NovelToon NovelToon
Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Sistem / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: JWin

Rhea adalah sahabat lamaku.

Seorang wanita muda yang cantik dan juga periang.


Dua tahun kami tidak pernah saling berkomunikasi dikarenakan kesibukan kami masing-masing.


Hingga hari itu dia meneleponku dan mengajakku bertemu.


Kukira pertemuan itu akan menjadi ajang reuni kami yang seru namun ternyata semua diluar perkiraanku.


Tujuan Rhea menemuiku adalah untuk membagikan kisahnya.

Kisah yang selama ini ia tutup dan pendam rapat-rapat.

Kisah yang sama sekali tidak aku duga yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.

Kisah yang membuat hidup Rhea berubah.


Bisakah aku membantu Rhea meluapkan segala keluh kesahnya?!

Atau justru aku ikut masuk dalam lingkaran kisah sahabatku sendiri?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JWin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menanti Jawaban

"Kalau loe masih ragu-ragu dengan perasaan gue, loe tidak harus menjawabnya malam ini Rhe..." "Loe bisa menjawabnya kapan saja loe mau.. Yang pasti, asal loe tau, gue akan tetap setia menunggu jawaban dari loe." ujar Mark lirih.

Mark lalu menghelas napas dengan perlahan-lahan, "atau jikalau loe gak mau menerima perasaan gue, gue sudah siap kok Rhe..." lanjut Mark lagi.

Rhea lalu termenung, terlihat secara perlahan ia menggigit bibir merahnya dengan giginya. Nampaknya hati gadis itu sedang dalam pergumulan hebat, hatinya berkata mau namun ada sebuah keraguan besar yang entah apa itu.

"Yasudah kalau kamu masih belum mau menjawab tidak apa-apa Rhe... toh hari sudah semakin malam. Lebih baik loe pulang, biar gue panggil Vanya." ujar Mark sembari celingukan mencari keberadaan Vanya yang sedari tadi belum menampakkan dirinya.

"Kemana sih bocah itu..." gumam Mark. "Loe tunggu sini ya Rhe... Biar gue nyari Vanya dulu..." lanjut Mark sambil mengangkat badannya untuk beranjak dari bangku.

Belum sempat Mark beranjak dari bangkunya, tiba-tiba dengan cepat Rhea menarik pergelangan tangan pemuda itu.

"Tunggu... Mark... Jangan kemana-mana dulu." ucap Rhea dengan masih memegang erat pergelangan tangan Mark.

Sontak saja Mark sedikit kaget dengan kelakuan Rhea tersebut. Mark hanya tersenyum, "iya kenapa Rhe..?" tanya Mark lembut.

Akhirnya pemuda itu kembali duduk di bangkunya. Digesernya bangku itu agak lebih kedepan, "kenapa Rhe... Kok malah diam lagi?" tanya Mark kembali.

Rhea lalu memandangi kembali wajah pemuda didepannya itu, seperti sedang memastikan sesuatu.

"Mark... Aku mau jadi pacar kamu..." ucap Rhea tiba-tiba dengan setengah tertunduk.

Saat itu entah Rhea mendapatkan kekuatan darimana sehingga berani untuk mengutarakan hal tersebut pada Mark.

Mendengar jawaban Rhea tersebut tentu saja membuat Mark bahagia, senyum pemuda itu mengembang dari bibirnya. Dengan gerakan refleks dipeluknya Rhea yang masih duduk tertunduk dihadapannya.

Rhea pun setengah kaget mendapatkan pelukan dari Mark. Walaupun kaget namun hatinya merasa begitu tenang oleh pelukan Mark. Pelukan pemuda itu begitu hangat, Rhea seolah-olah tenggelam dalam sebuah kenyamanan yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya dari lelaki manapun.

"Makasih ya Rhe... Makasih... Gue janji gak bakal nyakitin loe... gue janji gak bakal ngecewain loe." ucap Mark sambil terus memeluk gadis yang sekarang sudah menjadi kekasihnya tersebut.

