"Maafkan aku, tak bisa menepati janjiku untuk tetap setia padamu, sayang. Pada akhirnya aku kalah dengan nafssu." Jeff bersimpuh di depan istrinya, Queen Ariana. Pria itu menyesal karena tak bisa menepati janji nya pada sang istri, untuk tetap setia dengan nya.
"Aku sudah menyiapkan hatiku saat hal ini terjadi, aku cukup tau diri, Mas." Queen tersenyum manis, nyatanya sudah dari lama dia mengantisipasi hal ini.
"Aku hanya wanita pelampiasan hasrat, sadarlah Kirana. Kau tak berarti apapun bagi tuan Jeff, karena dia mencintai istrinya." Kirana Andriana, perempuan yang mengorbankan masa depan nya sendiri, demi melunasi hutang-hutang yang di tinggalkan sang ayah.
Akankah Jeff membuka hatinya untuk Kirana? Setelah banyak malam yang mereka lewati bersama, akankah perasaan nya berubah pada Kirana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 - Unboxing
Jeff masih asik menikmati rasa memabukan dari lembah basah di antara dua paha sekretaris nya, dia mencecap rasa yang begitu menyegarkan bagi dirinya yang sudah sangat lama berpuasa.
"Tu-an, saya ingin pipis.."
"Keluarkan saja Kiran, tak apa-apa aku akan menelan nya." Jawab Jeff, tanpa menghentikan gerakan lidah nya di kacang kecil milik perempuan itu.
"Tapi tuan.." Ucapan Kirana terhenti saat dia merasakan rasa yang melegakan, sensasi yang baru pertama kali dia rasakan, begitu nikmat dan melegakan.
Jeff tau Kirana baru saja meraih pelepasan pertama nya, dia langsung menelan habis cairan itu dengan rakus, bahkan menjilati sisa-sisa cairan perempuan itu.
Kirana menatap Jeff yang juga tengah menatap nya, nafas nya tersengal setelah pelepasan yang mungkin saja perempuan itu tak tau kalau itu adalah ledakan klimakss.
"Maaf tuan, saya pipis. Udah gak tahan soalnya," Ucap Kirana setelah berhasil mengatur nafas nya.
Jeff terkekeh, sekretaris polos nya menyangka kalau dia sudah pipis, padahal itu bukan sembarang pipis, tapi pipis enak.
Jeff berdiri, dia membuka kemeja dan ikat pinggang nya, lalu menurunkan celana bahan nya, hanya menyisakan celana boxer dengan bagian depan yang menggembung.
Glekk..
Kirana menelan ludah nya dengan kasar, tubuh pria di depan nya sangat menggoda, tubuh nya begitu menggiurkan untuk di sentuh. Perut dengan 6 roti sobek yang berjejer rapi di perut nya, dada nya bidang dengan bulu-bulu halus yang begitu di terawat, juga lengan yang berotot. Kirana tak menyangka akan melihat tubuh perfect atasan nya sendiri hari ini, dia benar-benar tak tau ternyata tubuh yang biasa nya di balut jas ketat itu begitu sempurna.
"Kenapa melihat ku seperti itu hmm? Kau ingin menyentuh nya? Silahkan!" Tawar Jeff seakan tau apa yang di inginkan perempuan itu, membuat wajah Kirana merona.
Jeff kembali mengungkung tubuh polos Kiran di bawah tubuhnya, membuat kedua tangan Kirana refleks menahan dada bidang pria itu.
Serr...
Darahnya terasa berdesir hebat, hanya karena bersentuhan kulit. Belum lagi yang di bawah sana, membuat nya seakan kehilangan akal sehat.
"Kenapa Kiran?"
"Tidak tuan, hanya saja apa bisa di percepat? Ibu saya mungkin sudah selesai di operasi saat ini." Ucap Kirana lirih.
"Operasi tak bisa di lakukan secepat itu, Kiran dan satu lagi, kau baru boleh keluar dari kamar ini setelah aku puas, uang 500 juta itu tidak sedikit, jadi kau harus membuat aku puas!"
"Baik tuan.." Jawab Kirana pasrah, Jeff kembali mencium bibir Kirana, tangan nya juga aktif menggerayangi tubuh sekssii sekretaris nya itu.
