Arazey Ivanka seorang mahasiswi kedokteran yang saat ini berada di semester lima, tengah menjalani masa magang disebuah rumah sakit terbesar dikota nya
Semuanya berjalan begitu lancar, sampai saat ia mendapatkan seorang pasien pria dengan usia matang yang saat itu tengah terluka parah. Dari situlah kehidupan dizona nyaman nya berubah menjadi lebih menyeramkan dan lebih terkekang
•Jika ada kesamaan judul cerita, cover, atau nama mohon dimaklumi
•Ikuti kisahnya hanya disini.. Happy reading🫂👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-19-
Didalam gedung terbengkalai terdapat jejeran beberapa pria yang terikat dengan luka ditubuhnya dan terus memberontak. Hingga terdengar suara bariton pria yang begitu menusuk dan sangat tegas berhasil menghentikan ucapan para pria itu
"Tetap diam atau saya akan membunuh kalian satu persatu!" ancam pria dengan suara bariton yang tak lain adalah Grey Ricardo
Grey menatap kelima pengkhianat yang berkedok sebagai bawahannya dengan begitu tajam. "Siapkan air keras dan siram mereka satu persatu!" perintah Grey
Seorang pria yang tak kalah kekar dibelakang Grey pun mengangguk dan menyuruh para bawahan nya untuk mengambil yang diperintahkan oleh Grey
Bram Adipati, dialah pria yang berada dibelakang Grey dan kini dirinya tengah menyiram air keras tersebut kearah tubuh ke lima pengkhianat itu satu persatu
Penuh dengan suara jeritan kesakitan yang dirasakan kelima orang itu, rasa nyeri yang begitu hebat dan luka yang terasa berubah menjadi luka bakar yang begitu perih
Seperti inilah resiko yang harus mereka terima jika bermain dengan seorang Grey Maxime. Berani mengusik dan mengkhianati nya, maka lihatlah apa yang akan terjadi pada kehidupan orang tersebut
"Masih tidak mau mengaku?" tanya berat Grey seraya memainkan pistol yang dipegang nya
"Saya akan mengaku arghh.. Tapi bisakah setelah ini langsung bunuh saja tanpa menyiksa seperti ini?" jawab salah satu dari kelima orang tersebut yang terlihat sangat pasrah
"Apakah saya harus mempercayai ucapan pengkhianat yang meminta dibunuh ini?" kekeh remeh Grey dan menjambak rambut orang tersebut
Masih dengan rintihan dan teriakan sakitnya, orang tersebut langsung mengeluarkan suaranya. "Tuan.. Tuan Jerry arghh"
Nama itu sudah tak asing lagi ditelinga Grey. Benar saja sebelumnya Grey sudah menduga hal ini akan terjadi dimana Jerry Berns yang tak lain adalah sepupu nya dan juga musuh terbesar Grey yang selalu iri atas apa yang Grey dapatkan
Setelah mendengar hal itu tanpa berlama-lama lagi Grey pun langsung mengarahkan pistolnya dan menembak satu persatu tepat di bagian jantung orang-orang tersebut
Melempar pistol pada Bram, lalu Grey melepas jasnya yang terkena cipratan darah. "Bereskan semuanya!" titah Grey seraya melemparkan jas puluhan juta dollarnya kedalam kobaran api
...****************...
-
"Berapa kerugian kita kali ini?" tanya dingin Grey pada Bram yang duduk didepan nya
"Hanya seratus dollar boss, untung saja mereka cepat tertangkap jika tidak mungkin kerugian kita akan melebihi sebelumnya" jelas ringkas Bram
Mendengar penjelasan Bram, Grey hanya menghembuskan nafasnya kasar seraya memijat pelipisnya. "Ini tidak bisa terus di diamkan, baj*ngan giila itu akan semakin menjadi-jadi"
"Lalu bagaimana? Apa kau siap melihat perpecahan keluargamu boss?"
