NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon Mertua

Begitu tiba di rumah

Hanum langsung mengambil ponsel dan mengirimi pesan para sahabatnya, dia menghela napas berat dan menekan sisa rasa panik di dadanya.

Tentu ia tak ingin membuat mereka semua gelisah, karena tahu betapa cemas para sahabatnya setiap kali ada masalah yang melibatkannya

Dan meski keadaan Hanum sudah kembali aman, tapi tetap saja kekhawatiran masih bersarang dalam hati nya.

"Semoga ini terakhir kali aku bertemu dengannya," gumam Hanum, penuh harapan sekaligus luka yang terpendam di lubuk hatinya. Dan perlahan matanya terpejam, luluh oleh lelah yang menyergap.

Beberapa saat berlalu..

Tak terasa, senja telah menjelang. Dan membawa nya pada janji pertemuan yang telah diatur. Reyhan pun sudah tiba dengan gagah nya, dia berdiri di depan pintu rumah lalu menyelipkan sebuah Map di balik jas nya.

Tok.. Tok.. Reyhan mulai mengangkat tangannya, mengetuk pintu dengan harapan yang membuncah. "Assalamualaikum.." salam nya, dan tak lama suara sahutan merdu segera terdengar, kemudian terpampang lah sosok cantik nan mempesona sudah berada di depan nya.

"Waalaikum salam.." ucap Hanum dengan senyum mengembang yang terasa menghangatkan suasana.

Namun, detik berikutnya, keheningan tiba-tiba menyelimuti kedua nya. Terutama Reyhan yang diam membatu, karena merasa perasaan cinta nya akan segera mencapai klimaks. 

Bagaimana tidak! saat ini dia sudah sangat terpana, dengan penampilan Hanum sang wanita bersahaja yang begitu anggun. Kini tampak menawan mengenakan gaun panjang gemerlap berwarna hitam dengan hiasan mutiara dan jilbab senada.

"Ha..num.." pandangan nya sampai tak bisa teralihkan, oleh keindahan yang sungguh menakjubkan di depan nya.

"Tidak pantas ya, aku memakai ini?" Hanum malah merasa tidak percaya diri, karena ini pertama kali nya dia memakai gaun. Dan semua ini bukan lain karena ulah kedua adik nya yang memaksa.

"Tidak Hanum, kamu malah terlihat sangat cantik sekali hari ini."puji Reyhan tulus.

"Kamu bisa saja, Rey.." Hanum tersenyum tipis, menanggapi pujian dari pria yang mulai mencuri hatinya.

Dibalik pintu nya, ternyata sudah ada Yanti bersama Akila dan Alika yang menangkap ekpresi kagum Reyhan.

"Ehem.. Ehem.. cantik kan Ka Hanum? Jadi nambah berbunga-bunga nih kaya nya." goda Alika sambil tersenyum nakal, ke arah pasangan muda-mudi nya.

"Iya nih, belakangan ini wajah Ka Hanum terpancar sekali aura dan binar jatuh Cinta nya." sahut Akila yang mengiyakan perkataan saudara kembar nya itu.

"Benarkah itu?" selidik Reyhan.

"Seratus persen benar donk bang Reyhan! Eits, tapi biar lebih berbinar lagi. Jangan lupa, Martabak spesial nya mampir ke sini juga ya." goda kedua adik Hanum, sedang Reyhan langsung menyodorkan kedua jempol nya tanda setuju

"Wokee! Ashiap, Bos kecil." sahut nya

Dan hubungan mereka ini memanglah sangat erat sekali, hingga sudah menganggap nya sebagai kakak laki-laki.

Bahkan raut kebahagiaan pun, selalu terpancar di wajah si kembar saat bersama Reyhan.

"Huss, Alika, Akila, kalian berdua ini kompak sekali kalau urusan menggoda dan menjahili kakak kalian," tegur Yanti dengan tatapan hangat nya. Alika dan Akila hanya bisa mengeluarkan cengir kuda nya, karena mereka tahu Reyhan tak pernah keberatan dengan kegurauan nya.

"Tidak apa-apa Bu, aku malah senang bisa melihat mereka tidak sungkan padaku," sahut Reyhan, senyum simpulnya menghangatkan suasana.

