NovelToon NovelToon
Cinta Si Duda Kaya

Cinta Si Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariania

beberapa kali menjalin asmara namun tak semua tak sesuai harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan tak terduga

Tepat jam empat pagi Riani bangun dan memulai pekerjaannya, dia pergi menuju dapur untuk minum, melihat beberapa piring dan gelas yang bertumpuk di wastafel Riani segera mencucinya dan membereskan dapur. Kala itu belum ada yang bangun karena mereka tidak terbiasa bangun di pagi buta, masih terasa sepi jadi mempermudah dalam bekerja. Riani mulai membersihkan seluruh ruangan, mulai dari ruang tamu, ruang tengah, dan ruangan lainnya, selesai di bereskan lanjut menyapu dan mengepel lantai, saat semuanya sudah selesai Riani kembali ke dapur dan membuka lemari es untuk mengecek beberapa bahan makanan yang bisa di gunakan untuk membuat sarapan nanti, merasa lelah Riani beristirahat sejenak dengan duduk di kursi meja makan sembari memegang gelas minumannya. Waktu subuh telah tiba Riani bergegas menuju kamar untuk melaksanakan sholat subuh.

Nathan yang biasa terbangun di jam segitu pun merasa ada yang aneh, melihat kanan dan kiri, terasa bersih dan adem, melihat meja ruang tengah yang seingat dia berantakan seketika menjadi bersih dan rapih, " mungkinkah asisten rumahtangga yang baru yang melakukan nya " gumamnya. Nathan menuju dapur untuk mengambil air minum, lagi dan lagi semuanya terlihat rapih dan bersih. Ketika Nathan akan minum dia merasa kaget jika Riani ada di belakangnya ketika Nathan hendak berbalik, dan tanpa di sengaja Riani pun ikut terkejut dan berteriak.

Sadar jika yang ada dihadapannya adalah majikannya segera Riani meminta maaf,

" maaf pak sudah membuat bapa kaget "

" iya gak apa-apa saya juga kaget, maaf ya "

" bapa butuh sesuatu, biar saya ambilkan "

" aah gak, saya cuma ambil minum saja "

" oohh " lirih nya sembari mengerjakan yang lain .

Sejenak Nathan memperhatikan Riani, meski dalam keadaan cahaya yang kurang terang tidak asing bagi Nathan saat melihat Riani seolah dia pernah bertemu namun entah dimana, karena pencahayaan yang kurang terang membuat Nathan kurang jelas melihat wajahnya. Merasa penasaran Nathan mencoba untuk menerangi cahaya lampu agar bisa melihat jelas.

Lampu sudah begitu terang, Riani berbalik dan betapa terkejutnya Nathan melihat jelas wajah Riani, seketika dia terdiam dengan tatapan kosong ke arah Riani, heran melihat Nathan berdiri mematung dengan tatapan kosong Riani pun memanggil Nathan.

" pak, bapak kenapa " menepuk pelan lengan Nathan. Merasa ada yang menyentuh nya Nathan pun sadar dan bicara terbata-bata.

" ah gak apa-apa, kamu lanjutin aja kerjanya "

" baik pak ". Nathan bergegas ke kamar dengan jalan cepatnya, Riani yang melihat tingkah Nathan pun senyum sembari menggeleng kan kepalanya dan melanjutkan pekerjaannya.

Nathan masuk kamar dan segera menutup pintunya, dia tidak menyangka jika asisten rumahtangga nya adalah wanita yang pernah bertemu di jalan beberapa tahun lalu,

" dia kan wanita itu, kok bisa ketemu disini, aduh jangan-jangan dia kenal aku, gimana nih kalo dia mengenali aku, tapi gak mungkin juga kalo dia tahu bahwa itu aku, benar dia pasti sudah lupa, iya iya aku yakin dia sudah lupa, aman kalo dia tidak ingat, tenang dan bersikap biasa, oke " gumamnya sembari mondar-mandir menenangkan diri.

Riani mulai menyiapkan makanan untuk sarapan Nathan dan Kevin.

Kevin keluar kamar sudah dalam keadaan memakai seragam, karena dia biasa berangkat pagi menggunakan Go-Jek yang selalu dia pesan, menuju ruang makan dan duduk di kursi, tak lupa segelas susu berada tepat di samping Kevin.

