Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 18 Menyusul Larissa
"Terus terang saja pak sejujurnya saya merasa tidak enak dengan kebaikan bapak. Saya hanya seorang staff marketing diperusahaan anda tapi diperlakukan demikian oleh anda" ucap Reyhan.
"Kamu ini bicara apa Rey, saya menyukaimu dan saya percaya padamu. Sekarang kamu pergilah kekamar untuk bersih-bersih jam 7 kita bertemu dimeja makan untuk makan malam" ucap Cristian.
Reyhan tersenyum sembari mengangguk dan berkata.
"Baik pak" ucap Reyhan kemudian berlalu.
Dilain sisi Larissa sedang berendam didalam bathtub.
Ia memejamkan matanya sembari memikirkan ucapan Reyhan mengenai hubungannya dengan Marcell dan perkembangan butiknya.
Ia juga mengingat apa yang diucapkan Cristian bahwa sang daddy sangat mengagumi Reyhan dan kinerjanya.
"Apa aku harus mencoba menerim Reyhan ya?" gumamnya sendiri.
Tidak lama kemudian ia mengakhiri acara berendamnya dan membilas tubuhnya dibawah guyuran air shower.
Larissa keluar dari kamar mandi dan hendak mengenakan pakaian, namun ponselnya berdering terlihat nama Marcell disana.
Ia lebih dulu mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Hallo" ucap Larissa tanpa menambahkan embel-embel 'Beb' dibelakangnya seperti biasa karena memang mereka sudah bukan sepasang kekasih lagi.
"Hallo sayang" ucap Marcell yang masih menggunakan panggilan 'Sayang' untuk Larissa.
"Ada apa kamu menghubungiku? bukannya kita sudah putus ya dan kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa" ucap Larissa.
"Sayang jangan seperti itu aku minta maaf ya, kemarin aku tidak sengaja memarahimu dan mengucapkan kata putus" ucap Marcell.
"Lalu apa mau mu sekarang?" tanya Larissa.
"Aku ingin hubungan kita kembali seperti dulu lagi Sa" ucap Marcell.
"Maaf Cell tapi itu tidak bisa" ucap Larissa.
"Sa aku mohon beri aku kesempatan kali ini saja" ucap Marcell.
"Maaf Cell aku tidak bisa, aku sudah akan menikah" ucap Larissa.
"Tidak Larissa, kamu tidak boleh menikah dengan laki-laki lain" ucap Marcell.
"Terserahmu saja" ucap Larissa kemudian mematikan panggilan teleponnya.
Mengetahui panggilan teleponnya berakhir, Marcell segera menghubungi Larissa lagi namun panggilan telepon tersebut diabaikan oleh pemilik ponselnya hingga berkali-kali dan masih diabaikan oleh Larissa.
Larissa bergegas mengenakan pakaiannya dan hendak keluar dari kamar untuk makan malam.
Larissa hendak membuka pintu kamar namun terdengar olehnya suara notifikasi diponselnya.
Gadis itu segera membuka ponselnya.
"Temui aku direstoran Cempaka sekarang juga, kalau tidak aku akan datang kerumahmu dan mengatakan kalau aku adalah kekasihmu" ucap Marcell melalui pesan diaplikasi hijau itu.
Larissa bingung ia temui Marcell atau tidak, tapi bila tidak takutnya Marcell nekat menemuinya kerumah dan bertemu dengan sang ayah lalu berbicara yang tidak-tidak.
Larissa memilih untuk menemui Marcell, ia mengambil tas selempang dan kunci mobilnya kemudian keluar dari kamar untuk segera menuju restorant Cempaka.
Gadis itu melangkahkan kakinya untuk turun dari lantai dua, namun baru sampai dianak tangga terakhir langkah kakinya terhenti oleh pertanyaan dari Karina.
"Larissa kamu mau kemana?" tanya Karina.
"Aku mau keluar dulu mom sebentar" ucap Larissa.
"Keluar kemana?" tanya Karina.
"Kerestorant Cempaka mom, bertemu teman" jawab Larissa.
"Minta antar Reyhan saja kalau begitu" ucap Karina.
"Tidak perlu mom, aku bisa berangkat sendiri" ucap Larissa kemudian berlalu pergi meninggalkan Karina.
Karina yang ditinggal oleh Larissa segera mendatangi kamar Reyhan.
Tok tok tok.
"Rey" panggil Karina.
Ceklek.
Reyhan membukakan pintu kamarnya.
"Iya bu ada apa?" tanya Reyhan pada Karina.
