Gadis polos yang berasal dari desa itu bernama Sri, karena tuntutan keadaan dan di jerumuskan temannya dia menjadi simpanan seorang sugar daddy yang memberinya berbagai kemewahan. Terlena dengan duniawi dan perhatian sang sugar daddy membuat Sri lupa diri dan ingin memiliki pria yang telah mempunyai anak dan istri itu. Bagaimana kisah selanjutnya? mari ikuti kisahnya,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teteh lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Manuver cinta
**
Beberapa saat lalu,
Senyuman Regan terkembang lebar saat meliat mobil Karina terparkir di halaman umah mereka. Regan yakin jika kali ini Karina akan kembali ke pelukannya,terlebih setelah usaha yang di rintisnya dam setahun belakangan ini atau lebih tepatnya yang dia rintis secara diam diam setela dirinya di depak dari perusahaan oleh Julian, kini berkembang pesat. Tadinya dia sengaja merahasiakan bisnisnya ini karena belum terlihat menghasilkan, namun setelah ternyata sukses besar, Regan merasa jika sat ini waktu yang tepat untuk memberitahu karina sekaligus untuk menjadikan keberhasilannya itu sebagai magnet untuk menarik Kembali Karina yang semakin menjauh dainya.
"Karin, apa maksud semua ini?"
Niat hati ingin memberi kejutan pada sang istri justru dirinya lah yang malah terkejut sat beberapa koper dan barang arang miliknya berantakan di ruan tamu rumah mereka.
"Bukankah surat gugatan cerai ku sudah kamu terima? Aku tidak sudi satu rumah lagi dengan mu, dan ingat, rumah ini atas nama ku, mobil dan semua aset atas nama ku, jadi semua milik ku, termasuk mobil yang kamu pakai saat ini, aku sudah muak bersama mu, anggap saja semua ini sebagai kompensasi karena aku pernah dengan bodohnya mencintai pecundang seperti mu, tolong pergi dari sini, pergi jauh-jauh dari hidup ku. Aku hanya ingin bahagia, dan aku tidak akan pernah mendapatkannya dari mu. Bahagia ku bersama Julian." Ujar Karina berapi api seraya berkacak pinggang di ambang pintu yabg memisahkan antara ruang tamu dan ruang tengah.
"Karina aku mohon, jangan seperti ini. Aku memaafkan semua yang kamu lakukan pada ku, aku akan melupakan perselingkuhan mu dengan Julian, aku bisa memberi semua yang kamu mau, tapi plis jangan pernah meminta perpisahan." Regan mengiba, dia menyingkirkan harga dirinya sebagai seorang laki laki, sebagai seorang suami yang di sakiti, dia bak pengemis yang mengiba meminta simpati.
Ini bukan masalah semua harta yang kini di ambil Karina, ini murni kebodohan Regan yang saking cinta nya pada Karina, dia mengatas namakan semua harta atas nama istrinya saat itu, karena dia yakin jika tidak akan ada perpisahan di antara mereka, namun ternyata semua tidak sesuai dengan apa yang di pikirkannya. Jika Regan bisa memilih, dia rela kehilangan semua hartanya deki mendapatkan kembali hati Karina, namun hati Karina sepertinya sudah membeku untuknya.
"Tidak, aku tidak mungkin mencabut gugatan cerai ku, karena aku sedang hamil anak Julian. Mana mungkin aku kembali pada pria lemah, pecundang, kere dan mandul seperti mu, tidak akan!" hina Karina.
"K-kamu hamil?" Tanya Regan dengan suara yang bergetar. Pengakuan Karina mengenai kehamilannya dan serentetan hinaan yang di arahkan padanya bak petir yang menyambar dirinya malam itu. Ada rasa sakit, rasa kecewa dan rasa marah yang bergulung gulung di dadanya bak ombak besar yang siap pecah dan meluluh lantahkan semua perasaan cintanya pada Karina yang begitu besar.
"Iya, apa kamu selain sudah kere juga sekarang sudah tuli? Aku hamil anak Julian, apa kamu bisa dengar?" ulang Karina, yang kata-katanya kini terasa bak hujanan anak panah yang melesat tepat menuju jantung Regan.
