NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gala kecelakaan.

"Mbak Desi di panggil Pak Raka." ucap salah satu staff se divisi Desi yang bernama Intan.

"Oh okay... Makasih ya." ucap Desi yang masih fokus dengan layar komputernya.

Dia sedang menginput data penjualan bulan ini. Tak berapa lama, setelah menekan tombol save, dia pun beranjak dan berjalan menuju ruang direktur tempat Raka berada.

Terlihat di depan pintu ruang direktur, Linda sang sekertaris Raka, yang sudah hadir kembali, setelah meminta cuti selama beberapa hari karena ayah nya meninggal.

"Mbak... Udah masuk ya hari ini." sapa Desi sekedar berbasa basi.

"Iya Des, mau gimana lagi namanya juga kerjaan, kalo bisa nambah cuti, ya pengennya nenangin diri dulu." ucap Linda yang masih terlihat guratan kesedihan di wajahnya.

"Yang sabar ya mbak, mungkin emang itu yang terbaik... Oh ya, aku dipanggil pak Raka barusan." ucap Desi yang diangguki Linda.

"Masuk aja." ucap Linda kemudian.

Desi mengetuk pintu perlahan, dan membukanya.

"Pak Raka panggil saya."

"Iya Des duduk dulu." Raka mengalihkan tatapan dari layar komputernya.

"Berhubung Linda sudah masuk, saya minta tolong kamu untuk serah terima berkas-berkas PT. Surya Pacifik ke Linda, biar dia saja yang mengurusi." ucap Raka menyebutkan nama perusahaan milik Daffa yang baru saja menjalin kerja sama dengan perusahaannya kemarin.

"Baik pak." ucap Desi dengan patuh.

"Satu lagi Des." ucap Raka kemudian menjeda kalimatnya sejenak.

Diaa mengambil sebuah paper bag dan meletakkannya ke atas meja.

"Ini tolong kasih ke Gala dan ibu kamu. Kemarin saya beli oleh-oleh saat kamu pergi sama Pak Daffa." ucap Raka yang sontak membuat Desi tertegun.

"Pak Raka sebenarnya tidak perlu repot-repot seperti ini pak." ucap Desi sungkan.

"Tidak apa-apa, saya senang melakukannya kok." jawab Raka dengan senyum lembut nya.

Siapapun wanita yang melihat senyumnya pasti akan terpesona, namun berbeda dengan Desi. Justru yang di rasakan Desi malah rasa bersalah karena dia telah mencintai laki-laki lain, padahal laki-laki di depannya ini juga mencintainya dengan tulus.

"Hai.... Des !!" panggil Raka yang melihat Deai malah melamun.

"M-maaf pak !" Desi menampilkan senyum cengirannya.

"Terimakasih ya kemarin kamu sudah bersedia menemani saya. Saya benar-benar senang." ucap Raka yang semakin membuat Desi tidak bisa berkata-kata.

Menurut Desi, saat kemarin dia pergi ke Jakarta itu, bisa lebih dikatakan menemani Daffa, karena waktu nya lebih lama di habiskan bersama Daffa daripada dengan atasannya ini.

"Kamu boleh kembali." ucap Raka kemudian.

Raka tau apa yang di pikirkan Desi, dia pasti merasa bersalah karena malah pergi dan menginap di tempat klien barunya itu.

Namun bukan maksud membuat Desi merasa canggung, tujuan Daffa mengatakan hal itu karena memang tulus dari hatinya, cukup kemarin Desi mau pergi bersamanya itu sudah membuatnya bahagia.

"Terimakasih atas semua ini ya pak, saya balik dulu." Desi membawa paper bag itu dan berlalu dari ruangan Raka.

Raka memandang tubuh Desi yang perlahan menghilang di balik pintu dengan senyum nya.

***

"Mbak nanti habis istirahat, aku mau kasih berkas klien baru yang kemarin baru saja kerjasama sama perusahaan kita." ucap Desi melirik ke arah Linda.

Saat ini mereka sedang makan siang di kantin, dan kebetulan mereka hanya duduk bersisian tanpa ada orang lain.

"Klien baru? PT.Surya Pacifik maksud kamu?" tanya Linda mengernyit.

