Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 1 : Bertransmigrasi
Vela perlahan membuka matanya, dapat ia rasakan kepalanya sedikit pening. Samar-samar ia mendengar suara.
“Tuan Putri sudah bangun, cepat panggil tabib!”
“Baiklah.”
Ketika kesadarannya mulai terkumpul, Vela mengedarkan pandangan nya. Yang pertama ia lihat ada langit-langit kamar seperti dari kayu. Ia menoleh kesamping, ada dinding yang dilapisi ukiran kayu indah. Dan di sebelahnya ada seorang wanita berpakaian aneh yang menatapnya cemas.
Siapa dia? Dan dimana aku sekarang? Batin Vela bertanya.
“Tuan Putri.” Ucap wanita itu yang terdengar seperti sapaan sambil sedikit membungkuk. Vela hanya diam, siapa yang dia maksud tuan putri?.
Tak lama datang seorang laki-laki dan wanita yang juga berpakaian aneh. Mengapa mereka memakai pakaian kuno? Apa ini daerah pedalaman?.
Vela melirik pakaian yang ia pakai, seperti sebuah gaun tidur namun tidak seperti gaun tidur pada umumnya, ia rasakan kainnya sangat lembut seperti... Sutra? Entahlah.
Apa aku di alam baka? Tapi kenapa tempatnya aneh.
“Yang mulia, hamba akan memeriksa keadaan anda.” Vela masih diam, laki-laki itu meletakkan tangannya di kening dan pergelangan tangan Vela.
“Kabar baik, kondisi yang mulia mulai membaik.” Ucap laki-laki itu. Kedua wanita yang itu terlihat senang.
“Yang mulia, apa yang Anda rasakan sekarang?” Tanya laki-laki itu.
Vela tidak merasakan apapun, hanya kepalanya terasa sedikit pening. Bagi Vela sakit sedikit seperti ini tidak akan masalah.
“Kalian Siapa?” Bukannya menjawab, Vela malah bertanya balik. Laki-laki dan kedua wanita itu menyerngit bingung.
“Hamba Tabib istana, Yang Mulia. Dan mereka berdua dayang pribadi Anda.” Jawab laki-laki tersebut.
Sekarang malah Vela yang menyerngit bingung, “Tabib? Dayang? Kalian siapa? Aku tidak mengenal kalian.”
Salah satu wanita itu mendekat pada Vela, “Tuan Putri, hamba dayang Lyra, dayang Anda sejak kecil, Tuan Putri.”
“Apa yang kalian katakan? Aku benar-benar tidak mengenal kalian, jangan membuat lelucon!” Vela berkata tegas, ia selalu muak pada sesuatu yang tidak ia mengerti dan plin plan.
“Apa yang Anda ingat terakhir kalinya yang mulia?” Tanya laki-laki yang Vela ketahui adalah Tabib istana tadi.
Vela mulai mengingat, ia di medan perang melawan Mafia Rideos untuk balas dendam atas kematian Orion. Leo, Ara dan Carina yang tiada karena ditembak Archer. Dan terakhir katana Archer yang menembus perutnya.
Tidak mungkin Vela menceritakan itu pada orang-orang yang tidak dikenalnya ini kan? Vela tidak mengenal mereka.
“Aku tidak mengingat apapun.” Itu jawaban terbaik yang menurut Vela harus ia jawab sekarang.
Tabib itu mengangguk, kemudian beralih menatap kedua wanita yang Vela ketahui dayang itu, “Kemungkinan ketika Putri Tania terjatuh ke kolam, bagian kepalanya terkena bebatuan. Dan sepertinya sekarang Putri Tania mengalami lupa ingatan.” Jelas tabib itu.
“Lupa ingatan?” Tanya dayang itu memastikan. Tabib itu mengangguk, “Akan saya buatkan obat untuk pemulih keadaan Tuan Putri, untuk lupa ingatannya mungkin hanya akan sementara karena sepertinya luka dikepala Tuan Putri tidak terlalu parah.” Kedua dayang itu mengangguk.
“Hamba permisi, Yang Mulia.” Ucap tabib itu seperti pamit pada Vela dan membungkukkan badannya.
“Aku akan memberi kabar pada Raja dan Ratu bahwa Tuan Putri sudah sadar.” Ucap salah satu dayang itu, yang satunya mengangguk, “Aku yang akan menemani Tuan Putri di sini.”
Vela hanya diam menyimak kedua dayang ini, ia masih bingung, apalagi mereka membicarakan Raja, Ratu? Rasanya kepala Vela akan pecah untuk sekedar memahami pembicaraan mereka.
“Hamba permisi yang mulia.” Vela mengangguk, salah satu dari mereka membungkuk padanya kemudian keluar dari kamar ini.
“Karena Tuan Putri lupa ingatan, hamba akan memperkenalkan diri. Nama Hamba Lyra, hamba dayang Tuan Putri sejak kecil.” Ucap Dayang yang bernama Lyra tersebut.
“Lalu, siapa aku?” Tanya Vela, ia tidak yakin namanya adalah Vela di tempat ini.
“Anda Putri Titania Eylonwy Dalbert, Putri tertua dari Raja Atlas dan mendiang permaisuri Cordelia.” Jelas dayang Lyra.
Baiklah, sekarang Vela mulai mengerti. Ia adalah Seorang Putri dari Raja dan Ratu. Raja dan Ratu tentu ada istana. Di istana tentu ada dayang, tabib, prajurit, Putri dan mungkin pangeran.
Sekarang, apa ia sedang syuting film? Tapi tidak mungkin. Seingatnya tubuhnya hampir terbelah oleh katana Archer. Ah, mengingat pria itu membuat Vela menjadi kesal. Niatnya ingin membunuh Archer yang telah membunuh Orion, kekasihnya. Namun malah ia yang terbunuh.
Apa mungkin aku bertransmigrasi? Dan berada di tubuh Putri Titania ini?
***
Kenalan lagi yukk
1. Titania Eylonwy Dalbert (Putri Tania), Putri tertua/ Pertama Raja Atlas dan Mendiang (alm) Permaisuri Cordelia.
2. Dayang Lyra, dayang Putri Tania sejak kecil.
Dayang\= sejenis pelayan
Tabib\= sejenis dokter
Prajurit\= Pengawal
ini yg terlemah
tian