Kirana, Wanita Pelampiasan Hasrat
Kirana Adriana, seorang perempuan cantik nan anggun, berusia 23 tahun. Dia bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan besar di bawah naungan seorang pria angkuh nan sombong, Jeffran Abian Leonard. Kirana, perempuan yang selalu ceria dengan senyum manis dan lesung pipit di pipi kanan, membuat nya terlihat sangat manis saat tersenyum.
Namun, di balik sikap ceria nya, Kirana mempunyai problem yang tak banyak orang tau. Dia hidup berdua dengan sang ibu, karena ayahnya sudah meninggal saat dirinya masih sangat kecil. Masalah-masalah itu datang setelah kepergian sang ayah, dimana dia meninggalkan banyak hutang, sejak saat itu sang ibu sering sakit-sakitan.
Jeffran, pria yang akrab di sapa Jef itu memiliki paras yang tampan, bak malaikat dengan pahatan yang mendekati kata sempurna. Wajah nya tampan dengan rahang tegas yang di tumbuhi sedikit jambang, hidung mancung, mata kebiruan dengan tatapan setajam elang. Tubuh nya tinggi tegap, hingga membuat orang lain harus mendongak jika ingin menatap langsung wajah tampan Jeff.
Pria tampan berusia 29 tahun itu telah melepas masa lajang di usia 27 tahun, dia menikahi seorang perempuan cantik bernama Queen Arianna, seorang desainer ternama yang sedang naik daun tahun-tahun itu.
Jeffran sangat mencintai istrinya, begitu juga dengan Queen, dia sangat mencintai Jeff. Hingga pada suatu hari, kabar buruk menimpa keluarga kecil mereka hingga membuat Queen sempat depresi saat dirinya di vonis mengidap kanker rahim stadium 3.
Pasangan itu sangat terpukul dengan kabar yang sangat buruk itu, hingga membuat Queen seringkali ingin menghabisi nyawa nya sendiri, tapi dengan lemah lembut, Jeff selalu menenangkan istrinya hingga akhirnya wanita itu mulai bisa menerima keadaan dan sekarang dia rutin berobat setiap bulan nya, dengan dokter mahal yang siap sedia kapan pun Queen membutuhkan.
Ya, berkat uang semua nya bisa jadi mudah, begitu pun sebaliknya.
Sore hari nya, Jeff pulang ke rumah nya dengan langkah tegap nya seperti biasa. Di ruang tamu, para maid datang menyambut sang tuan rumah.
"Selamat sore tuan muda.."
"Ya, dimana istriku?" Tanya Jeff.
"Nyonya muda ada di kamar tuan, tapi.."
"Tapi apa?"
"Seharian ini, nyonya muda tidak keluar dari kamar setelah check up tadi pagi, tuan." Jawab maid yang paling tua, dia diberikan status yang cukup bagus, yakni sebagai kepala maid.
"Baiklah, kalian bisa pergi."
Jeff berjalan menaiki tangga, dengan satu tangan menenteng tas kerja berisi laptop dan beberapa barang-barang penting miliknya.
Pria tampan itu membuka pintu kamar nya, kamar yang menjadi saksi kehampaan dalam hubungan rumah tangga nya dengan Queen sejak istrinya di vonis mengidap penyakit kanker.
Dulu, Jeff adalah pria yang paling bahagia karena memiliki Queen, mereka pun beberapa kali menyandang gelar couple goals karena keserasian satu sama lain.
Tapi sekarang, Queen lebih sering murung dan mengurung diri di kamar seharian. Hanya dalam seminggu saja, wanita itu kehilangan banyak berat badan nya, mengakibatkan tubuh Queen sangat kurus sekarang.
"Sayang…" panggil Jeff, membuat Queen yang sedang melihat pemandangan luar dari jendela menoleh.
"Iya Mas, sudah pulang ya?"
"Heemm, kamu sedang apa?" Tanya Jeff, sekedar berbasa-basi.
"Melihat pemandangan kota dari jendela, bagaimana pekerjaan mu, Mas?"
"Melelahkan, seperti biasanya sayang." Jawab Jeff sambil mendudukan tubuhnya di sisi ranjang. Tangan nya melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya seharian ini.
"Kamu capek ya, Mas?"
