NovelToon NovelToon
Tentang Dia

Tentang Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lissaju Liantie

Rumah tangga yang telah aku bangun selama dua tahun dengan penuh perjuangan, mulai dari restu dan segala aspek lainnya dan pada akhirnya runtuh dalam sekejap mata. Aku yang salah atau mungkin dia yang terlalu labil dalam menyelesaikan prahara ini? berjuang kembali? bagaimana mungkin hubungan yang telah putus terbina ulang dalam penuh kasih. Berpaling? aku tidak mampu, segalanya telah habis di dia. Lalu aku harus bagaimana? menerima yang datang dengan penuh ketulusan atau kembali dalam rasa yang setengah mati ini? aku hancur dalam cintanya, segala hal tentang dia membuat aku hancur berantakan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lissaju Liantie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_012 Melawan Takdir

"Ayoo!" Nada bicara Anand bukan lagi sedang berunding ataupun mengajak namun kini dia terlihat jelas sedang memaksakan kehendaknya pada Deria.

"Stop! cukup Anand Devfran, aku mohon hentikan semua ini, aku mohon, tolong jangan siksa aku terlalu dalam lagi. Hentikan semuanya, berhentilah sebelum sisi waras ku menggila. Berhenti sok peduli pada keadaan aku, berhenti bertindak seolah kamu punya hak atas hidup ku, aku yang sekarang bukan lagi tanggungan mu, bahagia ku bukan lagi kewajiban mu, jadi tolong jaga jarak dari aku. Aku takut jika lepas kendali lalu mengharap mu untuk kembali menjadi halal bagi ku, aku...aku, aku benci kamu, Nand!" Jelas Deria dengan tetesan air mata yang tak terbendungkan lagi, dia terlihat begitu kacau bukan karena bahunya yang sakit namun lebih pada hatinya yang sedang terluka parah.

"Aku, hmmmm teruslah membenci ku, jangan minta maaf karena semua ini salah ku bukan salah mu. Ria, aku..." Anand ikut larut dalam isak tangis yang membuat keduanya hancur terpuruk berantakan.

dengan tangan yang gemetar Anand mencoba untuk mengusap air mata Deria yang membuat hatinya semakin pilu saat menatap lembut wajah Deria yang sembab dan penuh kesedihan. Tangan Anand yang awalnya hanya menyentuh pipi Deria kini beralih mengusap lembut jilbab Deria, mata keduanya saling menatap dalam bisu, hingga pada akhrinya Anand tidak lagi bisa mengendalikan dirinya, dengan cepat dan sigap ia segera membawa Deria kedalam pelukan hangatnya, wajah Deria menempel sempurna pada dada bidang milik Anand hingga membuat isak tangisnya kembali terdengar, dengan setia dan penuh kasih tangan Anand terus mengusap lembut kepala Deria yang terbalut dengan jilbab putih bersih.

"Kenapa kita harus berakhir dengan seperti ini? kenapa kita tidak bisa selamanya bersama? kenapa kamu melepaskan aku?" Tanya Deria disertai dengan tangan kirinya yang mencoba memukul dada Anand dengan penuh rasa kesal.

"Ria..." Ujar Anand dengan suara pelan dan terdengar begitu tenang.

"Jangan memanggilku seperti itu, aku benci mendengarnya!" Gumam Deria.

"Ayo ke ruangan CT scan, kamu harus sehat untuk bisa terus membenci ku. Kali ini tolong dengarkan aku, hmmm! aku mohon." Pinta Anand dengan menyentuh lembut kedua tangan Deria yang ada di dalam genggamannya.

"Aku tidak mau! pergilah, aku bisa mengurus diriku sendiri dengan baik." Tegas Deria lalu menarik kasar kedua tangannya dari genggaman hangat Anand.

"Auwwww!" Deria kembali menjerit kesakitan.

"Aku tidak akan lagi meminta persetujuan mu, bahu mu adalah segelanya bagi hidup mu, jika bermasalah kamu tidak akan lagi bisa masuk ke dalam ruang operasi. Berhenti keras kepala, setelah ini maka kembali lah mengutuk dan membenci ku!" Tegas Anand yang kini langsung membawa tubuh Deria ke dalam gendongannya.

Meski terus mendapat perlawanan dari Deria semua itu tidak membuat Anand menghentikan langkahnya, bahkan saat semua mata tertuju padanya yang berjalan di sepanjang jalur rumah sakit semua itu sama sekali tidak membuat ia menghentikan langkah kakinya. Tangan Anand meletakkan tubuh Deria keatas ranjang dan dari belakang tanpak Noah yang mengikuti mereka masuk ke ruang CT Scan.

"Siapkan alatnya!" Titah Anand pada Noah yang merupakan dokter radiologi

"Baik dok!" Jawab Noah yang bahkan segera bersiap untuk melaksanakan perintah dari Anand.

