Mendapat kan hati dokter dingin dan tampan bukan hal yang mudah bagi Asya si cewek cantik dan centil. Willie Ghifari adalah salah satu dokter spesialis bedah yang sangat banyak di kagumi oleh para wanita. Sentuhan lembut dokter tampan ini berhasil membuat si cegil Asya tertarik dan jatuh cinta dalam pandangan pertama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejar Terus
Pagi tak begitu cerah dengan embun kabut yang melapisi permukaan langit pun menyambut hari mereka.
Keadaan yang tak diinginkan oleh keduanya saat ini benar-benar membuat kedua orang Asya dan Willie dihantui oleh perasaan mereka sendiri.
Pagi itu Willie sudah melakukan beberapa pekerjaan atau bisa dikatakan rutinitas nya setiap hari. Karena besok dan lusa adalah hari Libur Willie maka hari ini dia tidak mengambil Sif malam. Berhubung rumah pria itu agak jauh dari lokasi tempat kerja nya jadi malam itu juga dia harus pulang kerumah nya.
Sedangkan di rumah megah dan luas yang penghuninya hanya seorang wanita cantik dan dia pelayan pribadinya masih tidak tampak adanya kehidupan.
Pagi itu Mas Alvin dan Simbok sudah kembali bekerja, setelah mendapat ijin tak masuk kerja semalam hari ini mereka berdua datang lebih awal.
Namun pintu Rumah tak kunjung di buka Asya, tampak nya wanita cantik itu masih terlelap dalam tidur nya.
Tingggg........tinggggggggg.........tinggggggg
Bunyi bel yang sudah berkali-kali di tekan oleh simbok dan Mas Alvin secara bergantian
"Waduhhh mbok, kayaknya mah si non masih tidur" Kata mas Alvin karena sudah bosan menunggu di luar
"Tapi biasanya non Asya udah bangun atuhh jam segini"
"Atau saya telpon aja lah mbok, biar mastiin juga" Kata mas Alvin mengambil handphone nya lalu mencari nomor Asya disana dan kemudian supir pribadi nya itu menelpon nya.
Derttttttt......Dertttttttttt........ Dertttttttttt
Suara nada dering handphone Asya sudah berbunyi di dalam kamar nya.
Mendengar ada bunyi yang dianggapnya sangat menggangu, Asya pun meraih handphone yang ada di dekat bantal nya.
"Hemmmm, siapa sihh nelpon pagi-pagi buta begini?"" kesal asya tanpa melihat jam saat itu
"Maaf non asya, ini teh mas Alvin, dari tadi saya dan Simbok nungguin non bukain pintu tapi tidak ada jawaban non, makanya mas telpon langsung"
"Ouhhhh bentar ya mas, lagian tumben datang nya pagi banget" Ujar asya
"Aduhhh gimana ya non, ini bukan kepagian malah udah kesiangan non, ini udah jam 10 lewat non" Ucap nya memberi tahukan Pukul berapa saat itu
"Hah??? Jam 10?" spontan mata asya langsung melongo dan badannya langsung terduduk, dia memastikan lagi dengan melihat jam dinding dikamar nya
"Parah banget sihh gue, ini udah jam 10" Ucap nya mengutuki kebodohannya sendiri
"Yaudahhh mas Alvin saya bakal turun bukain pintu nya sebentar ya" Katanya pada supir nya itu
"Baikkk non" Jawab Alvin
Setelah itu Asya dengan buru-buru mengambil kardigannya untuk menutupi baju seksi yang sering dia gunakan saat tidur agar tetap terlihat sopan di mata supirnya itu. Kemudian dengan kecepatan kilat dia berlari menuju pintu depan.
Asya pun membuka pintu pada kedua pelayannya itu.
"Simbok sama mas Alvin udah nungguin lama banget ya??" tanya asya merasa tak enakan pada kedua pelayannya itu
"Tidak apa-apa non, lagian kita juga salah kenapa gak langsung telepon non tadi" Sahut simbok.
"Iyaaa non GPP kok, namanya juga ketiduran itu wajar kok non" sambung Alvin lagi
"Maafin Asya ya mbok dan mas, lain kali asya bakal masang alarm lebih kencang lagi dehhh" Katanya memasang wajah bersalah.
Walaupun Asya adalah tuan rumah sekaligus majikan kedua orang itu, dia tak pernah sungkan meminta maaf pada mereka, apalagi kesalahan yang disebabkan oleh nya. Karena itu jugalah simbok dan mas Alvin bertahan kerja dengannya selama bertahun-tahun.