" lho mbak, Dady belum bangun ya "

" tadi mbak lihat bapak sudah bangun kok "

" oohh, tumben belum keluar biasanya jam segini sudah di meja makan "

Tak lama kemudian Nathan pun keluar dan menghampiri Kevin di ruang makan.

" dad, ini mbak Riani yang dikirim bude "

" ooh gitu, sudah tahu kerjaannya kan "

" sedikitnya tahu pak "

" baguslah kalo gitu jadi lebih mudah, oh iya ini anak saya Kevin, terserah mau panggil dia apa " candanya

" dady, panggil Kevin saja mbak "

" iya baik "

" satu lagi jangan panggil saya bapak "

" terus panggil apa dad " tanya Kevin

" panggil saya Koko saja " , mendengar hal itu Kevin pun tertawa, " Dady ada-ada saja "

" baik pak "

" eh Koko, bukan bapak "

" baik koh " sembari senyum.

Selesai sarapan Kevin pun berangkat sekolah karena hari ini dia ada ujian dan meminta doanya kepada sang ayah dan Riani.

Riani membereskan meja makan dan mencucinya.

" mbak sudah sarapan "

" belum koh "

" sarapan dulu kerjaan gampang "

" baik koh "

" oh iya kalau sudah selesai temui saya di ruangan kerja ya "

" baik koh " . Nathan pun menuju ruangan kerja dan memulai pekerjaan, karena hari ini dia bekerja di rumah.

tok tok tok ketukan pintu dari arah luar ruangan, Nathan pun mempersilahkan masuk dan menyuruhnya duduk. Meraka mulai membicarakan mengenai pekerjaan dan uang gaji tiap bulannya, tentang apa saja yang harus di lakukan.

" oh iya mbak saya kan sering pergi ke luar untuk perjalanan bisnis, jadi saya titip Kevin sama mbak ya "

" baik koh "

" untuk masak terserah mbak saja mau masak apa Kevin sama saya tidak ada pantangan maupun alergi dalam makanan, dan untuk urusan uang belanja nanti saya kasih. Mbak bisa mengendarai motor gak "

" gak bisa koh "

" oohh gak bisa mengendarai motor "

Riani hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

" ya udah gak apa-apa " ikut tersenyum.

Selesai pembicaraan Riani kembali bekerja dan Nathan menyelesaikan pekerjaan.

Saat makan siang semua makanan sudah tersedia di meja makan. Nathan yang keluar dari ruangannya dan menuju tempat makan, Riani yang berada di dapur pun sedikit terkejut di saat mendengar langkah kaki yang begitu keras,melihat ke arah belakang dan ternyata Nathan yang berjalan menuju tempat makan, menyiapkan piring dan menyediakan minum juga.

Meski dengan perasaan deg-degan dan raut muka tegang Nathan berusaha untuk tetap tenang. Entah ada apa dengan dirinya yang selalu nervous setiap berada di dekat Riani.

" mbak sudah makan siang " tanyanya

" mbak sudah koh "

" oohh kirain belum, mbak istirahat saja gak apa-apa " perintah nya

" baik koh "

Tiba-tiba bel depan rumah berbunyi, Riani pun menghampiri dan melihat siapa yang datang.

Kevin yang sudah berada di depan pintu dan Riani pun membuka pintu.

" baru pulang nak "

" Kevin " jelasnya

" iya, Kevin "

" gitu donk " masuk dan menyimpan sepatunya ditempat biasa.

" dady mana mbak "

" lagi makan "

" Kevin juga mau langsung makan ya mbak " menghampiri Nathan.

" tapi ganti baju dulu sebelum makan " menyarankan

" tuh dengerin kata mbak, kebiasaan gak ganti baju "

" iya udah deh Kevin ganti baju dulu " menuju Idan berganti pakaian.

Merekapun makan siang bersama.

Sementara Riani menyelesaikan tugas yang belum selesai.

Selesai makan Nathan dan Kevin pun sedikit berbincang membicarakan soal ujian sang anak, dan Kevin pun menyelesaikan dengan baik.

Ujian terakhir yang menentukan kelulusan sekolah SMP nya dan tinggal menunggu beberapa hari lagi. Membicarakan perihal SMA mana yang akan Kevin tuju tentunya dengan nilai yang tinggi.

Pembicaraan pun selesai dan sekolah tujuan pun telah di tentukan bersama.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!