NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Surgawi 2

Pewaris Tahta Surgawi 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur
Popularitas:45.9k
Nilai: 5
Nama Author: ilham risa

Lanjutan dari novel "Pewaris Tahta Surgawi"



Chen Feng kini telah kembali. Setelah berhasil menjadi penguasa ketiga alam, yang merupakan Alam Bawah, alam Atas dan Alam Surgawi, serta menjadi Dewa Surgawi. Akhirnya Chen Feng akan melanjutkan misi perjalanannya ke Alam selanjutnya, untuk mengetahui asal usul dari putranya Chen Cen si bayi api hitam kecil yang mempunyai kekuatan luar biasa hebat dan juga putra keduanya Chen Lou si binatang es yang tak kalah kuat seperti Chen Cen.


Akan banyak rahasia yang terungkap. Terutama asal usul ketiga adiknya yang merupakan Si Lebah Penyerapan Qi. Dan akan banyak kekuatan kekuatan yang belum pernah Chen Feng temui sebelumnya. Akan Chen Feng dapatkan di alam yang selanjutnya? Lalu bagaimana kisah mereka? inilah kisah perjalanan Chen Feng dan para keluarganya, semoga terhibur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Tapi komandan! Kalau kami boleh tahu. Sebenarnya siapakah kultivator yang mendapatkan kesengsaraan Guntur itu?" tanya para bawahannya menatap penasaran.

"Entahlah. Aku juga tidak mengetahuinya. Tapi yang jelas kultivator itu pasti sangat kuat. dan pasti banyak harta pusaka yang tersimpan di dalam cincin penyimpanan ruang miliknya. Dan pasti juga banyak lagi teknik-teknik serta barang berharga lainnya, dan itu semua akan menjadi milik kita, jika kultivator itu mati di saat menerima kesengsaraan Guntur itu." jelas komandan dari balai pengadilan memasang tampang bengis.

"Benarkah begitu tuan! Tapi bagaimana jika ternyata ia berhasil dalam menangani kesengsaraan Guntur itu? Apa yang harus kita lakukan komandan?"

"Tentu kita yang harus membunuhnya." jawab komandan dengan nada geram.

"Bagaimana mungkin Komandan! Sedangkan kekuatan yang kita miliki, tidaklah sekuat dari kultivator yang sedang melawan kesengsaraan guntur itu." ujar para bawahan nya lagi, membuat Komandan dari balai pengadilan itu menjadi emosi.

"Dasar bodoh! Asal kalian tahu saja. Ketika seseorang berhasil menyelesaikan kesengsaraan Guntur miliknya, maka disaat itulah titik terlemah dari para kultivator itu menyerang mereka. Lalu mereka para kultivator akan segera mencari tempat yang aman bagi mereka, guna menaikkan ranah yang selanjutnya. Dan disaat itu terjadi, maka sudah menjadi kesempatan kita untuk muncul dan langsung membunuhnya, setelah itu kita akan menjarah seluruh barang-barang berharga miliknya, yang akan jatuh ke tangan kita semua." jelas Komandan dengan sangat berapi api.

"Tapi komandan! Bagaimana dengan tugas kita dalam mencari binatang sihir kuno dan pemuda yang membantai keluarga Fei! Bukankah Tetua memprioritaskan tentang hal itu. Apakah komandan lupa?" tanya bawahan nya kembali mengingatkan komandan mereka.

"Biarkan aku yang akan mencari keberadaan dari binatang sihir kuno dan pemuda pembantai itu, tapi sekarang yang terpenting untuk kita lakukan, adalah menghabisi para kultivator yang sedang mendapatkan kesengsaraan guntur. Kesempatan emas sedang ada di depan mata, dan tidak mungkin terjadi sampai dua kali. Jadi kita tidak boleh menyia nyiakannya begitu saja." ucap Komandan dengan penuh ambisi.

"Benar juga apa yang Komandan katakan. Lalu sekarang apa rencana yang akan Komandan lakukan?"

Mendengar apa yang ditanyakan oleh bawahannya, membuat komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia langsung memerintahkan kepada para pasukan dari balai pengadilan untuk mengelilingi tempat di mana terjadinya kesengsaraan Guntur itu berada.

"Kalian semua ingat! Ketika kultivator itu telah selesai mendapatkan kesengsaraan guntur, maka segera serang dengan semua kekuatan terbaik milik kalian." titah komandan dari balai pengadilan itu kepada seluruh pasukannya dengan nada dingin.

Mendengar perintah itu, seluruh tim dari penegakan hukum tampak saling memandang antara satu sama lain, lalu kembali bertanya kepada Ketua mereka dengan nada berbisik.

"Ketua! Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Mengapa kita harus membunuh seseorang yang tidak mungkin dapat kita bunuh?" tanya salah satu bawaan dari tim penegak hukum setelah mendapat perintah dari Komandan untuk mengelilingi wilayah seorang kultivator yang mendapatkan kesengsaraan guntur itu.

 Sambil mendengus dingin, Ketua dari tim penegak hukum itu pun menjawab.

"Menurut kalian untuk apa lagi! Jika bukan untuk mengikuti niat jahat dan keserakahan yang dimiliki oleh komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia itu."

"Tunggu! Jadi maksud ketua?"

