NovelToon NovelToon
In Another World With The System

In Another World With The System

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Sistem / Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Dunia Lain
Popularitas:17.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fallen Star

Genre: Action, Adventure, Comedy (?) Fantasy, Isekai, Magic, Romance (?), Single Heroin, System

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fallen Star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 [ Dungeon Xirus ]

"Kita sudah sampai! Ini adalah dungeon Xirus!" Ragna berdiri di depan goa bersama Leo dan Alice.

Dari luar, goa itu terlihat seperti goa biasa dengan permukaan tanah yang miring sebagai pintu masuknya, yang membuat Leo dan Alice ragu apakah goa yang ada di depan mereka itu benar-benar Dungeon.

"Ini dungeon Xirus?" Leo menatap goa didepannya dengan ragu sebelum Eve berkata, [Itu terlihat seperti sarang ular.]

"Ini terlihat seperti goa biasa!" Ucap Alice.

"Nah, jangan lihat dungeon dari bagian luarnya saja! setelah turun ke bawah, akan ada ruang bawah tanah yang luas di dalam dungeon ini!"

Mendengar perkataan Ragna, Leo menoleh ke arahnya sebelum berkata, "Sebelum itu, bisa kau jelaskan tentang dungeon ini!"

"Tentu!" Ragna mengangguk sebelum menjelaskan, "Dungeon Xirus tidak seperti dungeon lainnya yang memiliki banyak lantai. Dungeon Xirus hanya memiliki satu lantai, tapi luas dan berbentuk seperti labirin yang rumit. Semakin jauh kau memasuki dungeon, semakin kuat juga monsternya."

Ragna menggaruk kepalanya dengan ekspresi malu, "Yah, aku belum pernah ke bagian dalam karena aku selalu tersesat, jadi aku tidak terlalu tau tentang bagian dalam."

"Tersesat? Seperti anak kecil saja." Leo tersenyum mengejek.

"Diam! Kau akan mengetahuinya saat kau memasuki dungeon!" Ragna membalas perkataannya dengan suara kesal.

"Hm, apa kau tidak membawa peta saat menjelajah dungeon Xirus?" Alice mengeluarkan peta yang dibawanya.

"Hah? Darimana kau mendapatkan peta itu?" Ragna menatap peta ditangan Alice dengan bingung, yang membuat Leo mencoba menahan tawanya sebelum Alice menjawab dengan wajah datar, "Aku membelinya di salah satu toko sebelum datang ke sini."

"..." Mendengar ini, Ragna terdiam dan tidak bisa berkata-kata. Ternyata, dia selama ini tidak tau kalau ada peta dungeon Xirus, ini membuatnya merasa sangat malu karena dia berbicara seolah dia yang paling tau tentang dungeon Xirus.

"Pff... Pffft.... Bwahaha!" Leo tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya sebelum berkata, "Kau bertingkah sok keren, tapi... pfft... Kau, kau bahkan tidak tau kalau ada peta dungeon Xirus... bwahahaha!"

Mendengar ejekan Leo, wajah Ragna semakin memerah. "DIAM! KAU PIKIR SIAPA YANG MEMBAWAMU KE TEMPAT INI! SELAIN ITU, AKU TIDAK BERTINGKAH SOK KEREN SAMA SEKALI!" Ragna berteriak dengan wajah memerah sebelum memasuki dungeon dan meninggalkan Alice dan Leo.

[Ups, sepertinya kau membuatnya marah!]

Leo terkekeh, 'Itu salahnya sendiri karena bertingkah sok keren.'

[Ding! Misi telah diberikan. Capai bagian terdalam dungeon Xirus]

[Sebagai hadiah, host akan diberikan peningkatan kekuatan setelah berhasil menyelesaikan misi] Notifikasi sistem terdengar setelah sekian lama.

Setelah itu, Leo dan Alice segera masuk ke dalam dungeon dan menyusul Ragna.

Seperti yang dikatakan Ragna, setelah sampai di permukaan dalam dungeon, terdapat ruangan yang sangat luas.

