Ranjang Panas Sang CEO
Nicole Mary Wijaya dan nama panggilannya Nicole adalah seorang gadis yang sangat cantik, baik hati, suka menolong orang, sangat pintar dalam bidang akademis.
Hanya saja dirinya belum ada keinginan untuk menikah padahal Ayah kandungnya sangat menginginkan dirinya menikah agar dirinya bisa menggendong cucu.
Ibunya Nicole sudah lama di panggil Tuhan di saat Nicole berumur delapan tahun dan sejak saat itu Ayahnya Nicole mengurus putri semata wayangnya tanpa ada keinginan untuk menikah lagi.
Hal itu dikarenakan Ayahnya Nicole sangat mencintai istrinya terlebih dirinya takut jika dirinya menikah lagi maka bisa saja istrinya yang akan menjadi ibu tiri Nicole jahat pada Nicole.
"Daddy, aku belum ada niat untuk menikah jadi tolong jangan jodohkan Nicole dengan pria yang tidak Nicole kenal," mohon Nicole sambil menyatukan ke dua tangannya dan diletakkan di dadanya.
"Tapi pria itu sangat mencintaimu jadi Daddy mohon menikahlah dengan pria itu dan Daddy percaya pria itu bisa membuatmu bahagia dan kamu akan aman jika bersamanya," ucap Daddynya.
"Sangat mencintai Nicole? Bagaimana bisa Nicole saja tidak pernah bertemu dengan pria itu," jawab Nicole dengan wajah cemberut.
"Pria itu sudah dua kali datang ke sini dan sering memperhatikan dirimu tapi kamu selalu cuek dan tidak pernah memperdulikan pria itu begitu pula dengan rekan bisnis daddy," jawab Daddynya menjelaskan.
"Nicole tidak memperdulikan mereka karena Nicole belum ada keinginan untuk menikah. Nicole ingin menuntut ilmu setinggi langit," ucap Nicole yang menolak dengan tegas jika dirinya menikah.
"Daddy tidak perduli, pokoknya malam ini kamu harus dandan cantik dan menerima lamaran rekan bisnis Daddy," ucap Daddynya dengan nada tegas sambil pergi meninggalkan Nicole sendirian di ruang keluarga.
"Akhhhhhhhh... Daddy nyebelin banget," ucap Nicole dengan nada frustrasi.
Nicole berjalan ke arah tangga sambil berfikir untuk menghindari dari perjodohan yang dilakukan oleh Daddynya.
("Aku harus cari cara supaya perjodohan ini batal," ucap Nicole sambil berfikir dan berjalan menaiki anak tangga satu demi satu)
("Lebih baik aku kabur dari mansion dan besok baru pulang dengan begitu lamarannya otomatis batal," ucap Nicole dalam hati setelah beberapa saat dirinya berfikir)
Ceklek
Nicole membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam kamarnya. Nicole berjalan ke arah lemari kemudian mengambil tas kuliah untuk memasukkan dua stell pakaian miliknya dan juga membawa beberapa lembar uang serta ATM untuk berjaga-jaga.
Setelah selesai Nicole berjalan ke arah balkon hingga di depan balkon Nicole naik ke pembatas balkon. Gerakannya yang sangat lincah dari pembatas balkon loncat ke atas pohon kemudian meloncat ke pohon satunya begitu terus karena kebetulan rumah Nicole banyak dipenuhi pohon yang lumayan tinggi.
Tap
Tap
Tap
"Hufttt.. Akhirnya sampai juga," ucap Nicole yang sudah melewati pagar mansion sambil mengusap keringat yang menempel di keningnya.
Nicole berjalan dengan mengendap-endap seperti pencuri agar tidak ketahuan para bodyguard milik Daddynya karena selain di dalam pagar, di luar pagar juga ada beberapa bodyguard yang berjalan mengelilingi sekitar pagar.
Setelah di rasa aman Nicole berjalan dengan santai hingga dirinya menemukan jalan raya. Nicole melambaikan tangannya ke semua mobil yang mau berhenti hingga akhirnya ada mobil berwarna hitam berhenti tepat di depannya.
"Mau kemana Nona? tanya sopir tersebut sambil menurunkan kaca jendela.
"Paman, tolong antarkan aku ke jalan Pesona Hati," pinta Nicole.
"Baik, silahkan masuk Nona," ucap sopir tersebut.
"Terima kasih Paman," jawab Nicole sambil tersenyum.
Nicole berjalan ke arah samping pintu pengemudi namun baru saja membuka pintu mobil terdengar seorang pria yang duduk di belakang pengemudi berbicara dengan nada dingin membuat bulu kuduk Nicole berdiri semua.
"Duduk di belakang," ucap pria tersebut dengan nada dingin.
"Maaf Nona, silahkan duduk di belakang," ucap sopir tersebut dengan wajah ketakutan.
Nicole menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menutup kembali pintu mobil tersebut.
'Kalau tahu begini lebih baik jangan memberhentikan mobil ini. Suaranya saja membuat bulu kuduk ku langsung berdiri, apa lagi kalau dekat dengannya," ucap Nicole dalam hati sambil membuka pintu belakang pengemudi.
