BENIH YANG KAU TINGGALKAN

Setelah memastikan mobil yang membawa Jasmin dan keluarganya sudah tidak terlihat lagi Bima, segera keluar dari tempat persembunyiannya. Bima datang ke rumah sakit untuk mengambil hasil tes DNA antara dirinya dengan Reno yang sudah bisa di ambil sore hari ini yang bertepatan dengan ke pulangan Reno dari rumah sakit, sebenarnya Bima ingin sekali memeluk dan menggendong si gemoy yang cerewet itu tapi Bima, mencoba menahannya dirinya dia ingin melihat terlebih dahulu hasil tes DNA. Lalu segera Bima masuk ke dalam mobilnya dan melanjutkan perjalanan untuk pulang kerumahnya.

" Sore Ma. Papa belum sampai rumah ya Ma," Tanya Bima ketika sampai rumah dan melihat sang Mama sedang menunggu Papa pulang.

" Belum nak. Katanya sebentar lagi? Kok kamu tumben sudah sampai rumah jam segini," Tanya sang Mama sedikit kaget saat meliat jam di dinding ruang tamu belum terlalu sore tapi kok anaknya sudah sampai rumah.

" Sudah selesai semua kerjaan Bima, Ma. Kalau gitu Bima keatas dulu ya? Mau segera mandi gerah banget soalnya badan Ma," Ungkap Bima pada sang Mama sebelum pergi ke kamarnya di lantai atas.

" Iya nak, jawab Mama Diana."

Setelah sampai kamar dan mengunci pintunya Bima segera membuka hasil tes DNA dan betapa terkejutnya bahwa hasilnya menunjukkan kalau Reno adalah anak kandungnya. Bima langsung menjatuhkan dirinya di sofa kamarnya dengan tatapan kosong dan menangis dirinya menyalahkan dirinya sendiri sudah menghancurkan hidup Jasmin selama ini. Dirinya sudah membuat hidup Jasmin menderita dengan merawat dan membesarkan ketiga anaknya seorang diri. Dirinya harus segera bertemu dengan Jasmin dan meminta maaf semua perbuatan dulu pada Jasmin dan menjelaskan semuanya pikiran Bima.

" Malam Pa, Ma. Kemana Nenek kok nggak ikut makan malam Ma," Tanya Bima setelah duduk di kursinya.

" Malam juga nak. Nenek tadi siang minta di antar ke rumah Tante mu katanya kangen sama cucunya Reva, " Jawab sang Mama.

"Nanti habis makan ada yang ingin Bima, bicarakan Pa, Ma. Bisakah bicara sebentar saja nanti," Pinta Bima pada kedua orang tuanya.

" Bisa nak. Ayo kita makan dulu Papa sudah laper banget ni," Jawab Papa Adam. Lalu meraka bertiga segara melanjutkan makan malamnya dengan diam hanya terdengar suara sendok dan garpu.

Setalah selesai makan malam di sinilah Bima dan kedua orang tuanya berada duduk di sofa yang terdapat di ruang keluarga. Terlihat wajah Bima sedikit tegang dan sedikit gelisah bukan karena takut tapi lebih takut kalau ke dua orang tuanya tidak menerima ketiga anaknya.

" Kamu mau bicara Bim. Kenapa wajahmu terlihat tengang begitu." Apa ada masalah di kantor ? Tanya sang Papa sedikit tak sabaran karena sedari tadi Bima belum memulai bicara.

" Pa, Ma, ada yang ingin aku sampaikan sesuatu yang pasti akan membuat kalian kaget dan kecewa sama Bima, ..... Tapi Bima, mohon ini tidak sepenuhnya kesalahan Bima ...... Ada seseorang yang dulu berniat jahat sama Bima, orang itu dengan sengaja menaruh obat perangsang di minuman Bima, agar dia bisa menjebak Bima dengan anaknya dan menikahkan anaknya dengan Bima, " Ucap Bima sambil melihat wajah kedua orang tuanya.

" Astaga Bim, ......!!! Kenapa tidak bilang sama Papa nak, terus apa yang terjadi kamu tidak berbuat yang aneh-aneh kan Bim, " Tanya sang Papa pada Bima terlihat sekali wajah Papa sedikit kaget dan takut.

"Pa, Bima memperkosa seorang perempuan di malam itu akibat obat sialan itu .......!!!!Sebenarnya ketika bangun pagi harinya Bima, sudah berniat mau bertanggung jawab pada perempuan itu karena dia perempuan baik-baik ..... Tapi sayangnya setelah kejadian itu Bima, tidak bisa bertemu lagi Bima, juga mencarinya selama ini bahkan menyewa seorang detektif untuk menemukannya dan tak henti hentinya Bima, menyesali perbuatan dan dosa Bima Pa, ...... Tapi perempuan itu sudah sekali di carinya seolah-olah hilang bumi ..... Bima, jahat sudah menghancurkan masa depannya dan menghancurkan hidupnya .... Tapi setelah 3 Tahuan berlalu tak sengaja Bima bertemu kembali dengan perempuan itu dan 3 sosok anak kembar yang wajahnya mirip Bima, Pa, .... Perempuan itu masih muda dia begitu tangguh dan tegar menghadapi jalan hidupnya bahkan saat dia hamil tidak berniat menghilangkan janin di dalam kandungannya ...... Di usianya mudanya dia sudah kehilangan kedua orang tuanya dan dia hanya hidup orang diri ....... Tapi dia mampu membesarkan dan merawatnya anakku Pa, seorang diri dan demi ketiga anakku dia membanting tulang kerja dari pagi sampai malam agar ketiga anakku hidup cukup dan tidak kurang satu apa pun ...... Anakmu ini brengsek dan berdosa Pa, malu sekali bertemu dengannya Ayah macam apa Bima ini Pa, " Jelas Bima panjang lebar sambil menangis sesenggukan di hadapan kedua orang tuanya.

