Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Permintaan itu sungguh membuat nya terperangah, belum menjawab.
"Dan Aku mau gaji juga dengan kesehatan, tenaga kerja, dan bonus, Aku melihat TV sekarang seperti itu" terang Alice yang meminta lebih.
Ini lah permintaan lain yang tidak masuk akal padahal dia hanya menumpang disini.
"Kau sungguh gila, kau itu siapa? ini dunia ku kau datang sendiri dan merusak nya, jika kau tidak mematuhi-" ucap Chris.
"Lalu apa? Kau akan membunuhku?" Sela Alice.
"Benar, tidak ada salahnya memberi nya gaji" timpali Zac melihat mereka bertengkar tiada henti nya.
"Hah.. Baiklah..Gaji bukan masalah Tapi.. Free hanya satu kali dalam satu bulan" terang Chris membuat kesepakatan itu.
"Ya.. Tak apa.. Itu sudah cukup.. Dan bisakah kau berbicara dengan lembut?" Tutur Alice.
Dia bilang tidak keberatan membuat Chris merasa aneh dan itu cukup meski satu bulan hanya sekali baginya, membuat jengkel karena berkata seperti itu yang terdengar seperti permintaan.
"Kembali bekerja" balas Chris yang melanjutkan pekerjaan nya.
...****************...
Diruangan Ayah Alice menunggu kabar dari pengemudi kapal tersebut, tak lama kabar dari anak laki nya pun membawa orang itu ke depan mata nya.
"Ketika ingin dihampiri dia melarikan diri" terang Celvin memegang bahu pria tersebut.
"I told you, I thought you were a cop" panik pria tersebut yang mengira mereka menangkap nya adalah polisi.
"Dia punya hutang judi, karena itu melarikan diri" timpali Celvin.
Ayah nya mendekati pria tersebut dengan tatapan tajamnya.
"You saw it. Right? What happened on the ship? My daughter" Tanya ayah nya dengan nada tegas.
"I don't know" singkat pria tersebut.
Ayah nya mengeluarkan uang dan memberikan nya pada pengemudi kapal itu.
"You tell me" Tutur ayahnya yang terus melihat ke arah pria tersebut.
"Dia menawariku banyak uang, sudah kubilang berkali-kali kalau ramalan cuaca sedang tidak bagus, namun dia membayar ku lebih, jadi.. Aku tidak bisa menolaknya" jelas pria tersebut.
"Siapa?" Tanya Celvin.
"Seorang pria, Aku tidak tahu kalau penumpang nya wanita, dia sangat rapih dan menawariku banyak uang" jelas nya lagi.
"Siapa lagi, Eliza yang mengajaknya pasti dia suruhan Eliza" terang Brian yang merasa curiga pada Eliza.
"Aku akan panggil Eliza" ucap Nico.
"Aku akan pergi ke kapalnya, seandainya polisi melewatkan sesuatu" ujar Brian yang bersiap untuk pergi lagi diikuti oleh Dex.
"Eliza.. Saat kami tiba disini, aneh nya dia menyambut kami di bandara, tapi disitu tidak ada yang aneh" tutur Ayah nya.
"Aku akan bayar orang untuk menyisir lagi laut, atau pantai terdekat" ucap Leo.
...****************...
Dirumah Chris yang sedang berbicara sambil berjalan dengan para anak buahnya sedang pembicaraan serius.
Ciittt!!!
Kaki Chris terpeleset, karena lantai sangat licin, namun untung nya dia bisa menyeimbangkan tubuhnya.
"Bos, anda baik-baik saja?" anak buahnya juga kaget.
Melihat Alice yang sedang mengepel lantai dengan asal, karena itu lantai marmer jadi basah, air untuk mengepel banyak sekali busa nya.
"Yakk!! Kemari!!" teriak Chris.
Alice yang langsung menghampiri dengan sapu pel ditangan nya.
"Jika mengepel lantai kau bisa menggunakan air yang cukup dan pembersih lantai secukupnya.. Lihat.. Ini seperti kapal pecah! Kau tidak tahu itu hal Dasar?!" Suara Chris meninggi membuat Alice merasa bersalah ia hanya mengambil sabun tanpa pikir panjang.
"Benarkah? Pantas saja Aku sudah mengepel tidak kunjung kering" jawab Alice dengan polosnya.
