Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagas Dilema
Bagas terlihat berjalan mondar-mandir di depan kamarnya Aulia sambil berusaha berpikir apakah dirinya harus mengetuk pintu agar wanita itu membukakan untuknya supaya bisa masuk ataukah dirinya mengambil kunci cadangan untuk bisa langsung membuka pintu itu tanpa harus melakukan drama yang aneh-aneh lagi.
namun dirinya juga mempertimbangkan berbagai macam hal sebab kalau misalnya ia mengetuk pintu pertanyaannya Apakah Aulia mau dengan sukarela membukakan pintu untuknya, terus jika dirinya memakai kunci cadangan nanti kira-kira bagaimana respon wanita itu di dalam sana Apakah bakalan cuek dan biasa saja atau malah terlihat begitu arogan.
Nella yang kebetulan belum beristirahat menatap heran ke arah putranya yang berada di lantai 2 itu karena dari tadi hanya berdiri di depan pintu kamar tanpa ada niatan untuk masuk ke dalam, dan dirinya juga tahu kalau kamar tempat Bagas berdiri itu merupakan kamarnya Aulia.
"Kamu kenapa malah Bengong di sini bukannya masuk ke dalam? Memangnya kamu mau semalaman berdiri di sini tanpa beristirahat, Aulia tadi kan baru masuk pasti dia belum tidur sekarang jadi tidak ada salahnya kan kalau kamu mengetuk pintu? "tanya Nella yang merasa heran dengan anaknya saat ini kok bisa-bisanya Bagas Tidak seperti biasanya yang lebih percaya diri dan cuek Tapi kali ini seperti merasa sedikit was-was melakukan sesuatu terhadap istri mudanya itu.
Bagas hanya bisa menghela nafasnya kasar mendengar pertanyaan sang mama, karena sebenarnya jika dirinya bisa melakukan hal itu maka pasti sudah ia lakukan tetapi kali ini masalahnya itu darurat.
"Mama lebih baik pergi saja jangan membuat kepalaku tambah pusing memikirkan hal yang mama katakan tadi, biarkan aku berpikir sendiri bagaimana caranya agar aku masuk ke dalam ruangan ini tanpa ada drama berkepanjangan! "usir Bagas Bukannya ingin tidak sopan tetapi memang dirinya sedang tidak ingin berdebat dengan siapapun saat ini.
Nella mencoba untuk membuka handle pintu dan ternyata betul dugaannya kalau sebenarnya Aulia Mengunci pintu dari dalam sehingga membuat putranya itu tidak bisa masuk, dirinya hanya bisa tersenyum melihat ketidakberdayaan Bagas padahal sebenarnya masalahnya Mudah saja kalau dikunci dari dalamnya tinggal mengetuk saja.
"kamu takut sama istri kamu itu? "tanya Nella sambil tersenyum mengejek.
Bagas membulatkan matanya sempurna ketika mendengar pertanyaan dari mamanya itu, pria itu seolah tidak percaya bagaimana bisa sampai Nella mempunyai pemikiran seperti begitu.
"Aku? maksud mama takut sama dia? "tanya Bagas sambil menunjukkan dirinya sendiri yang tidak percaya sampai-sampai mamanya bisa mempunyai pemikiran seperti begitu.
Nella menganggukkan kepalanya karena memang dirinya sangat paham dengan watak putranya karena Biar bagaimanapun Ia yang sudah melahirkan dan juga sudah membesarkan Bagas Jadi segala macam perubahan sikap Bagas pasti dirinya tahu, Jadi kalau sekarang Anaknya bersikap aneh seperti ini ya Otomatis pemikirannya pasti ke arah sana juga kan tidak mungkin mau memikirkan hal yang lain padahal jelas-jelas bukti sudah ada di depan mata.
"kalau memang kamu tidak takut ya sudah ketuk saja pintunya, Apa susahnya sih? kalau memang kamu masih belum berani ya sudah pergi saja ke kamar-kamar istrimu yang lain begitu saja kok repot, bukannya punya 3 istri itu bisa kamu apelin satu-satu tanpa membuat kamu Dilema seperti begini? "tanya Nella sambil menaik turunkan alisnya membuat Bagas mendengus kesal karena mamanya itu bukan memberikan solusi malah membuat dirinya seperti seseorang yang ketahuan akan melakukan sesuatu hal yang tidak pantas.
"Mama, selagi aku berbicara dengan baik Tolong pergi dari sini dan masuk tidur soalnya sudah tua itu tidak bagus begadang! urusanku Dengan istriku tenang saja sudah aku atur dengan sebaik mungkin jadi tidak perlu Mama ikut campur, lebih baik sekarang mamanya dari hadapanku biar otakku bisa kembali berfungsi dan bisa berpikir yang mana keputusan yang harus aku ambil saat ini juga. "Bagas sebenarnya terpaksa mengusir Mamanya itu dari situ sebab dirinya sudah kepalang malu karena ketahuan menjadi suami-suami yang tidak berdaya.
"Tapi tunggu deh mama sepertinya memikirkan sesuatu hal yang sangat penting saat ini! Aulia menutup pintu dari dalam dan menguncinya otomatis wanita itu memberikan sebuah pertanda bahwa sebenarnya dirinya tidak ingin diganggu oleh siapapun termasuk kamu, jadi lebih baik kamu untuk sekarang cari aman dengan jangan mengganggunya lebih dulu Bukankah kalian menikah itu juga karena dijodohkan jadi harus otomatis melakukan pendekatan bukan langsung unboxing!"setelah mengatakan hal itu Nella pun pergi dari situ sebab dirinya yakin Bagas pasti bakal melakukan suatu hal yang tidak merugikan siapapun termasuk Aulia.
sepeninggal sang Mama kata-katanya itu begitu terngiang di dalam benaknya Bagas saat ini, sebab dirinya akui tidak mungkin Allah yang Mengunci pintu jika wanita itu menginginkan dirinya untuk tidur dengannya malam ini.
"apa dia benar-benar menolakku dan tidak ingin tidur denganku malam ini, Padahal malam ini kan merupakan malam pengantin kami berdua masa iya dia dengan Teganya melakukan hal itu? "gumam Bagas Dilema antara ingin mementingkan egonya atau lebih mengikuti keinginan Aulia.