KETIKA BOS MAFIA JATUH CINTA

" mau kemana ?? Ucap Andika saat dia ditinggal oleh Bella.

Bella menepuk jidatnya baru tersadar dia sendiri bingung mau kemana, kemudian dia menepis tangan Max namun tidak bisa lepas, karena Max menggengam dengan erat.

" Bee sebenarnya kita mau kemana?? "

" Bee "

" Bee "

ucap Jhon dan Andika bersamaan. Namun baik Bella ataupun Max tidak memperdulikan keheranan mereka.

" kerumahku "

" master apa saya boleh ikut kerumah master juga, saya janji saya tidak akan nakal " ucap Andika sambil mengangkat tangannya dan memperlihatkan dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengah sehingga membentuk sebuah huruf V, dengan senyumnya yang nampak seperti orang bodoh.

Max melihat kearah Andika sekilas kemudian berkata " tidak bisa " dia berjalan lagi sambil menarik tangan Bella.

" kenapa master?? Aku janji akan patuh aku berani bersumpah nyawa Bella sebagai jaminan nya " mendengar hal itu Bella menghentikan langkahnya sementara dan langsung menggeplak kepala andika dengan keras.

" temen macam apa lu, jadiin gue sebagai jaminan " ucap Bella yang kesal.

Andika hanya nyengir saja, Max menarik lengan Bella kembali agar berjalan mengikutinya, hingga sampai dimobil dia membukakan pintu mobilnya dan menyuruh bella untuk masuk, tanpa kata Bella langsung masuk dan duduk dikursi belakang berdampingan dengan Max.

Sementara Andika dia mengetuk ngetuk jendela kaca mobil dan memanggil nama Bella dan juga memohon agar di diikut sertakan.

" Bella gue ikut Bell, gue janji gue akan nurut " ucap Andika yang memelas, Bella merasa kasihan bagaimanapun dia sahabat yang selalu membantu dia.

Bella menoleh kearah Max yang duduk disebelah nya dan Max pun melihat kearah Bella, dia tahu maksud Bella seperti itu agar dia mengizinkan Andika ikut, tapi keputusan Max sudah bulat dan dia tidak mau terganggu karena kehadiran anak itu hingga akhirnya.... " jalan... "

Mobil itu pun perlahan maju, sementara Andika mengejar mobil itu sambil memanggil nama Bella dan mengetuk jendela kaca mobil tersebut, sampai akhirnya mobil melaju kencang dan andika tidak dapat mengejarnya.

Bella menoleh terus kebelakang sampai Andika tak terlihat lagi.

Mobil melaju dan berhenti disebuah Restoran, Max turun dan membuka pintu untuk Bella.

" Bee bukankah ini Restoran yang kemarin?? "

" iya "

" lantas untuk apa kita kesini ?? "

" ya makan lah, emangnya kamu tidak lapar setelah ini baru kerumahku " ucapnya sambil berjalan dan menggandeng tangan Bella.

" tapi buat apa aku kerumahmu "

" kamu lupa besok hari sabtu, hari pertama kamu bekerja "

" emm... iya sih tapi kan hari ini hari jumat "

" kamu lupa sesuai perjanjian hari jumat aku jemput kamu, tapi sekarang harus survived dulu tempat kerjamu "

" ohh begitu ya.. tapi aku tidak bisa " Max mengernyitkan dahinya

" kenapa?? " tanya nya penasaran

" aku kan mulai kerja nya besok, kenapa harus mulai sekarang, lebih baik aku kerja ditempat lain dulu biar aku dapat penghasilan tambahan, kan lumayan bisa beli buku " ucap Bella.

" gadis ini apa dia benar benar tidak diberi uang oleh ayahnya, sampai sampai untuk membeli buku pun dia harus bekerja " ucap Max dalam hatinya.

" aku akan menggaji mu untuk hari ini anggap saja kamu kerja lembur "

" benarkah kalau begitu aku mau " ucap Bella dengan mata berbinar, namun meredup kembali.

" tapi kalau kamu hanya membayarku sedikit aku tidak mau "

" aku bayar setengah dari gaji mu bagaimana ?? "

" wahhh... yang bener kalau gitu aku mau tapi... awas ya Bee kamu tidak boleh ingkar janji, kalau kamu akan membayarku lebih untuk hari ini " ucap Bella dengan raut wajah yang kembali ceria.

Max mengangguk dengan perlahan, kemudian dia tersenyum, menurutnya gadis ini bener bener lucu, apa dia berfikir kalau aku akan membohonginya.

Bahkan jika dia meminta seluruh harta nya pun akan dia berikan.

" sudah sekarang pesan makanannya "

" tapi ... ini kamu yang bayar kan Bee " ucap nya pelan.

" heum.. " Max menjawab hanya dengan guman saja.

Bella memesan beberapa makanan yang terlihat lezat di buku menu, selama makan berlangsung Bella banyak bercerita mengenai kampus dan sehari harinya dia.

Max dengan serius mendengarkan semua yang Bella ceritakan, bahkan dia sampai tertawa berbahak.

Jhon yang melihat akan hal ini menggelengkan kepalanya, dia heran apa yang lucu dari cerita gadis ini, sama sekali tidak menyenangkan dan sangat membosankan.

Tapi melihat bos nya seperti bahagia, ahh ... bener bener bos mafia ini sedang jatuh cinta.

