NovelToon NovelToon
Si Kembar Milik Raja Perang

Si Kembar Milik Raja Perang

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Anak Kembar / Raja Tentara/Dewa Perang / Roh Supernatural
Popularitas:675.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Risa Jey

Meng Lusi, seorang kapten wanita di ketentaraan zaman modern, kuat dan cerdas. Karena suatu alasan, dia tiba-tiba saja berpindah ke zaman kuno dan mewarisi mata air spiritual.

Baru saja tiba di zaman yang belum dikenalnya, Meng Lusi diperkosa oleh Shin Kaichen yang dibius oleh seseorang. Setelah itu, Meng Lusi memilih melarikan diri. Lima tahun kemudian, Meng Lusi yang sudah memiliki anak kembar dikenali oleh Shin Kaichen dan mencoba untuk mendapatkan hati ibu dan kedua anaknya tersebut.

Di sisi lain, klan penyihir yang sudah lama mengutuk negara untuk tidak memiliki keturunan anak perempuan, kembali berulah. Anak kembar Meng Lusi menjadi incaran mereka karena bakat bawaan luar biasa yang akan mengancam klan penyihir. Mampukah si kembar selamat dari bahaya? Akankah Meng Lusi dan Shin Kaichen memiliki kehidupan bahagia? Mari ikuti setiap kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria Malam Itu

Di kamar yang tenang, Meng Lusi sempat mengerutkan kening ketika merasakan embusan dingin di sekitarnya. Tapi ia tidak membuka mata, masih fokus menyerap aura ungu yang masih tersisa untuk diolah.

Dengan mengolah ruang mata air spiritual, ia bisa mendapatkan kemampuan lain. Mampu melihat yang baik dan jahat saja sudah sangat unik baginya.

Ia tidak tahu jika Shin Kaichen baru saja memasukinya kamarnya dari jendela. Masuk tanpa bersuara. Bahkan menyembunyikan napas.

Melihat wanita itu sedang duduk bersila di tempat tidur, ia terkejut. Ternyata Meng Lusi juga mengembangkan ilmu tenaga dalam. Begitulah pikirnya.

Shin Kaichen mendekati Meng Lusi selangkah demi selangkah. Langkahnya sangat ringan hingga tak mengeluarkan suara sedikit pun. Meng Lusi hanya mengerutkan kening sepanjang waktu, merasa ada sesuatu di kamarnya.

Karena tak bisa fokus, Meng Lusi akhirnya mengakhiri meditasinya sebentar untuk memastikan tidak ada yang salah di kamarnya. Siapa tahu saat membuka mata, ia melihat sosok Shin Kaichen berdiri di depannya.

Meng Lusi sangat terkejut dan segera bangkit. “Bagaimana kamu bisa ada di sini?!”

Apakah pria itu begitu nekat untuk memasuki kamarnya diam-diam di malam hari? Belum lagi tampaknya ada yang salah dengan kondisi pria itu saat ini.

“Meng Lusi,” ujar Shin Kaichen melangkah mendekatinya.

Meng Lusi sangat waspada. Kondisi Shin Kaichen saat ini sangat salah. Tampaknya tidak terlalu fokus saat menatapnya.

“Katakan, kenapa kamu ada di sini?” tanya wanita itu lagi.

“Tentu saja lewat jendela,” jawab Shin Kaichen enteng.

“Apa?” Meng Lusi terkejut. Ia melihat ke arah jendela yang setengah terbuka.

Kenapa dia tidak menyadari ketika pria itu masuk? Mungkinkah karena ia terlalu fokus untuk memurnikan aura ungu yang diperolehnya dari tubuh pria itu.

“Lalu apa yang kamu lakukan di sini dengan mendatangi malam-malam seperti ini?”

Jujur saja, Meng Lusi masih kesal olehnya malam itu. Apakah pria itu datang ke sini untuk meminta pertanggungjawaban darinya lagi?

