NovelToon NovelToon
Diam-diam Cinta

Diam-diam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Penyesalan Suami
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: SariAdja

#Saquel : Gairah Sang Konglomerat

Baca dulu Gairah Sang Konglomerat !!

Tentang Dirga yang hatinya untuk Rosalin tetapi tubuhnya menginginkan Tiara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariAdja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Tiara menyembunyikan tubuhnya dengan selimut. Kemudian, masuk ke kamar mandi. Ia mengurai selimut, dan membiarkan tubuhnya telanjang. Perlahan Tiara, membasahi tubuhnya dengan air. Mengabaikan rasa perih di bawah sana. Tiara, terus menyapukan air ke tubuhnya. Merasakan molekul-molekul cair mengalir di permukaan kulit.

Mengembalikan tenaganya. Dia tersenyum, ada rasa senang yang merambat pelan ke dalam hatinya. Entah perasaan apa itu.

Tak lupa Tiara, mencuci rambutnya. Setiap hari ia melakukan aktivitas itu. Sejak menikah dengan Dirga ia menjadi rajin keramas..Hampir setiap hari dan kadang sehari dua kali. Kemudian, ia menutup rambut basahnya dengan handuk.

Tiara berdiri di depan kaca cermin, mengamati pantulan wajah dan tubuhnya di cermin. Bibirnya melongo melihat apa yang ada di depannya.

“Astaga,” pekik Tiara seraya menutup bibirnya.

Ia melangkahkan kaki satu langkah ke belakang, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kulit lehernya yang putih, bersih dan mulus penuh dengan kissmark.

“Kenapa banyak sekali?” gumamnya pelan. Menelan ludah tidak percaya. Bekas merah itu ada di setiap anggota tubuhnya. Leher, pipi, dada, dan lengan.

Kedua manik mata masih memperhatikan lehernya sendiri. Penuh tanda merah, ya! Ulah siapa lagi jika bukan ulah Dirga semalam. Sang suami, sangat bersemangat semalam.

Takut Dirga, akan marah karena terlalu lama di dalam kamar mandi. Tiara memutuskan untuk menyudahi ritual mandinya.

Tiara mengikat tali bathrobe-nya. Kemudian berjalan ke arah pintu. Lalu, membuka pelan pintu kamar mandi. Ia bernafas lega karena Dirga terlihat melakukan panggilan telefon dengan seseorang. Ia berada di sudut ruang yang jauh dari sisi Tiara.

Lantas, Tiara menggunakan kesempatan ini untuk memilih baju yang baik, yang bisa menutupi lehernya.

Ia membuka tas, dan pilihannya tertuju pada celana pendek dengan bahan jeans. Ada atasannya ia memilih sweater berwarna dengan motif garis-garis di bagian ujungnya. Kemudian, ia mematut di depan cermin.

“Sempurna!” ucapnya puas. Semua bekas merah itu tertutup dengan sweater yang ia kenakan.

Kerah tinggi dari sweater, menutup dengan baik bagian lehernya yang penuh dengan kissmark. Setidaknya, ia merasa lega, karena bisa segera jalan-jalan di pantai. Ingin sekali memamerkan fotonya pada Vida.

Kemudian, Tiara mengikat rambut nya ke belakang. Hitam dan panjang dengan pita berwarna putih.

“Aku siap!” ucapnya.

Memoleskan lipstik tipis, setelah mengusap pipinya dengan sedikit bedak.

Lima detik kemudian, Dirga mengamati Tiara dari tempatnya berdiri.

“Ayo, ke pantai sekarang aku tidak sabar ingin mengambil foto selfie dan mengirimnya ke Vida” ajak Tiara percaya diri. Tidak mau berada di kamar yang membuatnya harus kembali tunduk dengan Dirga.

Ia berdiri, meraih tas yang berisi ponsel dan dompet. Tidak sabar ingin melihat pantai.

“Sebentar!” cegah Dirga.

Ia menyipitkan mata, masih memperhatikan Tiara dengan saksama. Dengan tangan kan ia meraup wajahnya, kasar.

“Ada apa?” tanya Tiara menggigit bibir bawahnya. Ada yang mengganggu Dirga.

“Ganti bajumu, kita akan ke pantai, Kamu akan kepanasan kalau memakai baju seperti itu!” jelas Dirga. Ingin pergi ke pantai tetapi Tiara memilih outfit sweater dengan kerah tinggi

“Memangnya kenapa?” protes Tiara. Bibirnya manyun, berat sekali menuruti perintah Sang suami kali ini, sangat berat!

“Cepat ganti! Jangan protes!” tegas Dirga, nada suaranya lebih keras dari sebelumnya.

Ia melebarkan kelopak mata, benar-benar tidak suka Tiara berani memprotes titah darinya. Kedua manik mata menatap kuat. Tangannya mengisyaratkan agar Tiara secepat mungkin melakukan apa yang ia katakan.

Tanpa menunggu waktu detik berikutnya, Tiara segera berlalu. Ia kembali memilih baju di dalam kopernya. Satu persatu ia mengecek baju yang di bawa, pilihannya tertuju pada kaus kasual berwarna hitam. Berbahan rayon, tipis dan nyaman.