Hingga puncak nya, Jeff membuka celana boxer nya, membuat Kirana menutup mata nya dengan tangan.
"Buka mata mu, ini tak semenakutkan itu." Perempuan itu menurut dan membuka mata nya, tapi dia di buat lebih terkejut dengan benda di depan nya. Panjang, besar dan berurat, membuat Kirana kesulitan menelan ludah nya.
"Benda sebesar itu apa masuk?" Gumam Kirana, jujur dia merasa ngeri setelah melihat ukuran nya.
"Masuk, malah kamu akan ketagihan." Jawab Jeff santai, ternyata gumaman Kirana masih terdengar jelas di telinga Jeffran.
Jeff mengelus senjata nya dengan lembut, membuat Kirana merinding.
"Tuan, saya bisa berubah pikiran?"
"Kenapa? Kau takut? Pikirkan ibu mu di rumah sakit!" Tegas Jeff, enak saja dia bilang ingin berubah pikiran setelah membuat tubuh nya panas.
"Kau tak bisa mundur lagi, jadi nikmati saja."
"Tidak, itu terlalu besar untuk ku Tuan."
Tanpa bicara, Jeff mengunci kedua tangan Kirana di atas kepala nya, membuat perempuan itu meronta. Jeff mulai menekan senjata nya dengan perlahan ke dalam lubang kecil nan sempit, yang belum pernah terjamah itu.
Kirana menggigit bibir nya menahan rasa sakit saat benda itu merangsek masuk memenuhi inti miliknya.
"Ahhh..." Kirana memekik hebat saat Jeff berhasil menenggelamkan seluruh senjata nya ke dalam miliknya. Dia meneteskan air mata nya, saking sakit nya. Pria itu datang dan mengecup air mata itu, dan melayangkan kecupan mesra di kening perempuan itu.
"Ini takkan sesakit itu, percaya padaku Kiran! Aku lebih berpengalaman tentang hal ini, bahkan Queen saja aku buat ketagihan." Jelas Jeff, seketika dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena dengan mudah nya menghianati sang istri. Tapi sudah terlanjur, semua yang di mulai harus segera di akhiri.
"Pelan-pelan tuan.." Ucap Kirana saat pria itu mulai menggerakkan pinggang nya dengan perlahan. Kirana memejamkan mata nya, dia masih merasakan sakit, tapi tak sesakit saat benda itu masuk tadi.
"Emmmm..." Kirana melenguh pelan, saat Jeff kembali menguluum puncak dada nya dengan rakus tanpa menghentikan gerakan maju mundur nya.
Jeff tersenyum samar, dia yakin partner nya sudah merasakan kenikmatan dengan penyatuan ini. Jadi dia bergerak lebih cepat, membuat Kirana memekik karena terkejut dengan gerakan yang tiba-tiba.
"Tuan, pelan-pelan." Rengek Kirana, tapi bukan Jeffran nama nya kalau dia menurut begitu saja. Pria itu malah semakin mempercepat gerakan nya, membuat tubuh Kirana terguncang.
"Ahhh.." perempuan itu meremaas seprai, dia kembali meraih pelepasan nya yang kedua, bahkan Jeff saja belum merasakan apa-apa kecuali senjata nya yang terasa terjepit.
"Kamu sudah dua kali klimakss, tapi aku masih belum apa-apa Kirana!" Ucap Jeff dengan nada menggoda, membuat wajah nya memerah menahan malu.
"Tubuh mu bagus, dan kau masih perawan. Tak sia-sia aku membeli mu dengan sangat mahal, kau memuaskan." Racau Jeffran, dia begitu menikmati sensasi penyatuan pertama kali ini. Penyatuan ternikmat selama dia hidup, mungkin.
"Kau nikmat Kiran.." pria itu terus meracau sepanjang permainan, bahkan saat Kirana sudah pelepasan berkali-kali pun, Jeff masih belum meraih puncak nya. Membuat Kirana kesakitan, tapi rasa nikmat nya membuat dia pasrah saja saat Jeff terus menggempur tubuhnya.
......
🌷🌷🌷🌷