Rhea hanya terdiam, malam itu dirinya masih terbuai oleh perlakuan Mark padanya.

Mark lalu melepaskan pelukannya secara perlahan, lalu pemuda itu memegang bahu Rhea dengan kedua tangan kekarnya. Dipandanginya gadis pujaannya itu dengan mata berkaca-kaca, dari sorot matanya terlihat Mark begitu bahagia.

"Sekali lagi makasih ya Rhe... sudah menerima perasaan gue." ucap Mark penuh rasa bahagia. "Berarti malam ini kita resmi pacaran ya Rhe..." tanya Mark dengan antusias.

Rheapun menganggukkan kepalanya dengan senyum mengembang dari bibir gadis itu.

***

"Ehmm ehmmm... Sorry ya udah nunggu lama." tiba-tiba terdengar suara Vanya didekat mereka.

"Kok makanan kalian masih utuh?" tanya Vanya santai sambil tersenyum manis.

Mendengar Vanya yang ternyata sudah kembali dari toilet tentu saja membuat Rhea kaget dan mulai salah tingkah kembali.

"Ehhh.. Ee.. Eee.. Enggak papa kok Van, kamu sudah ke toiletnya?" tanya Rhea dengan perasaan gugup.

"Ya kalau gue udah disini berarti udah kelar dong gue ke toiletnya, gimana sih loe Rhe..." ucap Vanya tersenyum sambil matanya melirik ke arah Rhea.

"Oo iya juga ya." jawab Rhea dengan senyum malu-malu.

Vanya lalu merapikan isi tasnya, "Tu pertanyaan gue belum kalian jawab?" tanya Vanya lagi.

"Pertanyaan yang mana ya Van?" Tanya Rhea menjawab pertanyaan Vanya tersebut.

"Aduh... ini kenapa makanannya masih utuh? Kalian enggak makan? Terus ngapain aja sedari tadi?" tanya Vanya lagi kali ini dengan tertawa.

"Ohh.. Itu.. Itu..." belum sempat Rhea melanjutkan kata-katanya, tiba-tiba Mark beranjak dari bangkunya.

"By the way, udah malam nih, cafe ini juga sepertinya mau tutup, lebih baik kita pulang sekarang!" ucap Mark dengan cepat.

Vanya pun langsung melihat kearah arlojinya, "Oh iya gak berasa udah jam segini." jawab Vanya setengah kaget.

"Yasudah kita pulang yuk Rhe... apa loe masih mau disini bareng Mark lagi?" canda Vanya sembari tertawa terbahak-bahak.

Mendengar pernyataan Vanya tersebut Rhea hanya terdiam, entah apa maksud dari perkataan Vanya barusan, pikir Rhea.

"Kalian tunggu sini dulu ya.. Gue mau kekasir dulu.. Malam ini gue yang traktir!! Ucap Mark.

"Wuihh ada angin apa loe tiba-tiba traktir kita?" canda Vanya sembari tertawa.

Mark pun berjalan ke arah kasir dan meninggalkan kedua gadis itu.

Mata Vanya melirik kearah Rhea yang sedari tadi hanya terdiam dan menundukkan kepalanya.

"Loe kenapa Rhe... Sakit??" tanya Vanya kalem.

Rhea hanya menggelengkan kepalanya perlahan.

"Lantas kenapa?" tanya Vanya kembali.

Nampak Rhea masih tertunduk, wajahnya tertutup oleh rambutnya yang sedari tadi tertiup pelan oleh angin malam.

"Gak papa Van... gak ada apa-apa kok." jawab Rhea mencoba berkilah.

"Yasudah Rhe... Syukur kalau tidak apa-apa." jawab Vanya dengan melirik tajam kearah Rhea.

"Ok udah beres kita pulang sekarang yuk." ajak Mark yang tiba-tiba datang menghampiri Vanya dan juga Rhea.

Kedua gadis didepan Mark itupun langsung menganggukan kepalanya.

Mereka pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan cafe itu menuju parkiran...

1
St
suka
St
ditunggu update nya lagi thor. penasaran.
Amelia Quil
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!