NovelToon NovelToon
Hai Bos!

Hai Bos!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:79.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.

Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.

Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya

Semoga suka....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Laki laki yang jadi malu

Rihana dan Alexander menatap lama wajah putra tunggalnya yang tampak resah. Saat ini mereka sudah berada di ruangannya.

Erland menghela nafas panjang. Dia salah ngga mengantisipasi kalo Bu Widuri akan melapor pada orang tuanya.

"Siapa nama gadis itu?" tanya Alexander.

"Laura Charita, pi."

Rihana mengulum senyumnya melihat Erland yang tampak salah tingkah.

"Hebat juga dia bisa membayar pinaltinya," ledek Alexander dengan kedutan di bibirnya.

Erland tambah salah tingkah, dia mengalihkan pandangannya ke layar laptopnya.

"Berarti dia sudah kaya sebelum keterima kerja di sini"

Rihana menggelengkan kepala pada suaminya, seolah meminta Alexander berhenti menggoda putra mereka. Baru kali ini dia melihat putra mereka benar benar malu hati.

"Iya, sayang," kekeh Alexander sudah ngga bisa menahan lagi.

Erland menghembuskan nafas saking malu dan kesalnya.

Dia memang sudah jadi orang bodoh, wajar papinya mengetawakannya. Apalagi kalo om dan tantenya yang lain tau. Juga sepupu sepupunya. Bisa habis dia.

"Mami dan papi pulang dulu, ya. Mau ke tempat Opa Dewan," pamit Rihana yang ngga tega melihat anaknya merasa malu seperti itu. Erland jadi berbeda. Tapi hatinya lega karena putranya sudah memiliki tambatan hati. Jadi dirinya lebih gampang menolak permintaan sahabat maupun relasi suaminya yang ingin menikahkan putri mereka dengan Erland.

"Oh iya, mam." Erland bersyukur memiliki mami yang sangat pengertian

Setelah Rihana berjalan lebih dulu, Alexander berbisik yang membuat putranya terpaku.

"Jangan sampai kamu menyesal karena sudah membiarkan dia pergi." Alexander ngga ingin pengalaman buruknya saat kehilangan jejak Zira-nya, terulang lagi pada putranya.

*

*

*

Saat Laura bersama mamanya memasuki ruang privat mewah yang sudah di reservasi papanya, membuat langkahnya terhenti ketika melihat sosok laki laki paruh baya yang masih gagah berjalan mendekati mereka.

Tampan sekali, wajar kalo mamanya ngga bisa melupakannya hingga kini.

"Itu papa kamu," bisik mamanya lembut.

Ada ikatan yang muncul dalam aliran darahnya ketika sosok itu tersenyum lembut padanya.

"Laura....?" Sepasang mata laki laki itu berkaca kaca. Putri yang selalu diawasinya beberapa hari ini sekarang ada di depannya

Laura masih diam. Debar jantungnya terasa aneh. Mamanya menggenggam erat tangannya.

"Sapa papamu, sayang," bisik mamanya lagi dengan suara bergetar menahan perasaan haru di dalam dadanya.

DEG DEG

Detak jantung Laura makin bergemuruh keras.

"Papa....." Suara tercekat yang keluar dari mulut Laura.

Gazy meraih tangan putrinya yang diulurkan istrinya. Menggenggamnya erat.

"Kamu sangat cantik, putri papa. Persis mamamu." Karena wajah yang sangat mirip itulah membuat asisten terpecayanya berhasil menemukan keberadaan putrinya. Juga istrinya.

*

*

*

Sore harinya mama dan papa bersama Laura menemui nenek dan kakek Laura.

Walau kakek dan nenek sempat marah tapi akhirnya memaafkan papa Laura setelah tau apa yang sudah terjadi pada menantu mereka. Bahkan mereka turut bahagia karena keluarga kecil itu sudah lengkap. Suami putri bungsunya sudah kembali.

