Chaterine banedict 21 tahun anak dari pasangan Axel banedict dan jovinka Gilles Villeneuve, yang memiliki paras cantik sehingga membuat laki-laki jatuh hati pada nya
Chaterine memiliki 4 kakak mereka kembar dan seorang CEO dan ketua mafia.di karena kan satu hal orang tua nya menjodohkan putri kesayangan mereka dengan seorang anak dari teman nya papa nya.
Leon crown Van 27tahun putra dari pasangan Ludwig crown Van dan Stella Carey Mulligan, dengan sifat yang dingin kejam dan cuek terhadap perempuan dan bisakah Chaterine membuka hati seorang leon.leon sendiri seorang CEO dan ketua mafia
Chaterine memiliki sifat ceria,lemah lembut,polos dan mudah bergaul dengan orang sehingga membuat teman-teman di sekitar nya menyayangi nya.
di balik itu semua Chaterine memiliki banyak rahasia yang dia harus sembunyikan dari keluarga maupun orang-orang terdekatnya
MAAF JIKA TIDAK BAGUS DAN BILA ADA KESAMAAN DALAM NAMA MAUPUN TEMPAT NYA.
TERIMA KASIH KARENA SUDAH MAU MAMPIR DI NOVEL KU.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon charlotteyoung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
"apa kamu yakin vin, perempuan itu cantik?" tanya Hans yang ingin memastikan dengan apa yang di katakan oleh Alvin.
"ya! kita sudah dua kali bertemu dengan nya, dan bahkan kecantikan gadis kecil itu melebihi mantan-mantan mu itu!." jawab Alvin dengan sesekali melirik ke arah Leon.
"hah, sepertinya isi kepala ku mulai berputar, membayangkan tubuh gadis yang kalian lihat?." ujar Hans yang mulai membayangkan tubuh **** Chaterine. tanpa dia sadari bahwa Leon menatap wajah nya dengan tatapan tajam.
"jangan mencoba untuk membayangkan nya Hans! atau aku akan membunuhmu." ujar Leon dengan melempar sebuah bantal ke arah wajah Hans, sedangkan sang empu menjadi kesal karena bayangan nya di ganggu oleh Leon.
"dia bukan milik mu Leon!" jawab Hans kesal
"walaupun dia bukan milik ku, tetap saja kau tidak boleh membayangkan bentuk tubuh nya? dia berbeda dengan perempuan yang berada di sisi mu itu?." ujar Leon tegas dan menatap tajam kearah Hans.
sedangkan Alvin, David, dan Dion hanya saling melirik satu sama lain, mereka tidak pernah melihat Leon begitu marah, karena Hans sedang melamun kan seorang perempuan. David dan Dion saling menatap satu sama lain dan hanya sebentar saja, karena mengingat kedua teman nya juga yang sedang berselisih satu tahun yang lalu.
"kamu masih beruntung Leon! setidaknya kamu bertemu dengan nya beberapa kali. kisah kamu ini kenapa mirip dengan kedua pria es lain nya?." ujar Dion yang mengingat jika kedua sahabatnya juga menyukai seseorang perempuan yang sama, namun hanya sebentar pertemuan mereka! bahkan perempuan itu tidak melihat ke arah mereka.
"siapa yang kamu maksud?." tanya Alvin dengan menaikkan satu alisnya.
"Erick, dan Zack!."jawab Dion dengan lantang, Leon dan Alvin terkejut mendengar perkataan Dion, bagaimana mungkin kedua sahabatnya berseteru hanya karena mencintai orang yang sama.
"aku sangat penasaran dengan perempuan yang Erick dan Zack sukai! selain Leon yang terkenal dengan tidak tertarik dengan perempuan begitu juga dengan kedua orang itu?." ujar Alvin dengan spontan, dia sangat tahu sifat Leon, Erick, maupun Zack, mereka sama-sama tidak tertarik dengan lawan jenis nya, walau mereka sudah menggoda nya sekaligus, tapi kini mereka bertiga sama tertarik dengan lawan jenisnya, tentu saja ini hal yang bagus.
"ya, kamu benar vin! bukan hanya kamu saja tapi kita berdua juga!." seru David yang sangat antusias
tak berselang lama kedua orang tua Leon sudah ikut berkumpul bersama mereka, di ruang keluarga.
