang selamat, kemudian mendapatkan anugerah kesaktian yang tiada taranya dari jiwa leluhur, menjalani liku liku kehidupannya dan berusaha menggapai semua impian dan cintanya.
berhasilkah Randu, please check it out the story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agung Riyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Karantina

Pak Priyatna dan Bu Yeni kemudian serempak tertawa, Bu Yeni bahkan dengan gemas meraih lengan anak perempuannya yang duduk disebelahnya itu kemudian ia menciumi rambut kepala Tiara bertubi-tubi.

"Ih mamah apa apaan sih?" ujar Tiara sewot dan merasa tak nyaman dengan perlakuan sayang mamanya kepadanya.

"Maafin mama tadi pagi yah sayang, mama khilaf telah bentak Tiara," ujar Bu Yeni sambil tersenyum menatap anak perempuannya memang jelas terlihat sebuah penyesalan tersorot dari matanya yang bening itu.

Namun Tiara hanya diam saja sama sekali tak memberikan respon atas permintaan maaf dari mamanya yang terlihat jelas penyesalannya.

"Tiara memang melakukan kesalahan apa kok sampai dimarahi sama Pak Tatang?" tanya Pak Priyatna yang kembali pada topik awal bicara mereka.

"Ya gitu ayah, misalnya di panggil tak segera merespon kapur tulis langsung melayang ke kepala, telat absen push up dua puluh kali, nilai olahraga jelek diomeli setahun dan banyak lagi ayah," jawab Tiara yang justru membuat kedua orangtuanya tertawa terbahak bahak.

"Itu namanya guru yang disiplin, guru yang bagus itu guru yang ingin anak didiknya bisa mencapai prestasi yang diharapkan," timpal Bu Yeni setelah selesai tertawa.

"Orang galak kok disiplin, galak ya galak aza," sahut Tiara ketus dan tak terima.

"Memang Tiara pernah dilempar kapur sama pak guru nak?" tanya Bu Yeni kemudian.

"Ya belum sih mah, kalo teman sebangku Tiara sering bahkan ia sampai suka malas jika ada mapel olahraga," jawab Tiara.

"Kalo Randu juga pernah dimarahi sama pak guru tidak nak ?" tanya Bu Yeni kepada Randu yang sedari tadi hanya diam menyimak saja.

"Sering mama," jawab Randu.

"Memang Randu melakukan kesalahan apa ?" tanya Bu Yeni kemudian.

"Pak Tatang memang gitu mah, kalo hatinya lagi mood dia ramah tapi kalo hatinya lagi kurang mood pengennya selalu menyiksa murid muridnya," tutur Randu menjawab pertanyaan mama angkatnya.

"Sudahlah yang penting kalian harus selalu berusaha untuk jadi murid yang baik dan terutama tidak melakukan hal yang tentunya tidak disukai oleh para guru kalian, itu yang harus selalu kalian pahami dimana pun," ujar Pak Priyatna.

"Nah tadi hasil pembicaraan dengan kepala sekolah dan Pak Tatang adalah bahwa mereka memberitahukan dalam hal ini Randu khususnya nanti akan dikarantina dan diberi pelatihan intensif yang sifatnya sangat rahasia setelah ia diumumkan secara resmi sebagai wakil sekolah dalam studi banding," ujar Pak Priyatna.

"Maksudnya dikarantina bagaimana ayah apakah Randu nanti akan di bawa ke suatu tempat pelatihan yang jauh dari sekolah atau bagaimana?" tanya Tiara.

"Kalo itu nanti akan dibicarakan lebih lanjut oleh para guru yang jelas dalam waktu dekat akan ada undangan buat wali murid untuk membahas studi banding ini," kata Pak Priyatna yang membuat kedua anaknya tenggelam dalam imajinasi masing masing.

"Dek, gimana nanti kalo kamu disuruh berlatih di tempat yang jauh jangan mau yah !" ujar Tiara kepada Randu.

"Tapi itu kan masih belum jelas kak, akan dibicarakan lagi lebih lanjut kita lihat saja dulu gimana ujungnya," kata Randu.

"Memang kenapa kalo Randu berlatih di tempat lain, ayah malah berpikir Randu akan dilatih di Cibubur bersama satuan elit komando," ujar Pak Priyatna.