"Entahlah, tapi yang pasti setelah ini pasti baj*ngan itu akan mengincar Arazey" sahut lesu Grey dan mengusap kasar wajahnya
"Bagaimana jika anda bicara saja dengan tuan Agra tentang hal ini terutama tentang nona Arazey?" saran Bram yang langsung mendapatkan tatapan dari Grey
"Kau tau 'bukan? Seperti apa pria tua itu?!" sungut Grey dengan tatapan kesal nya. "Lalu bagaimana jika kepulangan ku kali ini akan dianggap sebagai persetujuan atas perjodohan konyol itu?" sambung Grey
Mendengar hal itu Bram pun mengangguk-angguk cepat menanggapi ucapan Grey. Memang benar selama ini Agra Berns adalah paman Grey yang mengurusnya sejak kepergian kedua orang tua nya
Walaupun hanya diurus selama 4 tahun dan setelah itu Grey memutuskan untuk melakukan semuanya sendiri, tetap saja Grey merasa berhutang budi pada keluarga paman nya
Sehingga masalah apapun yang dibuat oleh Jerry, mau ataupun tidak Grey harus mencoba bersabar walau sesekali ia khilaf dan hampir membunuh Jerry
.
.
"Kopi anda, boss" ucap Bram seraya menaruh kopi dimeja kerja Grey
Mengangguk lalu Grey menatap Bram yang kini berdiri didepan nya. "Apa saja yang Arazey lakukan hari ini?"
"Pagi tadi nona Arazey berangkat ke kampusnya dan--" belum sempat melanjutkan perkataan nya tiba-tiba saja Grey memotong
"Untuk apa dia kesana? Bukankah seharusnya hari ini dia sudah mulai bekerja di rumah sakit?"
"Ada laporan yang saya dapat, nona Arazey menemui para juniornya untuk memberikan arahan terkait beberapa materi" jelas Bram seraya menatap layar tab nya
"Perempuan?" ucap singkat Grey yang langsung mendapat gelengan dari Bram
"Maksudmu Arazey memberikan arahan pada seorang pria?". Mendengar itu Bram pun mengangguk ragu dan sedetik kemudian
Brakkk!
Grey menggebrak meja kerjanya begitu kuat hingga suara itu benar-benar menggema, dan berhasil membuat Bram terlonjak kaget
"Kenapa harus dia!" pekik marah Grey. "Apa universitas itu yang menyuruhnya?!" sambung marah Grey
Sungguh disaat seperti ini Grey terlihat sangat menyeramkan, belum lagi jika Bran menjawab pertanyaan ini. Sangat tidak bisa dibayangkan
"Bram?!"
"Emm itu anu.. Nona Arazey yang mengajukan nya boss" jawab gugup Bram yang sudah menyiapkan telinganya untuk mendengar teriakan marah Grey
Tetapi semuanya diluar dugaan nya. Ternyata Grey hanya menghela nafasnya kasar dan menjatuhkan punggungnya di sandaran kursi kebesarannya. Sempat ternganga tetapi Bram kembali tersadar kala Grey mengeluarkan suaranya
"Berapa lama dia memberikan arahan nya?" tanya dingin Grey
"Hanya dua jam bos, setelah itu nona Arazey akan ke rumah sakit" sahut heran Bram
Terdengar lagi-lagi helaan nafas yang begitu kasar dari mulut Grey. "Awasi setiap gerak-gerik nya, dan siang nanti kirim makanan ke rumah sakit itu" titah Grey dan langsung mendapat anggukan dari Bram
"Apa anda tidak ingin menemuinya?"
Menggeleng lalu Grey kembali berkutat dengan berkas-berkasnya
"Selama satu bulan harusnya cukup untuk kebebasanmu, honey" batin Grey dengan rahang mengeras
...----------------...
...Seeyou next bab bunda🍻jangan lupa dukungannya🤗...
anAk gadis orang
udh panggil honey"🤭😂