NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pembantu

Terpaksa Menikahi Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Janda / Pengantin Pengganti / Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:379.8k
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Madava dipaksa menikah dengan seorang pembantu yang notabene janda anak satu karena mempelai wanitanya kabur membawa mahar yang ia berikan untuknya. Awalnya Madava menolak, tapi sang ibu berkeras memaksa. Madava akhirnya terpaksa menikahi pembantunya sendiri sebagai mempelai pengganti.

Lalu bagaimanakah pernikahan keduanya? Akankah berjalan lancar sebagaimana mestinya atau harus berakhir karena tak adanya cinta diantara mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syarat

"Dava," panggil seseorang tiba-tiba membuat Madava tersentak kaget dan sontak menoleh.

"Astaghfirullah! Mama, ngagetin tau nggak. Untung aja Dava nggak punya penyakit jantung. Coba kalau ada, bisa bahaya," omel Madava saat melihat sosok mamanya lah yang memanggilnya sambil menepuk pundaknya itu. Jantungnya sampai kebat-kebit karena terkejut.

"Ck, gitu aja terkejut. Ayu mana? Rafi di ruangan mana?" cecar Bu Shanum.

Bu Shanum yang memang berencana pulang hari ini, menelpon Madava pagi-pagi sekali. Ia begitu terkejut saat mengetahui Rafi masuk rumah sakit semalam.

"Ayu ada di ruangan Rafi. Ayo, Ma, ikut aku." Madava pun segera membawa masuk sang mama ke ruangan Rafi. Hati Bu Shanum terenyuh melihat Rafi yang tidur dengan jarum infus yang menancap di pergelangan tangannya.

"Ayu, kamu nggak papa, Nak?" Bu Shanum menghampiri Ayu dan menggenggam tangannya.

"Ayu nggak papa kok, Ma." Ayu menjawab dengan tersenyum tipis.

"Maaf, mama baru ke mari. Bagaimana kata dokter? Rafi nggak kenapa-kenapa, 'kan?"

Ayu dan Madava saling menoleh. Madava lebih dulu mengajak sang mama duduk di kursi agar mereka bisa bicara lebih santai.

"Dari ciri-ciri yang nampak, ada kemungkinan Rafi mengidap leukemia, Ma. Tapi untuk memastikan, dokter akan melakukan tes darah sore ini. Dilanjutkan dengan biopsi sumsum tulang belakang juga. Mudah-mudahan hasilnya negatif ya, Ma." Bukan Ayu yang menjelaskan, tapi Madava. Madava tahu, Ayu sedang tidak baik-baik saja. Apalagi untuk menjelaskan tentang apa yang Rafi alami, pasti akan terasa sangat menyakitkan hatinya.

"Astaghfirullah." Bu Shanum sampai menutup mulutnya akibat terkejut. "Ya Allah, semoga saja hasilnya negatif ya, Yu. Mama juga nggak tega liat Rafi seperti ini. Kamu kuat, ya. Mama pasti akan ikut mendoakan kesembuhan Rafi." Bu Shanum berdiri kemudian memeluk tubuh Ayu. Memberikannya kekuatan agar bisa tetap kuat menghadapi situasi ini.

"Oh, ya, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Rafi bisa tiba-tiba pingsan semalam? Apa dia ada salah makan atau apa?" cecar Bu Shanum yang sudah sangat penasaran sejak dalam perjalanan tadi.

Ayu melirik Madava. Madava menghela nafas kasar sambil mengusap tengkuknya.

"Ini salah Dava, Ma. Rafi sepertinya syok dan pingsan karena melihat kami bertengkar di ruang tamu." Madava memilih berkata jujur membuat Bu Shanum mendengkus kesal.

