NovelToon NovelToon
KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Fantasi Wanita / Kontras Takdir
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: natural

"Bahkan ketika aku kehilangan seluruh kenangan ku, kisah kita akan tetap hidup sayang.."
"Tidak aku hanya ingin kau tetap bersama ku selamanya!". Maitias menggenggam tangan Istrinya dengan erat.
Tangan yang hanya berbalut kulit itu tidak akan bertahan lama sesuai prediksi dokter karena Eve, Istrinya sudah kangker Otak stadium akhir .
Masa-masa terakhir wanita itu yang tidak diketahui oleh Maitias adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya, dia bahkan hampir bertunangan dengan wanita lain saat istrinya bertaruh nyawa untuk calon anak mereka
Eve memilih tidak berobat meski nyawanya akan menjadi taruhan untuk mewujudkan impian suaminya
Akankah wanita itu tetap hidup bersama cinta sejatinya? Atau pergi untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIDAK ADA HARAPAN

"untuk apa kau datang ke sini huh?! untuk memberi tahu ku kau akan menikah dengan kekasih mu itu?". Tanya Aiden kesal pada wanita yang kini sudah duduk dengan menggoda di depan mejanya "Pergi!"

"Cih sejak kapan kau menjadi dingin seperti ini Aiden, aku dan Maitias akan bertunangan dan karena itu aku berada di sini"

"Itu bukan urusan ku"

"Ya tapi aku tidak ingin jika kau mengacaukan apa yang akan datang". Ellen menatap tajam pria di depannya "Ayah ku sudah banyak membantu mu jadi sadar lah sedikit!"

Aiden tersenyum miring wanita di depannya tidak pernah berubah sedikitpun sejak awal mereka bertemu, dia Ellen satu-satunya wanita yang berani melawan dan menentang dirinya sungguh luar biasa.

"Hanya karena itu kau berada di sini?".

"Ya aku datang khusus untuk memperingatkan mu! jangan pernah sentuh sedikit pun apa yang berhubungan dengan Maitias ku"

"Cih apa yang kau lihat dari pria itu, dia bahkan tidak memiliki apa yang aku miliki, Ellen.... seharusnya kita yang bersama kau tahu seberapa dekatnya aku dengan Ayah mu bisnis kami bahkan berjalan dengan pesat ....". Pria itu tertawa kecil membuat Ellen merinding bukan tanpa alasan

Ellen sendiri tahu bisnis apa yang Ayahnya lakukan dengan Aiden mereka adalah orang-orang berwajah malaikat namun berhati iblis

"Aku tidak menginginkan pria picik seperti mu Aiden! aku tidak ingin hidup di neraka?"

"Kau menagatakan hidup ku seperti neraka? Apa kau sadar kehidupan yang kau nikmati itu adalah jeritan dan tangis orang-orang huh? Hahahah dasar wanita murahan!".

Mata Ellen kini mencoba menghidari pria itu dia tahu keadaan akan semakin buruk dan pria di depannya bahkan bisa melakukan hal buruk apapun, untungnya pria di sampingnya merasa peka dengan hawa yang tidak enak di dalam sana.

"Nona Ellen silahkan lewat sini, Tuan Aiden sepertinya sedang sibuk"

"Ah  baiklah aku juga harus melakukan beberapa pemotretan hari ini". Ellen langsung berjalan keluar tapi dia mengeluarkan sedikit keberanian untuk memperingati Aiden lagi "Aku tidak akan menarik perkataan ku AIden, jangan pernah menyentuh Maitias dan segala yang di punya! aku bisa melakukan beberapa hal yang tidak kau senangi"

Grey menatap Ellen tidak percaya, wanita itu sudah berada jauh darinya dia sendiri tahu beberapa rumor tentang Ellen dan Maitias yang beberapa waktu ini sering menjadi perbincangan. Dia begitu munafik, apa dia sadar jika tidak akan bisa hidup normal karena Denis ck, padahal Maitias juga suda beristri jika kau memang wnaita baik kau tidak akan melakukan itu kau sama saja dengan Ayah mu

******

Sebuah kertas jatuh dari tangan seorang wanita cantik, hidup Eve kini semakin rumit karea beberapa berita yang banyak diperbincangkan akhir-akhir ini

Maitias dan Ellen kedua orang itu menunjukan kedekatannya didepan umum hingga membuta rumor yang tidak dia suka padahal dia tengah berjuang dalam keadaannya yang sedang berbadab dua

Dia masih berharap bahwa mereka akan kembali bersama membangun keluarga kecil yang mereka impikan, tapi sekarang semuanya menjadi meragukan, Eve terdiam di depan monitor membaca sebuah artikel dan foto kedekatan Maitias dengan wanita lain

"Mereka sangat serasi....". Gumam Eve,dia merasa kagum dengan visual kedua orang itu . Cih jika berdiri di dekat mereka mungkin aku akan terlihat seperti pembantu dengan tubuh pendek ini

"Eve!". Panggil Romeo membawakan makanan seperti biasa "kenapa wajah mu masam seperti itu? Apa pekerjaan mu sudah selesai aku akan mengantar mu pulang"

Romeo menggeser sebuah kursi dan duduk di samping Eve, dia ikut menatap layar monitor itu dia tahu kenapa Eve menjadi murung "Cih berita tidak penting, kenapa juga kau harus melihatnya!"

"Romeo... bisakah kau mengantar ku ke perusahaan Regard?". Wanita itu membuat sebuh permintaan yang langsung membuat wajah Romeo kesal dan marah "Aku ingin bertemu dengannya, aku ingin memastikan..."