Monster yang mereka temui pertama kali adalah monster yang cukup lemah. Monster itu adalah segerombolan goblin. Walaupun mereka cukup lemah, tapi jumlah mereka ada banyak. Mereka bertiga, termasuk Alice mengalahkan mereka dengan mudah sebelum melanjutkan ke salah satu lorong.

Mereka berhasil mengalahkan setiap monster yang menghalangi mereka dengan mudah berkat kekuatan dan kerja sama mereka.

Kekuatan Leo dan Ragna setara dengan petualang peringkat S, dan berkat support Alice, kekuatan mereka bisa meningkat menjadi dua kali lipat. Walaupun Alice hanya bisa menggunakan support sebentar karena perbedaan kekuatan mereka yang besar.

"Sepertinya kita sudah masuk cukup jauh!" Ucap Ragna sambil menyeka keringat yang ada diwajahnya.

"Sebaiknya kita istirahat sebentar sebelum melanjutkan!" Leo mengusulkan.

"Kakak benar! Ayo istirahat dulu... Aku merasa sangat lelah!" Alice duduk dan menyandarkan punggungnya ke dinding dungeon.

Ragna ingin terus menyelusuri dungeon. Tapi melihat rekannya yang terlihat lelah, dia juga memutuskan untuk beristirahat.

"Aku haus... Kak, bisa ambilkan minuman di Storage!"

"Ini!" Leo mengeluarkan minuman dingin dari storage dan membagikannya kepada Alice dan Ragna.

"Umm~! Segarnya~!" Alice berkata dengan nada puas setelah minum minumannya.

"Walaupun aku tidak terlalu haus, tapi minum minuman dingin memang menyegarkan!"

"Jadi, ingin lanjut atau keluar?" Leo bertanya.

"Aku ikut kakak!"

"Bagaimana denganmu?" Leo menatap Ragna sebelum Ragna mendengus dan tersenyum, "Untuk apa kau menanyakan pertanyaan yang jawabannya sudah jelas!"

Leo ikut tersenyum, "Kalau begitu, sudah diputuskan. Kita tidak akan keluar sampai kita menaklukkan dungeon Xirus!"

"Hehe, mungkin kita akan mendapatkan item atau senjata kuno penghancur dunia setelah kita menaklukkan dungeon!"

"Aku tidak terlalu yakin apa di ujung Dungeon ini ada item tertentu. Tapi jika memang ada, aku berharap kalau aku bisa menemukan pedang kelas Legend atau bahkan Ilahi."

"Hm, kenapa kau ingin mendapatkan pedang jika kau bisa membuat pedang dengan kemampuanmu?"

"Yah, walaupun aku bisa menciptakan pedang menggunakan skillku, tapi pedang terkuat yang bisa aku ciptakan saat ini hanya setara dengan pedang kelas Epic."

"Ouh! jadi, apa kau bisa menciptakan pedang yang setara dengan kelas Ilahi jika kau menjadi semakin kuat?"

[Bodoh! Pedang ilahi adalah pedang yang unik, itu tidak bisa diciptakan hanya dengan kekuatan yang besar!]

'Apakah begitu! Lalu, apa Magnus memiliki pedang Ilahi?'

[Yup, dia mempunyainya. Silahkan tekan tombol lotre dan dapatkan kesempatan untuk mendapatkan senjata bintang lima!]

Leo mengabaikan candaan Eve saat Ragna menjawab pertanyaannya, "Aku tidak yakin jika kelas Ilahi, tapi jika legend mungkin aku bisa menciptakannya."

....

Menggunakan waktu istirahat untuk mengobrol, tanpa terasa seperempat jam telah berlalu sejak mereka beristirahat.

Setelah stamina dan mana mereka pulih, mereka melanjutkan untuk memasuki dungeon lebih dalam. Berkat peta yang dibawa Alice, mereka bertiga bisa menyelusuri dungeon dengan lebih mudah dan tidak tersesat karena dungeon Xirus memiliki banyak jalan yang berputar-putar.

Setelah mengalahkan segerombolan minotaur yang setara dengan petualang rank A, mereka bertiga telah sampai di ujung dungeon Xirus.

"Apakah kita telah sampai di ujung dungeon?" Ragna berkata sambil melihat sekeliling sebelum matanya mendarat pada makhluk diujung ruangan.