"Makanya, kalau mau bertengkar itu di dalam kamar. Mama tau, yang namanya pertengkaran dalam rumah tangga itu wajar. Nggak ada satupun pasangan suami istri yang nggak pernah bertengkar. Selisih paham itu pasti ada, tapi alangkah baiknya kalau bertengkarnya itu di dalam kamar. Dan lebih baik lagi di selesaikan saat itu juga. Karena mama tau, penyelesaian permasalahan suami-istri itu ada di atas ranjang jadi lebih aman bertengkarnya di dalam kamar. Ingat, lain kali bertengkarnya di kamar aja ya."

Sontak saja pasutri itu mengerutkan kening saat mendengar kata-kata sang ibu kalau penyelesaian permasalahan suami-istri itu ada di atas ranjang.

"Maksud Mama? Dava bingung, emangnya bisa menyelesaikan masalah di atas ranjang?"

"Dimana-mana, suami istri itu kalo bertengkar berakhirnya di atas ranjang. Mama yakin, tak butuh waktu lama perselisihan akan segera terselesaikan dengan sendirinya."

Ayu dan Madava saling menoleh. Semburat merah muncul di kedua pipi pasangan suami istri tersebut. Ayu memalingkan wajahnya. Apa-apaan itu, batinnya. Masa' masalah bisa selesai setelah melakukan ehem-ehem sih. Aneh-aneh saja.

"Kok diam? Nggak percaya? Saat ini mungkin belum. Tapi nanti pasti kalian akan mengalaminya sendiri. Ya udah, sekarang kalian pulang dulu aja. Mandi, ganti pakaian. Biar Mama yang tungguin Rafi di sini."

"Em, nggak usah, Ma. Biar aku di sini aja. Mama aja yang pulang bareng Mas Dava. Mama pasti capek karena baru sampe."

Bu Shanum menggeleng tegas. "Nggak papa. Mama nggak papa kok. Kamu aja sama Dava yang pulang. Sore nanti kemari lagi. Lagipula kalian pasti belum menyelesaikan permasalahan kalian 'kan. Alangkah baiknya setiap permasalahan itu segera diselesaikan. Jangan ditunda-tunda karena akan membuatnya semakin berlarut. Dan ingat ini, nggak ada rumah tangga yang berjalan mulus-mulus aja. Ujian itu pasti ada dan berbagai macam bentuknya. Alangkah baiknya setiap permasalahan diselesaikan dengan bijak, kalian paham?" tegas Bu Shanum yang sudah seperti seorang guru menasihati murid-muridnya.

"Paham, Bu guru," sahut Madava membuat Bu Shanum mendelik, sementara Ayu mengulum senyum.

Akhirnya keduanya pun memilih pulang ke rumah setelah Bu Shanum memaksa mereka. Mereka akhirnya setuju karena sadar, mereka belum mandi sejak pagi. Ingin mandi di rumah sakit, mereka tidak membawa perlengkapan mandi dan baju ganti sama sekali. Ayu juga harus mengambil baju ganti untuk Rafi. Karena itu, ia setuju untuk pulang terlebih dahulu.

"Ada yang mau kamu beli? Atau mau mampir ke suatu tempat?" tawar Madava.

Ayu awalnya ingin menggeleng, tapi saat melihat toko kue yang terkenal dengan brownies coklat dan kejunya, Ayu pun jadi ingin ke sana.

"Emmm ... "

"Kenapa? Ada yang mau kamu mampiri?" Ayu menatap toko kue yang kini sudah terlewati dengan wajah cemberut. "Kalau mau sesuatu itu bilang, Ayu. Aku mana tau kalau kamu diem kayak patung seperti ini."

"Tapi tokonya udah lewat."

"Toko apa? Nanti kita muter lewat sana kalau mau."

"Toko kue. Aku dan Rafi sangat menyukai brownies cream cheese. Kami dulu sekali pernah dikasi orang. Sudah lama sekali kami nggak makan itu. Kadang Rafi pingin, tapi ..." Ayu diam. Tak jadi melanjutkan ceritanya.

Madava yang paham pun segera mencari jalan untuk memutar mobilnya.

