NovelToon NovelToon
KARMAPHALA: SAHEN PANGERTOS

KARMAPHALA: SAHEN PANGERTOS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan
Popularitas:38.7k
Nilai: 5
Nama Author: Altairael

Bumirang Tunggak Jagad terlahir dengan menanggung kutukan karmaphala yang turun temurun diwariskan oleh leluhurnya. Di sisi lain, dia juga dianugerahi keistimewaan untuk bisa menghapus karmaphala tersebut karena terlahir dari satu-satunya keturunan perempuan. Dia juga dianugerahi wahyu agung oleh semesta karena pengorbanan kedua orang tuanya.

Dia harus mengembara sambil menjalani berbagai macam tirakad serta melakukan banyak kebajikan sebagai upaya untuk menghapus karmaphala bawaan tersebut. Pemuda itu pun disinyalir sebagai utusan semesta yang akan meruntuhkan sang penguasa lalim.

Akan tetapi, musuh yang harus dia hadapi tidak hanya sang raja lalim beserta para pengikutnya, tetapi juga dirinya sendiri. Dirinya yang penuh amarah, Baskara Pati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Altairael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERBENTURAN

Suara itu sempat mempengaruhi jiwa Bumirang. Seolah ada bagian dari dirinya yang merasa sangat familier terhadap suara tersebut, sehingga jiwa menjadi begitu gelisah saat mendengarnya. Namun, seruan-seruan Kamandaka yang sedang mengagumi rumah berhasil menariknya kembali ke kesadaran penuh.

Bumirang pun segera melanjutkan langkah. Setelah berada di dalam dan menutup pintu, dia kembali tertegun. Hawa siluman yang tadinya hanya samar-samar, semakin ke sini terasa kian kuat.

Sesaat dia mengkhawatirkan Kamandaka, tetapi mengingat bahwa jiwa pemuda itu tidak selemah yang ditunjukkan, Bumirang pun bisa merasa sedikit lega. Hanya sedikit karena sesungguhnya anggapan barusan hanyalah asumsinya saja. Benar atau tidak, belum ada bukti yang lebih akurat. Jadi, supaya lebih aman, dia tidak akan membiarkan Kamanda memilih satu kamar untuknya sendiri. Namun dia kalah cepat dari pemuda itu untuk menyampaikan keputusan.

"Bumirang, aku pilih kamar yang ini." Sembari berbicara Kamandaka sudah membuka pintu.

"Tunggu dulu." Bumirang bergegas menghampiri.

"Aku ngantuk," rengek Kamandaka seperti anak kecil. Setelah itu, dia langsung menutup pintu dan dari suara berisik seperti benda bergeser, Bumirang tahu pemuda itu sedang menggeser palang pintu masuk ke lubang penahannya. Bumirang menghela napas resah.

Berdiri di depan pintu, dia berusaha membujuk Kamandaka, "Kita gunakan satu kamar saja, jangan mengotori banyak tempat. Buka pintu, aku juga ingin masuk."

Kamandaka menatap ke arah pintu. Perangainya telah berubah serius, tidak lagi bodoh dan konyol. Namun, ketika membalas Bumirang cara bicaranya masih sama seperti Kamandaka yang tidak waras dan suka merengek.

"Aku tidak mau. Malam ini aku mau menikmati tempat tidur empuk ini untukku sendiri. Kamu cari yang lain saja. Bukannya pelayan itu sudah bilang kalau kita boleh menggunakan kamar yang mana pun ...."

"Kamandaka, dengarkan---"

"Tidak mau dengar. Aku mau tidur, jangan ganggu!"

Setelah itu, Kamandaka melompat ke atas pembaringan dan menimbulkan suara seperti benda jatuh dibanting supaya Bumirang mengira dirinya langsung tidur. Bumirang mengembuskan napas lelah dan menggeleng lemah. Kamandaka sebenarnya memang tipe orang yang keras kepala, keras hati. Namun, selama ini dia belum pernah membangkang pada Bumirang.

Merasa hanya akan sia-sia, Bumirang pun tidak membujuk lagi. "Baiklah kalau begitu. Aku ada di kamar sebelah kalau ada apa-apa berteriak saja."

"Iya, aku tahu. Sudah tidur sana."

Sesaat Bumirang terlihat ragu, tetapi kemudian bergegas masuk ke kamar yang berada tepat di sebelah kamar Kamandaka. Mengetahui bahwa Bumirang telah pergi, Kamandaka segara turun dari pembaringan. Mendekati dinding yang berbahan kayu papan cukup tebal, kemudian meraba-raba permukaanya.

Sesekali dia juga menempelkan telinganya ke permukaan dinding, lalu mencoba mengintip dari sela-sela dinding papan yang sempit. Sesaat kemudian dia menghentikan aksinya, lalu berdiri mematung dengan tatapan serius dan tajam. Sekarang ini sosoknya tampak lebih mirip Kamandaka si pendekar sakti, pemilik senjata yang diberi nama Oyot Ngulo.

