NovelToon NovelToon
SWEET LOVE

SWEET LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / CEO / Wanita Karir / Romansa / Office Romance
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mayraa Ibnurafa

🌹Update setiap hari min 1 episode🌹


Berlyan menyamar sebagai Hana sahabatnya untuk menghadiri sebuah kencan buta. Akan tetapi hal tak terduga malah terjadi. Ternyata pria yang akan dia temui di kencan buta tersebut adalah Presdir di tempat kerjanya, yaitu seorang Argantara Mahesa.

Mau tau gimana kisahnya? Yuk langsung disimak saja kisahnya! ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 34 Sweet Love

Kini berlyan tengah berdiri ditepi jalan menggunakan jaket putih bulu dan rok span sepaha yang juga berwarna putih. Pandangannya tidak tertuju pada jalanan, melainkan terus tertuju pada layar ponselnya.

“Apa ini? Aku tidak merasa menelponnya semalam?” gumam Berlyan saat melihat log panggilan Arga, “apa jangan-jangan? Semalam....”

Mendengar suara mobil yang mendekat Berlyan pun menoleh kearahnya. Ternyata mobil Arga sudah datang dan terparkir dipinggir jalan tepat dihadapan Berlyan. Arga membuka kaca mobilnya, wanita itu berjongkok menyapanya dengan tersenyum.

“Selamat pagi,” sapa Berlyan.

“Cepat masuk!” ucap Arga seraya membuka kunci pintu mobilnya.

“Kamu menyetir sendiri?”

“Tidak masalah, karena ini acara pribadi.”

“Oh baiklah, aku masuk.” Berlyan pun masuk kedalam mobil dan duduk disebelah Arga yang menyetir.

Setelah Berlyan memasang sabuk pengaman, Arga pun mulai menancap gas mobilnya.

“Hmm, apa semalam kamu menelponku?” tanya Berlyan yang sedari tadi selalu mencuri pandang ke Arga, “maaf aku tidak tahu, karena baru melihatnya tadi.”

Arga langsung menoleh dan kembali memalingkan wajahnya, “aku memang menelponmu semalam, tapi aku tutup karena tidak dengar apa-apa, kenapa?”

“Oh, bukan apa-apa, tidak usah dipikirkan,” ucap Berlyan tersenyum lega.

Arga tersenyum tipis menatap lurus jalanan, mengingat apa yang dia dengar semalam. Karena dia sadar kalau saat ini Berlyan tengah memastikan kalau dirinya tidak mendengarnya menangis. Dia berbohong karena menurut Arga itu lebih baik, daripada bilang kalau dia mendengar Berlyan menangis, wanita itu akan jadi canggung nantinya. Arga tidak mau seperti itu.

“Hahhh, segarnya... cuaca hari ini indah sekali!” gumam Berlyan pelan sambil menatap keluar jendela.

Arga menoleh sendu menatap siluet senyuman diwajah Berlyan dari pantulan kaca mobil. Beberapa menit kemudian mereka pun sampai disebuah restoran bintang lima yang menyediakan ruangan privasi untuk pelanggannya.

“Woah, aku belum pernah ketempat ini sebelumnya, apa makanannya enak?” decak kagum Berlyan saat Arga baru selesai memarkirkan mobil didepan restoran tersebut.

“Tunggu sebentar,” tahan Arga saat Berlyan hendak membuka pintu mobilnya, dan dia pun segera keluar dari mobil lalu menghampiri Berlyan.

Berlyan mengusap hidungnya menatap Arga yang bersikap perhatian. Dia pun tidak sadar kalau saat ini dadanya berdebar dan pipinya merah merona.

“Apa-apaan sih dia tumben sekali?” Berlyan menggigit bibirnya dan menyelipkan rambut dibelakang daun telinganya.

“Turunlah,” ucap Arga saat dia membuka kan pintu mobil untuk Berlyan.

Wanita itu pun segera turun dari mobil. Bersamaan dengan dua orang pegawai wanita yang datang menghampiri Arga.

“Selamat datang, Pak, Bu,” sapa salah seorangnya dengan sopan.

“Silahkan lewat sini,” kata pegawai berambut pendek sebahu, menuntun jalan Arga dan Berlyan.

“Ah, seharusnya tadi aku makan sesuatu untuk menenangkan diri. Aku gugup sekali,” gumam Berlyan memegangi kedua pipinya yang terasa dingin.

“Hmm, aku kira kamu sangat percaya diri bisa melakukannya?” Arga memasukkan tangannya didalam kantong mantel mahalnya.

“Pak Rey bilang Ketua Pimpinan adalah orang yang sangat mengerikan dan begitu ketat. Bagaimana jika dia sadar kalau kita berbohong padanya?” Berlyan menarik lengan mantel Arga.

Arga pun menghentikan langkahnya menatap tangan Berlyan yang menyentuhnya dan beralih menatap wajah wanita itu dengan lekat.

“Jika kamu takut ketahuan, bagaimana kalau kamu benar-benar mencintaiku, ya-setidaknya selama pertemuan ini didepan Kakek,” ungkapnya membuat Berlyan terpaku.

