"Lepaskan aku!" pekik Jasmine.
Namun tak satu pun dari mereka menggubris nya. Jasmine tetap di bawa paksa oleh beberapa l pria bertubuh kekar itu.
"Aku mohon pada kalian! Tolong lepaskan aku!" mohon nya pada mereka.
Tak berapa lama Wanita nama Madam Bennett tiba di sana. Bennett meminta mereka mengurungnya di dalam kamar. Sementara Jasmine terus saja memohon untuk di lepaskan.
"Nyonya tolong lepaskan saya!" pintanya namun Madam Bennett tak menggubris.
Jasmine meratapi nasibnya. Paman dan bibi nya telah menjualnya pada seorang mucikari yang bernama Madam Bennett. Hatinya sangat hancur. Tak berapa lama pintu kamarnya terbuka.. Seorang Prie menariknya keluar.
"Ayo cepat jalan! kau lelet sekali!" bentak nya.
Pria itu merupakan kaki kanan Madam Bennett. Karena ada tamu yang ingin membeli jasa nya .
"Ini dia tuan! Masih perawan!" ucap Madam Bennett.
Jasmine terbelalak ia tak tahu harus bagaimana. Ia mencoba memohon pada pria itu agar melepaskannya.
"Tuan tolong saya!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecanduan
Sudah hampir seminggu Eiger tidak kunjung pulang. Jasmine kini sudah tertidur pulas. Eiger masuk ke kamarnya dan melihat istrinya sudah tertidur. Eiger melepas cadar Jasmine dan membenarkan posisi tidurnya hingga membuat Jasmine terusik.
"Kau sudah pulang?" ucap Jasmine.
"Tidurlah! Aku akan menyusul mu nanti!" sahut Eiger.
Lantas Jasmine turun dari ranjang itu lalu memeluk suaminya.
"Aku merindukanmu!" ucap Jasmine.
Sontak saja jantung Eiger berdesir mendengar pengakuan Jasmine barusan itu. Lantas Eiger memutar tubuhnya dan menangkup wajah cantik istrinya.
"Katakan padaku sekali lagi! Apa yang barusan kau katakan?" ucap Eiger.
"Aku sangat merindukanmu " sahut Jasmine.
Lantas Eiger mengangkatnya dan menggendong tubuhnya sambil berputar-putar. Eiger begitu bahagia mendengar pengakuan Jasmine barusan.
"Eiger turunkan aku! Aku takut!" ucap Jasmine.
Lantas Eiger menurunkannya perlahan hingga tepat kedua mata mereka bertemu. Lalu tanpa aba-aba Eiger mencium bibir Jasmine lembut. Hingga membuat mereka saling berpagutan. Eiger membawa tubuh mungil istrinya ke peraduan. Ia langsung mencumbu istrinya yang sudah beberapa hari tidak bertemu.
Perlahan Eiger membuka kancing piyama Jasmine satu persatu, namun Jasmine menahannya.
"Eiger, aku sedang datang bulan" ucapnya.
Bukan nya berhenti Eiger menuntun Jasmine untuk melakukan hal itu dengan tangan mungil gadis itu. Jasmine yang tidak berpengalaman sama sekali menjadi heran. Namun ia menuruti suaminya. Jasmine terbawa suasana hingga akhirnya Jasmine membuka seluruh pakaiannya dan hanya tersisa bagian intinya saja.
Eiger meremas dua buah gundukkan yang menggiurkan itu secara bergantian hingga membuat dirinya melenguh. Jasmine mempercepat gerakannya hingga akhirnya Eiger menyemburkan cairan putih ke wajah cantik Jasmine. Tentu saja hal itu membuat Jasmine merasa jijik.
"Kau semakin pintar sayang" ucap Eiger.
Lantas Eiger membersihkan wajah Jasmine dan menciumnya. Kini Jasmine telah menemukan hal baru. Jasmine tahu cara memuaskan suaminya itu.
***
Sudah sebulan sejak pernikahan mereka berlangsung. Kini Eiger dan Jasmine masih berpeluh keringat di atas ranjang. Eiger tak bosan menggagahi istrinya seakan ia kecanduan milik Jasmine.
Erangan dan desahan tercipta di kamar itu. Entah sudah berapa lama Eiger memacu tubuhnya dan menguntungkan tubuh mungil istrinya itu. Hingga akhirnya ia menyemburkan cairan putih ke dalam rahim istrinya.
Eiger berbaring di samping Jasmine dan memeluk gadis itu.
"Kau lelah?" tanya Eiger
Lantas Jasmine mengangguk. Eiger menyuruhnya tidur. Sementara Eiger turun dari ranjang dan mengambil sekarang rokok dan duduk di sofa. Tak berapa lama Jasmine sudah tertidur suara deru nafasnya perlahan semakin teratur.
***
Pagi itu Eiger turun dari kamarnya. Ia tak melihat istrinya di kamar tadi.
"Lusi di mana istriku?" tanya Eiger.
"Kau mencari ku?" sahut Jasmine.
"Apa yang kau lakukan? Cuci tangan mu dan biarkan Lusi yang mengenakan semua pekerjaan itu!" titahnya.
Jasmine tersenyum namun ia menolak perintah suaminya itu hingga membuat Eiger membentaknya.
"Kau tidak mengerti ucapanku!Cepat bersihkan tangan mu!" bentak nya.
Jasmine terhenyak lantas Lusi mengambil semau pekerjaan itu dan meminta Jasmine untuk menuruti keinginan Eiger. Jasmine lalu mencuci tangannya. Kemudian ia pergi meninggalkan Eiger yang berdiri di sana.
"Jasmine! " pekik Eiger.
Namun sayang Jasmine merajuk. Jasmine kecewa Eiger membentak nya. Eiger mengejar Jasmine lantas memeluknya.
"Kau marah?" ucap Eiger.
Jasmine hanya terdiam. Kini bulir-bulir bening itu luruh dari kedua matanya. Ia tak menyangka Eiger bersikap seperti itu.
"Maafkan aku hem?! Ayolah Jasmine jangan kekanak-kanakan. Kau tidak perlu memasak untukku! Kau hanya melayani aku! Aku tak ingin kau kelelahan!" jelas Eiger.
Lantas Eiger memutar tubuh mungil istrinya hingga kini mereka saling berhadapan namun Jasmine hanya menundukkan kepalanya.
"Come on honey! Kau jangan membuat ku kesal!" ucap Eiger.
Ada rasa takut di dalam diri Jasmine hingga membuat gadis itu sedikit gemetar.
"Bisakah kau tak membentak ku?" ucap Jasmine gugup.
Eiger menyadari ketakutan istrinya. Lalu ia memeluk tubuh istrinya itu. "Kau takut? Maafkan aku!".
semakin penasaran bngt aq....
semakin kompleks ni cerita