Dalam posisi berdiri, dia menempelkan telapak tangan kanan ke dinding, sedangkan telapak tangan kirinya menempel pada dada. Perlahan memejamkan mata, kemudian memusatkan pikiran ke satu titik. Layaknya teropong, mata batin yang telah dibuka, dengan mudah meluaskan area pandang. Menembus padat menjangkau jarak, demikian pula pendengarannya, mampu mendengar suara sangat halus ataupun suara dari jarak yang sangat jauh.

Di pendopo, pesta masih berlangsung. Tidak hanya menari, perempuan-perempuan itu pun menghibur para bangsawan dengan cara membiarkan mereka menjamah tubuh sesuka hati. Dari pendopo, Kamandaka mengeser pandangan ke pondok kecil tempat mereka tadi makan.

Di salah satu ruangan yang terletak di area belakang, ada seorang perempuan sedang duduk di sudut sambil memeluk kedua kaki. Wajahnya menunduk di atas lutut, bahu dan punggung berguncang-guncang halus diiringi suara isak. Kamandaka memang sempat menghentikan pandangan cukup lama pada si perempuan, tetapi sebenarnya yang sedang dia cari-cari bukan itu.

Akhirnya dia pun kembali mengedar pandangan. Kediaman Raden Sono Baur ini terdiri dari beberapa rumah besar dan kecil, di mana-mana ada penjaga, para pelayan pun mondar-mandir. Api-api obor sebagai sumber penerangan bergoyang-goyang tertiup angin. Selagi menjelajah, alih-alih menemukan apa yang dicari, Kamandaka justru mendapati hal lain.

Suara menggelesar disertai desisan terdengar merambat lembut di bumi. Hawa siluman menguar dan meningkat lebih tajam berkali-kali lipat, tetapi sosok makhluknya tidak juga terlihat. Mata batin Kamandaka bergerak liar, ke sana-kemari mencari arah dari mana suara menggelesar itu berasal.

Akan tetapi, sebelum berhasil menemukan sosok si siluman, tiba-tiba saja tatapannya berbenturan dengan pandangan orang lain. Keduanya sama-sama terkejut dan sama-sama refleks menarik diri. Di waktu yang bersamaan, Bumirang tersadar dari semadi dan langsung membuka mata.

Sang Hyang Acintya .... Siapa itu? Gumamnya dalam hati sambil menatap dinding tanpa berkedip.

Sementara itu, Kamandaka tubuhnya langsung terdorong mundur dan berhenti ketika membentur tepian tempat tidur. Mata pun menatap nanar dan jantungnya berdegup tidak beraturan.

Bumirang. Apa dia tau itu aku? Tidak. Aku rasa tidak.

Kamandaka duduk termenung di tepi pembaringan, memikirkan kejadian barusan. Ya, dia tahu pasti mata batin yang berbenturan dengannya barusan adalah milik Bumirang.

Siluman ular. Bagaimana mungkin ada siluman ular yang meninggalkan Gunung Ndapan. Aku sudah terlalu lama tertidur, ada banyak hal yang tidak aku tau. Dan Nyai Basingah, di mana dia? Jelas-jelas orang itu mengatakan kalau dia ada di sini. Tapi ....

Mata pemuda itu memyipit. Apa maksudnya Nyai Basingah menyukai wajah tampan dan kulit bersih?

1
Andini Andana
bukan Lembu Sora kaannn..? 🤔
🤣🤣🏃🏃🏃🏃
Andini Andana
dibayar tunai /Chuckle//Proud/
Andini Andana
selain rambut dan jenggot yg lebat, mungkin badan yg terlihat kekar itu hasil dari timbunan daki, bukan semata2 otot yg terbentuk dari pekerjaan memecah batu 😳🙄🤭🤭🏃🏃🏃🏃🏃
Rinchanhime
setuju sekali
Rinchanhime
Kamandaka split terus
Anny
Ah belum ada jawaban. Tapi feeling-ku kayaknya gak salah /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Anny
Ni siluman Jahat iya , baik juga iya 🥲🥲🥲🥲🥲
Andini Andana: abis gak ada coklat coklat monyet adanya abu abu monyet 🤣🤣🤣
Anny: 🤣🤣🤣🤣🤣 dih gak singkron, masak gitu abu-abu 🐒🐒🐒
total 3 replies
Anny
Mampus
Anny
/Joyful/ Jos tenan
Anny
Eeee resek amat ni orang 😕
Anny
Kenapa tokoh-tokoh yang baru muncul karakternya kuat kuat 🥲🥲🥲🥲
Anny
Kita lihat, apakah tebakanku benar tentang Ki Gerung/Facepalm/
Anny
Oke, lanjutkan /Ok//Good/
AFighter
Siapa lagi Paman Sora?
AFighter
Ah Ki Jati pulang 💃💃💃💃
Windy Veriyanti
siapakah Paman Sora?
Windy Veriyanti
welcome back, Ki Jati...
selamat berjumpa kembali dengan sang istri
Rinchanhime
kesabaran setipis tisu
Rinchanhime
diulang terus wkekwk
Windy Veriyanti
Kasihan Kamandaka...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!