Deria hanya berdiam diri tanpa lagi mengajukan protes sama sekali, ia dengan tenang menjalankan CT Scan dari awal hingga akhir. Anand kembali mendekat dan hendak kembali membawa Deria ke dalam gendongannya namun aksinya langsung terhenti ketika Deria justru turun dari ranjang pada sisi yang satunya lagi.

"Noah, tolong antarkan hasilnya ke ruang saya!" Jelas Deria dan segera keluar dari sana tanpa lagi peduli pada Anand yang masih setia menatap dirinya.

"Berapa lama aku harus menunggunya?" Tanya Anand setelah duduk di tepi ranjang yang tadinya di tempati oleh Deria.

"Akan aku usahakan secepat mungkin, paling cepat besok atau bisa jadi lusa. Aku akan mengantar hasilnya ke ruangan dokter." Jelas Noah.

"Terima kasih banyak!" Ucap Anand lalu keluar dari ruangan tersebut dengan langkah tertatih tanpa semangat.

langkah rapuh Anand terus melangkah bak tanpa tujuan yang jelas, ia bahkan melewati meja resepsionis tanpa peduli pada sekitar.

"Anand..." Panggil Zhain namun tetap tidak membuat Anand menyadari keberadaannya disana.

"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Putri khawatir karena mendapati keadaan Anand yang jauh dari kata baik.

"Apa dia habis dari ruang operasi?" Tanya Zhain yang juga mulai khawatir.

"Sepertinya habis dari ruang CT Scan, sama dokter Ria." Jelas Rudi yang tadinya melihat sosok Anand dan Deria.

"Kamu yakin mereka jalan berdua?" Tanya Zhain memastikan.

"Tidak! mereka tidak jalan berdua, tapi dokter Anand yang menggendong dokter Ria." Jelas Rizki yang tak lain adalah partner kerjanya Rudi.

"Apa? aku akan ke ruangan Ria, sebaiknya kamu temui sahabat mu itu!" Tegas Putri yang langsung berlari menuju ruang kerja Deria.

Zhain yang di tinggal begitu saja oleh sang istri kini memutuskan untuk segera menghampiri sang sahabat baik sejak SMA dulu.

"Habis dari mana?" Tanya Zhain bersamaan dengan tangan kananya yang langsung merangkul bahu Anand.

"Ngapain kesini? kamu nggak ada kerjaan apa?" Keluh Anand dengan wajah memelas.

"Aku kan bos, jadi suka hati aku dong mau kerja atau ngerayap kemana saja. Ayo kita bicara!" Ajak Zhain yang mengambil alih untuk memandu arah, ia bahkan memaksa Anand untuk ikut bersamanya.

"Terserah kamu lah!" Ujar Anand pasrah dan ikut Zhain menuju taman rumah sakit.

Keduanya duduk pada salah satu bangku yang berjejer di bawah pohon-pohon rindang.

"Talia mana?" Anand mulai angkat bicara, dia tidak betah dalam kebisuan sang sahabat yang tak kunjung memulai pembicaraan.

"Sama mama." Jawab Zhain santai.

"Putri?"

"Di ruangan sahabatnya, mungkin!"

"Apa Jinan juga ikut bersamanya?"

"Tidak, Jinan lagi banyak kerjaan yang tidak bisa ditinggal. Aku hanya datang bersama Putri."

"Baguslah jika dia tidak ikut." Ujar Anand lega.

"Apa terjadi sesuatu? Anand jangan hanya diam, aku ini sahabat mu! bicaralah pada ku, jangan kamu tanggung semuanya seorang diri, aku ada disini bersama mu!" Jelas Zhain yang mulai serius, ia bahkan langsung berputar menghadap sang sahabat.

"Apa yang harus aku ceritakan, masalah ku tidak sesimpel itu! aku jungkir balik sekalipun, aku tetap tidak bisa menyelesaikan masalah ku ini." Keluh Anand yang terlihat jelas begitu frustasi dengan keadaannya saat ini.

"Jika kamu tidak bicara bagaimana aku bisa membantu. Dulu saja restu bunda kalian terobos dengan brutal lalu setelah menikah kemana perginya tangguh mu itu, kalian bahkan pernah melewati badai, tapi kenapa sekarang kamu malah runtuh dalam rintik hujan?" Jelas Zhain yang mulai tidak bisa mengendalikan rasa kesalnya.

"Itu karena bunda, makanya aku percaya diri karena pada akhirnya bunda pasti akan luluh, tapi sekarang takdir yang harus aku lawan, lantas aku bisa apa? pulanglah, aku benar-benar ingin sendirian, beri aku sedikit waktu untuk menata ulang semuanya. Titip salam aku buat mama dan Talia, bye...!" Jelas Anand lalu melangkah meninggalkan Zhain begitu saja.

~~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!