Nicole duduk di samping pria tersebut yang sedang memejamkan matanya dengan ke dua tangannya disatukan dan di tekuk ke dadanya.
Nicole memperhatikan ke dua kaki pria tersebut yang lumayan panjang hingga Nicole menatap ke wajah pria tersebut.
'Sangat tampan tapi terlihat sangat menyeramkan kalau lagi marah," ucap Nicole dalam hati yang bisa menebak wajah seseorang.
Entah kenapa Nicole sangat suka memandangi wajah pria tersebut untuk pertama kalinya karena selama ini dirinya selalu cuek jika ada rekan bisnis datang ke mansion nya hingga pria tersebut membuka matanya.
"Maaf," ucap Nicole salah tingkah sambil memiringkan tubuhnya ke arah samping agar tidak melihat pria tersebut.
Nicole langsung mengarahkan pandangannya ke arah jalan raya sedangkan pria tersebut hanya tersenyum tanpa sepengetahuan Nicole.
'Aku tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan gadis yang aku cintai dalam diam dan nanti malam aku akan melamarnya di depan Ayahnya," ucap pria tersebut dalam hati.
'Aduh aku malu banget ketahuan menatap pria itu, aduh Nicole kenapa kamu serius sekali menatap seorang pria? Biasanya kamu tidak pernah perduli," ucap Nicole dalam hati sambil merutuki kebodohannya.
"Mau kemana? tanya pria itu.
"Mau ke rumah sahabatku," jawab Nicole tanpa menatap ke arah pria tersebut karena dirinya sangat malu.
"Apakah wajahku sangat menyeramkan hingga tidak mau menatapku?" tanya pria tersebut dengan nada masih dingin.
"Tidak," jawab Nicole singkat.
"Kalau tidak kenapa tidak menatapku?" tanya pria tersebut lagi.
Nicole menghembuskan nafasnya secara perlahan kemudian memiringkan kembali ke arah pria tersebut agar menatap pria tersebut dengan wajah memerah.
"Kamu panas?" tanya pria tersebut dengan nada kuatir sambil mengarahkan tangannya ke arah kening Nicole.
Grep
"Aku tidak apa-apa," jawab Nicole sambil menahan tangan pria tersebut.
"Kalau tidak apa-apa lalu kenapa wajahmu memerah?" tanya pria tersebut dengan wajah masih kuatir.
Entah kenapa pria tersebut membiarkan tangannya di pegang oleh Nicole karena biasanya dirinya tidak ingin seluruh tubuhnya di sentuh dengan gadis ataupun dengan wanita lain.
"Pergi ke rumah sakit," perintah pria tersebut.
"Baik tuan," jawab sopir tersebut dengan patuh.
'Biasanya Tuan akan marah jika tubuhnya di sentuh oleh gadis ataupun wanita lain tapi baru kali ini aku melihat Tuan tidak menolak ketika tangannya dipegang bahkan baru kali ini pula Tuan begitu perduli dengan seorang gadis,' ucap sopir tersebut dalam hati.
"Kenapa pergi ke rumah sakit?" tanya Nicole tanpa menyadari kalau dirinya masih memegang tangan pria tersebut.
"Wajahmu panas jadi lebih baik kita ke rumah sakit," jawab pria tersebut.
"Aku tidak sakit, jadi tidak usah ke dokter," jawab Nicole yang tidak suka ke dokter.
"Tapi wajahmu memerah jadi harus ke dokter," ucap pria tersebut bersikeras.
"Sungguh aku tidak sakit, coba di cek," ucap Nicole sambil menarik tangannya yang menggenggam tangan pria tersebut untuk diarahkan ke keningnya.
"Tidak panaskan?" tanya Nicole ketika telapak tangan pria tersebut menempel di kening Nicole.
"Lalu kenapa wajahmu memerah?" tanya pria itu lagi yang tidak mengerti kalau wajah Nicole memerah karena menahan malu karena ketahuan menatap dirinya.
"Pokoknya aku tidak sakit, coba cek yang lainnya kalau tidak percaya," ucap Nicole yang tidak suka ke rumah sakit.
Nicole kembali menarik tangan pria tersebut ke arah lehernya yang mulus.
"Tidak panaskan? Coba pegang yang ini," ucap Nicole.
Nicole kembali menarik tangan pria tersebut ke arah dadanya dan tanpa sengaja telapak tangan pria tersebut menyentuh salah satu gunung kembar milik Nicole karena telapak tangan pria tersebut lumayan lebar dan agak besar.
"Tidak panaskan? tanya Nicole tanpa menyadari kalau jari kelingking pria tersebut bergerak perlahan.
Nicole tidak menyadarinya karena saat ini dipikirannya dirinya tidak mau pergi ke rumah sakit sebab dirinya takut jarum suntik sama seperti author Yayuk Triatmaja.
"Iya tidak panas," ucap pria tersebut sambil menarik tangannya dengan cepat.
'Si*l kenapa pikiranku jadi mesum.' ucap pria tersebut dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Dhio Ardhiofa
pertemuan yg manis 😊
2024-01-13
0
Srikandi Srikandi
bagus
2023-03-16
0
Aish
mampir thor
2023-02-07
1