"Itu, apakah itu dinosaurus?" Alice menatap makhluk itu dengan sedikit terkejut.

"Tidak, itu adalah naga bumi!" Ragna berkata dengan suara serius.

"Bersiaplah, naga itu akan bangun!" Leo memperingatkan saat naga itu bangun dari tidurnya.

Tinggi naga itu hanya tiga meter, jauh lebih kecil daripada naga lainnya dan dia memiliki sisik berwarna biru dengan duri-duri merah di tubuhnya. Selain itu, naga itu tidak memiliki sayap di punggungnya.

'Igrum, apa kau keberatan jika kami membunuh naga itu?'

[Lakukan sesukamu, aku tidak peduli.]

[Hum! Bukankah kau terlalu kejam terhadap jenismu sendiri!]

[Eve, kuharap kau tidak menyamakanku dengan kadal itu!]

[Sombong!]

[...Aku tidak menyangkal itu.]

Mendengar jawaban Igrum, Leo tersenyum tipis dan bersiap-siap untuk melawan naga bumi di ruangan itu.

"Jadi, siapa yang akan maju kali ini?" Ragna melirik ke arah Leo sebelum Leo menyeringai dan menjawab, "Aku yang akan maju... Ragna, Alice, gunakan strategi seperti biasa!"

"Baik." Ragna dan Alice menjawab secara serempak.

"Kalau begitu..." Leo melangkah ke depan dan berkata, "Mari kita mulai!"

1
Sak. Lim
jgn naaaaaif gobloooook idioooooot songong byk org lebih baik
Sak. Lim
cemen mc naiiiiif goblokkkk lebaaaay ga tegas tanya alasan ga di kasih brgbng
Sak. Lim
idioooooot songong trllu naaif bnererrrr2 goblokkkk
Mobius
Terimakasih
Vilvy
Terimakasih atas Chapter yang luar biasa ini Thor, semoga ada banyak spesies yang baca novel ini sampai akhir
Fendi Kurnia Anggara
lanjut lagi thor
Fallen Star: Yah, saat ini masih dipertimbangkan (•⁠ᴗ⁠•)
total 1 replies
Bernard Mahfoudz
ini sebab berapa kata Thor? pendek kayanya
Fallen Star: Yah, gak terlalu banyak, cuma sekitar 1000 kata 😅
total 1 replies
Vilvy
Up Thor
Fendi Kurnia Anggara
lanjutkan thor
Fendi Kurnia Anggara
nice thor
Fendi Kurnia Anggara
lanjutin thor jangan sampek berhenti di tengah jalan
Fallen Star: Gak janji, yang baca gak banyak soalnya 😅
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
nice thor
Niuhara
Thanks for the chapter
PotatoBoy
awal cerita yg bagus, semoga tidak naif, biasanya kebanyakan kalo cerita layar belakang pedang dan sihir MC nya naif. semoga MC nya balas dendam dgn bantai bantai Buahahahahahahahaha
Fallen Star: sebenarnya tidak ada bantai bantai, karena yang khianati MC cuma 1 orang, makasih
total 1 replies
Niuhara
Thanks for the chapter
Freiss Kessler
Venezuela saking parahnya sampe jadi Dungeon di dunia lain🗿
Fallen Star: Serius, itu sebenarnya cuma nama acak, gak nyangka kalo ternyata ada negara dengan nama itu 😅
total 1 replies
Nino Ndut
aegghh..males bgt baca mc model begini..kek bocah ababil begini..setidaknya jelas kek..mau jd kejam, dingin atau apa..ini labil amat..cacat dah
Fallen Star: Uoooooohhh!! Terimakasih terimakasih, akhirnya ada orang yang memahaminya!!
Niuhara: Gpp thro, MC udah bagus, aku suka
total 3 replies
Fallen Star
Hanya author yang tanpa malu-malu memberi nilai bintang 5 pada karyanya sendiri /Shy/
Niuhara
Thanks for the chapter
Niuhara
Novel bagus kek gini kok kayaknya gak banyak yang baca ya!! Btw, terimakasih atas cerita yang luar biasa ini, Author-San 😄
Fallen Star: Hehe~ Terima kasih atas dukungannya, Reader-Kun 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!