Gazy pun membawa anak dan istrinya ke rumah mewahnya. Ada deretan mobil mewah di garasinya. Bahkan rumah mewah itu dilengkapi dengan helipad di lantai tiganya.

Laura takjub.

Papanya punya heli?

Dia ngga nyangka papanya sekaya raya ini.

"Ini milik kalian. Semuanya," senyum Gazy. Dia akan manjakan dua perempuan yang sangat dia cintai.

"Asal bersamamu, itu sudah sangat membahagiakan kami," ucap mama Laura lembut.

Gazy tersenyum lembut.

"Terimakasih, sayang."

*

*

*

Alisha turut bahagia mendengar kabar kembalinya papa sepupunya .Saat ini mereka sedang merayakannya di salah satu club elit.

'Papamu bukan orang sembarangan, Lau," celoteh Alisha dengan mata penuh binar.

Laura hanya tertawa pelan. Dia memang belum tau siapa papanya. Namanya memang sudah pernah dia dengar.Tapi melihat semua kemewahan yang dimiliki papanya, membuat dia setuju dengan pendapat Alisha.

"Mungkin."

"Tau ngga, Lau, reaksi tante Melda dan Maura?" jeda Alisha dengan wajah jahilnya.

"Sakit jantung, ya," tebak Laura kemudian terkekeh

'Hampir," lanjut Alisha dengan tawa yang meledak.

"Rasain," tambah Alisha lagi. Dia suka sekali mengingat wajah pucat pasi mama Maura dan Maura.

Harusnya mereka ikut bahagia seperti yang lainnya. Bahkan papa Maura juga ikut merasa senang. Tapi wajah kedua orang itu malah seperti hampir kesambar petir.

Papa Maura memang orang baik, apesnya mendapatkan jodoh dan anak yang mengerikan, batin Alisha.

Padahal beliau orang penyayang dan sabar, tambahnya dalam hati.

"Tau nama papamu Gazy Mahardika, langsung tambah stres, mungkin ntar ngga bisa makan dan tidur," kekeh Alisha tambah senang.

Laura pun terkekeh. Pasti mereka sudah pernah mendengar nama pengusaha besar dari Dubai itu. Laura sempat menggugelnya. Tapi ngga banyak informasi yang dia dapatkan.

"Kamu masih bertahan di Merapi Steels? Lebih baik ikut papamu saja. Katamu jam kerja di Merapi ngga manusiawi," tanya Alisha setelah puas mentertawakan nasib buruk tante dan sepupunya.

"Ya, aku sudah mengundurkan diri." Laura menatap Alisha ragu.

Laura ingin sepupunya tau, tapi takut ngga dipercaya. Selama ini tidak ada rahasia diantara mereka berdua.

"Baguslah. Oh ya, kamu sudah ketemu lagi dengan laki laki mabok edan itu?"

DEG

Ini yang mau dia ceritakan

"Sudah ketemu, ya?" tebak Alisha lagi dengan pupil mata membesar.

Laura menganggukkan kepalanya.

"Ketemu dimana?" Alisha jadi ngga sabar karena penasaran.

"Di Merapi Steels."

"Serius?" kembali pupil mata itu tiada lelah membesar.

Laura mengangguk lagi.

"Dia pegawai juga? Mending kita kasih tau Nevia sama Karla. Sepupu mereka, kan, bos di sana. Kamu udah ketemu, kan, sama CEOnya?" kejar Alisha dengan beberapa pertanyaan sekaligus.

Laura bingung mau menjawabnya.

"Ya, sudah."

"Hemm.... Lebih baik kasih tau, biar dipecat pemabok yang suka melecehkan perempuan itu,' kata Alisha berapi api

Laura menghembuskan nafas kesal.

Bagaimana mau dipecat. Dia CEOnya, batinnya kesal.

"Kenapa?" tanya Alisha yang heran dengan wajah merengut Laura.

"Kamu tau nggak, Lish. CEOnya itu yang mabok di club," bisik Laura dongkol.

"Serius?" Pupil mata Alisha membesar lagi.

