Karena hasutan dan kebodohannya sendiri membuat Ratu Azelia kehilangan semua yang dia miliki, harta,tahta dan cinta bahkan nyawa.
Beruntung sebelum kematiannya Sang Ratu mendapatkan kalung liontin Ruby, yang memiliki kekuatan sihir yang membuat sang Ratu mendapatkan kesempatan kedua untuk mengubah takdir.
" kalung ini, adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia! aku sangat mencintaimu, " lirih Raja Alexander lalu tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
" Tidak ... Alex ! tidak, jangan tinggalkan aku hiks ... hiks, " teriak Ratu Azelia putus asa seakan jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku yang begitu bodoh hingga menghancurkan semua yang ku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara air matanya mengering, jiwanya terbang entah kemana.
Setelah mendapatkan kesempatan kedua, Sang Ratu berjanji akan melindungi suaminya dan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Kartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 3 Kesempatan Kedua Sang Ratu
Cahaya sihir berwarna merah delima yang melindungi Ratu Azelia, juga menyerang balik Duke Felix Baumgartner itu akhirnya perlahan menghilang bersamaan dengan hilangnya Ratu Azelia.
Kini tinggal Duke Felix Baumgartner sendiri dipinggiran hutan, dia terbatuk-batuk.
" Uhuk ... uhuk ... uhuk, " Duke Felix Baumgartner memuntahkan seteguk darah.
" Sialan ! Alexander ... dia menaruh kekuatan esensi jiwa sihirnya pada kalung liontin itu, tidak! ini tidak mungkin,aku tidak mungkin kalah, aku tidak mau mati disini..tidak! aku tidak terima!" Duke Felix Baumgartner mengerang keras dia menangis darah.
Tapi terlambat sudah serangan sihir cahaya berwarna merah delima dari kalung liontin Ruby itu telah menghancurkan organ dalam dari tubuh Duke Felix Baumgartner.
Perlahan kedua mata Duke Felix Baumgartner mulai terpejam, kesadarannya mulai hilang detik berikutnya Duke Felix Baumgartner menghembuskan nafas terakhirnya.
***
Di istana kerajaan Ratu Bright.
Seorang wanita yang sangat cantik sedang terbaring lemah di ranjang king size.
perlahan dia mulai membuka kedua matanya.
" Ssttt, "
" Sakit ... sakit sekali kepala ku, dimana ini? seperti tidak asing, " manik mata biru laut itu berkeliling.
Dia melihat sekeliling, tampak ruang tidur yang mewah dan megah dengan nuansa merah delima dan gold.
Warna kesukaan wanita cantik berambut pirang dan bermata biru laut itu.
" Ini kan, kamar tidurku! kenapa aku ada disini? bukannya tadi aku dipinggiran hutan dan mati diserang oleh sihir felix, kenapa aku ada di ranjang tidurku sekarang? apa yang terjadi sebenarnya! "
Ratu Azelia bingung Dengan apa yang terjadi pada dirinya.
Di tengah kebingungan itu.
Brakk
Pintu kamar dibuka paksa oleh seorang gadis muda. Gadis itu langsung berlari menuju wanita cantik berambut pirang yang tampak kebingungan.
" Yang mulia Ratu, akhirnya Yang mulia telah sadar hiks ... hiks, " tangisan gadis muda itu pecah.
Sontak saja wanita cantik berambut pirang ke emasan itu menoleh kearah gadis muda yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Diamlah! Mona, hentikan tangisanmu," hardik wanita cantik berambut pirang ke emasan yang tidak lain adalah Ratu Anne Azelia Bright.
Mendapat teguran dari Ratu Azelia, sontak Mona merasa takut, dia langsung menghapus air matanya dengan kasar.
Sebenarnya Ratu Azelia tidak ingin menghardik Mona yang nampak mengkhawatirkan dirinya, namun dia masih bingung memikirkan apa yang terjadi.
Saat Ratu Azelia menunduk, matanya melihat kalung liontin rubi yang diberikan Raja Alexander Maximilian masih menggantung indah dilehernya.
' kalung ini masih aku pakai, sihir berwarna merah delima yang melindungi aku berasal dari kalung liontin ini, apa berkat kalung ini juga, aku bisa kembali ke kamar tidurku? tapi bagaimana bisa bukankah kerajaan Bright telah hancur dan suamiku telah.'
Rasa sakit dan pilu kembali Ratu Azelia rasakan, mengingat kematian Raja Alexander Maximilian yang terjadi didepan kedua matanya.
