Naik-Turun Ranjang Cinta Ku
Nama ku Joanna, usia ku 20 tahun, berkulit putih dengan tubuh tinggi langsing semampai bak model dunia.
Aku terbangun dan seketika terjaga di masa sepuluh tahun ke depan dengan melintasi waktu. Untuk mengemban tugas penting dari Organisasi pengendalian siluman. Karena mendapatkan hukuman atas kelalaian ku saat bertugas menjaga pusaka penting milik organisasi yang hilang dibawa oleh Kruze.
Tugas ku di masa sepuluh tahun ke depan adalah mengejar Kruze yang melarikan diri dari organisasi dengan membawa kabur pusaka penting.
Organisasi pengendalian siluman memberi ku tugas menangkap Kruze agar dia tidak berubah menjadi siluman jahat.
Pusaka Luchnos mampu mengubah seseorang menjadi siluman kuat dan tak terkalahkan. Dan Organisasi pengendalian siluman takut pusaka Luchnos akan di salah gunakan oleh Kruze untuk meraih ambisinya menguasai waktu. Karena dengan menguasai waktu maka Kruze mampu menguasai dunia dan menjadi siluman terkuat.
Ottawa, 16 Desember 2024.
BRAK... !
Pintu kamar tiba-tiba terbuka lebar, seseorang masuk dengan tergesa-gesa mendekati ranjang tidur sambil menatap tajam ke arah Joanna yang duduk di tepi ranjang.
"Joanna !", panggil wanita berambut abu-abu.
Joanna hanya memalingkan muka ke arah datangnya wanita berambut abu-abu yang berjalan menghampiri nya.
"Cepat ! Pernikahan sebentar lagi di mulai, semua telah menunggu mu di lantai bawah untuk ke gedung pernikahan, Joanna !", ucap wanita bergaun putih.
Joanna sedikit tersentak saat mendengar ucapan wanita berambut abu-abu yang mendadak masuk ke dalam kamar.
"Apa kau belum mandi ?", tanya wanita itu sekali lagi.
Wanita berkulit bersih berjalan mondar-mandir serta sibuk mempersiapkan gaun pengantin berwarna putih. Dia menggantungkan gaun itu di patung manekin yang ada di pojok ruangan kamar tidur.
Joanna hanya duduk terdiam seraya memandangi wanita berambut abu-abu yang berjalan di ruangan kamar tidurnya.
"Kenapa kamu belum beranjak dari ranjang ? Dan segera pergi ke kamar mandi ?", kata wanita berambut abu-abu.
Joanna masih terdiam, tak merespon ucapan wanita berwajah cantik itu.
Isi kepala nya masih berputar-putar karena ucapan wanita berambut abu-abu yang mengatakan bahwa hari ini adalah hari pernikahan nya. Sedangkan Joanna masih pusing setelah dia terbangun dari tidurnya dan mendapati dirinya berada di tempat asing. Dan semuanya benar-benar asing bagi dirinya.
Joanna mengusap kepala nya yang masih terasa berputar-putar, pandangan nya kabur dan kepala nya seakan-akan dihujami palu besar.
Wanita berambut abu-abu kembali memalingkan muka nya ke arah Joanna seraya menatap nya serius.
"Apa kau tidak mendengarkan ku, Joanna ?", tanya wanita itu.
Joanna hanya memandangi wanita bergaun putih yang berdiri di depan patung manekin dengan tatapan bingung.
Wanita berparas cantik itu lalu menghela nafasnya sembari mendongakkan kepalanya ke atas.
"Tuhan !", gumam nya letih.
Wanita berambut abu-abu kemudian berjalan ke arah Joanna sambil menarik lengan Joanna.
"Bangun, Joanna !", perintahnya. "Semua sudah menunggu kita turun ! Dan segeralah mandi !", sambungnya.
Joanna terpaksa berdiri dengan terhuyung-huyung sedangkan dia masih merasa pusing serta kebingungan.
"Ayo ! Ayo !", ucap wanita itu.
Wanita berambut abu-abu menarik tangan Joanna untuk mengikuti langkah kakinya menuju ke kamar mandi yang berada di dalam ruangan tidur.
Joanna hanya bisa menuruti kemauan wanita berambut abu-abu tanpa dia mengetahui nama wanita itu dan siapakah dia. Dengan langkah lemah, Joanna berjalan mengikuti langkah kaki wanita yang ada di depannya.