"Heh??. Apa ini? Kau pakai deterjen untuk baju? Bukan untuk lantai? Huhhh.. Pantas saja berbusa" Chris tak habis pikir ia mengambil busa di ember penuh itu dengan tangan nya.
"Kalau begini kau bisa mencelakakan orang, karena mengepel tidak kering, cepat kebelakang ambil pel kering dan buang air nya dan ganti dengan yang baru. Dan.." lanjut lagi Chris yang masih mencecar.
"Suruh Aku satu-satu! Memangnya tidak repot?!" Sela Alice dengan suara tinggi nya.
"Kalau kau tidak salah Aku juga tidak akan menegur!" Balas Chris yang sama nya meninggi kan suaranya.
"Haisss.. Aku sangat sibuk, minggir" kesal Alice yang membawa ember untuk pel lalu melewati anak buah Chris. Mereka pun langsung meminggir membiarkan lewat.
"Dasar gadis aneh, Siapa dia sebenarnya? Bagaimana dengan hidup nya? hal dasar saja tidak tahu?" Rutuk Chris melihat lantai becek di ruang tamu nya.
Dilantai atas Zac melihat pertengkaran mereka.
"Mereka bertengkar lagi, Lama-lama mereka bisa jatuh cinta" senyum Zac menggeleng.
Chris cukup terperangah dengan sikap wanita itu, apa yang ia lalui di hidup nya, hal begini saja tidak tahu, dan membuat kepala Chris makin berdenyut.
"Sudahlah, jangan disini.. Di tempat lain saja" ujar Chris pada anak buah nya yang pergi dari ruang tamu.
...****************...
Setiba nya Brian di kapal, mereka naik dan mengecek semuanya, tidak ada yang salah. Disitu Dex mengingat kembali bagaimana itu terjadi sangat cepat.
"Kau disini bersama nya kan, coba kau ingat lagi, itu adalah untuk menebus kesalahan mu" tutur Brian pada Dex.
"Saat itu, awan menghitam tanda badai akan tiba.. Tapi.. Jangkar tidak bisa naik, jadi kami membantu untuk menariknya, sedangkan pengemudi memutar kapal agar jangkar bisa naik. Dan Nona bersama Eliza di kabin atas" ucap Dex mengingat kembali tepat ia berdiri di kabin tersebut.
Sedangkan Brian mencari-cari, barang kali ada kalung milik Adiknya yang terlepas.
"Lalu apa setelahnya?" Tanya Brian agar Dex mengingat nya lebih detail, karena Dex bukanlah bodyguard biasa dia adalah mantan tentara dalam pasukan khusus.
"Aku dengar.. Suara air, tanda seseorang jatuh meski tidak terlalu jelas karena suara kapal" lanjut lagi Dex hingga memejamkan matanya.
"Belum ada.." Dex membuka matanya dan melihat sekeliling kabin lalu tersadar ia melihat ada yang berbeda.
Di tempat lain Eliza dipanggil, tak ada senyum lagi di wajah ayah Alice, ia sangat terburu-buru untuk menemukan putri kesayangan nya.
"Eliza.. Bisakah kau ceritakan apa yang terjadi?" Tanya ayah Alice.
"Alice.. Berkata padaku, lelah, dan kalian melarangnya hidup seperti yang ia inginkan, Aku bilang tak apa.. Toh mereka sayang padamu.. Tapi.. Alice melompat" jelas Eliza dengan wajah serius sekaligus wajah sedihnya.
Dikapal Dex teringat.
"Pikirkan lagi" lagi Brian memaksa Dex untuk mengingat.
"Apa seseorang ada yang mengambil barang disini??" Tanya Dex.
"Tidak, Sebagai permintaan ayahku, menolak untuk merubah sedikit pun, sampai menemukan adik ku" tutur Brian.
"Alat pemadam.. Warna merah.. Seharusnya ada didekat ku berdiri" ingat Dex yang langsung ke tempatnya berdiri dekat tangga menurun, karena disana tatapan nya hanya tertuju pada Nona nya, namun ia ingat betul ada alat pemadam api disini.
"Alat untuk kebakaran??" Tanya Brian sekali lagi.
"Iya.. Aku yakin karena Aku yang naik lebih dulu untuk memastikan kapal aman" jelas Dex semakin banyak bukti tidak langsung lagi yang belum polisi ketahui.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...