"Tidak apa-apa non, kalau begitu non asya mau makan apa hari ini?" tanya simbok nya
"Apa aja dehhh Mbok yang penting enak"
"Ohhh iya mas Alvin hari ini tolong pergi kekantor dan minta sama Pak Daniel (atau yang lebih dikenal Manager dikantor Asya) berkas yang harus asya tanda tangani ya" Perintah nya pada Alvin
"Baik non, siap laksanakan"
"Hahahha makasih banyak mas, tapi tunggu sarapan dulu aja" Katanya lagi
"Ohhh non mulai kerja nya besok?" tanya Alvin kepo
"Iyaaa mas, selama dua hari setelah pulang dari RS asya masih mau pemulihan dirumah, makanya mulai kerja besok" Katanya menjelaskan
"Baiklah non, kalau begitu nanti akan saya jemput berkas nya" Katanya menurut
"Baiklah, kalau begitu asya mau kembali ke kamar ya" Asya pun pamit kepada keduanya dan dia naik ke lantai dua.
Sampai dia kamar nya dia langsung mengecek pesan WhatsApp di handphone nya.
Tidak ada notifikasi sama sekali atau bahkan panggilan tak terjawab dari Willie. Semalam dia memblokir nomor pria itu namun setelah bertengkar dia langsung membuka blokiran itu lagi.
Harapan Asya pagi ini dia sudah membaca pesan dari Willie lagi, namun kenyataannya dia tak melihat apapun disana.
"Kenapa gue malah berharap lagi ya"
"Apasihh Asya Lo benaran bodoh banget tau, masa iya Lo berharap lagi sama orang yang effort ke Lo"
"Udah ya asya mulai sekarang Lo gak usah lagi berhubungan sama cowok itu, pasti dia juga sok manis di depan pasien lainnya, atau jangan-jangan dia juga ciumin semua pasien cewek nya yang terlihat cantik" Katanya ber asumsi sendiri.
Sementara di rumah sakit saat ini Willie juga sedang berusaha mengalihkan pikirannya dari masalah antara dia dan Asya. Dia pun melakukan pekerjaan nya dengan sangat telaten hari ini, semua pasien memujinya sebagai dokter yang handal dan berwibawa. Namun tetap saja bagi orang yang mengenal nya sudah lama sangat terlihat jelas ada sesuatu yang membuat Willie kurang semangat hari itu.
Ketika ketiga tim medis, Willie, Dina dan Ayu kembali makan siang bersama di meja yang sama pula, tampak lah Willie sangat susah di ajak bercanda.
"Pak dokter kenapa sihh, dari tadi perasaan murung terus sampe di puji sama pasien juga hanya ngasih balasan senyuman tipis" Kata Dina lagi
"Saya tidak kenapa-kenapa Dina, ohh iya besok jadwal libur kita bertiga sampai lusa kalian harus banyak istirahat karena tenaga kita beberapa hari ini sangat habis" Katanya memberi saran pada tim nya itu
"Iyaaa pak dokter tenang saja, Ayu sendiri akan tidur dan bermalas malasan selama dua hari itu" Kata ayu
"Pak dokter gak janjian sama Asya?" Dina malah menanyakan hal itu pada Willie
Willie hanya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa malah makin badmood ya?" tanya Dina lagi tanpa ragu
"Sudah lah Dina ,tak usah membahas hal itu lagi, saya dan Asya gak punya hubungan apa-apa lagi" Jawab nya
"Hah?? Massih pak, secepat itu pdkt an nya selesai" Dina malah tak percaya
"Pak dokter, jangan lama lama dong jomblo nya, ayu juga pengen tau kita bertiga punya pacar trus nanti nikah nya tanggal nya deketan" Ucap ayu yang justru paling muda diantara mereka
"Eihhhh Lo malah mikirin tanggal nikah ayu, umur Lo masih muda banget tau" Kata Dina
"Ya kan GPP, ayu umur nya muda tapi udah punya pacar, masa iyasih pak dokter udah tua tapi belum punya pasangan yang pasti, Saran ayu sihhh kalau emang suka dan tertarik di kejar aja terus dok jangan dilepasin" Ucap nya memberikan saran baik pada atasannya itu
"Hahahha kamu ini malah menasehati saya, tapi itu ide yang bagus" Willie berhasil tertawa kecil karena sifat lucu dari Ayu itu.
ada iklan untuk mu/Smile/