"karena kalian sudah datang, kita berangkat sekarang saja." ujar papa Ludwig dan di angguki oleh Leon dan para teman nya.
kini mereka semua sudah berada di dalam mobil yang sama, untuk menuju ke rumah kediaman banedict.
di dalam perjalanan menuju ke rumah keluarga banedict, sesekali mereka mengobrol dan di selingi tawa mereka, karena melihat wajah Leon yang sedang tegang.
"oh iya uncle, apa uncle sudah bertemu dengan calon istri nya Leon?" tanya David yang sangat tentang calon istrinya Leon.
"belum pernah bertemu! uncle baru bertemu dengan kedua orang tua nya saja?." jawab papa Ludwig, Leon dan parah teman nya terkejut dengan perkataan dari papa Ludwig, bagaimana bisa mereka menjodohkan putra mereka dengan seseorang yang Belum pernah mereka lihat.
"bagaimana jika perempuan itu jelek uncle, atau gemuk, dan lebih tua dari Leon?." tanya David kembali, apakah mereka akan tetap bersikeras untuk menikah kan Leon dengan seseorang yang jelek.
"sekarang ini peralatan medis sudah berkembang, jika wajah nya jelek, kita bisa melakukan perawatan wajah nya! kalau dia gemuk, bukankah sudah ada cara untuk diet atau bisa membuang lemak pada tubuh nya?." jawaban papa Ludwig membuat mereka membuka mulut mereka lebar-lebar, bagaimana bisa orang tua nya melakukan ini semua kepada nya. Leon hanya bisa menelan Saliva dengan susah payah.
DI SISI LAIN KEDIAMAN KELUARGA BANEDICT
"lihat lah kak Julio, adik kecil kita sangat bersemangat untuk menyambut kedatangan calon nya! sampai-sampai dia berdandan cukup lama?."ledek Gavin yang sedari tadi memperhatikan tingkah sang adik, yang hanya duduk di depan meja riasnya.
"tentu saja adik kita harus tampil cantik di depan mereka Vin! tapi bagaimana jika calon nya nanti bertubuh gemuk dan pendek. apalagi kalau usia nya jauh lebih tua dari pada Dady, kan gak lucu nanti."ujar Julio yang ingin menjahili sang adik.
"yah kalau itu sih sudah nasib adik kita kak! mau bagaimana lagi, kalau dia mendapatkan jodoh seperti itu." jawab Gavin dengan tertawa keras.
"ish... kak Julio, dan kak Gavin nyebelin!."ujar Chaterine dengan berdiri dan mengejar kedua kakak nya yang terus berlari menghindari kejaran nya. mereka tertawa melihat wajah sang adik menjadi cemberut.
Di saat bersamaan keluarga Leon sudah sampai di depan rumah keluarga banedict, mereka semua turun dari mobil dan menekan tombol bel, Grace yang mendengar nya langsung membuka pintunya, karena posisi nya lebih dekat dari pada pelayan rumah nya.
saat membuka pintu, Grace sempat terkejut melihat siapa yang datang, namun tidak beberapa detik kemudian, Grace berhasil mengontrol keterkejutan nya.
bukan hanya Grace, Leon dan yang lainnya juga terkejut, lalu saling melirik satu sama lainnya.
tidak berselang lama Dady Axel, dan momy jovinka menghampiri putri mereka.
"sayang! siapa yang datang? kenapa tidak menyuruh mereka masuk?." tanya momy jovinka dari arah belakang dan menepuk pelan pundak sang putri.
"oh Ludwig, selamat datang di kediaman banedict."ujar Dady Axel dan memeluk sahabat lama nya.
"terima kasih, bagaimana kabar mu Axel, jovinka?." tanya papa Ludwig dan membalas pelukan sang sahabat nya.
"ehem, sayang! biarkan mereka masuk lebih dulu."ujar momy jovinka, Axel yang mendengar suara sang istri pun segera mempersilahkan mereka masuk. dan saat mereka masuk ke dalam rumah, mereka sempat mendengar suara tawa dari atas.
sedangkan Grace yang mendengar tawa saudara nya mendengus kesal, Grace tahu, saat ini kedua saudara nya itu tengah menggoda sang adik.
author ingin membuat cerita nya misterius tokoh utamanya menjadi terkuat tapi ya itu alurnya yang bikin pusing
seru kok 😊