"Ya, aku terkejut ketika bertemu dengannya."

"Dia tau kamu juga?" Alisha ngga bisa menyembunyikan emosinya

"Iya, dia minta maaf. Katanya ngga sengaja." Terpaksa Laura berbohong. Dia tau sepupunya pasti akan mengamuk.

"Nggak bisa. Kamu ngga boleh maafin. Kita harus tuntut dia!"

"Susah, Lish. Aku juga hampir membuatnya mati."

Alisha membuang nafasnya dengan penuh kekesalan

Baru mengerti kenapa CEO itu sakit sampai ngga bisa ngantor. Rupanya akibat dihajar sepupunya.

"Nevia sama Karla tau soal ini?"

"Entahlah. Aku belum ketemu lagi dengan mereka." Tapi Laura curiga kalo kedua sahabat mereka sudah tau.

Alisha mengangguk mengerti walau masih nampak sisa kemarahan di wajahnya.

"Ohya, Maura gimana saat kalian mundur?"

Seketika sisa kemarahan di wajah Alisha menguap. Senyumnya sangat lebar.

"Dia histeris,' tawa Alisha pun meledak.

Laura pun menimpali dengan tawa berderainya.

Pasti paniklah, karena deadlinenya besok

"Musiknya bagus." Alisha pun menyeret sepupunya untuk ke tengah ruangan. Orang orang berkumpul di sana sambil bergoyang.

BUK

"Aauww," ringis Alisha tertahan ketika tubuhnya terdorong oleh seseorang.

"Kamu ngga apa apa, Lish?" Laura menahan tubuh sepupunya.

"Sorry." Sebuah mata legam menatap penuh maaf.

Alisha sempat terpana.

"Yah.... Laen kali hati hati," judes Alisha menjawab sambil berpaling pada Laura.

Laki laki tegap tampan itu menatap Laura sebentar sebelum berpaling pada suara yang memanggil namanya.

"Fathir, ayo." Kembarannya sudah berada ngga jauh di depannya.

'Sekali lagi, maaf."

Alisha hanya mengangguk, setelahnya Fathir melangkah pergi.

"Kita pulang aja. Kaki kamu ngga apa apa?" Laura agak khawatir juga.

"Ya, sakit sedikit, sih." Agak terpincang Alisha melangkah.

Dia ingin melepas high heelsnya saja biar sakitnya agak berkurang. Sepertinya dia keseleo. Tapi nanti setelah di luar club.

Resikonya terlalu besar karena bisa saja diinjak oleh sepatu sepatu pengunjung yang lain.

"Eh, kamu jangan kurang ajar," kaget Alisha ketika tubuhnya diangkat tinggi oleh seseorang.

Laura terkesiap. Laki laki yang menabrak sepupunya rupanya kini sedang menggendong Alisha.

"Kalian bawa mobil, atau aku antar pulang." Fathir yang sempat melihat gadis itu berjalan agak terpincang, merasa bersalah. Dia terlalu buru buru tadi melangkah mengejar kembaran dan sepupunya.

Alisha ngga bisa berkata apa apa. Jarak yang dekat membuatnya bisa melihat garis wajah tampan laki laki itu lebih jelas.

"Ikuti aku." Laura berjalan mendahului. Dia bersyukur laki laki itu tidak langsung pergi.

Begitu sampai di mobil, Laura membuka pintu untuk Alisha.

Farhir mendudukkan Alisha dengan hati hati.

Kemudian dia berjongkok dan melepaskan high heelsnya.

"Ap--apa yang kamu lakukan?" kaget Alisha, karena baru kali ini kakinya di sentuh laki laki asing

Laura bergeming melihatnya.

"Melepas sepatumu."

Jantung Alisha berdebar ngga menentu

"Mungkin kamu butuh x-ray. Ini kartu namaku, aku akan bertanggungjawab." Fathir mengulurkan kartu namanya.

"Tidak usah. Aku bisa sendiri."

Mata laki laki itu menatap

Alisha lekat, kemudian meletakkan kartu nama itu di pangkuan Alisha.

