Choki Zakaria atau yang biasa dipanggil 'Jack', adalah ketua geng motor yang ditakuti di kotanya mendadak harus menikah dengan Annisa Meizani karena kesalahpahaman dari para warga.
Annisa, seorang gadis muslimah dengan niqob yang menutupi sebagian wajahnya ini harus ikhlas menerima sikap cuek Jack yang mengira wajahnya buruk rupa.
Sikap Jack berubah setelah tau wajah Annisa yang sebenarnya. Bahkan ketua Genk motor itu menjadi pria penurut dan manja di hadapan istrinya.
Akankah niat Jack untuk bertobat mulus tanpa hambatan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#18. Choki Pewaris Tunggal.
Mendengar panggilan dari wanita yang telah mengandung serta melahirkannya itu, Choki pun sontak menghentikan langkahnya.
Pemuda itu berhenti dan berbalik.
"Tolong, Nak. Pikirkan semuanya baik-baik. Semua ini demi nama baik Papamu dan juga keluarga kita," ucap Eliana, seraya melingkarkan tangannya di lengan sang putra.
"Jadi, Mama mengejarku hanya karena ini?" Choki tertawa sumbang. "Choki pikir, Mama ingin membelaku karena mengerti apa yang ku rasakan saat ini, ternyata ...." Sekali lagi pemuda itu tersenyum getir.
Tak ada lagi yang dapat ia harapkan dari kedua orang tuanya itu.
Mereka sejatinya tak ada yang mengerti ataupun memang tak mau mengerti akan perasaannya.
"Bu–bukan begitu sayang. Mama justru tengah memikirkan masa depanmu nanti. Mama sayang--"
"Cukup, Ma. Karir dan kedudukan kalian memang nomer satu. Kebahagiaan Choki tak termasuk dalam daftar rencana kalian. Cukup sudah selama ini kalian mencampuri setiap langkah hidupku," potong Choki tanpa menunggu Eliana menyelesaikan ucapannya.
Karena dirinya tau, wanita itupun takkan pernah bisa membelanya. Meskipun ia hanyalah anak satu-satunya.
Kedua orangtuanya akan dengan sangat rela memberikan materi sebanyak apapun kepada Choki akan tetapi, sebagai anak dirinya sama sekali tidak memiliki hak untuk menyampaikan pendapat maupun keinginan.
"Masa depan seperti apa yang Mama maksudkan? Apa Mama tau apa yang aku inginkan? Apa Mama pernah bertanya tentang isia hati Choki?" cecar pemuda itu sarkas.
Apa yang Choki katakan tentu saja langsung menghujam titik terdalam di hati Eliana. Wanita itu memegangi dadanya yang mendadak terasa sesak. Akan tetapi, bagaimanapun Eliana juga tak bisa merestui sang putra dengan wanita bercadar itu.
Apalagi, Annisa itu hanya gadis sebatang kara yang bekerja sebagai tenaga guru honorer di sebuah sekolah swasta kecil. Dengan sehari-harinya berjualan basreng.
Ya, Alberto tentu saja langsung mengetahui semua hal mengenai Annisa, yang mana semua itu bukanlah satu perkara sulit baginya.
"Choki, maafkan Mama karena selama ini, Mama lebih memilih mengikuti kemanapun Papamu pergi. Semua itu, bukan karena Mama tidak menyayangimu, Nak. Bukan," dalih Eliana dengan raut wajah memohon pengertian dari putranya itu.
Memang, tak ada orang tua yang tidak menyayangi anak mereka. Akan tetapi, tak semua orang tua mengerti bagaimana cara memperlakukan anak-anak mereka. Bagaimana cara mengimplementasikan rasa sayang itu dengan cara yang benar. Sehingga, kasih sayang yang sampai juga tepat.
"Choki mengerti. Karena itu aku tidak pernah protes pada Mama. Tapi, untuk sekali ini saja Choki minta, Mama juga mau mengerti apa yang aku inginkan. Tolong, jangan hentikan keputusan Choki," ucap pemuda tampan dengan gamis berwarna putih gading itu hendak berlalu.
"Nak, dengarkan Mama. Kau harus bersikap realistis. Kau tau sifat papamu seperti apa. Dia, takkan memberikan apapun untuk membantu kehidupanmu setelah kau pergi dari kami. Mama, tidak mau kejadian seperti ini. Memecah belah keluarga kita. Tolong, Choki ... pikirkan sekali lagi. Kamu, adalah satu-satunya penerus dari kekayaan dan hampir keseluruhan aset yang papa miliki," terang Eliana lagi, bermaksud mengubah pendirian sang putra yang nyatanya sama keras dengan suaminya itu.
Choki tak menjawab. Pemuda ini terdiam sesaat menelaah apa yang baru saja sang mama katakan.
Memang benar, kekayaan Alberto cukup banyak. Bahkan, takkan habis meski di gunakan sampai tiga dan empat keturunan lagi.
Walaupun, bukan tergolong sebagai konglomerat tetapi, Alberto cukup bisa di bilang sebagai salah satu pengusaha yang kaya raya.
"Jadi, menurut Mama ... keputusanku ini akan merugikan aku, begitu?" tanya Choki mengulik lebih dalam maksud Eliana.
Meskipun, Choki tau bahwa dirinya adalah satu-satunya pewaris tunggal dari sekian banyak kekayaan sang papa.
Entah kenapa, Choki tak tertarik akan itu semua. Dimana harta itu membuat dirinya terkekang.
Kebebasannya terenggut dan mimpi serta cita-citanya di atur.
"Benar, Nak. Kehidupan tanpa harta itu akan sangat sulit. Takkan ada orang yang mau memandang serta menghargaimu. Apalagi, selama ini kau kan tidak tau caranya bekerja. Sejak kecil, mau telah terbiasa kami manjakan dengan materi. Mama khawatir jika nanti --"
"Mama yakin, jika yang Mama khawatirkan adalah kehidupan aku kedepan?"
"Kenapa kamu bertanya seperti ini pada Mama, Choki? Bagaimanapun Mama sayang sama kamu," tandas Eliana yang merasa tersinggung karena sang putra meragukannya.
"Kalau begitu, maka lepaskan Choki Ma. Percayalah jika Choki bisa melalui ini semua. Choki, mohon doa dan restu dari Mama."
Mendengar permintaan sang putra, Eliana tak mampu membuka lagi suaranya.
Bukan ini yang ia inginkan. Wanita itu, ingin sang putra kembali kedalam kuasanya.
"Katakan pada Papa. Choki tidak takut lapar. Annisa saja bisa menghidupi dirinya, padahal dia itu wanita. Lalu, kenapa aku tidak bisa. Kata Annisa juga, yang memberi rejeki dan menghidupi kita itu, Allah," ucap Choki lagi.
Pada saat ini, Eliana hanya bisa menatap nanar bahu tegap itu menjauh darinya.
Turunlah air mata di pipi Eliana.
Untuk pertama kalinya, wanita itu menangisi sang putra.
...Bersambung...
Jazakillah khairan author
👍👍👍👍👍
ana uhibbuki fillah untuk perempuan