Fika, seorang wanita polos, tiba-tiba terlibat dalam pertarungan dengan makhluk ghaib dan dimensi lain setelah mengetahui bahwa dalam darahnya mengalir warisan dari Sijjin, makhluk antar dimensi yang berbahaya. Untuk mencegah Sijjin mengamuk di dalam dirinya, Fika memiliki khodam pelindung yang membantunya. Sementara itu, sebuah organisasi bernama **Sanctorum**, yang terdiri dari lima orang terkuat di Bumi, memburu Sijjin. Fika harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirinya sebelum dunia dan dirinya hancur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farisky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 03 - TERROR DI KOTA
Fika hanya bisa terdiam, tubuhnya masih gemetar ketika makhluk itu Sijjin berdiri menjulang di hadapannya. Matanya merah menyala, penuh dengan aura ancaman. Namun, alih-alih menyerangnya, makhluk itu perlahan berbalik, melangkah pergi dengan langkah berat yang mengguncang tanah di bawahnya.
Fika masih terpaku, napasnya terputus-putus. Ia mencoba memahami apa yang baru saja terjadi, namun pikirannya terlalu kacau. Suara kecil di benaknya terus bergema, mengingatkan bahwa ini bukan hal biasa.
“Olivia...” Fika akhirnya tersadar dan berlari ke arah adiknya yang tergeletak di tanah.
“Olivia! Bangun! Olivia!” teriaknya panik sambil mengguncang tubuh adiknya. Olivia tidak merespons. Matanya tertutup, dan napasnya terdengar lemah.
Fika mendekatkan telinganya ke dada Olivia, memastikan detak jantungnya masih ada. “Gawat... keadaannya parah...” Fika berbisik, air mata mulai mengalir di pipinya.
Sementara itu, langkah kaki Sijjin menggema semakin jauh, menuju pusat kota. Di mana pun ia melangkah, kehancuran mengikuti.
Di Pusat Kota
Langit sore berubah kelam. Asap hitam membubung ke udara, menutupi sisa-sisa cahaya matahari. Di tengah kota, orang-orang berlarian, mencoba menyelamatkan diri dari amukan Sijjin. Makhluk raksasa itu melangkah perlahan, namun setiap langkahnya menghancurkan jalanan dan bangunan di sekitarnya.
Dari arah barat, sekelompok pasukan tiba. Mereka adalah Tim Pertahanan Kota, sebuah kelompok elit yang dipimpin oleh wanita tangguh bernama Shoryuu. Rambut hitam panjangnya diikat rapi, dan matanya memancarkan ketegasan.
Shoryuu berdiri di atas puing-puing, menatap sosok besar yang ada di depannya. "Makhluk ini... dari mana dia berasal?" gumamnya dengan suara rendah, namun penuh rasa ingin tahu.
Di sebelahnya, seorang pria bernama Dika ahli dalam kendali elemen bumi memandang dengan tatapan khawatir. “Apa yang terjadi? Bagaimana dia bisa keluar?” tanyanya.
“Entahlah,” jawab Shoryuu, tetap fokus menilai situasi. “Tapi ini jelas pekerjaan baru untuk kita.” Ia berbalik, menatap anggota timnya yang lain. “Dengar semua! Jangan biarkan dia menyentuh warga. Kita harus menghentikannya di sini dan sekarang!”
"kalian dengar! siapkan segel untuk mahluk besar ini" Dika teriak dengan tekad kuat
“Siap!” jawab mereka serempak.
Dika melangkah maju, menggenggam tanah dengan kedua tangannya. Aura biru mulai mengelilingi tubuhnya. “SKILL ELEMENTAL TANAH: Pilar Tanah!” serunya.
Tanah di bawahnya berguncang, dan empat pilar raksasa muncul dari dalam bumi. Pilar-pilar itu menjulang tinggi, menciptakan barikade yang mengelilingi Sijjin. Di atas salah satu pilar, empat anggota tim berdiri, masing-masing bersiap dengan skill mereka, dengan kekuatan penuh mereka melancarkan beberapa serang dari masing masing element yang berbeda cahaya untuk melumpuhkan mahluk itu air untuk membuat sekelilingnya basah dan angin untuk mengkombinasikan dengan air agak membeku agar pergerakan sijjin terhenti walaupun hanya sementara
“Segel dia sekarang!” perintah Shoryuu dengan tegas.
Anggota tim serentak mengangkat tangan mereka, aura bercahaya menyelimuti tubuh mereka.
“SKILL SEGEL: LUBANG LAVA!” seru salah satu dari mereka.
