Seorang gadis bernama Sheritta yang bekerja di sebuah toko pastrynya bersama dengan kedua orang temannya yaitu Ethelia dan Vienna yang juga membantunya untuk membuka toko itu sampai akhirnya sekarang dapat berjalan dengan beberapa karyawan lainnya.
Ia menyadari pria yang lebih tua darinya 2 tahun yang merupakan langganan toko pastrynya itu ternyata adalah orang yang sama yang dulu pernah menyelamatkannya dari sebuah musibah.
Pria itu bekerja di perusahaan kosmetik yang di mana terdapat suatu rahasia yang selalu ditutup oleh perusahaan kosmetik yaitu portal yang berada di sebuah ruangan diskusi dipercaya pada zaman dulu portal itu selalu terbuka lebar dan tidak pernah tertutup.
Apakah isi dari portal itu? Bagaimana bisa terdapat portal rahasia di sana? Dan apakah kehidupannya Sheritta berubah total setelah kejadian aneh ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 20 - THE PAST MEMORIES
Saat di ruangannya Miyura, di sana terlihat seorang dokter yang sedang memeriksa kondisi Miyura. Tak berapa lama, sesaat setelah dokter itu selesai melakukan pemeriksaan kepada Miyura, ia pun langsung menoleh ke arah Florellia dan berkata kepadanya sambil tersenyum tipis, “Saat ini kondisinya sudah cukup lumayan membaik, kemungkinan besok sudah boleh pulang”
Setelah dokter itu berkata kepadanya, kakak perempuannya Miyura yaitu Florellia yang sedang duduk di kursi yang berada di sebelahnya Miyura itu pun langsung berterima kasih kepada dokter tersebut, namun tiba-tiba Florellia merasa ada sesuatu yang aneh karena ia merasa bahwa ia sudah pernah berkenalan dengan dokter itu sebelumnya. Lalu tidak menunggu lama, ia pun langsung memanggilnya dengan cepat sebelum akhirnya dokter itu pergi berjalan meninggalkan ruangan ini.
“Dok, aku mau nanya sesuatu” tanya Florellia dengan tersenyum.
Dokter itu pun menoleh ke arah Florellia dengan tersenyum kecil kepadanya lalu bertanya balik, “Nanya apa ya kak?”
Di saat itu, firasat dokter tersebut sudah tidak enak terhadap apa yang nantinya akan dikatakan oleh Florellia. Karena ia merasa bahwa ia sudah mengenali mereka berdua sebelumnya namun ia tidak bisa mengingat sama sekali kapan dan di mana hal itu bisa terjadi. Meskipun begitu, dokter itu pun hanya bisa memasang muka ramah kepada mereka berdua.
Florellia pun menatap ke arah dokter itu sambil tersenyum tipis lalu bertanya kepadanya, “Apakah kamu dokter Liandro?”
Tak berapa lama, dokter itu pun menatap wajahnya Florellia dengan perasaan kaget dan juga curiga karena ternyata perasaannya selama ini benar. Ia merasa mengenali mereka berdua tapi tidak ingat dengan mereka berdua yang di mana ini bisa berarti bahwa kejadian yang dulunya pernah terjadi tersebut sangat buruk sehingga akhirnya ia melupakannya. Namun ia tahu kalau perasaan tidak bisa berbohong, dan sekarang ia mengetahui dengan jelas mengapa sejak tadi ia merasa demikian.
Hal ini juga karena ia merasa bahwa wajah Florellia mirip dengan seseorang yang ia benci dulu, namun karena tidak ingin salah sangka dengan orang lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan ini, ia pun lalu melupakannya dengan cepat.
Setelah ia menyadari semua ini, ia pun mendekati Florellia lalu bertanya kepadanya, “Ohh jadi kamu Florellia? Kamu melakukannya lagi kepada adikmu ini?”
Florellia pun menatap wajah penuh amarah Liandro itu dan hanya bisa tertegun setelahnya lalu Florellia pun menjawab sambil menundukkan kepalanya, “Aku yang hanya mau berteman denganmu saat semua orang tidak mau berteman denganmu di sekolah dulu”
Dokter Liandro itu pun lalu dengan perlahan mengepalkan kedua tangannya dan berkata dengan nada kesal kepadanya, “Kamu selalu meneriaki dan memukul adikmu meskipun dia tidak salah!! Aku tidak peduli apa yang kau lakukan padaku, tapi jangan kau sakiti dia”
Setelah dokter itu berkata kepada Florellia, ia pun langsung berjalan keluar ruangan dan meninggalkan mereka berdua di sana. Florellia yang sudah mengetahui bahwa cermin di ruangan bapak CEO itu telah pecah dan semua energinya telah masuk ke tubuh Miyura karena pemilik energi itu yang sudah meninggal itu pun berjalan menghampiri ke arah Miyura.
Florellia pun langsung menunjukkan ekspresi wajah yang sebal lalu bertanya kepada Miyura yang sedang berbaring di kasurnya, “Kamu kenapa bisa nyerap energi violet itu ra?”
Miyura pun menatap ke arah Florellia dengan tatapan mata yang sayu lalu menjawabnya, “Aku tidak tahu kak”
Florellia pun kembali duduk di kursi yang tadi lalu bertanya kembali kepadanya, “Apa kamu kenal dengan Liandro?”
“Kenal, dia teman satu kelasku pas masih sekolah dulu. Kakak tadi ketemu sama orangnya ya?” tanya Miyura penasaran.
