Cerita ini menceritakan tentang perjalanan kisah seorang gadis bernama Afsheera Azalea Mayesha yang mana hidupnya dipenuhi dengan banyak rahasia, walaupun dikelilingi dengan keluarga yang harmonis tidak membuat dirinya terbebas dari masalah dan ujian apalagi dalam cerita asmaranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izarr_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Kemenangan
Aaaaa....
"Woi lo kenapa sih yana?", ara pun ikut terkejut dengan teriakan dari yana.
"Hah, aa..apa ara? Gak gak papa kok yana cuman sedikit parno aja tadi karena sempet dengar suara-suara aneh ara", jelas yana kepada ara yang masih memakai nada ketakutan dengan bercampur gemetar.
"Mana mungkin disini ada setannya yana, yang bener aja dong yana lo habis nonton horor ya tadi? Sampe kebawa-bawa gini", kata ara sambil menaruh curiga pada yana.
"Gak kok, mana ada yana nonton horor yana aja penakut lagi pula di rumah tadi tu gak ada bunda sama ayah ara", balas yana sedikit sewot tapi tidak ketakutan seperti tadi.
"Udahlah lo lama banget, itu lea udah selesai balapannya", kata ara lagi sambil bercermin pada wastafel yang ada di toilet itu.
"Yah, kenapa cepat banget sih ara kan yana mau lihat lea tanding tau", kesal yana. Karena tujuannya kesana tidak terpenuhi padahal dirinya dari tadi sangat semangat untuk melihat sahabatnya kembali balapan motor.
"Gimana lagi lo lama banget sih, ini aja lea yang nyuruh gue nyariin lo tau gak ya udah yuk kita susul lea tu anak udah lama nunggu jangan sampe dia marah-marah lagi gue gak mau ya yana", ara mengomel sambil menarik tangan yana keluar dari sana.
Sedangkan dari balik pintu ruangan itu ada sosok seseorang yang tadi mengerjai yana walaupun rencana tidak sepenuhnya berhasil namun setidaknya dirinya puas melihat yana ketakutan seperti tadi.
Ditempat balapan lea menunggu yana dan ara, dirinya adalah lea yang berhasil memenangkan balapan kali ini walaupun sebenarnya lea hampir saja terjatuh jika dari lawannya tidak bermain curang.
Flashback
Bruumm...
Bruumm...
"Yeaaay ayoo lea selip, jangan kasih kendor jangan lengah", teriak ara dari tepi arena balapan yang mensupport sahabatnya.
"Ayo, awas lea itu dari belakang lo", teriaknya terus menerus sehingga membuat orang-orang disekelilingnya sedikit kesal mendengar suara cempreng ara yang terus saja terdengar.
"Awassss....", Pekik ara lagi yang melihat lea hampir saja terjatuh karena disenggol secara kasar dari belakang yang membuat motornya tadi sempat oleng.
Namun tidak disangka-sangka lea tapi melalui itu dan saat ini meraih posisi pertama dan.....
"Wuuuuuu yess lea gue menang", teriak bahagia ara saat lea memenangkan balapan tersebut.
Setelah lea berhenti dan turun dari motornya ara pun menghampiri lea,
"Lo hebat banget lea lo keren tau gak, bangga banget sih gue punya sahabat hebat dan keren kayak lo", katanya sambil memeluk erat tubuh lea dnegan erat sambil meng goyang-goyangkan badannya.
"Sesak tau gak sih ra, lo terlalu erat meluknya ege", kesal lea yang merasa sesak dengan pelukan yang diberikan sahabatnya itu.
"Hehehe iya gue semangat banget jadi spontan deh, maap yak", katanya sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Lea mendengus pelan sambil tersenyum tipis melihat tingkah aneh sahabatnya itu yang selalu ada aja gebrakan baru setiap harinya untuk memancing emosinya. Untung saja dibalik sifatnya yang dingin dan datar lea tetap menyayangi sahabat-sahabatnya karena bagaimanapun merekalah yang selalu ada dan menemani lea.
