"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣
Pesta pernikahan itu cukup mewah,semua tamu undangan merupakan dari kalangan atas dan para pejabat penting . Mereka saling menyapa dan memanfaatkan semua nya untuk membicarakan bisnis,karena terkadang ngak semudah itu mereka bisa saling bertemu.
Lucy duduk dengan santai di balkon,dia tak perdulikan apa pun dan enggan untuk masuk kesana. Lucy berniat untuk pulang saja setelah beberapa jam lagi,tak lama seorang pelayan menawari nya minuman juga cemilan.
Perut nya memang terasa lapar,tapi dia enggan melihat kemesraan Hadinata dan Gita. Walaupun dia tau kalau Hadinata dan Gita merupakan pasangan yang serasi,banyak dari para pengusaha mendoakan mereka agar bisa benar-benar menjadi pasangan suami istri.
Lucy mengambil cemilan dan jus buah yang ditawarkan oleh pelayan itu,dia juga meminta pada pelayan itu untuk mengambilkan buah. Dia tidak ingin makan malam ini,dia tidak begitu berselera. Tapi dia tetap harus mengganjal perut nya yang sudah mulai keroncongan, dia ngak ingin dia sakit karena melupakan makan.
"Ini nona "
Seseorang meletakan sebuah piring yang berisi buah-buahan, Lucy tidak melihat nya sama sekali karena dia masih menatap langit yang mulai mendung. Dia berniat untuk pulang setelah semua makanan yang ada dimeja nya habis,sehingga dia tak begitu memperhatikan pelayan yang mengantar nya.
"Terima kasih pak" jawab Lucy dengan sopan dan ramah,dia masih memikirkan akan pulang menggunakan apa karena ngak mungkin Maria dan suami nya akan ikut pulang juga .
"Ekkhmm....Kenapa ngak masuk? Di dalam banyak makanan "
Terdengar suara tegas dari arah samping Lucy,bangku di sebelah nya ternyata sudah di isi dengan pria yang enggan dia lihat. Lucy yang terkejut langsung melotot,dia melihat ke arah belakang pria itu yang ternyata tak ada siapa pun .
"Eh....Kenapa bapak kesini ? Dimana nyonya Gita? Anda ngak boleh meninggalkan nya " tanya Lucy yang merasa heran dengan kehadiran Hadinata disana .
"Nyonya Gita? Bukan urusan saya dia mau kemana ,saya tanya sama kamu tapi kenapa ngak dijawab " ucap Hadinata dengan nada ketus nya.
"Di dalam sedikit sumpek,makanya saya disini. Saya ingin melihat bintang,tadi nya banyak sekali bintang disana tapi sekarang malah ngak ada. Mungkin sebentar lagi hujan,langit nya sudah mulai mendung . Apalagi angin nya sudah terasa semakin dingin " ucap Lucy yang langsung mengerat kan kedua tangan nya.
Mata Hadinata tak lepas dari wajah Lucy,dia tidak ingin mengakhiri keindahan yang dia lihat saat ini. Lucy ngak perduli dan hanya diam saja menatap ke arah langit,dia enggan melihat Hadinata karena takut rasa cinta dihati nya semakin dalam dan dia tidak bisa menahan nya .
"Lucy....kau sendirian disini ?" tanya Hadinata,sebenar nya dia tidak ingin menanyakan hal itu tapi tadi dia melihat seseorang keluar dari sini.
Pelayan yang tadi mengantarkan cemilan dan minum,kini mengantarkan buah yang diletakan di atas piring seperti yang dibawa oleh Hadinata.
"Ini pesanan anda nona " ucap pria itu dan meletakan nya diatas meja ,bersebelahan dengan piring buah yang dibawa Hadinata.
"Ah....ya,terima kasih " jawab Lucy dengan senyuman manis nya membuat Hadinata tak suka .
Lucy mengambil buah yang dibawa oleh pelayan,dia memakan nya dengan pelan dan tak memperdulikan keberadaan Hadinata disana. Membuat Hadinata merasa kesal,tatapan terlihat sangat tajam.