"Iya mbak, kemarin aku yang ikut Pak Raka meeting sama Ceo nya Surya pacific, Jadi berkas-berkasnya ada di aku." terang Desi.

"Kukira Asisten manager yang bakal gantiin aku meeting nemenin Pak Raka, taunya kamu Des... Kok bisa sih?" tanya Linda dengan kepo.

Linda belum tahu kalau sebenarnya atasan mereka itu menyimpan rasa kepada Desi.

Desi menampilkan senyum canggungnya. Dia tahu semua orang akan heran saat mengetahui Desi yang menggantikan Linda saat kemarin ke Jakarta, padahal ada seorang asisten manager yang siap menggantikan tugasnya sang sekertaris apabila dia sedang berhalangan.

"Gak tau juga sih mbak, kali aja Mbak Sinta lagi ada tugas lain." ucap Desi beralasan, tidak mungkin dia menjawab dia pergi kemarin karena Raka yang meminta secara pribadi.

"Ooh... Ya bisa jadi sih...!!" sahut Linda mangut-mangut mengerti.

Ponsel Desi berdering, dan muncul nama Ibu disana.

"Mbak aku angkat telepon dari ibuku dulu ya."

"Iya Des, angkat aja."

Desi menggeser panel berwarna hijau dan menempelkan ponsel ke telinga nya.

"Halo buk... "

"Gala tertabrak motor !! Kamu kesini sekarang nak..." ucap Rini dengan suara isak tangis nya.

"A-apa ??" Desi menganga kan mulutnya. Matanya mulai memerah menahan air mata.

Linda yang ada disampingnya pun melihat ekspresi Desi yang berubah drastis.

"I-ibu sama Gala sekarang d-dimana ... Biar Desi k-kesitu sekarang..." Desi sudah tidak bisa menahan laju air matanya.

Rini pun menyebutkan nama sebuah instansi rumah sakit tempat Gala di tangani.

"Kenapa Des?" tanya Linda sembari mengelus punggung Desi yang bergetar.

"A-anak aku k-kecelakaan mbak..." ucap Desi terbata.

"Ya ampun... Udah kamu langsung pergi aja, biar nanti aku izinin ke Pak Raka." ucap Linda

"Biar aku pesankan taksi online buat kamu ya." Linda membuka ponselnya dan memesankan sebuah mobil untuk Desi. Dia tahu Desi pasti sudah tidak punya tenaga lagi untuk hanya sekedar memesan taksi.

Tetapi di saat bersamaan, kebetulan sekali Raka yang sedang melewati area kantin melihat pemandangan Desi yang sedang menangis.

Tanpa pikir panjang, dia segera menghampirinya.

"Desi kenapaa Lin?" tanya Raka kepada Linda.

"Eh... Em...itu p-pak anaknya kecelakaan." ucap Linda membuat mata Raka membola.

"Ini saya sedang pesankan taksi online untuk dia pak."

"Gak usah, biar saya yang antar." ucap Raka membuat Linda dan beberapa orang disana agak terkejut.

Raka memapah tubuh Desi yang sudah lemas seakan tak bertulang. Desi yang masih dengan sisa isak tangisnya pun, tak kuasa menolak Raka yang memapahnya.

Kasak kusuk pun mulai terdengar melihat Raka yang begitu perhatian dengan Desi, karena setahu mereka, Raka termasuk dalam kategori orang yang cuek dengan karyawannya. Belum pernah Raka terlihat se khawatir itu dengan siapa pun karyawannya.

Sesampainya di depan perusahaan, Raka meminta seseorang untuk mengambilkan mobilnya di parkiran.

Setelah itu, dia memapah Desi masuk ke dalam mobil.

Dan melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

"Gala sekarang dimana Des?" tanya Raka.

"D-di Rs pelita pak."

Raka menggunakan sebelah tanggannya untuk memegang kemudi, dan tangan satunya dia gunakan untuk menggenggam tangan Desi.

"Kamu tenang ya Des, Gala pasti baik-baik saja." ucap Raka menenangkan.

Desi hanya diam, tak menanggapi.

Tak dipungkiri, Raka juga sangat khawatir akan keadaan Gala. Dia melirik ke Desi yang masih saja mengeluarkan air mata di ekor matanya.

Raka pun menghela nafas, dan semakin mempercepat laju mobilnya.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!