"Yaudah gak papa, btw yana kemana? Bukannya tadi gue ngeliat dia ya? Kok gak ada?", kata lea sambil menaikan sebelah alisnya menatap ara yang ternyata saat ini tidak bersama yana. Tapi ternyata ara pun lupa tentang yana karena saking asiknya melihat lea balapan.
"Oo iya ya, gue lupa soal yana tadi karena keasikkan nonton lo balapan sih hehehe", sambil menyengir melihat senyum terbaiknya, ara pun sadar kemana yana pergi kenapa selama itu kalau hanya ke toilet aja.
"Cari yana sekarang, biar gue aja urus sendiri hadiah kemenangan gue dan lo urus yana nanti gue tunggu disini", kata lea sambil melangkah pergi.
"Iya, bentar ya", mereka pun berpisah ara melangkah menuju toilet dimana yana berada.
"Dimana sih tuh anak satu masa ke toile lamanya minta ampun dah", ara terus saja mengomel tanpa henti. Tapi tiba-tiba dari luar terdengar suara seseorang yang cukup keras dari dalam dengan perasaan bercampur ara memaksakan diri membuka pintu toilet tersebut dengan penuh keberanian demi memastikan kalau yana baik-baik saja.
"Aaaaa...", teriak yana.
Flash En**d**
Saat menunggu kedatangan sahabatnya lea berdiri sendirian sambil asik memainkan hp yang ada di tangannya.
"Hey lo ternyata gak mengindahkan perkataan gue ya", lea tersentak kaget mendengar suara bass laki-laki yang ada dibelakangnya sambil berbicara berbisik ditelinganya, yang membuat seketika bulunya meremang.
"Huaa lo?", hampir saja dirinya menjatuhkan hp ditangannya karena saking terkejutnya melihat orang yang berada dibelakangnya.
"Lo ngapain sih kayak gitu tau gak lo hampir aja buat gue serangan jantung tau gak?", kata lea lagi sambil menatap tajam seseorang di depannya.
"Lo aja kagetan", kata denzel yang mengangkat bahunya sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana, perkataannya seakan tidak melakukan apapun. laki-laki yang baru saja mengejutkan lea memang adalah denzel bahkan sejak awal kepergian lea ke arena balap tersebut denzel mengawasi dan ikut selalu kemana lea pergi.
Bahkan dirinya juga ikut bertanding dengan lea, denzel menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana lawannya ingin bermain curang dengan lea sehingga dari belakang denzel menghancurkan rencana orang itu sehingga membuat lea aman.
Denzel juga mengalah pada pertandingan itu demi membuat lea menang dan bahagia karena baginya membuat lea bahagia adalah kebahagiaan baginya sendiri walaupun wanitanya itu selalu saja melakukan semua semaunya sendiri.
Wanitanya? denzel pun tidak tau sejak kapan dirinya mengklaim bahwa lea adalah wanitanya.
"Lo!!!, ihh ada apa lo kesini ha?, jangan bilang lo msu ikut balapan juga", kata lea mengintrogasi denzel sampai dirinya lupa kemana lea yang selalu dingin dan datar selama ini karena setiap kali berhadapan denzel tidak akan lagi ditemukan sifat lea yang seperti ini. Denzel memang benar-benar membuat benteng pertahanannya hancur.
"Gak perlu tau, tapi satu hal yang harus lo tau gue kesini karena mau menghukum lo sebab berani melanggar apa yang udah gue bilang tdai ditelvon".
"Mana ada kayak gitu ya, enak aja lo siapa lo hah yang mau menghukum gue gak bisa ya", jawab lea walaupun dihati sangat merutuki kebodohannya yang lupa akan hal ini tadi.
Tanpa ingin berdebat panjang lebar denzel mengangkat tubuh lea seperti karung beras.
"Heh apa-apaan lo hah, turunin gue", katanya sambil memberontak dalam gendongan itu.
"DENZELLLL!!!!!",...