NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Paksaan Terbalik / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.5
Nama Author: Ratu jagad 02

9

Pernikahan adalah cita-cita semua orang, termasuk Dokter Zonya. Namun apakah pernikahan masih akan menjadi cita-cita saat pernikahan itu sendiri terjadi karena sebuah permintaan. Ya, Dokter Zonya terpaksa menikah dengan laki-laki yang merupakan mantan Kakak Iparnya atas permintaan keluarganya, hanya agar keponakannya tidak kekurangan kasih sayang seorang Ibu. Alasan lain keluarganya memintanya untuk menggantikan posisi sang Kakak adalah karena tidak ingin cucu mereka diasuh oleh orang asing, selain keluarga.

Lalu bagaimana kehidupan Dokter Zonya selanjutnya. Ia yang sebelumnya belum pernah menikah dan memiliki anak, justru dituntut untuk mengurus seorang bayi yang merupakan keponakannya sendiri. Akankah Dokter Zonya sanggup mengasuh keponakannya tersebut dan hidup bersama mantan Kakak Iparnya yang kini malah berganti status menjadi suaminya? Ikuti kisahnya

Ig : Ratu_Jagad_02

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Untuk pertama kalinya Zonya melewatkan makan malamnya karena Naina yang terus menerus menangis sedari tadi. Balita itu bahkan enggan untuk menyedot susu formula yang Zonya buatkan. Hal itu tentu membuat Zonya merasa bingung sendiri.

"Sayang, Naina kenapa Nak, jangan buat Aunty khawatir Nai," Zonya menimang Naina, berusaha menenangkan bayi yang tengah menangis itu.

Oek... oek... oek...

Suara tangis bayi terus bergema di rumah mewah itu. Membuat beberapa pelayan mendekat kearah kamar sang majikan karena merasa khawatir. Namun meski sudah berdiri didepan kamar Zonya dalam waktu yang cukup lama, tidak ada satupun diantara mereka yang berani mengetuk pintu kamar sang Nyonya baru. Hingga beberapa saat setelahnya, pintu kamar terbuka dan menampakkan Zonya yang menggendong Naina yang tengah menangis.

"Nona kecil kenapa Nya?" tanya salah satu pelayan rumah.

"Tidak tahu Buk, dari tadi Nai menangis, bahkan dia tidak mau menyedot susu yang sudah aku buatkan."

Zonya kembali menimang Naina yang terus menerus menangis. Ia membawa Naina ke ruang keluarga, lalu menunjuk beberapa hiasan dinding, berharap balita berusia tiga bulan itu berhenti menangis. Namun, tampaknya usaha Zonya masih belum membuahkan hasil. Karena kini Naina masih tetap menangis.

"Nai Sayang, kenapa Nak, hm? Mau susu, iya? Ayo kita minum susu ya." barusaja Zoe akan berbalik untuk mengambil susu di kamar, ternyata pekerja rumah yang tadi menyapanya sudah lebih dulu mengambilkan.

"Maaf Nya, tadi saya lancang masuk ke kamar Nyonya," ucap perempuan paruh baya itu.

"Tidak apa-apa Buk, terima kasih." perhatian Zonya kembali teralih pada Naina. Ia menyodorkan dot susu pada mulut Naina yang terbuka lebar karena menangis. Namun bayi itu melepeh begitu saja dengan tangisnya yang kian keras.

"Maaf Nya, boleh Mbok yang gendong?"

Zonya sedikit menimbang untuk mengizinkan. Hingga akhirnya, ia menyerahkan Naina dalam gendongan wanita paruh baya itu. Setelah Naina berada dalam gendongan wanita itu, secara perlahan, tangis bayi itu semakin mereda.

"Botol susunya mana, Nya?"

Dengan gerakan cepat, Zonya langsung menyerahkan botol susu yang ia pegang. Ia mengamati setiap gerakan wanita itu yang memberikan botol susu ke mulut Naina sembari mengajak Naina bercanda hingga membuat bayi itu tersenyum. Zonya ikut menghela napas lega saat melihat keponakannya yang mulai tenang.

"Ibu sudah lama bekerja dengan Mas Sean?" tanya Zonya sembari terus memperhatikan cara wanita itu menenangkan Naina.