" Astaga Pa, ini tidak mimpi kan .... Bima kamu harus segera meminta maaf dan bertanggung jawab nak, ...... Jadi Mama sudah punya cucu Bim, ......" Sekarang di mana meraka tinggal Bim, ? Tanya sang Mama sambil menangis memeluk Bima.

" Dia tinggal di rumah peninggalan kedua orang tuanya Ma, tapi sekarang untuk sementara waktu dia tinggal di rumah Tuan Bram, kebetulan anaknya tuan Bram berteman dengannya dan tuan Bram bersama istrinya sudah menganggap dia sebagai anak kandungnya ..... Selama dia hamil sampai melahirkan dan sampai berkerja juga dia di tolong oleh tuan Bram dan Istrinya .... Cucu Mama yang nomer 2 sedang sakit tapi hari ini sudah di bawa pulang sakitnya seperti Opa Ma, .... Kemarin Bima, sudah mendonorkan darah untuknya kebetulan saat Reno, kambuh tidak sengaja aku bertemu dan membawanya ke rumah sakit kita .... Ini hasil tes DNA antara Bima dan Reno dan ini data perempuan itu Ma, Pa, " Jelas Bima setalah memberikan data Jasmin dan kembar.

" Siapa nama anakmu Bim, ?" Tanya sang Papa sambil melihat foto kembar dengan senyum di wajahnya.

" Namanya Rio, Reno, dan Riana Pa, ..... Yang pertama Abang Rio sifatnya seperti kita Pa, tapi dia lebih dingin dan tidak mudah di sentuh sembarang orang ..... Kalau yang nomer 2 Abang Reno jahil sekali entah di meniru sifat siapa .... Dan yang terakhir Riana si gemoy tukang nangis kalau Abang-abang memangilnya dia seperti Bima versi perempuan tapi tingkah dan sifatnya seperti Mama dan Nenek, " Jelas Bima panjang lembar sambil membayangkan tingkah ketiga anaknya.

" Astaga cucu kita Pa, lucu sekali ini Mama sudah tidak sabar bertemu dengan meraka pasti rumah ini akan rame sekali Pa, .....Lihat lah Princess kita Mama sudah tidak sabar mengajak belanja dan ke salon bersama ..... Abangnya juga wajahnya perpaduan Bima dan Ibunya ..... Pasti Ibuk akan seneng kalau tau sudah punya cucu laki-laki langsung 2 lagi Pa, " Ujar Mama Diana sambil melihat-lihat foto kembar berbagai gaya dan Abang Rio berwajah datar.

"Kapan kamu akan bertemu dan berbicara dengan Jasmin Bim, kalau bisa segeralah berbicara baik-baik dengannya jelaskan semuanya .... Papa sudah tidak sabar bertemu dengan ketiga cucu-cucu Papa, " Ucap Papa Adam pada Bima yang sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan Tripel.

" Rencananya besok pagi Pa, Jasmin akan ke perusahaan kita bersama Cantika mewakili perusahaan tuan Bram untuk berkerja sama dengan perusahaan kita Pa, ...... Bima mohon doakan semua berjalan lancar agar Papa sama Mama bisa segera bertemu dengan kembar ya, " Pinta Bima pada orang tuanya.

" Pasti nak, Mama dan Papa mu akan mendoakan mu dan semoga semua sesuai keinginan kita .... Dan Mama, juga sudah tidak sabar bertemu dengan Ibunya kembar Mama, ingin meminta maaf secara langsung nak, " Ungkap Mama Diana.

" Bima ke atas duluan Pa, Ma, masih ada yang harus Bima selesaikan untuk meeting besok pagi" Ucap Bima sebelum berpamitan untuk ke kamarnya.

" Iya nak, jangan begadang terlalu malam tidak baik Bim, " Jawab sang Mama.

Lalu Bima segera ke lantai atas untuk mengerjakan beberapa email yang sudah di kirim Galang dari sore ada beberapa juga info tentang keluarga Jasmin yang sudah di kirim oleh Galang tadi. Setelah membuka dan membaca info tentang keluarga Jasmin sepertinya dia harus bertemu dan berbicara langsung dengan Tuan Bram selaku Kakak dari Ayahnya Jasmin, karena sepertinya ada sesuatu rahasia yang harus di ungkapkan.