Nicole Mary Wijaya adalah gadis yang sangat cantik dan genius selain itu Nicole anak dari pengusaha terkaya di negara itu dan banyak gadis dan wanita sangat iri dengan keberuntungan Nicole.
Banyak pria yang ingin melamarnya tapi Nicole selalu menolaknya dengan alasan dirinya masih suka belajar. Hingga suatu ketika dirinya dijodohkan oleh ayahnya membuat Nicole kabur dari mansion.
Sahabatnya yang sangat iri dengan Nicole menjebaknya. Apakah usahanya berhasil? Adakah pria yang bisa membuat hati Nicole membuka hatinya?
Ikuti yuk novelku yang ke 39
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raka dan Nicole
"Karena memilih diriku tapi jika seandainya kak Raka memilih Anabelle aku tidak akan marah," ucap Nicole walau sakit mengatakan hal tersebut.
"Kenapa tidak marah? Apakah kamu tidak mencintaiku?" Tanya Raka dengan wajah kecewa.
"Karena aku benar-benar tulus mencintai kak Raka dan jika seandainya Kak Raka tidak bahagia dengan diriku maka aku akan melepaskannya dan pergi dari kehidupan Kak Raka untuk selama-lamanya," ucap Nicole dengan mata berkaca-kaca.
"Aku laki-laki bodoh jika tidak bahagia dengan dirimu karena kamu sumber kebahagiaan diriku," ucap Raka sambil mengusap punggung Nicole dengan perlahan.
Nicole tersenyum bahagia ketika Raka mengatakan hal itu dan dalam hatinya berharap agar Raka bisa menjadi suami yang baik, sangat sayang dan mencintai dirinya dengan tulus.
"Aku sangat mengantuk Kak," ucap Nicole sambil sesekali mulutnya menguap karena dirinya sangat mengantuk.
"Tidurlah," ucap Raka.
"Tapi masih ada satu yang ingin aku katakan sama Kak Raka," jawab Nicole sambil kembali menguap.
"Katakanlah," ucap Raka yang juga ikut menguap.
"Mengenai masalah hubungan suami istri waktu kita melakukan pertama kali di hotel, aku merasa kalau Strawberry ada sangkut paut dengan minuman yang aku minum karena saat itu aku hanya meminum juice alpulkat dan tidak meminum anggur atau pun semacamnya." Ucap Nicole.
"Memang kenapa kamu ingin tahu? Setelah kamu mengetahuinya, apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Raka penasaran.
"Aku hanya ingin tahu apakah perkiraan ku benar kalau Strawberry ada niat jahat dengan menjebak ku agar aku tidur dengan pria lain maka aku akan menanyakan ke Strawberry kenapa setega itu padaku." Jawab Nicole penasaran.
"Apa yang kamu katakan tentu saja benar kalau Strawberry ada niat jahat untuk merusak dirimu," jawab Raka yang tidak bisa membohongi Nicole.
'Ternyata tebakanku benar kalau Strawberry sangat jahat padaku.' ucap Nicole dalam hati.
"Kak Raka," panggil Nicole lagi sambil menahan amarahnya.
"Ya," jawab Raka singkat yang masih setia memejamkan ke dua matanya.
"Apakah Kak Raka bisa menangkap Strawberry?" Tanya Nicole sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap Raka yang masih memejamkan ke dua matanya.
"Mau kamu apakan?" Tanya Raka sambil membuka ke dua matanya dan melihat Nicole sedang menatap dirinya.
"Aku ingin Kak Raka menghukum Strawberry." pinta Nicole.
"Menghukum Strawberry? Hukuman apa yang cocok untuk Strawberry?" Tanya Raka yang tidak memberitahu kan ke Nicole kalau Raka akan menghukum Strawberry dengan berat.
"Lakukan yang dia lakukan untukku agar dia merasakan apa yang aku rasakan," pinta Nicole dengan wajah penuh amarah, dendam dan benci terhadap Strawberry.
Selama ini Nicole selalu baik dengan Strawberry tapi apa yang dia dapat ketika mengetahui kalau orang yang selama ini dibaiki ternyata menusuknya dari belakang bahkan menghancurkan masa depan Nicole jika seandainya saja Raka tidak menolong dirinya.
Raka dapat melihat dengan jelas kalau wajah Nicole penuh amarah, dendam dan benci terhadap Strawberry. Hal itu membuat Raka menganggukkan kepalanya dan hukuman yang tadi akan diberikan untuk Strawberry akan dilaksanakan secepat mungkin agar Strawberry merasakan apa yang dirasakan oleh Nicole.
"Kak Raka," panggil Nicole lagi.
"Ya," jawab Raka.
"Kalau bisa, Kak Raka bisa menyewa seseorang untuk mengetahui kenapa dulu teman-teman ku sekolah dan teman - teman kuliah membenciku," pinta Nicole penuh harap.
"Maksudnya?" Tanya Raka tidak mengerti.