Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Kami atau Dia
Setelah pulang dari rumah sakit Satria langsung meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk menjadi mualaf dan akan pergi menemui kakeknya di negara Arab Saudi, karena ingin mendapatkan ilmu agama Islam yang kental di sana.
"Mami, Papi" Seru Satria
"Kenapa ?" Tanya Maminya Satria
"Aku ada yang mau di bicarakan sama mami dan papi" Jawab Satria
"Omongin apa ?" Tanya Papinya Satria
"Aku mau meminta izin mmm..." Jawab Satria menggantung karena bingung takut kedua orang tuanya marah
"Mau minta apa ?" Tanya Papinya Satria
"Minta ..." Jawab Satria masih menggantung karena masih bingung untuk menyampaikannya
"Ngomong yang benar Satria" Ujar Papinya Satria Kesal
"Aku mau meminta izin untuk pindah ke agama islam" Jawab Satria dengan lantangnya
"Apa ?!!!" Tanya Papi, Mami, dan Kakaknya Satria yang baru datang
"Apa kakak gak salah denger kan ?" Tanya kakaknya Satria memastikan
"Tidak, emangnya kenapa ?" Tanya Satria balik
"Kenapa kamu tiba-tiba mau masuk agama Islam ?" Tanya Maminya Satria
"Mami juga dulukan agamanya Islam, papi tidak mempermasalhkannya" Jawab Satria
"Iya, memang dulu mami beragama Islam. Tetapi kenapa kamu ingin menjadi mualaf ?" Tanya Maminya Satria penasaran
"Aku menyukai wanita yang beragama Islam mi, Pi, kak" Jawab Satria
"Jadi kamu ingin masuk Islam karena seorang wanita ?" Tanya Papinya Satria
"Iya, pi" Jawab Satria
"Kenapa gak ikut agama kita saja ?" Tanya Papinya Satria
"Ayahnya tidak mengizinkan dia untuk pindah agama, pi" Jawab Satria lesu
"Papi juga gak akan mengizinkan kamu keluar dari agama kita, terlebih lagi papi adalah seorang pendeta masa anak seorang pendeta ada yang keluar dari agamanya. Papi Sampai kapan pun tidak akan pernah mengizinkanmu untuk keluar dari agama ini" Tegas Papinya Satria
"Tapi aku sangat mencintainya, pi" Jawab Satria
"Sekarang papi mau bertanya kamu pilih orang tuamu atau kamu pilih wanita itu ?" Tanya Papinya Satria dengan meninggikan volume suaranya
"Jawaban aku, sama seperti mami pi. Tetap memilih dia, aku akan mengikuti agamanya" Jawab Satria final
"Kalau begitu kamu angkat kaki dari rumah ini dan jangan anggap kami keluarga lagi" Ucap Papinya Satria
"Semudah papi mengusirku ?, apakah mami juga dulu diusir sama kakek setelah mami keluar dari agamanya ?" Tanya Satria
"Iya, mami diusir oleh kakek saat mami memilih keluar dari agama islam" Jawab Maminya Satria
"Bagaimana perasaan mami ?" Tanya Satria
"Perasaan mami saat diusir oleh orang tua sendiri tetapi itu resikonya" Jawab Maminya Satria
"Kenapa mami melakukan itu juga kepadaku ?" Tanya Satria
"Itu keputusan papi kami" Jawab Maminya Satria
"Ya sudah, aku ke kamar dulu mi" Pamit Satria
Saat Satria naik tangga dan memasuki kamarnya, dia tidak mengetahui bahwa sang kakak mengikutinya.
"Boleh kakak masuk Sat ?" Tanya Kakaknya Satria
"Masuk kak" Jawab Satria
"Sebegitu cintanya kamu sama perempuan itu, Sat ?" Tanya Kakak Satria
"Menurut kakak ?" Ucap Satria
"Kamu kebiasaan di tanya malah balik nanya" Jawab Kakaknya Satria sambil menjewer telinga sang adik
"Yah, kakak udah tahu nanya" Ujar Satria sewot
"Kalau menurut kakak, pergilah kejar apa yang kamu mau. Jangan seperti kakak ..." Ucapannya menggantung
"Maksud kakak apa ?" Tanya Satria penasaran
"Kakak pernah menyukai yang berbeda agama tetapi papi tidak mengizinkan, itu rasanya sangat sakit. Akan tetapi tuhan yesus memberikan yang lebih dari dia yang seiman dan sangat dekat dengan tuhan kita, dek. Menurut kakak kejarlah dek, perjuangkan dia" Jawab Kakaknya Satria
"Kakak gak marah aku pindah agama ?" Tanya Satria
"Tidak, malah kakak mendukungmu untuk memperjuangkan cintamu untuknya. Semoga kalian berjodoh, sekarang kamu segera berkemas katanya mau ke Arab Saudi mau menemui kakek. Jangan lupa sampaikan salam ku padanya ya, dek" Jawab Kakaknya Satria
"Laki-laki itu jangan mudah menyerah, perjuangkan sampai dia ada yang datang untuk melamarnya" Ucap kakak iparnya Satria
"Siap, kak. Makasih ya, kak" Ucap Satria sambil memeluk kedua kakaknya
"Iya sama-sama" Jawab Kakaknya Satria membalas pelukan sang adik.
Hening sesaat, karena penasaran Satria menanyakan kenapa sang kakak menjadi melamun setelah memberikan izin.
"Kenapa kak ?" Tanya Satria
"Kuliahmu bagaimana ?" Ucap kakaknya Satria
"Nanti aku melanjutkan kuliah disana kak" Jawab Satria
"Nanti kirim biayanya dari sini, kamu masih ada uang pegangan ?" Tanya Kakaknya Satria
"Aku masih ada kak" Jawab Satria
"Kakak udah kirim uang ke rekening kamu ya" Ucap Kakak iparnya Satria
"Kakak, ini banyak sekali" Jawab Satria pada kakak iparnya itu
"Pakailah untuk keperluanmu, kalau kurang nanti kasih tahu kakak yah" Ucap Kakak Ipar Satria
"Makasih kak" Ucap Satria dan memeluk kedua kakak dan kakak iparnya