[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 27 - Si Manto
Jeje hanya terdiam di dalam mobil yang membawanya pulang. Setelah pernyataan Damian sebelumnya, lelaki itu langsung membawa Jeje pergi.
Damian tidak peduli dengan penolakan Jeje, yang terpenting sekarang dia bisa berdua dengan wanita itu tanpa gangguan.
"Jika kau kemari hanya untuk menambah sulit hidupku lebih baik kau pergi, Damian!" pinta Jeje kemudian.
"Kau meninggalkan kuliahmu, kau pulang untuk apa?" tanya Damian.
"Kau memang tidak peka!" ketus Jeje karena merasa Damian tidak juga sadar.
Tapi Jeje salah, Damian dengan lembut menariknya ke pelukannya.
"Bisa marahnya kau tunda, aku hanya ingin kau diam seperti biasa!" ucap Damian yang setengah mati menahan phobia yang dia derita.
Damian melihat kondisi kampung Jeje yang jauh dari ekspektasinya. "Apa kita bisa ke kota?"
"Buat apa? Rumah dan orangtuaku ada di sini!" jawab Jeje tegas.
Damian mulai mengeluarkan keringat dingin, lelaki itu melihat sapi mengeluarkan kotoran di sisi jalan yang membuatnya ingin muntah.
"Keith! Bunuh sapi itu!" perintah Damian pada Keith yang ada di kursi depan.
"Jangan!" Jeje langsung menyela. "Dilarang bunuh membunuh di sini dan jangan keluarkan senjata kalian disembarang tempat!"
"Tapi sapi itu berani mengeluarkan kotorannya di jalanan!" Damian tidak mau kalah.
"Itu sapi!! sapi!! sangat wajar dia mengeluarkan tainya sembarangan!"
Jeje semakin emosi, itu baru tai sapi. Bagaimana jika Damian melihat lele kuning di sungai?
Akhirnya mobil sudah berhenti di depan rumah Jeje, saat Jeje keluar dari mobil ternyata orangtuanya sudah pulang karena mendengar gosip Jeje yang sudah menyebar di kampungnya.
"Bapak Ibu sudah pulang?" tanya Jeje kemudian.
"Kau sudah menikah tanpa sepengetahuan kami, Je?" tanya bapaknya gusar.
"Tidak Pak, ini salah paham!"
Jeje bingung harus menjelaskan bagaimana sampai Damian ikut turun dari mobil dan mendekati orangtua Jeje yang tampak marah pada putrinya.
"Kenalkan aku Damian, aku suaminya Jeje. Aku menikahi putri kalian karena Jeje yang menyukaiku sampai ingin mati!" ucap Damian dengan gaya angkuh seperti biasa.
Dug!
Jeje menginjak kaki Damian dengan keras. "Beraninya kau mengarang cerita!"
Bukannya apa Damian melakukan itu, Damian ingin Jeje kembali ke Australia dan melanjutkan kuliahnya. Jadi, tugasnya sekarang membujuk orangtua dari Jeje.
"Lihatlah! Jeje sedang marah padaku karena aku terlalu sibuk mencari uang dan tidak bisa menemaninya tidur setiap malam, sampai akhirnya Jeje pulang kemari!" jelas Damian.
"Jadi aku datang untuk membawa Jeje kembali!"
Orangtua Jeje semakin dibuat terkejut dengan pengakuan Damian.
"Jangan percaya dengan pria gila ini, Pak, Bu!" ucap Jeje yang tak habis pikir dengan Damian yang bisa-bisanya berbohong seperti itu.
Sampai Damian merasakan ada yang mematuk-matuk kakinya yang ternyata itu adalah angsa bapak Jeje yang bernama Manto.
"Manto! Jangan begitu pada tamu!" ucap bapak Jeje.
Tapi Manto justru semakin mendekati Damian karena suka dengan sepatu lelaki itu.
Pret!
Manto membuang kotorannya pada sepatu Damian yang membuat Damian seketika langsung pingsan.
"Damian!" pekik Jeje yang menangkap tubuh Damian yang ambruk dibantu oleh Keith yang sedari tadi berdiri di belakang.
"Kenapa bisa begini?" tanya Jeje panik.
Keith menunjuk sepatu Damian. "Hii... tai!"
Dasar Manto!!
sebelom nolong ketawa dulu ahh...