"Maaf pak Hadinata, kenapa anda kesini? Anda ngak boleh meninggalkan pesta dan calon istri bapak,bapak bisa pergi sekarang " ucap Lucy,dia merasa sedikit risih ditatap oleh Hadinata sedari tadi .
Hadinata hanya diam,tatapan tetap tertuju pada bibir lucy yang sedari tadi mengunyah. Dia ingin sekali mencium lucy seperti pertama kali saat itu,dia sangat ingin melakukan nya lagi tapi ngak mungkin lucy mau .
"Pak,hah....ya sudah lah. Kalau begitu saya permisi dulu, saya ingin ke kamar mandi " ucap Lucy yang sudah berdiri dan berjalan melewati nya ,tapi seperti nya Hadinata tak menginginkan lucy meninggalkan nya.
Tangan nya menarik pinggang lucy hingga Lucy terjatuh dan terduduk di pangkuan nya, dia menatap ke arah Lucy yang sudah begitu dekat pada nya. Wajah nya semakin mendekat hingga akhirnya dia menyatukan bibir nya membuat Lucy terkejut,tapi lucy suka.
Lucy langsung mengalungkan kedua tangannya di leher milik Hadinata ,dia membalas setiap hisapan yang dilakukan hadinata pada nya. Hati nya terasa begitu berbunga bunga ,dia tak menyangka kalau kali ini Hadinata lah yang lebih dulu mencium nya.
Lucy yang belum terbiasa berciuman lebih lama ,kini sudah mulai merasakan kehabisan nafas. Dia mendorong dada bidang milik Hadinata dan menarik nafas nya dengan susah payah,Hadinata tersenyum. Dia menatap wajah Lucy yang memerah ,ibu jari nya mengusap bibir Lucy dengan lembut . Menghapus sisa saliva milik kedua nya yang bersarang disana,dia merasa candu dengan bibir itu .
Wajah Lucy semakin memerah ,dia menatap dengan tajam pada Hadinata. Dia ingin tau bagaimana perasaan Hadinata pada nya, dia tak ingin di anggap wanita yang hanya mengincar harta juga status sosial.
"Kenapa anda melakukan nya hhmm? " tanya Lucy, dia penasaran pada sikap Hadinata saat ini padahal dulu Hadinata menganggap nya wanita yang hanya ingin mengejar harta juga status saja .
Hadinata bingung harus jawab apa ,ngak mungkin dia mengatakan kalau dirinya begitu merindukan bibir Lucy padahal mereka baru sekali berciuman. Dia hanya diam saja membuat Lucy menghela nafas dengan kasar,tatapan lucy beralih ke arah lain nya .
"Jangan pernah melakukan hal seperti ini lagi pak,saya ngak berniat untuk menggoda anda lagi. Saya juga bukan wanita yang ingin mengejar status juga harta anda,jika anda masih berpikiran seperti itu sebaiknya anda jangan mendekati saya lagi atau anda bisa memindahkan saya dari kantor pusat ini ke kantor cabang " ucap Lucy.
Entah kenapa pikiran lucy jadi seperti itu,dia tidak pernah memikirkan untuk pindah tapi melihat kejadian ini membuat nya ingin mengajukan perpindahan nya ke kantor cabang yang berada dipinggiran kota. Dia juga ngak memiliki siapa pun ,sehingga dia bisa dengan mudah pindah dari sana
Hadinata tetap diam,membuat Lucy yakin kalau Hadinata hanya ingin memanfaatkan dirinya saja . Apalagi Hadinata tak pernah menganggap nya ada ,mungkin karena banyak yang berusaha mendekati Hadinata agar bisa menjadi istri nya. Memang semua nya hanya ingin status dan harta nya, makanya dia menganggap semua wanita sama.
Lucy memilih untuk pergi dari sana, dia ingin menghindari Hadinata. Hadinata yang belum mengerti dengan perasaan nya memilih untuk tetap diam,dia tidak tau harus bagaimana .
Bersambung
Jangan lupa lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