"Tapi aku nggak akan merasa aman kalo nggak ada Randu ayah, anak anak nakal itu ada dimana saja," tutur Tiara sambil membayangkan bagaimana ia pernah hampir dilecehkan oleh anak anak SMP swasta kosong tiga yang selalu saja menghantuinya.

"Nanti biarlah aku minta untuk berlatih di sasana Pak Hasan saja kak, itu loh yang tadi siang ngajakin ke es teler itu anaknya Pak Hasan yang juga termasuk senior di sasana," kata Randu bermaksud menenangkan hati kakak angkatnya itu.

"Ya sudah kalo gitu kalian bisa membersihkan diri masing masing sebelum nanti kita makan bersama, ayah mau ke mushola dulu," ujar Pak Priyatna setelah terdengar suara adzan maghrib yang berkumandang.

"Yes ! aku sudah mandi kok tadi," ujar Tiara sambil tersenyum manis menatap Randu.

"Yah aku belum kak," kata Randu.

"Lah tadi kamu bilang sudah mandi kan yang katamu gerah tadi," balas Tiara.

"Iya sih, tapinya mandinya nggak pakai sabun dan sampo kak, sama saja seperti belum mandi," jawab Randu yang kemudian pamit kepada mama angkatnya untuk mandi duluan.

Namun ternyata Randu tak langsung mandi karena ia masih terlebih dahulu memeriksa ayam ayamnya yang ada di kandang pekarangan belakang rumah, dan melihat ayam ayamnya itu tampak tenang.

"Mbak tadi ayam ayamnya sudah dikasih makan kan ?" tanya Randu kepada Sumi yang masih sibuk mencuci peralatan masak yang baru saja ia gunakan.

"Oh sudah dong, tenang aza soal itu dek." jawab Sumi sambil mengacungkan jempolnya kepada Randu.

"Iya mbak makasih yah, ini buat mbak." ujar Randu sambil memberikan selembar uang nominal ratusan ribu kepada sang asisten rumah tangga mereka itu.

"Walah banyak sekali dek, beneran kan ini ?" tanya Sumi yang takut Randu hanya menggodanya saja meskipun ia tau benar bahwa Randu tak akan pernah melakukan itu.

"Ya beneran mbak masa bohongan, sudah nih terima aku mau mandi ini mbak," kata Randu yang kemudian duit yang ia ulurkan diterima Sumi dengan wajah berseri seri.

"Makasih banyak yah dek, mbak memang lagi butuh duit banget buat beli obat nenek mbak," ujar Sumi yang kemudian terlihat matanya berkaca kaca.

"Iya mbak sama sama memangnya nenek Mbak Sumi sakit apa ?"

"Asmanya kambuh dek,"

"Oh nanti kalo masih butuh lagi bilang saja mbak, aku ada simpanan sedikit yang boleh Mbak Sumi pinjam," ujar Randu.

"Iya dek, makasih banyak tapi ini sudah cukup kok dek makasih banyak sekali lagi, eh kalo sekarang adek bisa tebak nggak mbak pakai celana warna apa ?" ujar Sumi yang kemudian senyum senyum.

"Putih motif kembang kembang," ujar Randu yang kemudian berlalu ke kamar mandi sementara Sumi hanya tertegun bengong karena tebakan anak angkat majikannya itu lagi lagi tepat.

Sumi bahkan kemudian hanya bisa melihat dirinya sendiri terutama bagian bawah tubuhnya kalo kalo ada celah yang bisa dilihat oleh orang lain, namun setelah beberapa lama ia mengamati dirinya sendiri ia tak menemukan hal aneh atau celah apapun yang memungkinkan orang untuk melihat bagian dalam tubuhnya.

Dan pada akhirnya asisten rumah tangga yang berasal dari sebuah daerah miskin di sentral pulau jawa itu hanya nyengir merasa malu pada dirinya sendiri.

Sementara itu di tempat lain di waktu yang sama, sebuah pengendara motor yang terkenal bersuara cempreng terlihat memasuki sebuah halaman yang cukup luas

1
Agung Riyadi
luar biasa
Laelia
Ngangenin deh ceritanya.
Agung Riyadi: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Phoenix Ikki
Bingung mau baca apa lagi sekarang. 🤷‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!