Setelah menghabiskan makanan mereka keluar dari restoran tersebut.

Bella mengelus ngelus perutnya dengan riang " ahhh... kenyang sekali, terima kasih Bee atas makanannya " ucap Bella sambil tersenyum.

" heum.. kalau kamu suka kita bisa setiap hari makan kesini "

" jangan.... kalau kita makan kesini tiap hari, nanti bisa bisa uangmu habis, makanan disini enak enak tapi harganya terlalu mahal "

" tidak masalah asalkan kamu suka " Bella hanya mencebikkan bibirnya, dia seolah tidak percaya, mungkin saja sekarang dia berkata seperti itu, tapi bagaimana kalau tiba tiba uang nya habis dan dia memotong gaji nya, ohhh... tidak bisa bukankah dia yang menawarkan makan, kenapa mesti memotong gajinya.

Bella tidak ingin menanggapi perkataan Max, dia masuk kedalam mobil dan mobil itupun melaju dengan kecepatan yang stabil.

Pada saat diperjalanan ponsel Bella berbunyi tanda ada pesan masuk, lalu dia membuka pesan tersebut ternyata dari Vegas.

" Bella kamu pulang jam berapa ?? Aku jemput ya, hari ini kamu tidak membawa motor kan ?? " Bella tersenyum mendapat pesan dari Vegas, selama ini tidak pernah dia mendapat perlakuan lembut seperti yang Vegas berikan padanya.

Max yang mempunyai tubuh lebih tinggi dan lebih besar dapat melihat isi dari pesan tersebut, sehingga membuat dia marah dan juga cemburu, apalagi dia melihat semburat wajah bahagia dari Bella, dia tak terima jika ada lelaki lain hang bisa membuat Bella tersipu seperti itu.

Karena kesal Max mengambil ponsel Bella secara tiba-tiba, Bella yang terkejut langsung melihat kemana arah ponsel itu yang diambil oleh Max.

" Bee itu ponselku kemarikan !!! " ucap Bella yang kesal pada Max dengan cemberut.

Namun bukannya memberikan ponsel tersebut, Max dengan lincah menggerakan jari jari nya seolah mengetik sesuatu.

Karena kesal Bella mencoba untuk meraih ponsel tersebut, namun Max mengangkat tangannya yang memegang ponsel keatas, karena tubuh Bella yang lebih kecil dari Max dengan setengah badannya dia naik keatas kursi mobil untuk meraih posel tersebut, namun Max tetap menjauhkan dari Bella hingga akhirnya Max terjatuh merebahkan dirinya dengan posisi Bella berada diatas tubuh Max.

Wajah mereka begitu dekat, dan mata mereka saling memandang selama beberapa beberapa detik mereka terdiam dengan posisi ambigu, pada saat mereka sadar ternyata bibir mereka saling menempel, saat Bella menyadarinya dia langsung bangun dengan gelagapan.

" aku tidak menyangka ternyata kamu suka sekali memanfaatkan keadaan " ucap Max.

Bella yang mendengar hal itu langsung menoleh kearah Max dengan mata membola.

" apa maksudnya?? " tanya Bella.

" kamu menggunakan kesempatan dalam kesempitan, sudah tahu posisiku sedang berada dibawah tubuhmu, tapi kamu sengaja menciumku " ucapnya seolah dia buat kecewa dan juga marah terhadap Bella, seolah dia telah dilecehkan oleh gadis tersebut.

Bella yang merasa tidak enak menjadi gelagapan, dia juga takut kalau ketua gangster tersebut marah padanya, bisa bisa dia kehilangan kepalanya.

" ma..maafkan aku... aku... aku tidak sengaja sumpah " ucapnya tergagap karena ketakutan.

" aku tidak terima, bertahun tahun aku menjaga bibir ini agar tidak terjamah oleh wanita manapun.. tapi kamu... kamu dengan berani menciumku "

" aku..aku tidak bermaksud seperti itu... tolong maafkan aku, jangan bunuh aku " ucapnya memelas.

Melihat wajah Bella yang ketakutan, membuat Max merasa gemas, ingin rasanya dia tertawa tapi dia tahan sekuat mungkin, dia hanya bisa mengigit bibir bawahnya agar tidak lepas kontrol.

" aku mohon maafkan aku " ucap Bella lagi sambil menggoyangkan lengan Max.

" baiklah ada satu cara jika ingin aku memaafkanmu "

" baik katakan.. katakan apa cara itu... aku pasti menurutinya " secepat kilat Bella menjawab solusi yang diberikan Max tanpa tahu ada apa solusi nya.

Max menyeringai tipis hingga tidak ada orang yang bisa menyadarinya.

Sementara Jhon hanya menggelengkan kepalanya, menurutnya bos nya ini terlalu lebay, kalau dia mau dia bisa saja langsung memaksa gadis itu tanpa harus memakai modus dengan cara membuat sang gadis merasa bersalah dan juga ketakutan.

Tapi sekali lagi cinta yang membuat bosnya tersebut menjadi lebay.

" lakukan lagi seperti tadi " Bella langsung membulatkan bola matanya.

" kamu tahu hukum dunia mafia, hutang uang dibayar uang, hutang mata dibayar mata, hutang nyawa dibayar nyawa dan... hutang ciuman... dibayar ciuman.. "