Amora Kiyoko, seorang gadis yatim piatu yang lembut hati, menjalani hidup penuh cobaan. Ia tinggal bersama bibinya, Tessa, dan sepupunya, Keyla, yang memperlakukannya dengan kejam.
Di tempat lain, Arhan Saskara, CEO muda PT Saskara Group, tengah menghadapi masalah di perusahaannya. Sikapnya yang dingin dan tegas membuat semua orang segan, kecuali sahabatnya, Galang Frederick.
Hari itu, ia ada pertemuan penting di sebuah restoran, tempat di mana Amora baru saja bekerja sebagai pelayan.
Namun, saat hendak menyajikan kopi untuk Arhan, Amora tanpa sengaja menumpahkannya ke tangan pria itu. Arhan meringis menahan sakit, sementara Galang memarahi Amora, "Kau ini bisa kerja atau tidak?!"
Penasaran kelanjutan cerita nya, yuk ikuti terus kisahnya, beri dukungan dan votenya🙏🏻😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Up 34
°°Jakarta°°
Alvaro akhirnya tiba di Jakarta dan langsung menuju kantor pada hari kedua. Di sana, ia disambut oleh staf perusahaan.
"Selamat datang kembali, Tuan," sambut salah satu staf.
"Terima kasih," jawab Alvaro singkat.
"Silakan, saya antar ke ruangan Anda."
"Mm," jawab Alvaro, mengangguk.
"Apakah ada jadwal untuk hari ini, ?" tanya Alvaro
"Akan ada pertemuan dengan Tuan Muda dari Saskara Group," jawab staf.
"Atur saja semua," perintah Alvaro.
"Baik, Tuan."
...----------------...
°°Mansion Gibran°°
Di rumah, Amora sudah mempersiapkan baju kerja untuk Arhan.
"Aku sudah siapin baju kerja buat kakak," kata Amora sambil tersenyum.
"Sayang, kamu nggak apa-apa? Aku tinggal ke kantor, atau kamu mau ikut?" tanya Arhan.
"Di rumah aja, Kak,"
Arhan mengangguk, lalu berkata, "Oh ya, aku lupa. Nanti ada pertemuan dengan klien di luar, sayang. Gak apa-apa kan?"
"Cewek atau cowok?" tanya Amora penasaran.
"Gak tahu juga, sayang. Soalnya aku dengar dia baru datang dari luar negeri," jawab Arhan.
"Oh," Amora mengangguk, sedikit khawatir. "Tenang, sayang. Meskipun nanti cewek, aku nggak akan tergoda. Kamu tahu sendiri kan bagaimana aku kalau di luar."
Amora tertawa kecil. "Iya sih, es balok dan bayangan yang tak tersentuh. Hahahahaha."
Arhan tertawa juga. "Hantu dong aku."
Amora tersenyum manis.
"Tolong pasangin dasi, dong."
"Bisakah kakak sedikit menunduk?" pinta Amora.
Arhan menunduk, "Baiklah, Tuan Putri."
"Sudah selesai," kata Amora setelah selesai memasangkan dasi.
Arhan tersenyum. "Aku berangkat ya, sayang. Kalau ada apa-apa, cepat kabari aku."
"Iya, Kak. Kamu hati-hati ya," jawab Amora, merasa sedikit cemas.
Setelah mencium Amora, Arhan pun berangkat ke kantor, sementara Galang masih cuti bulan madu.
Merasa bosan di rumah, Amora memutuskan untuk ke dapur dan menyadari bahan makanan sudah habis. Dengan kawalan Alex, salah satu orang kepercayaan Arhan, Amora pergi ke supermarket. Setelah berbelanja, ia mampir ke toko kue.
"Alex, kamu tunggu di sini saja. Aku nggak akan lama," kata Amora.
"Tapi, Nyonya..." Alex terlihat khawatir.
"Sebentar saja," jawab Amora.
"Baik kalau begitu," kata Alex.
Namun, tanpa disadari, ada orang yang mengintai mereka. Begitu Amora masuk ke toko kue, dua orang bertopeng diam-diam membekap mulutnya, membuat Amora pingsan. Alex yang merasa sudah cukup lama menunggu, memutuskan untuk menyusul Amora, tetapi ia tidak dapat menemukannya.
...----------------...
°°Restoran°°
Arhan sedang berbicara dengan Alvaro tentang kerja sama yang akan dijalankan.
"Selamat datang, Tuan Muda Saskara," sapa Alvaro.
"Ya, Anda?" tanya Arhan.
"Saya Alvaro Pratama dari PT Pratama," jawab Alvaro.
"Hem," jawab Arhan singkat.
Tiba-tiba, ponsel Arhan berbunyi.
"Drrrttt."
📲 Alex
"Ada apa? Katakan."
"Tu... Tuan... Nyonya..?" Alex terdengar panik di telepon.
"Ada apa dengan istriku?" tanya Arhan dengan khawatir.
"Nyonya diculik, Tuan," jawab Alex.
Arhan terkejut dan marah. "Diculik bagaimana bisa?"
Alex menceritakan semuanya, yang membuat Arhan marah besar dan segera pamit kepada Alvaro.
...----------------...
°°Tempat Penculikan°°
Amora terbangun dalam keadaan terikat, matanya terbuka dengan kebingungan. "Si... Siapa kalian?"
Mereka membuka topeng mereka, dan Amora terkejut.
"Mam... Ma... Kinanti?" teriak Amora, mengenali salah satu dari mereka.
"Rara," kata wanita di samping Kinanti dengan penuh kebencian, "Aku bukan mamamu, gadis sialan."
Amora terkejut. "Apa yang kalian mau?"
Kinanti dengan dingin menjawab, "Aku mau kamu menyingkir dari hidup Arhan. Arhan itu milik aku."
Amora tersenyum getir. "Tapi kamu hanyalah mantan istri yang tidak pernah dia cintai, bahkan pernikahan kalian dilandasi kebohongan Tante Rara."
Plaaakkk!
Rara menampar Amora dengan keras. Meskipun terasa perih, Amora menahan diri untuk tidak menangis.
Rara melotot. "Karena aku nggak suka sama kamu. Ambil minuman itu, Kinanti."
Amora gemetar. "Tante, apa yang Tante lakukan? Jangan, Tante."
mohon dukungan like dan vote nya 🙏🏻😁