"Cukup lama Nya, saya sebenarnya tadinya bekerja di rumah besar Askara, tapi setelah Tuan Sean menikah, saya diminta untuk ikut beliau."

Zonya mengangguk mendengar penjelasan wanita itu, "Berarti, Ibu kenal dengan Mamanya Nai?"

"Kenal Nya, dia baik sekali."

Zonya tersenyum dan mengangguk, "Ya, dia memang baik dan lemah lembut, Buk."

"Tapi Nyonya juga kelihatannya baik," ucap wanita itu.

"Siapa, aku?" tanya Zonya yang dibalas wanita itu dengan anggukan. "Ibu hanya belum mengenalku saja. Nanti ya, setelah satu bulan, Ibu baru boleh menilai apakah aku baik atau tidak."

Wanita itu menatap Zonya dengan kening mengerut. Namun ia tidak berani untuk bertanya lebih. Ia memilih kembali fokus pada Nona kecilnya yang kini menyedot susu dengan rakus.

"Nama Ibu siapa?" tanya Zonya kembali.

"Panggil saja Mbok Ijah."

"Mbok Ijah?"

"Hm, nama Mbok Tumijah. Dipanggilnya Ijah."

Zonya mengangguk kecil sebagai tanggapan, "Oh iya Mbok, bagaimana Nai bisa langsung diam saat Mbok yang menggendongnya?" tanya Zonya penasaran.

"Mungkin dia merasa nyaman, Nya."

"Itu artinya, dia tidak nyaman saat bersamaku?"

"Tidak, tidak begitu maksud Mbok," Mbok Ijah memasang wajah tidak enak. "Maksud Mbok, Mbok memang sering menggendong Non Nai saat dulu Nyonya Sila masih ada, jadi mungkin Non Nai merasa nyaman sama Mbok."

"Begitu ya?"

Zonya kembali menatap wajah Naina yang sudah benar-benar tenang. Bahkan, mata bayi itu sudah semakin menyipit sekarang. Sepertinya ia akan tidur sebentar lagi.

"Mbok apakah—" barusaja Zonya akan bertanya, tapi ia urungkan saat melihat Mbok Ijah menaruh jari telunjuknya didepan mulut sebagai isyarat agar ia diam.

"Non Nai sudah mau tidur Nya," ucap Mbok Ijah pelan.

Mbok Ijah menimang pelan anak majikannya. Setelah memastikan bayi itu tidur, barulah ia memberikannya perlahan kepada Zonya. Begitu Zonya menerima Nai, ia langsung menimang pelan bayi itu agar tidak terganggu dari tidurnya. Setelah itu, ia membawa Nai untuk kembali ke kamar.

Zonya merenggangkan otot-otot tangannya setelah berhasil menaruh Nai pada box bayi. Setelah memastikan Nai benar-benar terlelap, ia langsung melangkah pelan keluar kamar untuk melakukan makan malam yang tertunda. Barusaja keluar kamar, ia melihat Mbok Ijah yang baru akan kembali ke rumah belakang, dimana kamar para pekerja berada.

"Mbok—" panggil Zonya.

"Nya, Ada yang bisa Mbok bantu?"

"Aku mau makan, ada makanan tidak Mbok?"

"Nyonya belum makan?" tanya Mbok Ijah yang dibalas anggukan oleh Zonya. "Maaf Nya, Mbok kira Nyonya sudah makan, karena biasanya saat jam sembilan, penghuni rumah sudah makan malam bersama. Tadi Mbok memang tidak sempat mengecek apakah Nyonya sudah makan atau belum, jadi makanannya sudah Mbok bawa ke rumah belakang dan sudah habis, Nya."

Ya, aturan rumah ini adalah, para pekerja baru boleh makan setelah tuan rumah makan. Setelah tuan rumah makan, maka segala jenis makanan dan lauk-pauk semua akan menjadi milik pekerja. Saat jam makan kembali tiba, maka para pekerja harus kembali memasak menu yang baru. Sebab, Sean sangat tidak menyukai menu yang dimakan berulang.

"Mmm kalau begitu Nyonya bisa tunggu sebentar, biar Mbok buatkan makan."