"Sangat, sayang. Bukan cuma otak dan pikiran Mas yang lelah, mas juga lelah secara fisik."
"Jangan di paksain Mas, nanti kamu sakit." Queen mendekat lalu duduk di samping sang suami.
"Heemm, aku ingin bermanja dengan mu." Jeff membaringkan kepalanya di pangkuan sang istri.
"Apa mas ingin itu? Maaf karena tak bisa memberikan nya, Mas."
"Tak apa, sayang. Mas bisa menahan nya, jangan terlalu di pikirkan." Jawab Jeff, namun begitu, tak membuat hati Queen tenang. Hatinya malah di selimuti rasa bersalah pada sang suami, karena tak bisa melayani nya dengan baik karena penyakitnya.
"Terimakasih Mas."
"Bagaimana hasil check up nya, sayang?" Tanya Jeff.
"Buruk, mas."
"Maksudmu?"
"Ya, penyakit ku semakin memburuk. Kata dokter, peluang sembuh hanya tinggal beberapa persen saja." Jawab Queen dengan senyum kecutnya.
"Jangan berkata seperti itu, bahkan dokter sekalipun tak bisa memvonis hidupmu, dia hanya manusia biasa, sama seperti kita. Jadi, tak ada salahnya kita tetap berikhtiar untuk sembuh."
"Iya Mas." Lirih Queen, padahal dalam hatinya dia tak bisa berharap banyak tentang hidupnya.
Dia sendiri merasa lelah menjalani hidupnya yang terasa sepi, hampa tanpa semangat hidup.
"Mas.."
"Iya, sayang.."
"Aku lelah, bisakah aku menyerah saja?" Tanya Queen, pelan.
"Tidak, jangan putus asa sayang. Kamu pasti sembuh, percaya sama Mas."
"Entahlah Mas, dengan kondisi ku saat ini, aku tak bisa berharap banyak tentang kehidupan ku sekarang." Jawab Queen membuat Jeff langsung bangkit dari rebahan nya.
Dia memegang kedua bahu istrinya, lalu menangkup wajah sang istri, agar menatap nya.
"Lihat aku sayang.." Queen menatap manik mata milik Jeff, indah seperti dulu. Masih sama, bahkan tatapan nya hangat nya masih seperti dulu. Bolehkah dia berbangga diri sekarang? Karena memiliki Jeff dalam hidupnya?
"Mas mohon, jangan putus asa sayang. Kamu pasti bisa melewati semua ini, karena kamu wanita yang kuat."
"Kenapa kamu bisa sekuat ini, Mas? Sedangkan aku saja ingin menyerah." Tanya Queen, membuat Jeff tersenyum tipis.
"Karena aku mencintaimu, Queen. Sama seperti nama mu, kau akan selalu menjadi ratu di hatiku, sayang."
"Terimakasih Mas."
"Ya, sama-sama. Berhentilah mengeluh, kamu harus semangat untuk sembuh." Queen mengangguk-anggukan kepala nya. Jeff meraih tubuh ringkih sang istri ke dalam pelukan nya.
'Sampai kapan kamu akan bertahan dengan ku, Mas? Aku sendiri tak yakin kamu bisa bertahan lebih lama dengan ku, dengan penyakit yang aku derita saat ini.' Queen membatin.
Dia begitu mencintai suaminya, namun dia tak bisa selama nya egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri, bukan? Nyatanya, Jeff berhak bahagia juga.
Menyadari hal itu, hati Queen menangis. Dia tak rela berbagi suami dengan wanita manapun, tapi haruskah dia membuat suami nya sendiri menderita? Mau bagaimana pun, kebutuhan biologis tetap harus di salurkan.
Kalau tidak, itu juga bisa memicu penyakit berat dan dirinya tak menginginkan hal buruk terjadi pada suaminya.
'Jika waktu itu datang, aku harus siap kan Mas? Setidaknya sekarang kamu masih bersama ku, entah esok atau lusa. Apa hatimu akan berpaling?'
.......
🌻🌻🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
jeff kirana😁
2023-06-28
1
Siti Maryam
hadiir..kayaknya seru
2023-05-14
1
🌼 Pisces Boy's 🦋
aku hadir disini
semoga ceritanya bagus
2023-02-07
1