YOU & ME IN NOVEMBER

...Oleh karena itu seorang juara kelas sepertinya lebih baik membatasi dari hal-hal aneh yang merusak prestasi saja....

...Karena menghabiskan waktu hanya untuk bermain cinta dan jatuh terperangkap di sangkar cinta....

...Kemudian gadis itu mengabaikan pembicaraan mereka karena tidak mau menipu perasaan diri sendiri dan lanjut belajar....

...Soal Daris benar-benar mempunyai perasaan suka atau tidak, Livia akan bersikap tetap seperti biasanya dan tahu batasan antara teman laki-laki dan perempuan....

...Jadi tidak masalah jika sebangku Livia adalah orang yang sangat menyukainya atau sangat membencinya....

...Livia tetap melanjutkan pembelajaran seperti biasa dan akhirnya waktu sudah tiba dimana pelajaran sejarah telah di mulai....

...Daris dengan santai mengumpulkan tugasnya yang telah selesai sedangkan ada sebagian yang belum selesai mengerjakan dan ada juga yang baru siap mengerjakan yaitu Miska dengan teman-temannya yang kurang informasi mengenai tugas sejarah....

...Tapi hari ini guru sejarah tidak berfokus pada tugas melainkan menyuruh mereka untuk melakukan sesi tanya jawab agar menambah dan memperbaiki nilai-nilai khususnya para lelaki....

...Maka guru pun menerangkan dan seisi kelas terlihat seperti serius mendengarkan dan senyap....

...Tiba di waktu sesi tanya jawab, setiap pertanyaan yang di lontarkan oleh guru dapat di jawab dengan mudah bahkan rebutan untuk mendapat nilai yang lebih baik....

...Rata-rata perempuan di kelas semua menjerit,...

“AKU BU! AKU BU!”

...Suara yang paling memekakkan telinga adalah si Miska sehingga ia dapat meraih poin terbanyak untuk saat ini....

...Ia adalah peringkat ke-3 di kelas dan berniat untuk menggeser posisi sang juara kelas dengan kemampuan menyonteknya....

...Tetapi Livia orang yang santai dan tenang dalam pembelajaran karena apa yang terjadi di hasil awal bukan merupakan hasil akhir sehingga ketika waktu tingkat kesulitan suatu pertanyaan dinaikkan beserta poin nilai maka disitulah sang juara kelas memunculkan wujudnya....

...Gadis itu tidak perlu lagi untuk bersaing dengan poin-poin kecil yang di perebutkan oleh banyak ikan teri di kelas....

...Sampai pada akhirnya Livia hanya menjawab 2 pertanyaan HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan 1 pertanyaan MOTS (Middle Order Thinking Skills) dan sisa 7 pertanyaan mudah di perebutkan oleh para ikan teri....

...Tiba sesi pertanyaan lelaki, para lelaki diberikan pertanyaan yang sangat mudah dengan syarat tanpa bantuan dari perempuan maupun teman sebangku....

...Sebelum sesi tanya jawab di mulai, guru sejarah memperingatkan Daris karena ia banyak mengalami kekosongan dalam nilai tugas dan ujian sehingga lelaki itu di harapkan dapat menjawab dengan baik....

...Cara menjawab pertanyaan untuk para lelaki cukup unik, setelah soal di umumkan mereka harus segera menulis jawabannya di tangan mereka dengan kurun waktu terbatas agar terhindar dari kecurangan....

...Setelah waktu berakhir guru akan mengecek jawaban mereka yang di tulis....

...Setelah sesi tanya jawab di mulai, tetap saja masih banyak kecurangan yang terjadi dimana perempuan membantu teman laki-laki di sekitarnya untuk menjawab dan seseorang yang kedapatan menjawab salah nilainya akan di kurangi....

...Livia sangat ingin membantu Daris tetapi mata guru sangat jeli dan guru sudah banyak menegur beberapa perempuan di kelas yang hendak memberikan jawaban....

...Ketika pertanyaan kedua di umumkan, Daris tetap tidak bisa menjawab padahal soalnya sangat mudah jika mereka mendengar dengan fokus....

...Livia juga tidak bisa membantunya karena mata gurunya seperti CCTV berjalan....

