Pembalasan Istri Yang Teraniaya

Pegi pun tiba, suasana sangat lah sejuk membuat orang-orang enggan bangun dari mimpi indahnya.

"Uhhhhh... Ternyata sudah pagi? dengan melihat ke arah jendela Yuni berbicara dengan suara khas bangun tidur, dan segera berjalan menuju kamar mandi, untuk menyelesaikan ritual mandi paginya. Dan akan bersiap-siap untuk pergi bekerja sebagai Model papan atas.

Setelah beberapa menit kemudia Yuni sudah selesai dengan aktifitas paginya, dan segera memakai pakaian khusus yang akan di pakai saat foto shoot majalah.

"Sepertinya sudah sempurna? Batin Yuni saat melihat dirinya di depan cermin.

Ting-nong.."

Ting-nong.."

Suara bel apart milik Yuni pun berbunyi, yang menandakan ada tamu berkunjung.

"Siapa pagi-pagi begini datang? Gerutu Yuni dan langsung berjalan ke arah pintu apar temen, dan segera membuka nya.

"Lama amat lo buka pintu doang? omel Claudia dan Monika, saat ini mereka berdua yang datangke apart milik Yuni untuk berangkat kerja bareng.

"Sorry baru juga kelar dandan? Jawab Yuni dan segera mengambil tas miliknya.

"Lo gak sarapan besty? Tanya Claudia yang melihat meja makan tak ada sarapan sama sekali.

"Gak. Yaudah nanti di kantin ajah kita sarapan nya? Jawab Yuni dan segera meraih kunci mobil miliknya, dan langsung berjalan menuju keluar dan di susul ke dua sahabatnya.

"Ok besty." jawab barengan Claudia dan Monica.

******

Sementara di kediaman Bram. Saat ini Dewi sedang memasak di dapur, setelah merasakan tubuhnya sudah jauh lebih membaik.

"Bram yang sudah rapi dengan stelan jas nya, sudah menuruni tangga dan berjalan menuju dapur utama Untuk menemui Istrinya Dewi.

"Sayang apa kamu sudah sehat? Sehingga kamu sudah memasak?" tanya heran Bram saat melihat Dewi sedang berkutat dengan peralatan masaknya.

"Bentar lagi masakan Dewi sudah siap! Mas tunggu di meja makan ajah ya?" jawab Dewi dan mendapat tolakan dari Bram.

"Ma'af sayang, mas gak bisa sarapan bareng kamu? Soalnya mas harus cepat ke kantor untuk melakukan meeting kerjasama perusahaan kita dan perusahaan Pratama?" jawab Bram dan segera mengecup pucuk kepalanya Dewi.

"Ya sudah gak apa-apa ko mas, tapi ingat jangan sampai lupa sarapan nanti ya? Jawab Dewi dan mencium telapak tangan Suaminya.

"Yaudah kalau gitu mas pergi dulu ya? Ucap Bram dan langsung berjalan keluar menuju pintu utama.

Setelah kepergian Bram, dewi segera memanggil bibi Minah untuk menemani nya sarapan pagi.

"Bi... Bibi..? Panggil Dewi, bibi Minah yang mendengar panggilan dari nona mudanya nya pun segera menemui nya.

"Nona muda memanggil saya? tanya bibi Minah, saat sudah berdiri di depan meja makan.

"Bi, temani aku makan ya? Jawab Dewi dan tidak menerima tolakan sama sekali.

"Baiklah non." jawab bibi Minah dan langsung duduk di kursi depan Dewi.

*****

"Tuan muda, sebentar lagi kita akan meeting dengan perusahaan dari tuan muda Bram Sebastian? Jawab Jeremy saat melihat Adrian yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

"Apa mereka sudah datang? Tanya Adrian tampa mengalihkan pandangan nya sama sekali dari laptopnya.

"Tuan Bram dan Sekretarisnya sedang dalam perjalanan tuan." jawab Jeremy

"Baiklah, jika mereka sudah sampai kabari saya? Jawab Adrian dan memeriksa semua file yang ada di laptopnya.

Saat Jeremy akan keluar, tiba-tiba namanya di panggil oleh Adrian.

"Jeremy." panggil Adrian saat melihat data kerja sama antar agensi model ternama.

"Ada apa tuan muda? Tanya Jeremy yang sudah kembali ke hadapan Adrian.