"Ya benar apa yang kalian pikirkan saat ini Jika Komandan berniat ingin menguasai apa yang dimiliki oleh kultivator yang sedang menghadapi kesengsaraan guru itu. Dan itulah niat sebenarnya dari komandan balai pengadilan alam 100 dunia itu. Dia hanya ingin menguasai harta pusaka dari Kultivator itu iya memerintahkan kita untuk menyerang kultivator itu, dengan cara menyerangnya, setelah ia menyelesaikan kesengsaraan gunturnya. Dia berpikir kultivator itu akan kehabisan kekuatan dan juga tenaga, setelah selesai bertarung melawan kesengsaraan Guntur itu." jelas ketua dari tim penegak hukum memasang wajah sinis.

"Lantas ketua! Jika ternyata kultivator itu bukannya lelah tapi malah semakin bertambah kuat, apa yang akan terjadi kepada kita?"

"Apalagi kalau bukan kematian lah yang akan kita dapatkan. Tapi kalian jangan bodoh, karena di saatnya tiba, di situlah kesempatan kita untuk segera pergi sejauh-jauhnya dari tempat ini, bahkan jika perlu, kita harus segera meninggalkan daerah sudut hitam ini." jawab sang Ketua dari tim penegak hukum itu penuh rencana.

"Ya ya itu benar apa yang Ketua rencanakan Tapi bagaimana dengan balai pengadilan alam 100 dunia? Bukankah balai pengadilan memiliki markas di seluruh penjuru alam 100 dunia ini? Apakah kita dapat melarikan diri dengan selamat dari semua anak buah yang dimiliki oleh balai pengadilan alam 100 dunia ini?"

"Tentu saja bisa. Kita akan menyamar menjadi orang kecil, yang tinggal didaerah sudut pinggiran dari alam 100 dunia ini, dan aku yakin! Tidak akan ada kultivator-kutivator yang mengenali kita, Dan hanyalah itulah cara agar nyawa kita dapat selamat." jawab Ketua tim penegak hukum itu.

________

Sementara di atas udara, tepatnya di bawah awan mendung, yang diiringi oleh kesengsaraan Guntur, ketiga lebah penyerap Qi, perlahan lahan mulai membuka kedua mata mereka.

Lalu di saat melihat kearah atas langit, mereka bertiga pun langsung tersenyum menyeringai.

"Wah! Sudah sangat lama aku merindukan dan memimpikan hari ini. Selama ribuan tahun, hari ini adalah hari yang paling kita nantikan."

"Ya benar. Aku juga tidak menyangka, jika datang juga hari di mana kita akan mengambil bentuk yang paling sempurna dalam perjalanan kita di dunia ini. Dan sekarang sudah saat nya untuk kita, menghitung mundur akan kejadian masa lalu yang harus kita selesaikan." ucap ketiga lebah penyerap Qi sambil menatap antara satu sama lain.

Kemudian mereka bertiga mulai membuat segel di tangannya, hingga muncullah cahaya merah hijau dan kuning yang menyelimuti tubuh mereka bertiga

Dan pada saat itulah, Awan Hitam yang berada tepat di atas kepala mereka, mulai mengeluarkan gemuruh yang luar biasa kerasnya. Serta kilatan petir yang terus-menerus menghujam dan menghancurkan apa yang ada di bawahnya.

Tidak terkecuali ketiga lebah penyerap Qi, yang sudah terlindungi oleh ketiga warna yang menyelimuti tubuh mereka masing-masing.

Begitu pula dengan Chen Feng, yang kini telah ikut terlindungi. Lalu kilatan petir yang ganas, mulai menyerang mereka, namun dengan sigap ketika kilatan petir hendak menyambar tubuh Chen Feng, yang masih berkultivasi .

Chen Cen pun langsung menangkis kilatan petir tersebut. Dan dari atas udara Chen Lou yang melihat hal itu terdengar berteriak histeris.

"Kakak! Apakah kau dan ayah baik-baik saja?" tanya ucap Chen Lou memasang wajah panik.

"Tenang. Aku dan ayah baik-baik saja. Kamu hanya perlu fokus membantu ketiga Paman lebah jika dibutuhkan, agar mereka bisa cepat selesai menyudahi semua ini." ujar Chen Cen.

"Baiklah kalau begitu, hati-hatilah jangan biarkan ayah tergores sedikitpun oleh kilatan petir itu. Karena jika sampai ayah terluka aku akan sangat marah padamu Chen Lou!"

omel Chen Cen yang langsung melesat mendekati ketiga lebah penyerap Qi itu.

1
Triiswantoro Antok
mantap.. kelanjutan x kak
Glastor Roy
update dong torrr
Baim
gas busuk. apanya gasss.
Gonggitsune
lanjutkan
nur kesawa
kok lama g update.. kmana ni kaka author
Ibay Al
tamat kah?
nur kesawa: kok blm update kak?
udh lama lho
Ilham Risa: Belum kak, lagi nunggu lulus bab terbaik kak🤭
total 2 replies
Yusep
asik baca jilid nya lanjutan ........?
udenk
Luar biasa
udenk
Lumayan
Wachid Hasyim
judulnya aja pewaris surga.. jelas dari alam yg paling atas lah
Wachid Hasyim
ketemu dong
Wachid Hasyim
kayak di negara mimpi, lansung main di hukum tanpa lihat masalahnya dulu.
Wachid Hasyim
langsung kuras harta kluarga fei di gudangnya
Wachid Hasyim
bantai semuanya
Wachid Hasyim
kok enak, habis bikin kekacauan di rumah orang, trus pergi gitu aja
Wachid Hasyim
dapat istri lagi
Wachid Hasyim
ancaman ling ling gawat
Ahmad Diansyah
lanjutkan cerita nya
Adam Sahrain
Luar biasa
Masita Ilyas
bagus lanjudkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!