...Tiba-tiba ada yang menyentuh punggung Livia dan gadis itu menoleh, ternyata Farhan yang memanggil tetapi lelaki itu menunjuk ke arah teman laki-laki yang berada di bangku belakang....

“Pst,” bisik laki-laki di bangku belakang sambil menaikkan kepalanya untuk meminta Livia membantunya menjawab.

...Tetapi guru tetap selalu melihat sana kemari dan selau mengingatkan,...

"EITS, DUDUK YANG BAGUS!"

...Gadis itu tidak berkesempatan untuk memberikannya karena takut dan Livia hanya menggeleng kepala dan duduk dengan posisi semula seperti biasa....

...Ketika pertanyaan ketiga, Daris masih saja kesusahan dan Livia membantunya sedikit demi sedikit....

...Seperti bergumam tetapi tidak memandang Daris atau menulis sesuatu untuk Daris atau mengisyaratkan sesuatu berdasarkan objek....

...Poin Daris pun mulai bertambah dan di akhir pertanyaan, ketika soal di lontarkan kembali berisi tentang sebuah nama peradaban, Livia banyak mengisyaratkan sesuatu dan banyak bergumam....

“Hah? Apa?” bisik Daris sambil mendekatkan telinganya tetapi tetap saling tidak melihat.

“Romawi kuno ... Romawi kuno ...” bisik Livia.

...Tapi entah kenapa pada saat seperti itu pendengaran Daris seperti sedikit berkekurangan....

“Ro ... Ma ... Wi ... Ku ... No ...” bisik gadis itu.

“Hah? Himalaya?” tanya Daris dengan suara pelan sambil lebih mendekatkan telinga lagi.

...Lalu Livia menepuk jidatnya dan diam untuk beberapa detik....

...Daris hanya menundukkan kepala saja dan tidak masalah jika tidak bisa menjawab....

...Saat Livia mau mengucapkannya lagi, Daris pun melambaikan tangannya ke arah Livia dengan tatapan lurus dan datar....

...Lelaki itu mengisyaratkan untuk tidak membantunya lagi....

...Tapi di saat waktu sudah tinggal beberapa detik lagi serta kebetulan gurunya hanya menampakkan punggung dari sisi Livia, ia langsung memegang tangan Daris dan menulis dengan secepat kilat jawabannya dengan tulisan jelek....

...Ketika waktu berakhir, poin di umumkan dan Daris melompat ke urutan nilai tertinggi di kelas....

...Semuanya ribut untuk memprotes soal Livia terlebih lagi Adrian yang memprotes dengan keras,...

“BU! ITU TIDAK ADIL LAH, KAN SI LIVIA BANTU!”

...Serta diiringi suara keributan lain yang menyinggung nama Daris dan Livia....

...Tetapi gadis itu cuek saja karena Livia sudah tidak mau peduli dengan mereka lagi dan dengan gaya bola mata memutar ke atas dengan bibir sedikit manyun untuk tidak memedulikannya....

...Bahkan para lelaki dan perempuan juga berbisik mengenai gadis itu....

...Ada yang di dengar gadis itu seperti,...

“Enak ya duduk di samping si ranking 1,”

...atau...

“Curang di gendong sama Livia,” bahkan ada yang iri dengan Daris.

...Tetapi guru sejarah hanya menatap Livia dan Daris dengan diam saja bahkan tidak memberi komentar apa pun....

...Harusnya dari tatapan guru tersebut, ia pasti sudah mengetahui jawabannya tetapi memilih untuk menutup sebelah mata....

...Livia juga kesal dengan mulut-mulut mereka karena ketika para lelaki itu tidak mendapatkan keuntungan maka mereka akan mengajukan protes tetapi mereka menutupi kecurangan mereka sendiri....

“Cih, dasar orang menjijikkan,” ucap Livia dalam hati sambil melirik sinis mereka yang sedang berbicara tanpa henti dan ketika mereka sadar di tatap mereka hanya diam dengan pandangan tidak senang.

...Tiba-tiba guru yang berada di sudut ujung berjalan kemari ke arah meja Livia dan Daris. Para lelaki langsung bersorak menertawakan serta mengejek mereka berdua....