Florellia langsung menjawabnya sambil tersenyum tipis, “Iya dokter yang tadi itu adalah dia, dulu jujur aku menyukainya tapi sepertinya sekarang dia lebih mencintaimu”
MIyura pun kaget mendengar hal itu dan langsung menoleh kembali ke arah Florellia dengan tatapan yang tidak percaya lalu ia bertanya, “Benarkah?”
Tak lama kemudian, Sheritta pun kembali dari ruangan kokonya dan berjalan memasuki ruangan ini dengan perlahan. Ia melihat bahwa Miyura yang merupakan temannya dan kakaknya Miyura sedang asyik mengobrol.
Sheritta pun berjalan menghampiri Florellia dan duduk di kursi yang tepat berada di sebelahnya itu. Tiba-tiba Florellia teringat akan sesuatu setelah beberapa saat ia mengecek ponselnya dan meminta izin untuk pergi terlebih dahulu karena ada masih ada urusan di luar.
“Oh iya, aku izin pulang terlebih dulu ya. Aku masih harus membereskan laporan pemasaran untuk bulan ini” Kata Florellia sambil bergegas mengambil tasnya lalu melambaikan tangannya kepada adiknya dan Sheritta sebagai tanda bahwa ia ingin pamit dulu.
Kami pun melambaikan tangan kembali kepadanya dan aku berkata kepadanya agar tetap berhati-hati di jalan, lalu setelah itu, ia pun berjalan dengan cepat keluar dari ruangan itu dan langsung pulang ke rumahnya.
...***...
Pada siang hari di jam 1 siang tepatnya di sebuah kafe yang agak jauh dari rumahku, terdapat seorang perempuan sedang memberitahu sesuatu kepada seseorang melalui pesan chat. Ternyata perempuan yang sedang mengenakan kaos abu-abu dengan celana panjang hitam itu adalah Florellia. Ia sedang memberitahu jika orang yang memiliki energi violet itu sekarang adalah Miyura yang merupakan adik Florellia kepada bapak Marvin.
Bapak Marvin yang dari tadi sedang menggunakan ponselnya itu pun mendapat pesan dari Florellia secara tiba-tiba. Tak berpikir lama, ia langsung membuka pesan chat itu di RS dan langsung merasa terkejut ketika membaca pesan chat dari Florellia karena ternyata target yang dicari-cari olehnya adalah adik dari rekan kerjanya sendiri yaitu Florellia. Lalu bapak Marvin pun mengirimkan pesan chat kembali kepadanya bahwa ia ingin membatalkan mencari orang yang memiliki energi violet itu.
Tak lama kemudian, Florellia mengirimkan pesan chat kepadanya yang berisi bahwa adiknya sedang berada di RS yang sama dengannya di ruangan yang tidak jauh dari ruangannya.
Setelah bapak Marvin membaca pesan chat itu, dia pun langsung berencana pergi ke ruangannya Miyura itu. Lalu, ia mematikan ponselnya dan beranjak dari kasurnya lalu berjalan keluar dari ruangannya dan berjalan ke ruangannya Miyura. Namun setelah ia berjalan keluar dan hampir sampai ke ruangannya Miyura, tiba-tiba seorang dokter yang melihat bapak Marvin sedang berjalan menuju ruangannya Miyura langsung menghentikannya karena ia menduga jika bapak Marvin sedang memiliki niat buruk kepada Miyura yang ada di ruangan yang ia tuju itu.
Saat bapak Marvin melihat ke arah dokter yang sedang membawa alat medis itu dan membaca tanda namanya, ternyata ia adalah dokter Liandro, dokter yang memeriksa dan menjaga keadaan Miyura saat itu.
“Bapak mau ngapain di sini?” tanya dokter itu yang datang dari depan bapak Marvin sambil menatap bapak Marvin dengan tersenyum lalu memegang tangan kanannya untuk mengarahkan dan berjalan bersamanya kembali ke ruangannya itu.
Sebelum bapak Marvin dapat menjawab, dokter itu pun langsung berkata kepadanya sambil tersenyum tipis, “Bapak sepertinya sudah sehat nih, aku rasa besok kamu sudah bisa pulang haha”
Setelah itu, bapak Marvin pun hanya bisa tertawa kecil saja sampai pada akhirnya mereka berdua sampai di kasurnya bapak Marvin. Dokter itu pun membantu bapak Marvin untuk berbaring di kasurnya lagi dan langsung saja ia sekalian memeriksa kondisi bapak Marvin dengan alat medis yang sedang dibawanya itu.
“Dok, saya ingin ketemu sama seseorang” kata bapak Marvin dengan muka penuh harapan kepada dokter itu.
Lalu ketika dokter itu sudah selesai memeriksa bapak Marvin, ia pun menatapnya dengan penuh senyuman dan berkata dengan lembut, “Iya saya tahu, tapi kamu istirahat dulu ya untuk hari ini”
Dokter itu pun mengelus pundak bapak Marvin itu, lalu berpamitan dengannya karena ingin memeriksa pasien yang lain juga.
“Saya pamit dulu ya pak, ingin periksa yang lain juga. Bapak udah aman kok, tinggal istirahat yang cukup aja ya” pamit dokter itu kepada bapak Marvin yang sedang berbaring di kasurnya itu.
Tak lama setelahnya, dokter itu pun pergi berjalan keluar dari ruangan itu dan menuju ke ruangannya Miyura.
yuk mampir kenovel aku