"Abang Reyhan memang the best deh!" puji si kembar, mata nya bersinar penuh kekaguman pada sosok pria baik hati yang selalu menjaga dan melindungi mereka.

Kini ikatan keluarga terasa kuat menghubungkan mereka, walaupun tak ada darah yang sama mengalir dalam urat nadinya.

**

Setelah berpamitan dengan Ibu dan adik-adiknya, akhirnya kendaraan roda empat itu membawa Hanum dan Reyhan melaju pergi, dan melesat di jalan raya tanpa halangan.

Beberapa jam kemudian, tanpa terasa mereka tiba di sebuah rumah mewah yang berdiri megah di tengah kota. Dengan suara gemerincing, pintu mobil tertutup. Kedua anak muda itu pun segera turun dari mobil.

"Ini rumah siapa, Rey?" Hanum bertanya dengan wajah bingung, di tambah lagi sudah ada pria paruh baya yang menyambut dan menatap mereka dari arah depan nya.

Reyhan tersenyum misterius, "Nanti kamu akan tahu, ayo kita masuk." tutur nya, yang perlahan melangkahkan kaki ke dalam rumah yang tampak sunyi dan sepi. Hanum ikut mengekori, dan merasa takjub dengan keindahan bangunan yang begitu megah nya.

"Assalamualaikum," ucap Reyhan

"Waalaikum salam, kalian sudah datang," sahut pria paruh baya yang sedang terduduk di kursi, lalu tak lama dia terlihat bangkit dan memeluk tubuh Reyhan dengan penuh kehangatan.

"Iya, kebetulan jalanan tidak macet" jawab Reyhan sambil membalas dekapan penuh arti dari pria paruh baya itu. Sementara Hanum yang menyaksikan kejadian tersebut merasa penasaran

"Siapa pria itu, aku tak pernah melihat sebelum nya?" pertanyaan tersebut menggelayuti pikirannya.

"Maafkan Rey ya, baru bisa datang berkunjung dan menengok sekarang." sesal Reyhan, karena memang dia sangat sibuk sekali dengan perusahaan yang baru ia rintis bersama Hanum dan itu terhitung sudah tiga bulan lama nya.

"Tidak apa apa.." wajah teduh dan damai nya langsung tersenyum indah di bibir pria itu, yang masih tampak segar dan tampan di usia nya yang tak lagi muda. Sungguh sangat jelas terlihat, dua orang ini seperti pinang di belah dua karena saking mirip nya.

"Oya papa, kenalkan ini Hanum. wanita yang pernah aku ceritakan waktu itu." jelas Reyhan, yang langsung menunjuk ke arah seseorang yang tengah berdiri di samping nya.

"Saya Hanum, om." tutur nya dengan senyum ramah.

Dan akhirnya, terjawab juga maksud Reyhan membawa nya pergi dan jati diri pria paruh baya. Ternyata dia ingin mempertemukan Hanum sang gadis pujaan hati. Degan orang tua tunggal yang di miliki nya, karena menurut nya inilah saat yang tepat.

"Perkenalkan, saya Bima, Ayah dari Reyhan." kedua orang yang berbeda generasi itu saling menjabat tangan dengan penuh kehangatan.

"Ternyata kamu sangat cantik sekali, tidak heran kalau Reyhan sangat tergila-gila padamu," puji Bima sambil melirik putranya yang tersipu malu.

"Om Bima bisa saja, di luar sana masih banyak wanita yang lebih cantik dari pada Hanum, kok." balas Hanum dengan rendah diri dan tersenyum manis. Namun Reyhan pun langsung menegaskan

"Tapi sayangnya, tidak ada yang secantik dirimu di mataku Hanum. Dan tak satu wanita pun yang aku inginkan selain kamu." ucapnya dengan yakin dan penuh kecintaan. Bima yang mendengar perkataan sang putra langsung tertawa kecil, sembari menggelengkan kepala

"Ya ampun, pria kutu buku ini. Ternyata sudah berubah jadi si bucin tingkat tinggi" selorohnya penuh godaan, Hanum pun hanya bisa tersenyum malu. Pipinya memerah saat mendapat pujian yang tulus dari pria spesial nya.