"Baiklah. Kita ke sana sekarang."

"Memangnya nggak papa?"

"Nggak papa. Tapi ada syaratnya."

"Apa?"

Madava tersenyum. "Syaratnya aku kasi tau di rumah aja."

Ayu mengangguk pelan meskipun sedikit ragu. Ia penasaran, apa syarat yang akan Madava ajukan. Tapi ia tidak mau bertanya saat ini karena yang ada di pikirannya saat ini adalah senyum bahagia Rafi karena akhirnya bisa mencicipi lagi kue yang sudah sangat lama ia inginkan itu.

Madava tersenyum penuh arti. Ia pun segera melajukan mobilnya menuju toko kue yang Ayu maksud.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰 ...

1
Kendarsih Keken
ini ujian hidup mu Yu , mungkin dngn kamu pergi kita bisa menilai seberapa cinta nya Madava ke kamu Yu
kita akan melihat kelanjutan hidup nya Rafi dan kamu sendiri Madava , setelah Ayu benar2 pergi
RahaYulia
nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan mila...mila...🤣🤣🤣🤣🤣🤣
✨rossy
mau kemana Ayu?? tapi untuk sekarang emang lebih baik pergi.. daripada ngadepin medusa sama orang plin plan
nyaks 💜
semoga ayu pergi dlm keadaan hamil...
liza muzay
pergilah ayu,kamu kan tidak dihargai sebagai seorang istri,biar kapok dava biar sadar
Magfirah Irha
Up
Aprisya
setuju sama keputusan ayu,, menjauhlah demi kewarasan mentalmu ,,, semangat ayu
Tri Handayani
langkah yg kamu ambil udah bner ayu'setidaknya dgn pergi kamu bsa menenangkan pkiran kamu jga untuk menguji dava'gimana klu kamu g ada d sisinya merasa kehilangan atau mlh kembali k gisele.
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
L B
saudara sekandung 😥 nggak mungkin harus dari dava dan mak lampir gisela kan 😩 gak rela 😭😭
btw, kamu mau kemana yu😥😥
juney_aza
memang dari pada sakit hati mending menghindar, tapi kasian Rafi klo ditinggal
Ninik
kabur aja ayu Dava laki laki g punya hati toh Ravi bukan anak kandungmu kamu kabur aja bawa anak kandungmu ajapergilah dr Dava kembalilah sama rava
juney_aza
ngeselin nih orang
Sugiharti Rusli
apa Rafi ga ada harapan yah, mengingat ortu kandungnya ya ada yang cocok ternyata hasil tes sumsum tulang belakangnya😔😔😔
Azwan Albuchori
pergilah ayu ....tenangkan hati demi kewarasan hidup mu bertahan pun disituasi seperti itu tidak baik untuk mu ....pergi lah agar suami menyesali perbuatan dan prilaku nya terhadap mu
Hany
siapa yg bakal tahan, kalau suami dan mantannya akan tinggal 1 atap,apalagi mereka komplit,ayah,anak dan ibu,sedangkan ayu,meskipun dia istri madava,tp madava juga kurang tegas kayaknya,jadi percuma kalau ayu tetep tinggal dengan mereka,pastinya ulet bulu akan nempel terus pada Dava,dan itu pasti akan membuat hati ayu makin terluka
Erlita Salsabila
jgn sampai mereka menikah atas dasar agar menpunyai adik .apa ayu akan mencoba tes kecocokan dan jika hasilnya cocok akan donor terus pergi
Valen Angelina
gpp adik rafi uda otw
Julia Juliawati
pergilah ayu bw anak mu biar si dava nyesel. gedek banget sm si dava emg cocok sm ulet busuk
neng ade
kenapa malah mau ninggalin Rafi yg lagi drop sakit nya .. harus nya di lawan dong tuh si ulet keket .. masa lemah sih status km kan istri nya Dava.. km itu lagi hamil anak nya Dava .. diihh.. malah kalah sm perempuan itu sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!