Tap... Tap... Tap...
Suara langkah kaki dari arah luar kamar tidur berjalan mendekat.
BRAK... !
Seorang pria tampan bertubuh tinggi sedang berdiri tepat di depan pintu kamar sambil menatap ke arah Joanna dengan wajah merengut.
"Kenapa lama sekali, Betty !?", tanya nya.
Wanita berambut abu-abu serta Joanna langsung memalingkan wajah mereka ke arah pria berwajah tampan itu.
"Javiero !", sahut wanita yang dipanggil dengan nama Betty.
"Aku sudah menunggu dia sedari tadi ! Apa dia tidak tahu kalau hari ini adalah hari pernikahan nya ?", kata Javiero.
Betty menoleh ke arah Joanna yang berdiri di sebelahnya dengan wajah kusut masai.
"Maaf, Javiero, kami terlambat untuk bersiap-siap karena Joanna baru saja bangun tidur dan dia hendak ke kamar mandi sekarang", sahut Betty dengan senyum lembutnya.
Javiero menghela nafas panjang nya lalu mendengus keras.
"Tidak tahukah kalian jika para tamu telah menunggu kita di gedung pernikahan dan sekarang kita telah membuang waktu hampir satu jam untuk pergi ke gedung pernikahan, Betty !", ucap Javiero.
Javiero menyisir asal rambutnya ke arah belakang dengan pandangan lesu.
Ekspresi Javiero terkesan keberatan dengan adanya pernikahan ini meski dia sendiri harus terpaksa melakukannya.
Javiero kembali menatap ke arah Joanna dengan tatapan tajam.
"Apa dia tidak segera sadar ?", kata Javiero.
"Baik, baik, aku akan menyuruhnya segera mandi dan bersiap-siap", sahut Betty.
"Dan aku harap secepatnya dia segera bersiap dan pergi", kata Javiero.
"Iya, kami akan segera selesai", ucap Betty sedikit gugup.
Betty menarik kembali tangan Joanna ke arah kamar mandi dan memasukkan gadis itu cepat-cepat.
"Cepatlah mandi !", teriak Betty dari luar kamar mandi.
BRAK !
Pintu kamar mandi tertutup rapat.
Hening...,
Suasana mendadak berubah sangat hening saat Joanna telah berada di dalam kamar mandi.
Joanna menarik nafas dalam-dalam seraya memejamkan kedua matanya yang terasa lelah.
"Apa ini !?", gumamnya.
Tiba-tiba seluruh ruangan kamar mandi berubah menjadi berbeda.
Joanna tersentak kaget saat dia membuka kedua matanya, seluruh ruangan di dalam kamar mandi berubah drastis.
Ruangan kamar mandi seluruhnya berubah menjadi ruangan yang dipenuhi oleh mesin komputer yang menyala.
"Ada apa ini !?", ucap Joanna semakin kebingungan.
Ruangan kamar mandi yang tadinya dilengkapi oleh bathtub besar serta jendela lebar, seluruhnya berubah drastis menjadi ruangan komputer.
"Dimana aku sekarang !?", kata Joanna.
BLANG... ! BLANG... ! BLANG... !
Suara keras mirip dentuman besar dari reruntuhan bangunan tiba-tiba terdengar menggema di seluruh ruangan kamar mandi yang telah berubah menjadi ruang mesin komputer.
Joanna memutar tubuhnya ke arah suara itu.
Seekor berang-berang telah berada di hadapannya, terbang melayang-layang.
Joanna memicingkan kedua matanya ke arah berang-berang yang ada di depannya dengan ekspresi serius.
"Seekor berang-berang !?", ucapnya.
Berang-berang lalu bereaksi dengan ucapan Joanna dengan menyahut perkataan Joanna.
"Selamat datang, Joanna !", kata berang-berang.
Berbicara !
Berang-berang itu dapat berbicara layaknya manusia.
Tidak mungkin !
Joanna semakin terkejut saat mendengar berang-berang itu berbicara padanya lalu berjalan mendekati hewan di depannya.
"Siapa kamu ? Kenapa berang-berang dapat berbicara seperti manusia ?", tanya Joanna.
Joanna semakin mendekat ke arah berang-berang yang berdiri melayang-layang di hadapannya dengan langkah hati-hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
mampir absen hadir yaa thorrr 😁😁
2023-12-17
2