Tak lama kemudian, seorang pelayan datang dari arah dapur sambil membawa hidangan makanan di tangannya. "Silahkan, Tuan besar, Den Reyhan.." ucap pelayan setelah menaruh bawaannya di atas meja dengan sopan. Mereka pun siap untuk menikmati waktu bersama dan mempererat hubungan yang ada.

"Iya terima kasih Bi.." jawab anak dan Ayah itu, dengan serentak

"Wahh, papa, semua ini makanan favorit ku." seru Reyhan saat melihat semua hidangan nya.

"Papa memang sengaja menyiapkan menu Spesial untuk mu dan Hanum." kasih sayang Ayah satu ini memang tak perlu di ragukan lagi, karena sungguh besar dan tulus sekali pada putra semata wayang nya.

Terlebih lagi, hanya Reyhan anak kandung yang ia punya setelah meninggal nya sang istri, sedang adik Reyhan hanya anak angkat yang ia ambil dari panti asuhan.

"Terima kasih pah.."

"Iya, Nak, kalau begitu ayo kita makan malam bersama-sama. Pasti kalian sudah lapar habis melakukan perjalanan jauh ke sini," ujar Bima dengan semangat, seraya dengan cekatan memberikan piring dan menaruh nasi di atasnya untuk anak serta tamunya.

"Terima kasih, Om." kini mereka sudah terduduk di atas kursi masing-masing dan mulai menyantap hidangan yang menggiurkan.

**

Beberapa saat berlalu

Ketiganya telah selesai menikmati hidangan makan malam, dan kini pasangan muda mudi ini terlihat sedang bersantai di ruang tamu nya.

Tapi tiba tiba saja, Reyhan jalan mendekat ke arah sofa yang di duduki Hanum.

"Hanum, boleh aku bicara sebentar?" bisik Reyhan, dengan mimik wajah serius nya.

"Tentu saja, Rey.."

"Aku punya hadiah kejutan untukmu, semoga kamu menyukai nya." pria berkaca mata itu pun, mengeluarkan sebuah Map yang sejak tadi ia bawa dan sembunyikan rapat-rapat dari rumah nya

"Apa ini, Rey?" tanya Hanum, yang merasa kebingungan bercampur penasaran. Saat Map itu sudah berpindah tangan pada nya.

"Bukalah.." ucap Rey dengan nada penuh misteri. Hanum pun patuh menuruti permintaan nya dan mulai membaca lembaran demi lembaran kertas tersebut.

Setelah nya, rasa penasaran yang awalnya muncul di wajah. Perlahan berubah menjadi kebahagiaan tak terduga dan harapan menggebu nya.

"Rey-han, i..ni..?" dengan suara gemetar dan tertahan, dia menatap tak percaya dengan apa yang dipegangnya.

"Be-tulkah..?" Seru nya lagi untuk memastikan, bahkan bibirnya sampai terkatup-katup dan tak mampu melanjutkan kata-kata.

Bagaimana tidak.! saat ini di hadapan nya sudah terbentang surat gugatan cerai antara dirinya dan Aksa, lengkap dengan tanda tangan sang suami yang tertera di sana

"Apa kamu bahagia.?" Hanum mengangguk setuju, dia tidak sanggup berkata kata lagi. Sedang Reyhan menatap wanita nya dengan seringai puas, karena mengetahui bahwa kejutannya telah berhasil memberikan secercah harapan.

"Hanum, besok pengacara ku akan memberikan surat ini pada pengadilan agama, dan setelah nya hanya dalam hitungan minggu kamu akan resmi menyandang single lagi. Apa kamu sudah siap.?" ijin Reyhan, yang sengaja memberi tahukan semua masalah ini sebelum dia melakukan tugas akhir nya. Karena dia ingin meminta persetujuan Hanum terlebih dahulu.

"Iya Rey, aku sudah siap." jawab Hanum, tanpa ragu. Bahkan matanya berkaca-kaca, seolah ingin berterima kasih. Sebab hal ini, benar-benar akan membawa perubahan besar dalam hidupnya yang tak pernah terbayangkan.

"Janji ku sudah ku tepati Hanum, untuk menyelesaikan masalah mu. Dan setelah masa iddah selesai, ijinkan aku untuk segera menikahi mu." inilah sosok pria sejati, yang di inginkan Hanum. Yaitu pria lemah lembut yang bisa melindungi, menjaga, membahagiakan, dan tak pernah ingkar janji.

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!