"Tidak perlu Mbok!" larang Zonya, sebab ia kasihan kalau harus meminta Mbok Ijah memasak ditengah malam seperti ini. "Biar nanti aku memasak mie instan saja Mbok."

"Nyonya yakin?"

"Iya."

"Baik Nya, kalau begitu, Mbok pamit ke belakang."

"Silahkan."

Setelah kepergian Mbok Ijah, Zonya langsung mencari mie instan yang ia inginkan. Ternyata, rumah ini menyimpan cukup banyak mie instan dengan berbagai merk dan Zonya tidak tahu yang mana diantara banyaknya makanan instan itu yang memiliki rasa lebih enak. Sebab, sudah beberapa tahun terakhir, tepatnya sejak Zonya menempuh pendidikan kedokteran, ia benar-benar menjaga pola makannya. Kali ini, untuk pertama kalinya ia akan kembali memakan makanan lezat itu.

"Sehat-sehat ya lambung," ucapnya sembari mengusap perutnya.

Zonya langsung memasak mie instan tersebut. Begitu selesai, ia langsung membawanya menuju meja makan. Baru saja berniat akan makan, ia mendengar pintu utama yang terbuka dan memperlihatkan Sean yang berjalan masuk dengan penampilan yang sangat berantakan. Sejenak, pandangan mereka bertemu, sebelum akhirnya Sean kembali melangkah menuju kamarnya tanpa menyapa Zonya.

"Dia mabuk? Suami seorang Dokter malah mabuk-mabukan," cibir Zonya. "Eh, aku malah lebih parah. Seorang Dokter malah memakan makanan instan yang sudah jelas tidak sehat, dasar!" gerutunya saat menyadari dirinya juga sama anehnya dengan sang suami. Tunggu, suami? Terdengar cukup menggelikan.

1
ayu eka2169
Luar biasa
aca
katanya dokter tp kek gk punya ilmu
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
di novel liat bayangan orang mati apalagi orang terdekat biasanya b aja cenderung seneng klu di dunia nyata jangankan seneng menetap ditempat aja blm tentu kerna udh pasti lari duluan😭😭
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀: kan😭😭😭🤣
Cinnn: Iya ya kak.
Kalo di dunia nyata mah ngga bakal bisa bergerak dari satu tempat, bahkan buat napas aja susah😀
total 2 replies
Aini 1997
tinggal anggep seperti ank kandung knapa lo zoy biarpun blum pnya ank jg
Ati Rohayati
Luar biasa
Yukeu Nadhira
wah wah ada yang kongkalikong nih
Yukeu Nadhira
kurang lebih mirip
abcdefg
Lumayan
Blurr
suasana romantis hilang seketika 😭😭
Cinnn: wkwk/Chuckle/
total 1 replies
Blurr
zonya kan dokter yaa. tapi kanapa dalam cerita ini tidak menunjukkan karakter seorang dokter yg tenang dan tau apa yg harus dilakukan saat keadaan darurat.
Yayi Maryati: iya bingung diktor kovawam ma orang sakit ,spa cmn gelar aja yah
Blurr: cemangat 💪
total 4 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Mamak QiaLea
Buruk
Mamak QiaLea
Biasa
Cinnn
Hai semuanya, aku udah update karya baru yang berjudul Kisah Manis Seorang Penulis. Jangan lupa baca dan tinggalkan dukungannya ya. Terima kasih.
Khotinah Busro
ini crita ga nyambung banget katanya zonya dr tpi ga tau spa"katanya yang punya rumah sakit tpi di tanya keluarganya aneh deh
Cinnn: Simpelnya, orang yang teman saya kenal, belum tentu saya juga kenal.
Cinnn: Kan dokter yang naganin Zonya ngga krnal sama Amir. Amir 'kan pengusaha, bukan dokter seperti mereka. Lagian wajar dokter itu nanya apakah ada hubungan kekerabatan antara Zoe dan Amir, karena dokter itu tidak mengetahui semua anggota keluarga Zoe. Mohon dipahami lagi deh kak.
total 2 replies
Sastri Dalila
👍👍👍
Win Non
kereeeen🥰🥰
andi hastutty
bagus ceritanya bahagia dan tidak banyak dramanya hehehhe
andi hastutty
bahagia slalu
andi hastutty
Alhamdulillah lahir laki2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!