“Bantu aku.”

“Apa? Bantu apa” Meng Lusi sangat bingung.

Tiba-tiba saja pria meraih pinggangnya. Membuat Meng Lusi kaget dan segera mendorongnya menjauh. Tapi entah kenapa semua kekuatan yang ada di tubuhnya seolah terblokir oleh sesuatu yang tak terlihat. Membuat Meng Lusi tertegun dengan keadaan yang tak masuk akal tersebut.

Apa yang terjadi? Kenapa ia tak bisa menggunakan kekuatan dari mata air spiritual. Bukan hanya itu, ia juga tampaknya menjadi sedikit lemah hingga tak memiliki tenaga untuk meninjunya sama sekali.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Apakah pria itu melakukan sesuatu padanya?

Hanya saja ia tak merasakan adanya pengaruh buruk apapun darinya. Selain merasa lemas saat dipeluk olehnya, Meng Lusi bisa merasakan napas Shin Kaichen menjadi kacau.

“Shin Kaichen, apa yang kamu lakukan padaku sebenarnya?” Meng Lusi merasa tidak berdaya saat ini. Ia ingin berteriak untuk memanggil Sunni. Tapi entah kenapa ia sama sekali tidak bisa berteriak.

Shin Kaichen juga tidak tahu apa yang terjadi. Dia hanya ingin memenjarakan wanita ini di pelukannya. Keduanya saling menatap dan Shin Kaichen tidak tahan lagi untuk menciumnya. Dan dengan bodohnya, Meng Lusi malah tertegun sampai bibir keduanya saling menempel.

Barulah setelah itu Meng Lusi sadar jika keduanya berciuman.

Apakah pria itu gila?! Meng Lusi benar-benar ingin berteriak dan menghajarnya. Tapi ia sangat tidak berdaya. Mantra apa yang mengikatnya saat ini hingga jatuh tak berdaya ke pelukan Shin Kaichen.

“Meng Lusi, bantu aku … tolong,” gumam pria itu yang wajahnya semakin memerah.

Meng Lusi merasakan sesuatu di bawah tubuhnya terlihat menyentuh pahanya. Wajahnya memerah. Sial! Pria ini apakah … terkena efek obat musim semi atau apa?

Siapa yang berani membiusnya?

Bukankah sangat tidak mungkin ada wanita yang berani menyusup ke rumahnya yang dijaga ketat oleh penjaga gelap?

“Apa yang terjadi padamu?” tanyanya mencoba untuk mencari tahu lebih dulu tentang situasinya.

“Tubuhku … tubuhku tidak nyaman. Aku butuh kamu untuk meredakannya.”

Suara Shin Kaichen sedikit tidak jelas, lemah dan agak terengah-engah. Wajahnya yang memerah menjadi ciri jika tubuhnya benar-benar tidak nyaman. Namun bukan berarti dia hilang akal. Ia masih bisa mengobrol dengan baik meski tubuhnya terus mendorongnya untuk melakukan sesuatu.

“Meng Lusi …” Shin Kaichen menatapnya yang tampak kebingungan saat ini. “Aku … aku adalah pria itu,” imbuhnya.

“Pria apa?” Meng Lusi semakin bingung.

“Pria malam itu. Malam itu di gua … lima tahun lalu adalah … aku,” jawabnya seraya menyentuh wajahnya dengan hati-hati.

“Apa … apa katamu?”

Kali ini Meng Lusi bukan lagi bingung tapi terkejut. Rasa terkejutnya bahkan mengalahkan rasa marahnya seminggu lalu. Ia sebenarnya sudah tidak ingin mencari tahu siapa pria yang memperkosanya malam ini.

Tidak heran ia merasa suara dan wajahnya agak dikenali tapi tidak tahu di mana pernah melihatnya. Ketika mengingatnya kembali dengan detail, tampaknya sangat mirip dengan Shin Kaichen. Ia ingat tatapan pria itu malam itu. Walaupun tidak jelas seperti apa, ia masih bisa mengenalinya.