Bulir - bulir bening menetes dengan deras dipipi Ratu Azelia.
Melihat Ratu Azelia menangis, Mona maid yang melayani Ratu Azelia dari kecil menjadi khawatir.
" Yang mulia Ratu, apa yang terjadi, kenapa? Yang mulia menangis," tanya Mona khawatir.
Ratu Azelia tidak menjawab Mona, bagaimana mau menjawab, mendengar pertanyaan Mona saja tidak, dia larut dalam pikirannya sendiri.
" Tunggu ... sepertinya aku mengerti!" tebak Ratu Azelia yang mulai menerka apa yang terjadi.
" Mona, tahun berapa sekarang?"
" Hah " Mona tercengang mendengar pertanyaan Ratu Azelia.
" Ck ... cepat jawab pertanyaanku Mona, " Ratu Azelia kesal.
" Ta - ta - tahun keenam pernikahan yang Mulia Ratu dengan Yang mulia Raja Alexander Maximilian," jawab Mona sekenanya.
" Apa! " Ratu Azelia berteriak.
" Ia ... be - nar Yang mulia Ratu," jawab Mona gugup.
" Oh Tuhan, " Ratu Azelia menutup mulutnya dengan kedua tangan.
'Aku hidup kembali! di tahun keenam pernikahanku, dua tahun sebelum kehancuran kerajaan Bright, itu berarti! sekarang suamiku masih hidup.
Aku diberikan kesempatan kedua untuk mengubah nasibku, iya ... aku harus merubah nasibku, melindungi suamiku dan membalas dendam kepada para penghianat yang menghancurkan kerajaan Bright.
Aku tidak akan melakukan kebodohan yang sama,' ucap Ratu Azelia didalam hati.
" Tadi kamu bilang aku baru sadar, apa yang terjadi padaku Mona?"
" Yang mulia Ratu, sudah dua hari tidak sadarkan diri, setelah jatuh dari tangga, " jelas Mona berusaha tenang, dia takut Ratu Azelia marah.
Bahkan mungkin akan memberi hukuman, karena selama ini Mona selalu menasehati Ratu Azelia agar tidak membenci Raja Alexander Maximilian, yang menyebabkan hubungan keduanya renggang.
Mona tau jelas bahwa Raja Alexander sangat mencintai Ratu Azelia, namun hanya hinaan dan caci maki yang didapat Raja Alexander meskipun begitu, tidak sedikit pun cinta sang Raja berkurang terhadap Sang Ratu.
'jatuh dari tangga, tidak! waktu itu aku bukan jatuh sendiri, tapi didorong oleh Helena, dia tidak ingin aku menghadiri pesta ulang tahun pernikahanku yang ke enam.
Meski pada akhirnya aku bisa menghadiri pesta, tapi aku dijebak dipesta itu oleh Helena dan membuat malu suamiku, yah ... bahkan para bangsawan satu persatu menghinaku, tapi demi melindungi aku, suamiku menghukum semua bangsawan yang telah menghinaku.
Tindakan itu tentu saja membuat benih-benih kebencian terhadap suamiku tubuh subur, secara tidak langsung cinta,yang begitu besar yang suamiku berikan kepadaku, menjadi asal muasal semua pemberontakan.
Tidak! aku tidak boleh, membiarkan Helena berhasil kali ini.
Para bangsawan itu sudah dari awal tidak setuju,aku diangkat menjadi Ratu Bright, yah ... aku memang tidak berguna,aku terkenal bodoh, tidak berbakat dan ceroboh, bahkan aku tidak memiliki kekuatan sihir, ditambah lagi suamiku tidak ingin memiliki selir.
lengkap sudah hinaan dan kebencian untukku,
satu - satunya kelebihan yang aku miliki hanya kecantikan, yah ... aku bisa berbangga diri karena dikerajaan Bright ini aku lah yang tercantik.
Hah, berbanding terbalik dengan suamiku Yang mulia Raja Alexander Maximilian tidak hanya parasnya yang tampan rupawan, tubuh yang sempurna, dia juga sangat pintar, berbakat, teliti, bijaksana, tegas, dan juga kekuatan sihirnya yang luar biasa, tentu saja dia sangat dicintai oleh para bangsawan maupun rakyat kerajaan Bright.
Deg
Deg
Kenapa jantungku berdetak lebih kencang saat aku memikirkan suamiku,wajahku juga menjadi jadi panas.
Oh ya tuhan kenapa aku? apa aku sakit ? '
Bersambung...
Jangan lupa like, komen, subscribe dan votenya 😘😘