Queen Of Mafia

BRUK.

" Aakkhh ".

Seorang pria paruh baya baru saja di tendang tanpa belas kasihan oleh rahel setelah masuk ke dalam ruang bawah tanah markas utama dark shadows.

Ya pria itu adalah herman aditya yang di bawa caca dan rahel setelah mereka berhasil menangkap herman di tempat persembunyiannya di salah satu hutan besar di kota S.

" Siapa kalian ! Berani sekali memperlakukan saya seperti ini ! ". Pekik herman marah tidak terima di kasari dua gadis di depannya, apalagi kedua tangannya di ikat sehingga dia tidak bisa memberikan perlawanan.

Suara herman begitu kuat sehingga membangunkan para tahanan lain di penjara ruang bawah tanah tersebut terutama rina dan gilang.

" Ada apa lagi ini ". Batin rina penasaran siapa yang akan di kurung bersama mereka di penjara kematian ini.

Sedangkan gilang yang baru saja melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu seketika melotot kaget dan semakin ketakutan.

" Herman ". Ucap gilang sungguh ketakutan.

" Bagaimana ini, kenapa herman bisa di tangkap semudah ini ". Batin gilang.

Caca menyeringai tipis melihat reaksi ketakutan di wajah gilang, dia memanggil 2 mafioso dan langsung menyuruh mereka untuk mengeluarkan rina dan gilang dari dalam sel untuk bergabung bersama herman.

Bruk.

Bruk.

" Akkhh, apa kalian tidak bisa jika tidak bersikap kasar padaku ! ". Pekik rina sangat kesal.

" Diam kau sialan ! ". Ucap rahel dengan tatapan tajam sehingga rina langsung membungkam mulutnya.

Namun tatapan rina seketika berubah, matanya melotot melihat herman ada di sampingnya dan juga gilang, ternyata setelah gilang di bawa ke markas ini mereka berdua tidak saling tau jika mereka berada di tempat yang sama.

" Paman gilang, paman herman ".

Herman dan gilang juga terkejut melihat putri sahabat mereka, tapi hal itu tidak penting untuk saat ini karena mereka harus waspada sebelum nyawa mereka berakhir konyol di tangan kedua gadis di depan mereka saat ini.

" Dimana ayahmu ". Bisik gilang bertanya pada rina berharap caca dan rahel tidak mendengarkan hal itu karena hanya candra yang tidak ada di sini, jadi gilang pikir candra berhasil lolos.

" Ayah dibunuh sama mereka, para wanita iblis ini telah membunuh ayah ! ". Ucap rina begitu marah setelah tau ayahnya sudah lenyap di tangan caca.

Deg.

Gilang dan herman terkejut, tapi herman langsung menatap caca dengan tatapan tajam.

" Sebenarnya apa mau kalian ? Kenapa kalian melakukan semua ini ? Apa kami punya masalah dengan kalian bahkan kalian sampai membunuh candra ? ". Herman melontarkan banyak pertanyaan sekaligus saking penasarannya dia.

Ternyata gilang belum sempat memberitahukan bahwa caca sedang mengincar herman, sejak awal herman juga tinggal di tempat persembunyiannya sama seperti yang gilang lakukan tapi tetap saja caca bisa menemukan mereka.

" Seharusnya saya yang bertanya pada kalian, apa sebenarnya mau kalian sehingga kalian menyabotase kecelakaan kedua orang tuaku hingga tewas dalam kecelakaan yang terjadi hampir 8 tahun yang lalu ? ". Bukan caca yang mengatakannya melainkan rahel, karena sejak awal caca memerintahkan rahel untuk berpura-pura menjadi dirinya.

DEG.

Herman dan gilang sudah menduga bahwa mereka di culik sama putri mendiang pasangan suami istri yang dulu pernah mereka sabotase mobilnya hingga terjadi kecelakaan yang menewaskan pasangan suami istri tersebut bahkan ada korban lain yang ikut tewas karena ulah mereka.

Di antara mereka hanya rina yang terlebih dahulu tau tentang hal ini, tapi tetap saja dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia berhasil di culik dan di kurung di dalam penjara bawah tanah ini.