"Apakah kerjasama kita dengan Agensi model ternama akan di adakan meeting hari ini? Tanya penasaran Adrian.

"Benar sekali tuan muda, tetapi mengapa anda menanyakan nya? Biasanya andakan tidak terlalu suka dengan hubungan Model?" tanya penasaran Jeremy.

"Baiklah saya mengerti! Jika begitu biar saya saja yang menggantikan anda untuk meeting dan pertemuan dengan model-model baru?" jawab Jeremy dengan senyuman liciknya.

"Tidak perlu, saya juga akan ikut dan kau akan menemani saya nanti sore?. Jawab Adrian dan langsung fokus pada laptopnya.

"Tumben tuan muda mau ikut? Tanya penasaran Jeremy. Biasanya Adrian akan melemparkan tugas itu pada Jeremy, tetapi saat ini nta apa yang membuat seorang Adrian mau meeting dan bertemu dengan model-model ternama yang akan bekerja sama dengan perusahaan nya.

"Diam lah Jeremy." Jawab dingin Adrian.

"Baiklah jika begitu saya izin keluar tuan muda? Jawab Jeremy dan langsung berjalan keluar dengan terburu-buru takut akan kena amukan sahabat dingin nya itu.

Beberapa menit kemudian, Bram dan Siska sudah sampai di perusahaan Pratama Group.

Sebenarnya Siska hanya berpura-pura mengundurkan diri, namun Bram memintanya untuk kembali bekerja agar proposal kerjasama nya dengan perusaahan ternama di beberapa Negara selesai dengan lancar.

"Maaf tuan ada yang bisa saya bantu? Tanya resepsionis saat melihat kehadiran Bram dan Siska.

"Kami dari perusahaan Sebastian ingin bertemu dengan tuan muda Adrian?. Jawab Siska pada resepsionis.

"Apa tuan dan nona susah membuat janji? tanya kembali resepsionis pada Bram dan Siska.

"Kami ke sini sudah membuat janji, dan tuan muda Pratama lah yang mengajak kami bertemu di perusahan ini nona." jawab Siska sedikit kesal dengan pertanyaan sepele dari resepsionis.

"Baiklah, sebentar saya hubungi dulu tuan muda Jeremy? Jawab resepsionis dan segera menghubungi Jeremy.

"Halo? Jawab Jeremy.

"Halo tuan Jeremy, di sini ada tamu dari perusahan Sebastian ingin bertemu dengan tuan muda Pratama?" jawab resepsionis.

"Baiklah, antar mereka menuju lantai 30!" jawab Jeremy dan segera mengakhiri panggilan dari resepsionis.

"Mari saya antar ke lift, Tuan dan Nona? Jawab resepsionis dan berjalan menuju lift khusus pegawai yang menuju lantai 30 ruangan Presdir.

"Lantai 30 adalah ruangan Presdir tuan muda Pratama?. Jawab resepsionis dan segera kembali ke meja kerjanya.

Dengan cepat Bram segera menekan tombol 30, dan lift pun menghantar mereka menuju lantai 30.

Ting"

Pintu lift pun terbuka, dengan cepat Bram dan Siska segera berjalan keluar dari dalam lift, Dan melihat Jeremy sudah menunggu mereka di depan pintu lift.

"Selamat datang tuan muda Sebastian? Ucap sopan Jeremy.

"Terima kasih tuan Jeremy." jawab bareng Siska dan Bram.

Mari saya antar ke ruangan meeting, tuan muda Pratama sudah menunggu anda tuan? Jawab Jeremy dan berjalan menuju ruang meeting, dan di ikuti Bram dan Siska di belakang nya.

"Tok-tok!" tuan apa saya bisa masuk? Tanya Jeremy yang sudah berada di depan pintu ruangan meeting.

"Masuklah? Jawab Adrian dengan nada dinginya.

"Mari tuan, nona? Ajak Jeremy dan segera masuk kedalam ruangan meeting.

"Silahkan duduk? Ucap dingin Adrian dan segera menjabat tangan Bram dan Siska.

Salah tingkah, saat ini Siska tidak bisa henti-hentinya memandangi wajah tampan Adrian yang ada di depan nya. Tak sengaja Bram melihat tatapan intens dari Siska untuk Adrian, dengan cepat Bram langsung menyenggol lengan Siska agar tidak memandangi Adrian seperti ingin memakan nya saja.