PENJAGA KUIL NAGA

Hasrat Naibaho melihat Jul yang sangat berantakan, kemudian dia mengarahkan pandangannya kepada Lemon dan berkata: "Nak, berlututlah dan patahkan sendiri kakimu, maka saya membuat kematianmu sedikit nyaman"!.

Suara hasrat terdengar bergema bagaikan Roh iblis pencabut nyawa.

Lemon yang asyik duduk disofa, menggunakan kesadaran ilahinya memeriksa kekuatan Hasrat, dan ternyata kekuatannya masih berada ditahap pembentukan Qi.

Kemudian dia Mencibir "Kalau kamu mampu, silahkan buat saya berlutut sendiri dan mematahkan kakiku sendiri" Lemon berkata dengan datar.

"Bocah.. Kau membual sangat keterlaluan, dengan melihat kekuatanmu, hanya seorang bawahanku yang membuatmu berlutut".

Hasrat menganggukan kepalanya kepada bawahannya yang berdiri disamping, "Buatlah dia berlutut, dan patahkan seluruh anggota tubuhnya". "Baik Tuan, saya akan menutup mulut bocah ini".

Selesai berkata bawahan itu langsung menerjang kearah Lemon.

Lemon yang masih duduk disofa, dalam sekejab dia sudah berdiri dan berada dihadapan bawahannya Hasrat, dengan kekuatan penuhnya Bawahan itu meninju Lemon, tinju itu langsung ditahan dengan satu tangan, bawahan itu merasa tinjunya remuk dan ingin menarik tangannya dari genggaman Lemon.

Namun sekuat apa dia bergerak, tetap saja pegangan Lemon ditangannya tidak bisa lepas, bawahan itu merasakan tinjunya semakin lama semakin hancur dan semakin melepuh.

Lemon melepas tangannya, kemudian bawahan itu menarik tangannya dan melihat tangannya dengan tidak percaya " Aarg... Tanganku" bawahan itu menggertakan giginya menahan rasa sakit. Tangannya telah hancur, jari-jarinya telah patah semua, bisa dipastikan dia tidak bisa lagi memegang sesuatu.

Melihat bawahannya mundur Hasrat langsung memerintahkan "Kalian semua, Maju! Bunuh Bocah sialan ini!". "Baik Tuan" semua bawahannya yang berada ditingkat Master, mereka semua mengepung Lemon dan dalam sekejab Lemon berlari bagaikan Angin, semua bawahan Hasrat tersungkur ditanah dengan memegang Leher mereka, dengan mata terbuka mereka ingin mengatakan sesuatu tapi tenggorokan mereka sepertinya telah Bocor tertusuk sesuatu, dan akhirnya mereka tidak bernafas lagi.

Hasrat yang melihat Adegan ini sangat mengerikan, seketika dia gemetar ketakutan.

Setengah bawahannya yang berada dikekuatan Master Taekwondo, telah mati ditangan Bocah ingusan ini. Semua orang yang melihat Adegan ini, perlahan melangkah Mundur.

Lemon menyeringai dan melihat Hasrat: "Bagaimana? Apakah kamu masih ingin membunuhku?".

Hasrat Naibaho Kepala Preman dikota Gowe, dalam sekejab dengan suara gedebuk berlutut dihadapan Lemon, diikuti seluruh anggotanya "Mohon Ampuni kami Tuan, kami telah buta dan menyinggung Tuan, saya Hasrat Naibaho, Mulai sekarang mengabdikan diri, kepada Tuan dan patuh terhadap perintah Tuan".

Melihat Hasrat yang berlutut, Lemon tidak banyak bicara, kemudian melangkah kearah Kasir untuk membayar Tagihan Minuman Araknya.

Setelah selesai membayar tagihannya, dia berbalik berjalan kearah hasrat yang masih berlutut dan berkata: "Sudahlah berdiri" Mendengar perintah Lemon, Hasrat baru berani berdiri dari tempat. "Dengarkan!, saya ingin kamu merekrut Anggota yang memilki kekuatan yang bisa diandalkan, setelah itu baru kamu hubungi saya".

Lemon berkata dengan Tegas. "Baik Tuan, secepatnya akan saya laksanakan" Hasrat berkata sambil membungkuk. "Hem.. Bagus" Lemon mendengus kemudian berjalan keluar.

Setelah Lemon Pergi, Hasrat melihat seluruh Bawahannya dan berkata "Mulai sekarang, jika bertemu dengannya kalian harus bersikap sopan, kalau kalian tidak mau mati! karna dia sekarang adalah Pemimpin kita". "Baik Ketua"..!! jawab seluruh bawahannya yang masih tersisa. Lemon yang berjalan kaki dia dihentikan oleh suara.

"Tuan Nababan".. Lemon melihat kebelakang, kemudian dia terkejut keberadaan Kenji yang keluar dari dalam Mobil.

Kenji menghampirinya dan berkata: "Apakah Tuan Masih mengingat saya?. Lemon ragu sejenak sebelum dia mengingat "Oh ya?.. Kepala Pelayan Keluarga Chandra kan?. Lemon berkata sambil tersenyum. "Betul sekali Tuan..." Kenji menjawab dengan sopan.

"Bagaimana kabar Tuan Patriak Chandra, apakah terjadi sesuatu"

Lemon bertanya dengan penasaran.

"Tidak Tuan, Sebenarnya Tuan Chandra mengundang Anda untuk datang besok kerumahnya, apakah Tuan punya kesibukan besok?".

Lemon berpikir sejenak "Eem.. Besok pagi saya kuliah, Sore saya bisa". "Baik Tuan, mohon maaf saya meminta nomor handphonya, untuk lebih mudah kami menjemput Tuan Besok".

Selesai berkata Lemon dan Kenji saling berbalik Pergi. Kenji tidak membuang-buang waktu, dia langsung menemui Restu Chandra, untuk memberitahukan tentang kedatangan Lemon besok.

Dibelakang Rumah Kediaman Chandra, terdapat kolam ikan yang dihiasi patung-patung Zaman Kuno.

Kenji berjalan menghampiri Restu Chandra, "Patriak, saya sudah bertemu dengan Tuan Lemon, dan dia bersedia besok siang untuk datang kemari".

Kenji berkata sambil membungkuk hormat.

Restu Chandra tersenyum bahagia lalu berkata "Baik, besok suruh pelayan memasak makanan Lezat, kita harus menjamu Tuan Lemon dengan istimewa, setelahnya saya akan meminta bantuannya untuk memeriksa keadaan istriku".

Setelah kenji berlalu pergi, kepala keluarga Chandra, Restu Chandra menghela Nafas dan melihat langi-langit malam sambil berkata dalam hatinya "Semoga saja dia bisa menyembuhkan Penyakit Istriku ini, kasihan dia sudah terlalu lama duduk dikursi roda".