"Memastikan apa? memastikan bahwa mereka benar-benar akan bertunangan? sudahlah jangan sakiti diri mu sendiri Eve!!".

"Aku masih menyimpan perasaan Romeo, perasaan yang mengganjal hati ku"

"huff kau ini, membuat kesal saja aku akan mengantar mu nanti tapi berjanjilah satu hal pada ku!"

"Apa?".

"Jika dia memperlakukan dengan kasar dan menolak mu lagi, jangan kembali lagi padanya!"

Hati Eve seperti terentak dia diam dengan ratusan hal di benaknya tapi satu pemikiran yang terakhir muncul lagn di benaknya, Romeo benar dia dan Maitias akan berakhir

Itu bukan suatu kebetulan melainkan perjalanan cinta mereka yang memang harus berakhir, tapi apa harus setragis itu?.

Rome menatap tidak tega pada wanita yang hendak turun dari mobilnya, Eve tampak mengusap perutnya dengan lembut dan beberapa kali memejamkan matanya romeo pun paham jika wanita itu tidak siap dengan apa yang akan dia hadapi tapi dia harus.

"Aku akan menunggu mu di cafe depan, panggil aku jika kau selesai dengan urusan mu". Aku akan tetap berada di sana karena aku tidak akan pernah percaya pada pria itu.

*****

Jerome menatap Eve di ruang tunggu wanita itu tampak murung karena menunggu beberapa saat di sana, resepsionis tentu saja tidak membiarkan dirinya masuk sembarangan keruang presdir, wanita itu juga sempat mendepat beberapa ujaran kebenencian tapi itu bukan masalah besar dia harus bertemu dengan Maitias.

"Eve... Apa yang kau lakukan di sini?".

"jerome... apa Maitias berada di ruangannya, ada beberapa hal yang harus aku katakan padanya"

"Dia berada di atas, tapi aku tidak yakin jika kau akan menemuinya". Ellen berada di sana kau hanya akan menyakiti diri mu sendiri

"Kenapa tidak aku harus menemuinya karena ini sangat penting". Eve menatap penuh harap membuat hati pria itu luluh "Tolong.... kami sudah bertengkar cukup lama".

"Ah baiklah, ayo ikuti aku Eve...".

Sampai mereka berada di sana Jerome membuka pintu dengan ragu yang langsung menampakan dua orang yang tengah dekat satu sama lain, Ellen duduk di meja dan bersandar dengan mesra pada Maitias yang sedang fokus bekerja

Hati Eve terasa begitu pedih hingga dia memegang jantungya yang terasa seperti tertusuk ribuan belati diam dia mematung di pintu masuk.

"Maitias...!". Panggil Eve dengan suara yang sangat tertpaksa dari hatinya dia menahan diri untuk tidak menagis dan marah

"Kau di sini?". Maitias menatapnya datar dan dalam seolah ingin mengatakan banyak hal pada wanita itu tapi dia tetap diam dengan posisi yang nyaman dengan Ellen

"Hai... kau datang? Eve tidak sopan mengganggu orang lain saat bekerja". Ellen menatap mengejek pada wanita itu dia semakin dekat dengan Maitias tanpa penolakan dari pria itu "Untuk apa kau ke sini?"

"Maitias aku ingin kau menjelaskan semua ini? kau benar-benar akan bertungan dengan wanita ini?".

Nada bicara Eve mulai bergetar bersamaan dengan tubuhnya yang mulai lemah, begitu juga denyutan yang dia rasakan di pelipisnya begitu sangat menyiksa

"Kau tidak lihat dia sedang bekerja jangan menganggu kekasih ku!". Ellen menjawab dengan kesal namun Eve tidak ingin mendengar wanita itu selain dari suaminya.

"Jelaskan Maitias!"

"Ya kau melihatnya sendiri, dan ku pikir rumor di media cukup untuk menjelaskan semuanya". Maitias berdia dari posisinya berjalan mendekat pada wanita itu sampai mereka berjalan dengan sangat dekat "Kau.... aku akan menunggu bayi itu lahir... dan.."

"Cukup, Aku tidak tahan lagi dengan sikap mu lebih baik anak ini tumbuh tanpa seorang Ayah!". Aku tidak bisa lagi, anak ku punya harga diri dia harus lahir dengan suci "Kita sapai di sini Maitias, kita selesai.....". Wanita itu melangkah mundur saat tangan Maitias akan mengusap pipinya membuat tangan pria itu hanya bisa mengusap udara, Eve sudah berjalan keluar dari sana .

1
Soraya
jangan lama thor lanjut
Soraya
kasihan eve thor semoga anaknya baik baik aja
Daulat Pasaribu
lanjut thor
Soraya
dikit bgt updatenya thor lanjut
Soraya
lanjut thor
chavica
up 10 turre
Soraya
kasihan Eve jgn sampe Eve meninggal ya thor secara Eve peran utama
Soraya
lebih baik kmu tinggalkan laki-laki gak berguna Eve
Daulat Pasaribu
suami bodoh
Soraya
lanjut thor
Daulat Pasaribu
knp sedikit thor/Sob/
Soraya
dikit bgt thor updatenya
Soraya
Matias gampang banget percaya tnpa di selidikin dlu jgn sampai kmu menyesal
Daulat Pasaribu
kasihan eve thor
Soraya
lanjut thor
Soraya
kasihan Eve lanjut thor
Daulat Pasaribu
makin seru sih ceritanya
Soraya
jangan sampe kmu menyesal Maitias
Soraya
dikit bgt thor updatenya
Daulat Pasaribu
tinggalkan aja eve suami bego kaya matias
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!