"Maaf, ya." Kemudian Farhir bangkit dan menutup pintu mobil.

Kini dia berhadapan dengan Laura

"Kartu namaku ada padanya. Kalian bisa menghubungiku kapan saja."

Laura hanya mengangguk.

Fathir melangkah pergi dengan perasaan ngga nyaman.

Seperti pernah lihat wajah gadis itu.

1
Rahmawati
padahal cuma kesenggol dikit itupan gk sengaja, malah bilangnya di lecehin
Rahmawati
makanya. jd orang jangan jahat,, terima saja hukumannya
Uba Muhammad Al-varo
pak Dito dan Irvin tuh simalakama menolong salah nggak ditolong salah, namanya orang nolong iya panik nggak memperhatikan tangan pegang bagian tubuh yang mana, yang penting korban langsung tertolong, semoga aja kejadian yang sebenarnya terungkap, Maura.....👿
nrlsm
/Good//Good//Good//Good/
Erna Masliana
iya... biarkan Papanya Maura yg jenguk.. gak usah ikutan semuanya.. pertunangan harus lancar..
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 setuju
Hana Agustina
puas banget yak . si triple kill ini kena karmanya msg msg.... makasi othorrr...
Mariaangelina Yuliana
mau nenek nya Maura mati aja Thor
Deandra Putri
melecehkan kan emang elu yang nyodorin kunti..... hiiihhh...
L B
aku pun tidak suka maura.salah dia, masak ke kantor pakai baju 11 12 dengan lingerie 🙄🙄😏, tapi walaupun begitu perbuatan pak dito dan supir pribadinya juga tidak dibenarkan, perbuatan mereka tidak beretika. cerminan sifat yang buruk,
jalang atau pelacur sekalipun status seseorang, bukan berarti itu bisa menjadikan alasan untuk berbuat semena-mena terlebih dalam keadaan tidak berdaya.
Yuli Ana
lah melecehkan gimana..... orang mereka beneran niat nolong. salah sendiri gk paka br*. kalo gk ditolong, mau th kepalanya terbentur. biar koma sekalian. aneh.
dah lah gk ush kasihn sama penjahat. dia berusaha hilangin nyawa orang kok. dua nyawa sekaligus. pembunihan berencana ini mah..
tuntut aja pelecehan. entar mereka jg gk ngaku. toh bnyk saksi kalo pk dito disuruh nolong ngangkat k mobil. saksinya jg bnyk. gk ada yg liat jg klo pk dito pegang2 gunung. wkwkwkwk...
Alisa Erlani
d lecehkan gmn maura org cma ngangkat tubuh kmu ko d sebut melecehkan kmu sih punya otak nya licik sekali
hansen: klu nga slh sih pak dito irvin ada mengambil kesempatan dikit terhadap Maura hehehe..
total 1 replies
Eris Fitriana
Pantas lah kamu di lecehkan orang sedari awal kamu mau menggoda sampai2 gak pake be*a...cuma orang yang kamu targetkan gak kena jebakan mu...
Tri Handayani
alasanmu itu lho maura' coba waktu kamu jatuh yg menolong erland pasti kamu dgn senang hati menerimanya tanpa merasa d lecehkan.
Elizabeth Zulfa
jangan diringankan lah hukumannya... wong supirnya megangin maura kn juga gak sengaja
Elizabeth Zulfa
kok gak iba sama sekali za nenek gerondong kritis 😅😅😅
Elizabeth Zulfa
za elo lah zg bawa pengaruh buruk 😒😒
Elizabeth Zulfa
yuuuuukkk Thor kita santet tuh nenek gerondong 😡😡😡😡
bikin emosi jiwa aja bacanya 🤬🤬🤬🤬
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Aturan biarkan saja Maura di dalam penjara
DinDut Itu Pacarku mampir
Zea Rahmat
kepedean km maura.. org mau jatoh pasti ada yg di pegang lah..... hadeuhhhh nyebelin dahhhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!