Sementara Dirga, sibuk dengan menu makan paginya yang belum sempat ia sentuh sekali pun.

Manik mata Tiara mengamati lehernya. Bekas cupang, kissmark di lehernya terlihat. Namun, ia kembali tersenyum saat menemukan syal di tasnya. Ia segera menarik benda itu dan bersiap mengenakannya di leher.

“Benda apa itu?” tanya Dirga. Menarik syal, dari tangan Tiara. Menggenggam dan memperhatikan lekat.

“Itu syal,” jawab Tiara polos.

“Apa benda ini ada di kopermu? Hanya orang bodoh yang mengenakan syal ketika di pantai,” ucap Dirga realistis.

“Izinkan aku memakainya, sekali saja!” bujuk Tiara.

Meraih kain berwarna merah muda dari tangan suaminya. Dengan ekspresi penuh harap.

“Untuk apa kau memakainya?” protes Dirga.

Kelopak matanya, menyipit. Mencari alasan dari raut yang terpancar dari wajah Tiara.

“Untuk ...,” ucapan Tiara terhenti.

“Untuk apa?” paksa Dirga menatap lawan bicaranya, menunggu jawaban.

“Aku hanya ingin, menutupi leherku, aku malu,” jawab Tiara jujur dengan sangat pelan.

“Apa? Jadi kamu malu dengan hasil karya dari ku? Di sini, tidak ada yang mengenal kita ayo segera makan dan kita harus segera ke pantai, aku tidak mau terlambat melihat sunrise!” tegas Dirga.

“Iya, Suamiku,” jawab Tiara menurut. Menanggalkan syal yang baru saja ia pilih.

Dia segera berjalan lalu duduk di sofa. Dengan cepat ia menghabiskan menu makan paginya.

Dirga, melihat dari tempatnya berdiri yaitu di samping ranjang. Tersenyum puas tanpa alasan yang jelas. Setelah, melihat piring Tiara yang kosong. Ia segera mengajak sang istri menuju ke pantai yang tidak terlalu jauh dari tempatnya menginap.

Dengan sepeda ia memboncengkan Tiara ke bibir pantai, sayang sekali sudah terlalu siang dan melewatkan pemandangan mata hari terbit.

“Duduklah!” titah Dirga. Ia sudah terlebih dulu merebahkan tubuhnya di kursi tidur. Yang menghadap ke pantai.

Tiara menurut. Ia merebahkan tubuhnya di samping sang suami. Mencari posisi senyaman mungkin.

Keduanya diam dan menatap ombak lautan yang bergulung.

Hening, sibuk dengan pikiran masing-masing. Tiara mencoba menikmati suasana pantai.

“Mana ponselmu,” pinta Dirga. sembari mengulurkan tangan.

“Untuk apa?” tanya Tiara, tanpa menunggu jawaban dari suaminya. Tiara memberikan benda pipih nan canggih miliknya itu pada Dirga.

“Berposelah, aku akan mengambil gambar!” goda Dirga dengan ekspresi serius.

“Jangan!” tolak Tiara tidak siap di foto dari sedekat itu yang pasti akan memperlihatkan bekas merah di lehernya.

“Apa Kamu malu?” tanya Dirga serius. Menunjukkan pandangan mata yang mendiskriminasi lawan bicaranya.

“Tidak, aku tidak malu, aku bahkan sangat senang karena suamiku ingin mengambil foto wajahku,” jawab Tiara berbohong tidak sesuai dengan hatinya.

Jawaban Tiara membuat Dirga, tersenyum puas. Sangat puas!

Satu menit kemudian, foto Tiara dengan berbagai pose sudah terkirim ke ponsel Vida.

Dirga bahagia, ya entahlah ia merasa sangat bahagia memamerkan foto itu pada Vida. Dan mengenai Ferdinand, nanti sepulang dari Bali ia perlu memberi pelajaran pada pemuda itu. Rasa tidak sukanya semakin bertambah ketika membaca pesan dari Ferdinand untuk Tiara! Ia merasa harus menghentikan, sebelum semuanya terlambat!

1
SariAdja
Ayok di baca
dika edsel
bagus thor..aku suka ceritanya, gk berbelit-belit sat set das des..!! tiara yg lemah lembut baik hati vs dirga yg kaya raya dan gengsinya selangit..,sukses ya thor semangat..!!!
dika edsel
yasalam..,semoga perkataan mu yg terakhir itu didengar oleh tiara..heran gk jelas nih abang2 kyk bunglon ye kelakuannya..., setelah ini apakah dirga akan menyanyi kalau sudah tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga..
Laila Isabella
ngaku aja deh tuan dirga kalau udh jatuh cinta..😍😍
dika edsel
hadeeeh abang dirga ini sok2an dingin ye pdhl dia ingin...?? namanya juga diam2 cinta ya gengsi dong mau ngungkapin bner gk bang?? yok lebih digedein lagi gengsinya bang..
Laila Isabella
sudah mampir di sini thor..🤭🤭
SariAdja: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!