“Kamu … kamu sebenarnya …” Meng Lusi sedikit gemetar di pelukannya.

Ia adalah wanita modern yang sebenarnya tak terlalu peduli dengan ikatan pernikahan. Hanya saja mungkin karena ia sudah berada di zaman ini, rasanya pria malam itu seperti mimpi buruknya. Belum lagi pria malam itu menyebutnya sebagai ‘raja’. Tentu saja Meng Lusi menebak pihak lain pasti seorang pangeran tertentu.

Tapi ia tidak pernah menduga jika pria malam itu yang memperkosanya di gua adalah Shin Kaichen, raja perang yang terkenal kejam dan berdarah dingin pada musuhnya.

“Meng Lusi, kamu adalah obatku. Kedua anak itu adalah milikku. Token giok yang dipakai Meng Shilan adalah punyaku. Apakah ada alasan lain bagimu untuk tidak mau menikah denganku? Aku akan bertanggung jawab untukmu. Jika lima tahun lalu kamu tidak pergi, aku sudah lama membawaku ke istanaku. Tidakkah kamu tahu aku sudah lama mencari keberadaanmu?”

Shin Kaichen seperti menumpahkan semua pikirannya saat ini. Ia terkenal sombong dan berpura-pura tidak memikirkan apapun. Menutup mata pada wanita mana pun namun dengan bodohnya memikirkan wanita yang bersamanya di gua malam itu.

Namun Meng Lusi masih bingung dan kurang percaya masih ingin memastikannya. “Apa yang bisa menguatkan jika kamu adalah pria malam itu?”

Jangan bercanda. Kenapa harus Shin Kaichen?

Apakah kedatangannya ke desa ini bukan untuk menyembuhkan diri tapi mencarinya?

Jika tidak, kenapa harus membangun rumah tak jauh di dekatnya?

Shin Kaichen menyentuh ke satu titik di tubuh Meng Lusi. “Kamu memiliki tanda bulan sabit di dadamu. Aku tidak pernah melupakannya. Seminggu lalu pada malam kamu mandi di rumahku, aku telah memastikannya dan itu memang kamu. Aku tidak pernah salah mengenali suaramu.”

Kali ini Meng Lusi diyakinkan olehnya. “Kamu ….”

1
°nina°
baru juga nongol dah di perkosa aja
asam jawa
aku gemes sama Sunni 🤭
asam jawa
setelah sekian lama ku buka lagi aplikasi nya🤭
Jakaria Hidayat
Luar biasa
Binti
menarik 💪💪💪
Riva84
mampir thoorr
M27
apa ga ada karya yg baru, thor? semua karya² mu sudah clear dibaca huhuhuhhu
wakwau@manisq
cakep... banget...
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
auto ngakak bayangin exprezi Dazuang🤣🤣
siti fatimah
Luar biasa
RusNa ANtox DEwi
baguss
R. Kamal
cumi ... cuma mimpi yaaaa...
R. Kamal
Sirnaaaaaaa
dafa ramadhan
keren
Sonya Kapahang
Aaahhh Tamat.. Semoga secepatnya ad karya baru ya, Kak Risa.. ❤
Sonya Kapahang
Kasian jg sm An Ding.. Sebenernya baik tp krn saking baiknya itu jd dimanfaatin sm Rayu Yan..
L A
👏👏👏👏
asli keren novelnya, meskipun harus nungguin lama, tapi syukurnya author bertanggung jawab nyelesain ceritanya...terimakasih author Risa Jey
Happy New Year 2025
Hening Aryanti
Yah, udah ending aja, syedih g bisa ketemu sama Lulu lagi huhuhu 😭😭😭 Semangat kak Jey, ku tunggu karyamu selanjutnya
R. Kamal
lanjutkeun....
M27
up banyak² thor, please.. dah makin seru ini thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!