“A-apa?” Berlyan langsung melepaskan cengkeramannya dilengan mantel Arga dan memalingkan wajahnya yang terasa mendidih.

“Ayo cepat,” ajak Arga melangkah pergi begitu saja setelah membuat kaki Berlyan membeku karena kata-katanya yang tiba-tiba.

Berlyan pun mengikuti Arga dari belakangnya. Pandangannya tidak henti-henti menatap punggung tegap dan lebar pacar palsunya itu. Bagaimana bisa dia yang biasanya sangat menyebalkan setiap kali bertemu, tapi hari ini terlihat sangat hangat dan penuh perhatian, pikir Berlyan.

“Kami sudah datang!” Suara Arga terdengar dari balik pintu ruangan privasi tempat Kakek Yaris sekarang berada.

Orang tua itu tengah menggosok kedua tangannya dan menatap tegang pintu tersebut. Karena tidak sabar untuk bertemu dengan calon cucu menantunya.

“Oh, selamat datang,” sambut Kakek Yaris tersenyum seraya berdiri dan menghampiri Arga.

“Nona Sahara? Woah, aku sudah membayangkan kecantikanmu!” ucapnya seraya tersenyum menjabat tangan pegawai wanita berambut pendek yang membuka-kan pintu Arga dan Berlyan.

Pegawai wanita itu melirik Arga dan memaksakan senyumannya pada Kakek Yaris yang ternyata salah mengira dirinya sebagai Sahara. Karena Berlyan tidak terlihat dibelakang tubuh Arga yang tinggi dan bahunya yang lebar.

“Bukan dia, Kakek.” Arga tersenyum tipis sambil geleng-geleng kepala.

Lalu dia meraih tangan Berlyan dan menariknya berdiri tepat disebelahnya.

“Apa?” Kakek Yaris membulat dan mulutnya terbuka lebar melepaskan jabatan tangannya pada pegawai tadi.

Berlyan tersenyum getir sambil menunduk sopan pada Kakek Yaris.

“Senang bisa mengenalmu,” ucap Kakek Yaris tersenyum sumbang melirik Arga dengan sinis.

Lagi-lagi membuat Arga tersenyum ketika Berlyan bersikap malu-malu dan gugup didepan Kakeknya. Arga tidak sadar itu yang menjadi penyebab jantungnya berdegup kencang.

“Oh iya, katanya kamu mengambil jurusan seni di New York?” tanya Kakek Yaris pada Berlyan yang hendak memasukkan makanan nya kedalam mulut, sampai akhirnya tidak jadi.

Berlyan tersenyum dan menaruh kembali sendoknya dipiring, “ya, Kakek.”

“Kurasa alasannya itu kamu terlihat sangat unik dan spesial untuk Arga,” ucap Kakek Yaris menatap rambut palsu Berlyan yang berwarna blonde dibeberapa helainya.

“Hehehe, ya benarkah?” Berlyan memegangi rambutnya dan tersenyum getir melirik Arga.

Karena harus bertemu Kakek Yaris atau Ketua Pimpinan perusahaan tempatnya bekerja. Berlyan sengaja merias wajahnya dengan sangat tebal, agar tidak membuatnya dikenali oleh Kakek Yaris. Dia pun jadi berpikir apakah terlalu berlebihan penampilannya, ketika mendengar celetukkan pedas dari mulut Kakek Yaris.

“Kakek, cobalah makan ini,” ucap Berlyan seraya menyodorkan piring berisi hidangan dari kentang, “katanya kentang sangat bagus untuk tekanan darah tinggi.”

“...Arga memberitahuku kalau Kakek mengalami hipertensi,” lanjutnya tersenyum sambil memegang tangan Arga, membuatnya membeku ditempat akibat sentuhan tangan Berlyan.

“Haha, tapi aku juga punya diabetes. Sayuran hambar seperti ini mungkin lebih baik, dibandingkan dengan makanan yang dimasak menjadi manis atau asin, kan?” sahut Kakek Yaris seraya menyendok dedaunan yang dia sebut sebagai sayur itu.

“Benar sekali, kebiasaan makan yang sehat sangat penting, tapi diselingi juga dengan olahraga. Aku dengar Kakek suka mendaki ya?” Berlyan gelagapan menjawab ucapan Kakek yaris.

“Ya, aku menyukainya. Apa kamu juga suka mendaki, Nona Sahara?” tanya Kakek Yaris.

“Aku juga suka mendaki! Arga kamu ingat kan di Gunung Brunni di Swiss, kita menikmati indahnya bintang bersama sepanjang malam, ahhh sangat menyenangkan aku tidak bisa melupakannya.” Berlyan tersenyum lebar sambil mengedipkan matanya pada Arga.

“Nona Sahara?” panggil Kakek Yaris.

“Ya, Kakek,” jawab Berlyan tersenyum.

“Apa kamu sangat mencintai Arga?” Kakek Yaris menatap Berlyan dengan tersenyum tapi tatapannya menyelidik mencari cela untuk kebohongan Berlyan.