" Darimana kamu tau kalau kami yang melakukannya ? Kamu tidak mengenal siapa kami dan langsung menuduhkan hal tak masuk di akal seperti ini ? ". Ujar herman berusaha memutar balikan fakta agar gadis di depannya keliru dan berpikir mereka salah menangkap orang.

" Cih ! ". Caca berdecih sembari tertawa kecil tapi tawanya terdengar mengerikan.

" Apa kau pikir saya menangkap seseorang tanpa mengetahui latar belakangnya bahkan semua yang berkaitan dengan kalian ? ". Akhirnya caca buka suara.

" Jika kamu mengenal kami, buktinya mana kalau memang benar kami yang melakukan hal yang kalian tuduhkan ". Ucap herman masih kekeh untuk meyakinkan musuhnya.

Bugh.

" Aakkhh ".

Herman tertunduk kepalanya setelah tendangan maut rahel bersarang di wajahnya sehingga membuat bibir dan hidung herman berdarah.

" Kau terlalu banyak bicara ! Apa saya perlu merobek mulut anda tuan herman ? ". Ucap rahel menatap tajam herman sehingga herman langsung terdiam membisu.

" Katakan siapa yang membayar kalian untuk menyabotase mobil kedua orang tuaku ? Jika kalian tidak mau bekerja sama dalam hal ini maka bersiaplah kalian berakhir sama seperti tuan candra ! ".

" Cih ! ". Gilang pun berdecih kesal di perlakukan seperti ini oleh dua gadis gila pikirnya.

" Kami tidak akan buka suara kalau kalian tidak menunjukkan bukti bahwa kami yang melakukan hal itu, sekalipun kami harus mati, kami akan diam saja ! ". Ujar gilang mulai marah.

" Haha ". Tiba-tiba rahel malah tertawa terbahak-bahak mendengarkan ucapan gilang yang menurutnya sangat ceroboh.

" Kau tidak ingin buka suara ? Artinya anda mengakui kalau benar melakukannya dan ada yang menyuruh kalian ! Dasar bodoh ! ".

DEG.

" Cih ! Kenapa paman gilang malah melakukan hal ceroboh dalam situasi seperti ini ". Batin rina tak bisa berdiam diri.

" Aku harus melakukan sesuatu agar mereka yakin terlebih dahulu, nanti saja balas dendamnya setelah bebas dari sini ". Sambung rina memutar otaknya berusaha memikirkan cara agar caca dan rahel percaya bukan mereka pelakunya.

Dreeett.

Dreeettt.

Tiba-tiba ponsel caca berbunyi menandakan ada panggilan masuk yang ternyata dari aslan, tapi caca malah memicingkan matanya bukannya senang karena dia bingung kenapa aslan menghubunginya selarut ini, ternyata sekarang sudah jam 3 malam.

" Kau bisa mengurus mereka sendirian ? ". Tanya caca sengaja mengabaikan panggilan dari aslan karena dia berniat akan balik menghubungi aslan dalam perjalanan pulang.

" Serahkan mereka padaku queen, sampah seperti mereka harus di beri sedikit pelajaran kalau tidak mau bekerja sama dengan ku ". Jawab rahel malah senang mendapatkan mainan untuk menghiburnya malam ini.

" Queen ? ". Batin rina terkejut.

" Hmm, aku balik sekarang ". Ujar caca langsung balik badan kemudian pergi meninggalkan ruang bawah tanah itu dan setelah itu dia pergi meninggalkan markas utama.

" Tidak, tidak mungkin gadis itu adalah ketua mafia dark shadows ". Batin rina mulai ketakutan.

Tentu saja rina ketakutan, selama ini dia tau semua hal tentang dunia mafia dan hanya ada satu kelompok mafia yang ketuanya seorang wanita dan kelompok mafia itu adalah dark shadows mafia paling di takuti para kelompok mafia di seluruh dunia.

Bukan hanya itu saja yang membuat rina semakin ketakutan, setelah mendengarkan banyak rumor tentang ketua mafia DS jelas saja rina tau apa yang akan terjadi ketika seseorang melihat wajah queen mafia DS dan dia rasa nyawanya memang akan berakhir di tempat ini.