"Cepat kamu susul Larissa dia sekarang sedang menuju caffe Cempaka" ucap Karina.
"Apa Larissa pergi seorang diri?" tanya Reyhan.
"Iya Rey, dia bilang hendak bertemu temannya tapi saya khawatir terjadi apa-apa dengannya ini sudah malam" ucap Karina.
"Baik bu, saya akan menyusulnya" ucap Reyhan.
"Iya Rey, kamu juga hati-hati" ucap Karina yang diangguki oleh Reyhan.
Reyhan bergegas mengambil salah satu kunci mobil yang berada digantungan para kunci secara asal dan ia kemudian mengendarai salah satu mobil yang berada digarasi rumah Cristian
Ia melajukan mobilnya menuju restorant Cempaka. Satu jam perjalanan yang ia tempuh akhirnya Reyhan tiba ditujuan.
Ia bergegas memarkirkan mobilnya dan turun untuk mencari keberadaan Larissa dicaffe itu.
Ia melihat mobil Larissa yanh terparkir tidak jauh dari mobil yang ia kenakan.
"Larissa pasti ada didalam" Gumam Reyhan yakin kalau Larissa ada didalam reatorant iti
Dengan penampilan Reyhan yang seperti orang kaya sungguhan, ia mudah mendapatkan akses untuk masuk kerestorant tersebut.
Reyhan mengedarkan pandangannya kesetiap penjuru restorant namun ia tidak melihat keberadaan Larissa disitu.
Pria itu menduga bahwa Larissa pasti berada diprivate room bersama dengan temannya, entahlah teman yang mana yang membuat janji dengan Larissa ia pun tidak tahu.
Reyhan memesan secangkir coffe untuk menemaninya duduk sembari terus mengedarkan pandangannya.
Setengah jam menunggu ia sama sekali tidak melihat keberadaan Larissa hingga tiba-tiba ia melihat seorang wanita sedang digendong oleh seorang pria keluar dari salah satu private room.
Deg.
Reyhan terkejut pasalnya wanita yang sedang digendong oleh seorang pria itu adalah Larissa.
"Larissa" gumamnya kemudian bangkit dan mengeluar selembar uang berwarna merah untuk diletakan dimejanya.
Reyhan bergegas mengikutinya hingga keluar dari restorant tersebut, ia melihat Larissa dimasukan kedalam mobil pria itu kemudian ditutupnya pintu mobil tersebut dan pria itu bergegas menuju kemudinya.
Belum sempat membuka pintu mobil bagian kemudi pria itu sudah dihajar oleh Reyhan.
Bagh.
Bugh.
Bagh.
Brakk
Tiga kali pukulan dari Reyhan mampu membuat Marcell tersungkur.
Iya, pria yang menggendong Larissa itu adalah Marcell mantan kekasih dari calon istri Reyhan.
Reyhan mencekal kerah baju Marcell.
"Kamu apakan Larissa hingga ia tidak sadarkan diri?" tanya Reyhan.
"Siapa kamu?" tanya Marcell.
"Aku Reyhan calon suami Larissa" jawab Reyhan.
"Oohh, jadi ini pria yang hendak menikah dengan Larissa" ucap Marcell tersenyum sinis.
"Apa maksudmu?" tanya Reyhan.
"Kamu pria miskin yang merayu ayahnya Larissa agar bisa menikahi putrinya dan mendapatkan hartanya kan" ucap Marcell.
"Aku tidak seperti itu!" ucap Reyhan meninggikan nada bicaranya karena kesal.
"Ck! Kalau kau tidak seperti itu maka lepaskanlah Larissa, biarkan aku yang bersamanya" ucap Marcell.
"Tidak akan pernah! Seharusnya kamu yang menjauh dari Larissa karena dia akan segera menikah denganku" ucap Reyhan.
"Kau yang seharusnya menjauh darinya, kalau tidak ada kamu disini kami pasti sudah menghabiskan malam bersama" ucap Marcell kesal.
"Brengsek!" ucap Reyhan kemudian melayangkan kepalan tangannya pada Marcell.
Bugh.
Bagh.
Bugh.
Brakk.
Uhukk uhukk.
Marcell lagi-lagi tersungkur dan terbatuk mengeluarkan darah dari mulutnya.
Melihat Marcell yang sudah terluka cukup parah dan terkapar ditanah Reyhan segera meninggalkannya, ia bergegas membuka pintu bagian tengah dimana Larissa yang sedang tertidur.
Reyhan menggendong dan memindahkan Larissa kemobilnya ia bergegas membawa gadis itu pulang kerumahnya.
...****************...