Permukaan tanah di bawah Sijjin mulai terbuka, memperlihatkan magma panas yang mendidih di bawahnya. Lubang itu perlahan meluas, berusaha menjebak makhluk itu. Namun, Sijjin hanya berdiri diam, tidak menunjukkan rasa takut atau terganggu. sesampainya didasar lahar yang panas alih alih berhenti bergerak sijjin masih bisa melancarkan serangan kepada mereka, Tiba-tiba makhluk itu membuka mulutnya. Dari dalamnya, cairan hitam kental melesat cepat seperti peluru. Serangan itu terlalu mendadak, mengenai salah satu anggota tim yang berada di atas pilar.
“Arghhh!” teriaknya, tubuhnya terlempar ke belakang.
Cairan hitam itu tidak berhenti di situ. Ia mengenai anggota tim lainnya, membuat mereka jatuh satu per satu.
Shoryuu menggeram pelan, tangannya mengepal erat. “Sial! Serangan itu terlalu cepat!”
Namun, segel mereka mulai menunjukkan hasil. Tubuh Sijjin perlahan tertahan, meskipun ia masih berusaha melawan dengan seluruh kekuatannya.
“Satu serangan kejutan seharusnya cukup untuk membuatnya diam,” gumam Shoryuu, matanya tajam menatap makhluk itu. Tapi ia tahu, makhluk ini jauh lebih besar dari ancaman yang pernah mereka hadapi sebelumnya.
Ketika ia menatap Sijjin lebih dalam, sesuatu yang aneh terjadi. pasukannya melihat sijjin itu seperti mahluk raksasa yang sangat besar tapi dia hanya melihat sijjin tidak sebesar yang ia kira
Makhluk itu tidak terlihat sama lagi. Sosoknya berubah-ubah, seperti bayangan yang berlapis. Setiap orang yang menatapnya akan melihat sesuatu yang berbeda, sesuatu yang paling mereka takuti.
“Makhluk ini... dia terlihat berbeda...” bisik Shoryuu, suaranya hampir tenggelam di antara jeritan dan ledakan di sekitarnya.
"komandan Shooryu, untuk saat ini kita tidak bisa menyegelnya anggota kita terkena serangan makhluk ini jadi apa yang harus kita lakukan", tanya Dika yang sedikit panik karna monster ini sangat sulit di jinakkan , " aku berencana menghajarnya dengan satu serangan tapi untuk saat ini aku masih ingin menganalisa mahluk ini" ujar Shooryu yang sangat ragu dengan situasi saat ini, monster itu terus memberontak dengan sekuat tenaga sampai sampai segel yang di buat oleh pasukan Shooryu itu hampir rusak karenanya.
"apa boleh buat", Ujar Dika yang ingin melawan sijjin, " komandan kumpulkan beberapa aura yang komandan bisa aku akan mencoba untuk menyerangnya " Ujar Dika, "Dika!" Shooryu yang terkejut dengan perkataan Dika, " serahkan pada ku", Dika bersiap menyerang "sini kau Monster sialan" Ujar Dika yang mengepalkan tangannya
"SKILL ELEMENTEL TANAH : JERATAN BATU TAJAM
semua tanah yang si sekitar Sijjin kemudian menusuk semua badan Sijjin hingga tidak bisa bergerak Dika kemudian menyerang Sijjin dari jarak dekat kemudian ia mencoba menusuk mata Sijjin, tapi Sijjin dengan cepat membuka mulutnya lalu mengeluarkan cairan hitam yang sangat cepat, Dika mencoba menghindar tapi cairan itu mengenai lengannya hingga terluka "Siaal!!! itu terlalu cepat" pikirnya, Sijjin berusaha menggerakan tangannya yang ingin menghajar Dika , Tapi dengan cepat Dika langsung mengaktifkan Skill nya yang lain "SKILL ELEMENTEL TANAH : NAGA TANAH" Ujarnya yang sambil menjulurkan tangannya ke samping hingga sosok naga keluar dari tanah, Naga itu terbuat dari batu yang dibuat oleh Dika kemudian naga itu melilit leher Sijjin, sampai Sijjin bergeram sangat kuat Dika berada di atas kepala Naga itu dengan cepat dia kembali mengaktifkan Skillnya kembali "SKILL ELEMENTEL TANAH : BATU PENGERAS" membuat batu di sekitarnya mengeras hingga mematikan pergerakan Sijjin, Dari atas lubang Shooryu melihat Dika bertarung sendirian membuat dia geram karna jika ingin mengeluarkan kekuatannya dia harus mengumpulkan beberapa aura hingga bisa menyerang, "maafkan aku Dika , tunggu sebentar aku akan datang " ujar Shooryu yang kesal sambil mengkerutkan dahinya
Namun, ia tidak punya waktu untuk berpikir lebih jauh. Sijjin menggeram keras, suaranya bergema ke seluruh kota. Aura hitam menyelimuti tubuhnya, menandakan bahwa pertempuran ini masih jauh dari kata selesai.