"Ya, aku mendengarnya. Aku akan keluar dari sini dan memberikan rumah juga semua yang kamu inginkan, aku menyerah." lirih Regan dengan suara parau nya karena menahan tangis yang tidak ingin dia perlihatkan di hadapan Karina, dia tidak ingin wanita yang menemaninya hampir 4 tahun lamanya itu semakin menertawakan dirinya.
"Regan, tunggu! Letakan kunci mobil mu di meja, jangan lupa mobil itu juga atas nama ku,dan ambil lah semua baju baju mu ini kalau tidak aku akan membakar semuanya!" Karina tersenyum licik.
"Bakar saja, aku bisa membeli yang baru." ucap Regan seraya bergegas pergi meninggalkan rumahnya, rumah yang dia beli dengan uang pribadinya hasil dia kumpulkan selama bekerja di perusahaan milik ayahnya namun sayangnya dengan bodohnya saat itu dia membelinya atas nama Karina, dan kini dia harus merelakan semua hartanya untuk Karina, dan merelakan Karina untuk Julian.
"Cih, sudah miskin belagu!" ejek Karina menutup pintu setengah Membantingnya saat Regan baru beberapa langkah keluar dari rumah itu.
Regan berjalan dengan hati yang kacau dan penuh marah, pikirannya kosong, sampai dia akhirnya menghentikan taksi yang kebetulan melintas di sana, dia menyebutkan apartemen mewah tempat tinggal Sri, yang tadinya dia beli untuk hadiah kejutan Karina sebelum akhirnya tiba tiba dia menghadiahkannya pada Sri, untung saja apartemen itu di beli beberapa bulan lalu atas nama dirinya. Entahlah, di tengah kekacauan yang menimpa dirinya tiba-tiba wajah Sri terbayang jelas di pelupuk matanya, terlebih saat teringat jika gadis itu mengatakan akan kembali ke desa pagi ini, Regan terlihat semakin gusar, beberapa kali dia meminta sopir taksi untuk mempercepat laju kendaraan yang dia tumpangi saat ini.
**
"Sepertinya aku juga jatuh cinta pada mu, tolong beri aku kesempatan untuk memulainya dengan mu." ucap Regan dengan kedua telapak tangannya yang membingkai wajah mungil Sri dan kedua matanya yang menatap langsung ke arah kedua manik Sri seolah ingin memberi tahukan gadis itu jika apa yang sedang di ucapkannya saat ini adalah suatu kejujuran dan tidak ada niat lain apalagi menyakiti gadis itu.
Manuver hati Regan yang terkesan tiba tiba itu tentu saja bukan tanpa alasan, ucapan Regan tentang perasaan cintanya pada gadis desa itu pun mang benar adanya, dia sepertinya memang mulai jatuh cinta pada Sri, jika sebelumnya perasaannya harus tertahan karena rasa cintanya pada Karina dan rasa bersalahnya pada janji pernikahan, kali ini Regan merasa dirinya tidak perlu menahan diri lagi dengan perasaannya pada Sri. Mengingat Karina yang katanya tengah hamil anak Julian rasanya sudah tidak mungkin dia mengharapkan nya lagi, dan pernikahannya juga sudah di ujung tanduk dan porak poranda, hancur berkeping keping tidak bisa terselamatkan lagi.
"Mas, kenapa tiba-tiba berubah secepat ini? Apa ini serius?" Sri masih belum bisa mencerna apa yang terjadi, dia juga tidak berani mempercayai mata dan telinganya sendiri, dia takut jika semua ini hanya mimpi atau angan-angan nya saja yang terlalu mencintai Regan.
"Tentu saja serius, dan mulai malam ini aku akan tinggal di sini bersama mu, memulai kisah kita berdua." Regan kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Sri yang kini datar tanpa ekspresi, gadis itu pun hanya diam tanpa perlawanan saat Regan melumat bibir mungilnya dengan sangat rakus.
Saat ini Sri sedang kebingungan menentukan sikapnya, apa dia harus bahagia dengan perubahan Regan yang tiba-tiba sikapnya menjadi sangat manis seperti sekarang ini, lalu bagaimana jika tiba-tiba sikap Regan berubah lagi seperti beberapa saat lalu, apa dirinya siap patah hati untuk kedua kalinya?