Arga tersenyum tipis dan melirik Berlyan, menunggunya menjawab pertanyaan Kakek Yaris. Tapi mata Berlyan melebar dan senyumannya memudar, tanpa sadar dia mencengkeram paha Arga karena gugup.

“Tentu saja!” jawabnya mengangguk hati-hati sambil melirik Arga disebelahnya, “aku berpacaran dengannya karena a-aku mencintainya.”

Arga memalingkan wajahnya dan tersenyum menggigit bibirnya, melihat tingkah lucu Berlyan.

“Tapi, kenapa kalian sampai putus?”

Arga terbatuk mendengar pertanyaan menjebak dari Kakeknya. Mengingat dia dan Berlyan lupa menyiapkan jawaban jika ditanya seperti itu.

“I-itu....” Berlyan melotot menatap Arga.

“Kakek. Kakek tidak bisa menanyakan hal pribadi kami secara langsung....” Arga mengusap-usap hidungnya.

“Kakek bertanya karena itu hal yang harus ditanyakan, dasar anak berandal!” pungkas Kakek Yaris menyeringai menatap Arga, “jadi ayo cepat jawab aku?”

“Hmm, soal itu...” gumamnya.

“...aku kira dia orang yang lebih mementingkan pekerjaan daripada aku, karena itu aku meminta putus darinya,” lanjutnya sembari memasang wajah sendu didepan Kakek Yaris.

Arga tersenyum dan sedikit mengangguk. Kagum dengan reflek yang diberikan oleh Berlyan. Dia memang pembohong sejati, pikir pria itu.

“Ya, begitulah. Arga memang hanya taunya bekerja saja. Hal itu tidak akan berubah kedepannya. Pa kamu keberatan dengan itu? Bisa-bisa kalian akan terus bertengkar soal itu,” pancing Kakek Yaris.

“Jangan khawatir, Kakek. Saat kami balikan kali ini, aku memutuskan untuk memahami sifat Arga yang memprioritaskan pekerjaan,” jelas Berlyan membuat jantung Arga berdenyut.

“Aku juga sedikit merasa bersalah karena sudah mengabaikan semua teleponnya setelah meminta putus waktu itu. Tapi, dia membatalkan rapat penting yang dia jadwalkan dan malah berlari menemuiku.” Berlyan menggertakkan giginya melirik sinis Arga.

“Apa anak ini benar-benar bolos rapat untuk menemuimu?” Kakek Yaris melotot menunjuk Arga dengan sendoknya, tapi Arga hanya diam tersenyum tipis.

“Ya, Kakek. Selain itu Kakek tau kan Arga sangat benci hujan? Tapi hari itu bahkan dia menembus hujan!” ungkap Berlyan sembarangan, membuat senyuman diwajah Arga saat itu langsung pudar.

“Arga, benarkah itu?” Kakek Yaris tersenyum miring, karena tahu bahwa itu sebuah kebohongan.

“Sebaiknya kita makan dulu dan lanjut bicara nanti. Makanannya bisa dingin jika dibiarkan,” potong Arga memaksakan senyuman di wajah datarnya.

“Baiklah, ayo kita makan...Nona Sahara makan yang banyak!” ucap Kakek Yaris.

.

.

BERSAMBUNG.

1
Whyro Sablenk
author.....
Felicia amira
kappan up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya author banyak kerjaan
total 1 replies
Felicia amira
up dong kak
Felicia amira
lanjutan y kapan thor
Whyro Sablenk
kok dah 2hr g up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya
total 1 replies
Whyro Sablenk
kok lom up thor/Smile/
Whyro Sablenk
2 jempol for your triple up thor...
tetap semangat selalu ya...
Whyro Sablenk
udah di kode tuh ma si Rey,... pak presdir/Smile/
Whyro Sablenk
aq di hange jetsu thor... kok Arga curiga ya ma berlian...
c4 selidiki donk Rey..
mampus lho dimas,yaqin deh, sbnrnya dimas jg udh suka ma berlyan.
cm g nyadar aja...
mkch double upnya thor...
lanjut....
Hange Jutsu
mkch bgt triple upnya thor ..tetep semangat selalu ..n lanjut...
Hange Jutsu
Sahara...kpn kamu ketahuan.../Smile/
Hange Jutsu
lanjut thorr
Hange Jutsu
crtnya bagus
Hange Jutsu
semakin mendekati...siapa Sahara sbnrnya...
mkch double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Hange Jutsu
hampir saja ...
tetep semangat n lanjut Thor ...
Felicia amira
luar biasa seru crita y, apakah Arga akan tetap memilih hana palsu
Mayraa_Tafa: makasih penilaiannya/Smile/
total 1 replies
Hange Jutsu
harusnya Arga sudah tau siapa Sahara sbnrny thor,secara dia Presdir kan...
tp tak apalah...AQ suka crtnya...
lanjut..thank 's bgt double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Mayraa_Tafa: makasih masukannya, ditunggu ya upnya
total 1 replies
Nendah Siti
cerita nya bagus, aku suka
sama bgt sma film korea cerita nya . apa gitu judul nya lupa lg hehe
smgat thor
Hange Jutsu
double up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu, makasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Mayraa_Tafa: makasih/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!